Peluang Usaha Penunjang Logistik dalam Mendukung Sektor Industri

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (PP 71 TAHUN 2010)
Advertisements

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Perkeretaapian Khusus Tahap III Tahapan Menuju Perubahan Regulasi Jakarta 21 Juni 2011.
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
4/3/2017 9:12 AM GAMBARAN UMUM PP nomor 71 TAHUN 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan © 2007 Microsoft Corporation. All rights reserved. Microsoft,
Strategi Nasional Literasi Keuangan
FASILITAS BEA MASUK DALAM RANGKA INVESTASI/ PENANAMAN MODAL
PENGATURAN LABEL PRODUK PANGAN DAN NON PANGAN DALAM RANGKA PENGUATAN PASAR DOMESTIK dr. Bayu khrisnamurti wakil menteri KEMENTERIAN PERDAGANGAN RI 11.
KEPALA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
PENJELASAN CAPAIAN PAMSIMAS SAMPAI TAHUN 2013
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA402 – Manajemen Rantai Pasokan
PELATIHAN PENYUSUNAN RBA UNTUK RSUD BLUD
Universitas Bina Nusantara
KEBIJAKAN PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN TA 2013
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
PENERAPAN e-PROCUREMENT
1 DAMPAK PNPM, PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PADA PELUANG KERJA DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN Jakarta – April 12, 2007 Gustav F. Papanek Boston Institute.
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
Makalah Kunci (Keynote Speech)
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
MESIN HS OTH CENTRIFUGAL PUMPS;SINGLE SUCTION HORIZONTAL SHAFT WATER PUMPS.
TUGAS EKONOMI MAKRO MENGUKUR OUTPUT NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
ARAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Jakarta Convention Centre, 29 Januari 2010
OVERVIEW Manfaat diversifikasi internasional.
Created n Edited by: Wisnu – Kasubagset Anggota 5
PERDAGANGAN Internasional
GAMBARAN UMUM PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL
Kebijakan Perpajakan Dalam Mendukung Pembentukan Kawasan Pelabuhan Dan Perdagangan Bebas disampaikan oleh: Direktorat Jenderal Pajak.
Pertemuan 11 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Penyelenggara Urusan Penanaman Modal.
Menyusun rencana pemasaran Hal : 50-52
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
RAPAT KERJA program KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT NASIONAL
KEBIJAKAN SPMI, MANUAL SPMI DAN STANDAR AKADEMIK DI BIDANG PEMBELAJARAN (Standar Perencanaan Proses Pembelajaran/PP, Standar Penilaian Hasil PP, Standar.
KEBIJAKAN PUBLIK.
Teknik jaringan wireless
PENANAMAN MODAL (UU No.25 Th.2007)
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
PERMENDAG 35/M-DAG/PER/11/2011 KETENTUAN EKSPOR ROTAN DAN PRODUK ROTAN
Economic and Social Update April 2008 William E. Wallace, Kepala Ekonom Bank Dunia, Indonesia 1 April 2008.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PENYEDIAAN AIR MINUM DALAM MENCAPAI TARGET MDGs
RENCANA INDUK PENELITIAN (RIP) UNIVERSITAS DIPONEGORO
KERANGKA STRATEGIS PROGRAM AKREDITASI MADRASAH
ANALISA EKONOMI Fanny Widadie.
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
MASA DEPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERBARUKAN DI INDONESIA
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN
PELUANG BISNIS BERBASIS POTENSI LOKAL JAWA BARAT UNTUK PASAR GLOBAL
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Arah Kebijakan Persusuan
Penanaman Modal Asing Izzani Ulfi, SE.Sy., M.Ec.
PENGEMBANGAN INDUSTRI HASIL HUTAN DAN PERKEBUNAN
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
INSENTIF DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL
VISI MISI STRATEGI.
Arah Kebijakan Persusuan
Industri Berbasis Kelautan, mengapa ?
DIREKTORAT INDUSTRI BAHAN GALIAN NON LOGAM
UNIVERSITAS HALU OLEO SISTEM TRANSPORTASI LAUT MATA KULIAH MANAJEMEN INFRASTRUKTUR PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA UNIVERSITAS.
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Transcript presentasi:

Peluang Usaha Penunjang Logistik dalam Mendukung Sektor Industri Kementerian Perindustrian RI

Isi 1 2 3 4 Indonesia Macro Economic Indicator Fakta dan Statistik Industri Maritim dan Industri Otomotif 3 Pengembangan Kebijakan 4 Peluang Bisnis

MP3EI berusaha mengurangi hambatan usaha dan menarik investasi pada pembangunan sarana dan prasarana

INDONESIA MACRO ECONOMIC INDICATOR INDICATORS 2006 2007 2008 2009 2010 2011 * 1 GDP (%) 5,6 6,3 6.1 4,2 6,1 6,4 2 INFLATION (%) 6,6 11,1 6,2 6,96 5,4 - 6,0 3 SBI 3 Month (%) 9,7 8,0 9,3 7,5 7,0 6,5 4 EX. RATE IDR/USD 9,100 9,140 9,691 9,400 8,900 9,250 5 OIL PRICE (USD/Barrel) 52,0 69,7 97,0 80,0 85,0 108,0 * 2011 PROJECTION

