Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
Advertisements

KELAS XI SEMESTER 2 SMKN 7 BANDUNG
Termokimia SMA NEGERI ARJASA JEMBER Kelas XI semester 1
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
Manajemen Kualitas Air
LARUTAN.
Ismail April S. Panjaitan NIM :
Tim Dosen Kimia Dasar FTP
Tugas Perancangan Alat Proses Cooling Tower ( Menara Pendingin )
Materi Empat : KESETIMBANGAN KIMIA.
Asam Nitrat dari Amoniak
Teknologi pengolahan limbah
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
STOIKIOMETRI.
STOIKIOMETRI.
INDUSTRI PULP DAN KERTAS
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
STOIKIOMETRI.
Diagram Fasa Zat Murni.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia
PEMBELAJARAN KIMIA TERMOKIMIA KELAS XI SEMESTER 1.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
PENYEDIAAN AIR BERSIH Ariyanto nugroho.
PIROLISIS dan GASIFIKASI
PENYULINGAN (DESTILASI)
PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN
PENDAHULUAN.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Penyediaan air bersih kedalam bangunan
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT. Bahan2 dan efek2 fisika yang memungkinkan terjadinya gerakan / pengaliran panas disebut energi. Bentuk2 energi di industri.
Gasifikasi Batubara Burn it ‘dirty’ then clean it up
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
KESETIMBANGAN KIMIA SMA NEGERI 1 BANGKALAN.
KESETIMBANGAN KIMIA Dra. M. Setyorini, M.Si.
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
PENYUSUNAN “STANDART OPERATING PROCEDURE” (SOP)
PRINSIP – PRINSIP KESETIMBANGAN KIMIA
TERMOKIMIA PENGERTIAN
Pabrik amoniak.
Sistem Tenaga Uap Ahmad Adib R., S.T., M.T..
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
Siklus Hidrologi Pendek
PEMURNIAN Lanjutan.
Ekologi dan Analisis Sumberdaya alam
Diagram Fasa Zat Murni Pertemuan ke-1.
K ARANG AKTIF.
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
POWER PLANT.
MODUL- 2 Lajutan………..
PROSES PETROKIMIA PETROKIMIA DARI GAS ALAM.
PENGANTAR TEKNIK KIMIA
BAHAN DAN ENERGI.
AIR SEPARATION UNIT (ASU) AIR SEPARATION PLANT (ASP)
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
MATERI V PROSES DISTILASI ATMOSFERIK PROSES DISTILASI VACUUM
HUMIDIFIKASI & PENGERINGAN
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
( Ar, Mr, massa, volume, bil avogadro, pereaksi pembatas)
AJI BAGUS PRASETIO JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
P ENYEDIAAN UAP KETEL UAP Secara umum ketel uap (boiler) diklasifikasikan ke dalam : -Boiler pipa api (Fire-tube boiler) yang mana sumber panas berada.
Proses pembuatan caustic soda (NaOH) Skala Laboratorium NaOH sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan cara Mereaksikan logam Na dengan.
PROSES MANUFAKTUR SULFURIC ACID (H2SO4) OLEH : - MUHAMMAD SABRI FARIL( ) - BASO MUKRAMIN( )
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan Budihardi (1998), yaitu ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia.
Transcript presentasi:

Pengantar Teknik Kimia Sesi 2 Pabrik Kimia Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

KELOMPOK I BRALIN DWIRATNA NURIZ ZAMAN HERMAN DINATA S. YOGI PUTRA WIRANDI AGRIAN PEBY

PABRIK PUPUK UREA Unit utilitas Unit amonia Unit urea Unit pengantongan

PENDAHULUAN Industri petrokimia adalah industri kimia yang mengolah bahan baku minyak bumi, gas alam ataupun batubara melalui proses kimia fisika, yang menghasilkan berbagai produk kimia,baik produk petrokimia dasar/hulu,produk petrokimia antara maupun produk petrokimia hilir. Salah satu produk dari industri petrokimia adalah pupuk urea, yang mana akan kita bahas dalam presentasi kali ini

UNIT UTILITAS

UTILITY DIANTARANYA ADALAH AIR MINUM, AIR BERSIH, AIR PENDINGIN, PABRIK UTILITY ADALAH PABRIK YANG MENYEDIAKAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG UNTUK KEBUTUHAN OPERASI SELURUH PABRIK PUPUK DIANTARANYA ADALAH AIR MINUM, AIR BERSIH, AIR PENDINGIN, ,AIR PROSES, STEAM , TENAGA LISTRIK, IA/PA, NITROGEN GAS DAN MENGOLAH LIMBAH CAIR.