1 1 Industri Perkapalan

Sumber: Kementerian Perhubungan Permintaan Perkapalan (Implementasi Azas “Pasca Cabotage”) 4.404 Unit (72,90 %) June 2011 ` Maret 2005 Juni 2011 Sumber: Kementerian Perhubungan Jumlah Total Kapal Berbendera Indonesia pada Juni 2011 adalah 10.445 unit (14,056,000 GT), atau bertambah sekitar 4,404 unit (72.9%) dibandingkan dengan jumlah kapal pada Maret 2005 yakni sekitar 6.041 unit(5,670,000 GT).

Nilai Impor Untuk Kapal dan Komponennya Nilai import kapal dan komponennya pada tahun 2008 mencapai US$ 1,005.70 juta , dan ini naik 400% dibandingkan tahun 2003 US$257.52 juta Tahun (US$ Juta) Produk  2005 2006 2007 2008 2009 2010* Kapal 264.28 1.192.00 426.20 806.50 1.245,23 738,52 Suku cadang & Komponen 48.11 58.10 99.80 199.20 278,90 267,70 Total 312.39 1.250.10 526.00 1,005.70 1.524,13 1.006,22 Sangat-sangat mendesak untuk membangun industri galangan kapal, tidak hanya sebagai instrumen SISLOGNAS tapi juga industri manufakturing secara keseluruhan Sumber: MOI

2 1 Kondisi Kini Industri Galangan Kapal 1. Struktur Industri Galangan Kapal 2. Pengalaman Membuat Kapal Baru 3. Struktur Pembuatan Kapal Baru

Struktur Industri Galangan Kapal No. perusahaan: ± 240 Kapasitas Produksi Membuat kapal Baru: Sekitar 750,000 DWT Memperbaiki Kapal: Sekitar 10,000,000 DWT Fasilitas Produksi Membuat Kapal Baru: Lebih dari 50,000 DWT Memperbaiki Kapal: Lebih dari150,000 DWT (Graving Dock) Kemampuan Kemampuan membuat Kapal 1,500 DWT (Sekitar 80% dari galangan) Kemampuan membangun kapal diatas 10,000 DWT, ada 6 perusahaan Teknologi level rendah& kontrakting Kondisi Fasilitas Sudah usang, kurang produktif dan efisien Memerlukan restrukturisasi dan modernisasi fasilitas Lokasi Galangan Tersebar di hampir semua wilayah Indonesia, Sebagian besar terkonsentrasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Batam

Struktur Pembuatan Kapal Baru Desain & Rekayasa : 100% (dalam negeri) Produksi /Konstruksi : 100% (dalam negeri) Piring Baja Elektroda Gas Insulasi Main Switch Board Air Conditioning Kipas Out Fitting, dll BAHAN MATERIAL 65 % impor 35 % domestik Peralatan : Mesin utama & gear box Shaft & propeller Generator Utama Boiler Pompa Sulingan Pemisah Minyak dan Air Pengolahan air laut Generator air bersih Air condition unit Listrik dan Elektronika: Swith board utama dan darurat Navigasi & Peralatan radio(radar,auto pilot, gyro, Kompas Magnetik, echo sounder, speed log, rai , Gps, radio comm gmdss, uhf, vhf, immarsat-c, navtex) Sistem Komunikasi (public addresor, sound power Tlp, fire alarm, wistle horn, electric clock) Transformer, battery charge Kabel Listrik Ligthing

3 1 Pengembangan Kebijakan 1. Visi dari Industri Galangan 2. Target 3. Strategi 4. Dukungan Kebijakan 5. Dukungan Infrastruktur

10 Negara Teratas di Pasar Dunia Pada Tahun 2025 Visi Industri Galangan 10 Negara Teratas di Pasar Dunia Pada Tahun 2025 Mengamankan 80% dari ratio pengandalan diri di Industri Galangan Kapal Mengamankan 50% Peralatan/ Bahan Material Produk Domestik Untuk Galangan Kapal Dukungan Kebijakan Perluasan Kompetensi Teknis Pembangunan SDM Perbaikan Infrastruktur 2015 2020 2025 Target Produksi (Membuat Kapal Baru) Kapal Laut Komersial (Max.) 1,000,000 DWT 1,500,000 DWT 2,000,000 DWT 712000,000 DWT 15,000,000 DWT 20,000,000 DWT 585 M US$ 950 M US$ 1,530 M US$ 300,000 DWT 400,000 DWT (Perbaikan / Pemeliharaan) Ekspor

Target Jangka Pendek (2012 – 2015) Jangka Menengah (2016 – 2020) Jangka Panjang (2021 – 2025) Target Fasilitas Produksi Sistem Difersifikasi Tipe Kapal Berorientasi Ekspor Sistematisasi dan Modernisasi Fasilitas Produksi Sistematisasi program SDM Menggunakan produk lokal baik suku cadang produksi, maupun material utk pembuatan kapal. Memutakhirkan pembuatan kapal Memperluas kualitas pembuatan kapal bernilai tambah tinggi Meningkatan kinerja/ kualitas suku cadang/ materi kapal Membangun sistem produksi perkapalan untuk dieskpor Menspesialisasikan pada kapal kecil dan menengah Mengamankan 60% daya saing lokal produk peralatan perkapalan Tujuan Detail Tanker / bulk carrier / kapal kontainer (Handymax class) Ro-Pax ukuran kecil dan sedang Aframax class tanker / bulk carrier 5,000 TEU-class conveyor ship Small and mid sized ferry Memperbaiki kapal ukurankecil dan menengah. Small and mid sized luxury ferry High-speed cruiser 5,000 TEU-class container ship Produk Utama Pembuatan-Kapal Impor / desain replikasi/ teknologi produksi Replikasi/ mengaplikasikan desain produk Penggunaan desain lokal bagi kapal kecil dan menengah Memfasilitasi/ program pendidikan luar. Training diluar negeri Mendirikan program pelatihan Pelatihan internal teknis tenaga teknisi oleh instruktur kompeten. Mengimplementasikan program pelatihan Memperluas pelatihan internal Membangun program pelatihan di Indonesia SDM Bergantung pada penyediaan dari luar Mengundang investasi asing Menspesialisasikan produk (kunci komponen berlinsesi) Menggunakan peralatan lokal bagi teknologi level menengah (iron fittings, dsb.)/ instalasi kapal. Penggunaan produk lokal bagi peralatan general-purposes (GP) Penggunaan produk lokal bagi perlatan perkapalan. Peralatan

Strategi PERPRES 28/2008 (Keputusan Presiden) Industri Perkapalan adalah salah satu s industri prioritas pada Kebijakan Industri Nasional (KIN) Memberdayakan pasar domestik sebagai basis bagi pengembangan industri perkapalan

Dukungan Kebijakan Pemberdayaan industri perkapalan Mengharuskan penerapan “Azas Cabotage” Tahun 2010, Semua pelayaran domestik (mencakup kelapa sawit(CPO), batubara, migas, produk kayu, pupuk dan semen) harus menggunakan kapal berbendera Indonesia Instruksi Presiden No. 5/2005 Instruksi Presiden No. 2/2009 P3DN bagi Barang-barang pemerintah dan penyediaan jasa. Permendag 58/2010 Regulasi impor bagi Kapal bukan baru * Regulasi ini memberi dampak positif bagi untuk memperluas perusahaan perkapalan domestik dan juga untuk mempercepat pengembangan industri perkapalan yang telah ada pada cakupan pembuatan kapal baru, perbaikan kapal dan industri komponen.

Dukungan Kebijakan UU No. 39/2009 Promosi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus PP No. 62/2008 Fasilitas pajak penghasilan bagi investasi pada bisnis tertentu Permenkeu No. 176/2009 Dikenakan bea masuk 0% untuk mesin dan barang material bagi usaha yang baru dikembangkan dan ekspansi bisnis PP No. 24/2009 Penetapan Kawasan Industri Tertentu terutama Pembangunan Kawasan Khusus Industri Galangan Kapal Perpres No. 13 /2010 Kerjasama pembangunan infrastruktur melalui Skema Public Private Partnership BMDTP Program (PMK 109/2011) Untuk memperkuat daya saing industri perkapalan domestik, Pemerintah mewajibkan ID bagi komponen atau peralatan kapal yang belum diproduksi secara domestik atau yang diproduksi dengan volume berlebihan.

Dukungan Infrastruktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi i NaSDEC National Ship Design and Engineering Center : (Pusat Desain dan Teknik Perkapalan Nasional) Didirikan oleh ITS-MOI Untuk memfasilitasi transfer teknologi. Membantu industri perkapalan nasional, dalam desain dan rekayasa. Pusat Pelatihan Maritim Pusat Perakitan Maritim/ Teknik Perkapalan Beberapa universitas memiliki spesialisasi pada teknologi maritim termasuk teknik perkapalan Universitas

4 1 Penutup 1. Peluang Bisnis

Peluang Bisnis Pembuatan Kapal & Perbaikan Kapal Memprioritaskan kapal ukuran dan skala yang lebih besar. Dalam hal kapasitas, kemampuan membuat kapal besar akan mempermudah mendapatkan pasar yang lebih besar (Domestik dan internasional) Komponen Kapal Untuk substitusi impor dan pasar internasional Investasi Kerjasama Teknis Foreign Direct Investment Joint Venture Build, Operate and Transfer; Build, Lease and Transfer; Build, Transfer and Operate Technical Assistance?

Terima Kasih