KEBUTUHAN INI DIHASILKAN OLEH UNIT-UNIT : 1. WATER INTAKE 2. PENGOLAHAN AIR 3. PEMBANGKIT UAP 4. PEMBANGKIT LISTRIK 5. AIR PENDINGIN 6. INSTRUMENT AIR / PLANT AIR ( IA / PA ) 7. PEMISAHAN UDARA 8. PENGOLAHAN AIR LIMBAH

PENGOLAHAN AIR TERDIRI DARI UNIT : PRETREATMENT. DEMINERALIZATION.

1. WATER TREATMENT Unit ini mengolah air baku menjadi air bersih dengan proses ; Coagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, dan Filtrasi sehingga menghasilkan air bersih yang mempunyai PH 7.0 – 7,5 dan kekeruhan maximal 2,0 ppm. Penggunan Air bersih untuk : Air Proses. Air Pendingin. Air Umpan Ketel. Air Pemadam Kebakaran ( hydrant ). Air minum untuk pabrik dan perumahan.

Water Treatment ALUR PROSES MAIN Alum sulfate Coag-aid Caustic AGITATOR Caustic RAW WATER FLOCTREATER PREMIX CLEAR WELL Sand fiter A~ F Filter Water Storage Potable Water SKP KUNISEAL PERUMAHAN ANAK PERUSAHAAN PABRIK MNK AKZO PIP Demineralizer service water Hydrant

DEMINERALIZER PROSES DEMIN UNIT DEMINERALISASI INI MEMPROSES AIR DARI F W S ( FILTER WATER STORAGE) MENJADI AIR BEBAS MINERAL ( DEMINERALIZED WATER ) UNTUK PROSES WATER. PROSES DEMIN CARBON FILTER CATION EXCHANGER ANION EXCHANGER MIX BED POLISHER DEMIN WATER DESIGN FWS UNTUK DI PROSES DI DEMIN ADALAH : TOTAL ANION : 51,0 PPM. TOTAL IRON ( FE +++ ) : < 0,2 PPM CARBON DIOXIDE TOTAL : 3,0 PPM. SILICA : 22,0 PPM TURBIDITY ( MG/L SIO2 ) : < 3,0 PPM.

DEMINERALIZER : 404 cuft 268 cuft RETURN CATION ANION MIX BED DEMIN CONDENSATE RETURN : 404 cuft 268 cuft CATION ANION MIX BED DEMIN TANK CARBON FILTER TB. CAP. PROD : 2.200 M3 DESIGN MB. CAP. PROD : 32.000 M3 DESIGN ACID CAUSTIC

PROSES YANG TERJADI : DI CATION EXCHANGER UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP SEPERTI CA++ , NA+ , K+ DAN MG++ , DARI AIR DAN MELEPAS ION HYDROGEN ( H+ ) . PROSES YANG TERJADI : DI ANION EXCHANGER MENGIKAT ION-ION NEGATIP SEPERTI : SO4--, CL-,SIO3-- DAN CO3--. DIIKAT OLEH RESIN DAN MENGGANTIKAN DENGAN ION HYDROKSIL ( OH- ). PROSES YANG TERJADI : MIX BED POLISHER UNTUK MENGIKAT ION-ION POSITIP & NEGATIP YANG MASIH LOLOS DARI CATION DAN ANION EXCHANGER DAN JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PENGAMAN BILA TERJADI KERACUNAN DARI CATION & ANION.

DEAERATOR Pengolahan Air Umpan Ketel CONDENSATE RETURN VENT dari Urea plant VENT DEMIN STEAM LS 2001 JT 2001 JM HYDRAZINE 2002 U BFW ke 2003-U 2007-U 2007-UA NH3 2003 JT 2003 JM

PEMBANGKIT LISTRIK Unit Pembangkit Listrik ini berfungsi menghasilkan tenaga listrik adalah salah satu penunjang yang sangat penting untuk proses pembuatan pupuk di Sumber tenaga listrik yang tersedia adalah dari : 1. Gas turbin generator Hitachi ( 2006 J ) Capasitas Power 18,350 MW Tegangan 13,6 - 13,8 KV / 50 Hz. 2. Dan sebagai tenaga listrik cadangan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara ) cap. 10 MW. 3. Standby Generator 2 ( dua ) buah, generator diesel masing-masing kapasitas 750 KW. 4. Emergency generator kapasitas 375 KW, 440 V , 50 Hz. Operasi standby auto. 5. U P S ( Uninterupted Power Supply ).

GAS TURBIN GENERATOR HITACHI ( 2006 J ) STARTING TURBIN FILTER HOUSE CONTROL PACKAGE GEN. AUX. CONTROL COMPRESSOR REDUCTION GEAR GAS BUANG KE WHB GAS TURBIN COMBUSTION CHAMBER

DATA-DATA TEHNIK KOMPRESOR UDARA : 16 TINGKAT MAIN DATA-DATA TEHNIK KOMPRESOR UDARA : 16 TINGKAT COMBUSTION CHAMBER : 10 BUAH TURBIN GAS : 2 TINGKAT GAS TURBIN HITACHI DIBUAT OLEH : HITACHI LTD. JAPAN KAPASITAS DAYA : 14,89 MW. SPEED TURBIN GAS : 5100 RPM SPEED GENERATOR : 3000 RPM. LICENSI GENERAL ELECTRIC . USA. SYSTEM CONTROL MENGGUNAKAN : SPEED TRONIC CONTROL . LICENSI DARI G.E..

P L N ( PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ) MAIN 150 KV TRAFO STEP DOWN 13,7 KV CB 52-13 PLN CB 52-12 13,7 KV SWITCH GEAR

5. AIR PENDINGIN / COOLING TOWER Unit Air Pendingin ini mengolah air dari proses pendinginan yang suhunya 46°C menjadi 32°C,untuk dapat digunakan lagi sebagai air proses pendinginan pada Cooler-cooler ( pertukaran panas ) pada peralatan yang membutuhkan pendinginan. Menara pendingin ini terbuat dari kerangka kayu yang kokoh dari jenis kayu Red wood yang telah diproses agar tahan air asam dan basa. BAHAN KIMIA YANG DI INJEKSIKAN :  Senyawa fosfat, untuk mencegah timbulnya kerak pada pipa exchanger.  Senyawa chlor, untuk menbunuh bakteri dan mencegah timbulnya lumut pada menara pendingin.  Asam sulfate dan caustic, untuk mengatur pH air pendingin.  Dispersant, untuk mencegah penggumpalan dan mengendap kotoran -kotoran yang terdapat pada air pendingin dan mencegah terjadi fouling pada pipa exchanger.

PERALATAN DI COOLING TOWER PROSES COOLING WATER 46°C HW MENARA PENDINGIN PROSES IN EXCHANGER CL2 J - 12 BETZ 25 K BETZ 445 BASIN POMPA PROSES OUT PERALATAN DI COOLING TOWER ID FAN : 5 BUAH POMPA : 5 BUAH TURBIN : 2 BUAH MOTOR : 3 BUAH 32°C CW

COOLING TOWER 2209 JAT / JBT / JCM / JDM / JEM 2204 U

ASP ( AIR SEPARATION PLANT) 6. PEMISAHAN UDARA ASP ( AIR SEPARATION PLANT) PLANT INI MENGHASILKAN GAS NITROGEN ( N2 ) DAN OKSIGEN ( O2 ) UNIT INI MEMBUTUHKAN BAHAN BAKU UDARA YANG MENGANDUNG 21% O2 ( OKSIGEN ), 78 % N2 ( NITROGEN ) DAN 1% GAS LAINNYA. PROSES YANG DIGUNAKAN ADALAH CRYOGENIC, DIMANA UDARA DIPISAHKAN PADA COLOUM PADA KONDISI TEMPERATUR DAN TEKANAN TERTENTU, SEHINGGA O2 DAN N2 DAPAT DIPISAHKAN

7. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PABRIK PUPUK INI LIMBAH DAPAT DIKELOMPOKAN SEBAGAI BERIKUT : 1) BERACUN 2) BERBAU 3) BERDEBU 4) BERMINYAK. MENURUT JENISNYA : 1) PADAT 2) CAIR 3) GAS. DI PABRIK PUPUK INILIMBAH YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SERIUS ADALAH LIMBAH CAIR YANG DIAKIBATKAN DARI BEBERAPA KONDISI : .BOCORAN DARI SUATU PERALATAN BOCORAN DARI TUMPAHAN SAAT PENGISIAN. PENCUCIAN ATAU PERBAIKAN DARI SUATU PERALATAN.

9. PENGOLAHAN AIR LIMBAH MAIN BW SAND FILTER RE USE KE W.TREATMENT BD CLARIFIER K. BIOLOGIS PESAWAHAN BD BOILER KANDUNGAN NH3 : < 20 PPM OILY SEPARATOR K.TAMPUNG/ K.IKAN KANDUNGAN NH3 : < 50 PPM UNIT NH 3 REMOVAL POND SEWER BD C.TOWER UTILITY/ UREA SUNGAI NETRALISASI BASIN SEWER PO VII UNIT SANITASI

UNIT OILY SEPARATOR 2403 L P-9 MAIN K.BIOLOGIS Ammonia Removal BURNING PIT 2404 JB 2404 JC 2404 JD K.BIOLOGIS Ammonia Removal P-9 2404 J - AB/AC

UNIT AMMONIA REMOVAL 2202 E MAIN VENT Ke K.Biologis LS P.III A/B OILY SEPARATOR P.III A/B

UNIT AMONIA

SINTESIS Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ammonia adalah: CH4(g) + 2H2O (l) 4H2 (g) + CO2 (g) – 60 kkal ( 4/3 N2 (g) + 1/3 O2 ) + 1/6 CH4 (g) 4/3 N2(g) + 1/6 CO2 (g) + 1/3 H2)( g) + 32 kkal Adsorpsi CO2  sedikit mengandung CO2,CO Metanator  CH4+H2+N2 4H2(g) + 4/3 N2 (g) 8/3 NH3 (l) + 42 kkal

Flowsheet sederhana dari sintesis amonia Katalitik konverter kondenser sirkulator kompresor Make up gas purge amonia

Variabel – variable penting dalam mendesain dan mengoperasikan proses sintesis ammonia : Tekanan Temperatur konverter Laju sirkulasi gas Temperature pengembunan ammonia Kandungan inert dalan gas Volume katalis Aktivitas katalis

Tekanan Semakin tinggi tekanan, konversi semakin meningkat. Masing – masing memiliki kelebihan dan kekurangan

Perbedaan Tekanan tinggi Umur katalis rendah Kontrol temperatur lebih sulit Jumlah stage kompresor lebih banyak Energi yang dibutuhkan lebih besar Perpipaan lebih kompleks Efisiensi kompresor lebih rendah Tekanan rendah Volume katalis leibh besar Kebutuhan akan refrigerasi lebih besar Laju alir gas lebih besar Peralatan yang dibutuhkan lebih besar

Temperatur Temperatur yang tinggi akan menurunkan konversi pada kesetimbangan

Laju sirkulasi gas Semakin besar laju sirkulasi maka akan meningkatkan produksi karena semakin banyak reaksi yang terjadi

Temperatur pendinginan ammonia Temperatur kondensasi ini sangat penting untuk menetukan jumlah amonia dalam gas yang dikembalikan. Ammonia dari condenser biasanya dialirkan ke bagian penyimpanan pada suhu -28F

Kandungan inert Efek dari gas inert (biasanya metan dan argon) dalam loop sintesis adalah mengurangi tekanan parsial hydrogen dan nitrogen sehingga semakin besar gas inert, konversi semakin rendah

Katalis Pada umumnya katalisyang digunakan mengandung Al2O3 dan MgO sebagai promotor untuk daya tahan terhadap panas dan racun, dan juga CaO atau K2O untuk meningkatkan aktivitas. Salah satu katalis yang sering digunakan mengandung 93% Fe2O3, 3.3 % Al2O3, 0.67% MgO, 0.55% SiO2. 3.0 % CaO, dan 0.65% K2O

STATUS PRODUKSI Untuk memenuhi permintaan dunia akan ammonia sebagai penyedia utama dari pupuk nitrogen pertumbuhan dalam produksi ammonia sangat diharapkan.

Produksi dan distribusi dari sisi ekonomis Faktor utama yang mempengaruhi segi ekonomi dari produksi ammonia adalah: lokasi pabrik, berhubungan dengan lokasi sumber bahan baku jenis umpan, bahan baku diharapkan memiliki biaya murah, kemurnian yang cukup, serta rasio H2:C tinggi derajat ekonomi recovery yang didesain di pabrik faktor desain lainnya, seperti : endapan karbon di reformer kegagalan piping umur katalis yang rendah konsumsi panas dalam CO2 removal single-train vessel dengan ukuran yang besar

Pembuangan limbah Dibandingkan dengan proses kimia yang lain, produksi ammonia relative bersih, kecuali jika bahan baku yang digunakan batubara.

UNIT UREA

Pendahuluan Urea mempunyai rumus molekul (NH2)2CO PHYSICAL PROPERTIES Urea mempunyai rumus molekul (NH2)2CO Berat jenis 1.335 kg/m3 pada suhu 20C, titik leleh 132.6C, panas jenis 126 J/molC Berat molekul 60.056 gr/mol. Bentuk fisik dari urea berupa prill, granular.

Untuk pemakaian di pabrik lain Tabel 1. Spesifikasi produk urea Komponen Untuk Pupuk Untuk pemakaian di pabrik lain Nitrogen (%wt) 46.3 water (&wr) max 0.3 Biuret (%wt) min 0.9 0.4 Ammonia (ppm) maxxx 150 100 Besi (ppm) max 2 1 Debu (ppm) max - 20 Hidrokarbon (ppm) max pH min 6.6

KEGUNAAN urea formaldehyde perekat busa pernis melanin campuran makanan untuk sapi dan hewan pemamah biak lainnya bahan dasar pada industri farmasi bir (proses fermentasi)

Tabel 2. Produksi Urea dan Konsumsinya Negara / Daerah Eropa Barat USA Jepang Jumlah penggunaan (%) Pupuk 85 80 31 Penggunaan di industri 10 34.5 Lain-lain 5 Produksi (106 ton tahun) 5.2 7.15 1.15 Kapasitas (106 ton tahun) 7.4 7.6 1.75 Konsumsi (106 ton tahun) 4.3 7.65 0.85

SINTESIS UREA REAKSI SINTESIS PERTAMA KALI NH3 + HCNO  (NH2)2CO PROSES YANG DIGUNAKAN UNTUK KOMERSIAL 2 NH3 (g) + CO2 (g)  NH2COONH4 (l) H298 = -151 KJ/mol NH2COONH4 (l)  (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol Reaksi berlangsung pada suhu 150-200C dan tekanan 250 kg/cm2

Reaksi samping yang terjadi (Biuret) 2 NH2CONH2  NH2CONHCONH2 + NH3 Dapat terjadi karena : waktu tinggal yang lama dalam reactor suhu reaksi yang terlalu tinggi

Pembagian Proses Berdasarkan perlakukan terhadap bahan yang tidak terkonversi, proses pembuatan urea dibagi atas 3 kelompok, yaitu : Once through process (Proses sekali lewat). Partial recycle process (proses daur ulang sebagian). Total recycle process (Proses daur ulang total)

Proses sekali lewat (Once through process) Dalam proses ini, karbamat yang keluar dari reaktor yang tidak terkonversi menjadi urea diuraikan menjadi gas amoniak dan karbon dioksida (pada suhu 120-165C) dengan cara melakukan pemanasan karbamat pada tekanan rendah. Kemudian gas-gas tersebut dipisahkan dari larutannya dan dipakai untuk menghasilkan garam-garam amonium di dalam unit yang terpisah. Proses yang sederhana ini menyebabkan biaya investasi paling murah dibandingkan dengan 2 proses lainnya

Proses daur ulang sebagian (Partial recycle process) Amonium karbamat sisa reaksi yang keluar dari reaktor didekomposisikan menjadi gas amoniak dan karbondioksida. Kemudian gas-gas tersebut diabsorpsi dengan menggunakan air dan dikembalikan kembali ke dalam reaktor dalam bentuk larutan.

Proses daur ulang total (Total recycle process) Pada proses ini, semua amonia dan karbon dioksida yang tidak terkonversi dikembalikan ke reaktor, sehingga konversi total menjadi 98% Total recycle process dibagi menjadi 5 bagian, berdasarkan prinsip daur ulangnya, yaitu : Hot mixture recycle Separated gas recycle. Slurry recycle. Carbamat solution recycle. Gas Strippingif

Hot mixture recycle Campuran CO2, NH3 dan air ditekan dalam beberapa tahap sampai tekanan tertentu (biasanya 120-130 atm), dikondesasikan lalu dikembalikan ke reaktor.

Separated gas recycle Gas CO2 dipisahkan dari NH3 dan ditekan secara terpisah, kemudian dikembalikan ke reaktor. Keuntungan proses ini adalah konversi tidak berkurang karena air tidak ikut didaur ulang dan masalah korosi yang timbul akibat adanya amonium karbamat dapat dihindari.

Slurry recycle NH3 dan CO2 dipisahkan dari larutan urea kemudian dikondesasikan untuk membentuk kristal amonium karbamat. Kristal ini dipompakan lagi ke reaktor dalam bentuk suspensi.

Carbamat solution recycle Dekomposis karbamat dilakukan pada dua atau tiga tahap penurunan tekanan. Pada setiap tahap dilepaskan gas yang akan dikondensasikan atau diabsorpsi oleh larutan hasil kondensasi tahap sebelumnya kemudian larutan yang dihasilkan dikembalikan ke dalam reaktor.

Gas Stripping Amonium karbamat yang tidak terurai menjadi urea dilucuti dengan menggunakan gas umpan (amoniak atau karbondioksida) pada tekanan yang sama dengan tekanan reaktor sintesis urea. Selanjutnya gas-gas yang terambil dikembalikan ke dalam reaktor sintesa urea.

Mitsui Toatsu Process Proses pembuatan Urea terbagi atas empat seksi : Seksi Sintesa Seksi purifikasi (dekomposisi) Seksi Recovery Seksi Kristalisasi dan Pembutiran

Seksi Sintesa Pada seksi ini urea dibuat dalam reaktor urea dengan tekanan antara 200-250 atm. Reaksi: 2 NH3 + CO2 NH2COONH4 ammonium karbamat NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O urea

Seksi purifikasi (dekomposisi) Pada seksi ini urea dipisahkan dari ekses hasil reaksi reaktor urea yaitu : urea air biuret ammonium karbamat ekses ammonia Semua ekses amoniak dan amonium karbamat dipisahkan sebagai gas-gas dari larutan urea dalam: High Pressure Decomposer (HPD) Low Pressure Decomposer (LPD) Gas Separator.

Prinsip proses pada seksi dekomposisi ini adalah menaikkan temperatur dan menurunkan tekanan, sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas NH3 dan CO2, menurut reaksi sebagi berikut : NH3COONH4 2NH3 + CO2 Dekomposisi dilakukan pada suhu sekitar 120-165oC. Selama dekomposisi urea terhidrolisa sesuai reaksi berikut : H2O + NH2CONH2 2NH3 + CO2 Reaksi pada suhu tinggi (>160oC) menyebabkan terbentuknya biuret, yang dapat terjadi menurut reaksi: 2NH2CONH2  NH2CONHCONH2 + NH3

Seksi Recovery Pada seksi ini, gabungan gas NH3 dan CO2 dari seksi dekomposisi diserap dengan air dan larutan urea, kemudian larutan dikembalikan ke reaktor. Peralatan yang digunakan : High Pressure Absorber = berfungsi memurnikan Amoniak berlebih dikembalikan secara terpisah ke reaktor melalui: Ammonia Condenser Ammonia Reservoir Liquid Ammonia Feed Pump Ammonia Preheater

Seksi Kristalisasi dan Pembutiran Larutan urea setelah dipisahkan dari karbamat di seksi dekomposisi, melalui : crystalizer = divakumkan centrifuge = memisahkan kristal urea Prilling Tower = Kristal urea dikeringkan dengan udara panas Melter = melelehkan kristal urea Distributor = mengalirkan lelehan tetesan

Mitsui Toatsu Process

PROSES STAMIKARBON Merupakan proses total recycle gas stripping dengan menggunakan gas umpan CO2. Proses Stamikarbon digunakan pada produksi urea di Pupuk Kaltim. Terdiri dari 6 tahapan : A. Persiapan bahan baku. D.Evaporasi. B. Sintesis Urea. E. Prilling & Finishing C. Resirkulasi. F. Pengolahan air Buangan

A. Persiapan Bahan Baku Pencampuran gas CO2 dengan udara, dimaksudkan supaya H2 yang terkandung dalam CO2 yang terbawa dari unit amoniak dapat bereaksi dengan O2 yang terkandung dalam udara membentuk H2O di H2 konverter. H2 bersifat eksplosif sehingga berbahaya bagi jalannya proses. Pemisahan antara gas CO2 dengan cairan yang terbawa dari unit amoniak dengan menggunakan KO Drum.

B. Sintesa Urea Proses stripping yaitu pelucutan hasil keluaran reaktor yang berupa urea, amonium karbamat serta gas-gas yang tidak bereaksi, dengan CO2 umpan di HP Stripper. Pada proses stripping ini terjadi 2 hal : 1. Penguraian yang hampir sempurna dari karbamat menjadi CO2 dan amoniak akibat pergeseran kesetimbangan reaksi. 2. Desorpsi serta penguapan CO2 dan amoniak hasil penguraian dan air dari larutan. Proses bercampurnya gas CO2 dengan amoniak untuk membentuk karbamat yang berlangsung di HP Carbamate Condenser dengan reaksi : 2 NH3 (g) + CO2 (g)  NH2COONH4(l) H298 = -151 KJ/mol Karbamat yang terbentuk diuraikan menjadi urea dan air di reaktor, dengan reaksi : NH2COONH4 (l)  (NH2)2CO (l) + H2O (l) H298 = 32 KJ/mol

C. Resirkulasi Larutan urea karbamat yang mengalir dari bagian bawah HP Stripper mengandung 56 % urea dan 26 % air ditambah karbamat yang tidak dapat dipisahkan. Larutan tersebut diturunkan tekananya dengan melewati exspansion valve, karena penurunan tekanan ini, sebagian karbamat terurai kembali menjadi amoniak dan CO2. Campuran uap dan cairan ini kemudian disemprotkan ke dalam kolom rectifying sehingga uap akan keluar dari bagian atas kolom, sementara cairan mengalir ke bawah kolom.

D. Pemekatan Urea Larutan urea selanjutnya dipekatkan sampai konsentrasi 99,7 % dengan cara evaporasi pada unit evaporasi yang terdiri 2 evaporator. Di evaporator pertama larutan urea dipekatkan dari 75 % menjadi 95 %. Di evaporator kedua konsentrasi urea dipekatkan sehingga kadarnya 99,7 %. Setelah itu, larutan urea yang berupa lelehan dipompa keatas prilling tower.

E. Pembutiran Pembentukan urea prill dari larutan urea pekat. Proses ini berlangsung di menara prilling. Untuk menjaga kekerasan prill, maka sebelum memasuki menara prilling ini larutan urea pekat diinjeksikan dengan UFC (Urea Formaldehyde Concentrate). Prilling bucket menyebarkan lelehan urea ke seluruh penampang bagian atas menara. Selama tetesan jatuh dari bucket akan terjadi proses pembekuan karena dari bawah dihembuskan udara yang dihisap oleh 4 buah fan. Butiran urea padat (prill) yang ada dibagian bawah digaruk oleh scrapper, memasuki celah dan jatuh ke belt conveyor dan selanjutnya akan menuju ke gudang.

F. Pengolahan Air Buangan Untuk memperoleh kembali zat-zat yang terkandung dalam air buangan sehingga zat-zat tersebut dapat dikembalikan ke reaktor. Pengolahan air buangan menggunakan hidrolizer dan kolom desorpsi. Kandungan urea : N2 = 46,6 % berat minimum H2O = 0,3 % berat max Biuret = 0,9 % berat max Fe = 2 ppm max NH3 = 200 ppm max

UNIT PENGANTONGAN

UNIT PENGANTONGAN Seksi Pengantongan merupakan unit terakhir dari seluruh rangkaian proses pembuatan urea. Tugas unit ini adalah memuat butiran urea ke dalam kemasan karung plastik, kemudian mendistribusikan ke sarana transportasi, dan mengatur penyimpanannya ke dalam gudang (storage). Sistem pengolahan urea di seksi pengantongan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1 Sistem pengolahan urea curah (Bulk Handling System) 2 Sistem pengantongan urea (Bagging System) 3 Sistem pengolahan urea kantong (Bag Handling System)

TERIMA KASIH