OLEH HARYONO.AS,S.PD NIP. 19840322208121002 SRI BIJAWANGSA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
Advertisements

PAJAK PENGHASILAN UMUM
PPh Pasal 25.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 25
COMPENSATION PLAN. Kunjungi
Aritmatika Sosial.
Tiada banyak yang dapat aku berikan bagi dunia pendidikan ini.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
Analisis Breakeven Operating Leverage
PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
Rina Purwaningtyas Utami
TUTUP POIN RENDAH PV – PV TERDIRI DARI 2 PLAN SYSTEM BONUS : Unilevel & Multilevel PRINSIPNYA ADALAH DUPLIKASI KONSUMEN (Customer Get.
FC Cemerlang Jurnal # Debet Kredit D K A Mesin FC Rp Kas
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
Pasa 7 UU No. 36 Tahun 2008 (1) Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit sebesar : a. Rp ,-- untuk diri Wajib Pajak orang.
PPh Triyanto Univ. Sebelas Maret – Surakarta. Dasar Hukum PPh 1.Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan (PPh); 2.Undang-Undang No. 7.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
METODE HASIL PRODUKSI Dasar teori yg digunakan adalah bahwa aktiva digunakan untuk berproduksi, shg beban depresiasi didasarkan pd hasil produksi Umur.
Aljabar dan Penerapannya
Plan Tabungan Komunitas GHS
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
HARYONO.AS,S.PD SRI BIJAWANGSA NIP
PERSAMAAN AKUNTANSI.

Aritmatika Sosial KSM Kiat Sukses Matematika Menuju Ujian Nasional.
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
Kuliah Pertemuan ke: 10 PPh Ps. 24
MANFAATKAN PELUANG denganRPUDISEMPURNAKAN. Crown D.DiamondDistributor DiamondDistributor PearlDistributor RubyDistributor KomisiKomisiDistributor Gold.
Pajak Penghasilan (Pph 21) perhitungan M-4
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PERTEMUAN KE TIGABELAS
Pajak Penghasilan Pasal 24
Assalamu`alaikum Wr.Wb We are Group 5 : 1.Nofera Tri Utami Septin Suryani Tri Putri Yuliana
PAJAK PENGHASILAN Suranto, S.Pd, M.Pd.
Sequential Decision Making
Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan
TEKNIS PENGHITUNGAN PPh Badan Sesuai UU Nomor 36 Tahun 2008 Bandung, 10 Februari
PAJAK BUMI BANGUNAN PBB
Timbul dan hapusnya hutang pajak,
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
DEFINISI DARI GROUP Amir DedyDesy Lena Budi Umar Edi GROUP dst Keterangan : dst = dan seterusnya GROUP adalah kumpulan dari beberapa individu/orang yang.
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
PPh Pasal 25 PPh Pasal 25 mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak.
Akuntansi manajemen Analisis Titik Impas Ajang Mulyadi.
HUKUM PAJAK ( TAX LAW ) MK-4 JULIUS HARDJONO
PENDAPATAN NASIONAL LANJUTAN.
PAJAK DAN RETRIBUSI Moch. Diyon, S.Pd, M.Si.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Dasar-Dasar Perpajakan
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
Penerapan Integral Tertentu dalam Ekonomi dan Bisnis
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN
Modal Rp ?. Rp Rp. 1 Juta/hari.
PENERAPAN FUNGSI LINIER PART 2
PENERAPAN EKONOMI Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam ilmu ekonomi, baik dalam pembahasan ekonomi mikro maupun makro. Dua variabel ekonomi maupun.
MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS
ANALISA EKONOMI Fanny Widadie.
TARIF DAN UTANG PAJAK Pertemuan 6.
Tarif Pajak Rika Kharlina Ekawati.
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
Jenis dan Tarif Pajak.
Prepared by Supiani SE., MM Dosen Tetap Universitas Gunadarma Jakarta
UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN
TARIF PAJAK Hafiez Sofyani, SE., M.Sc..
PAJAK PAJAK UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN. PENGERTIAN PAJAK  Iuran wajib yang dibayar oleh warga negara untuk membiayai pengeluaran negara demi meningkatkan.
HUKUM PAJAK ( TAX LAW ) MK-4 JULIUS HARDJONO
PAJAK PAJAK UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN. PENGERTIAN PAJAK  Iuran wajib yang dibayar oleh warga negara untuk membiayai pengeluaran negara demi meningkatkan.
Transcript presentasi:

OLEH HARYONO.AS,S.PD NIP SRI BIJAWANGSA

Di riwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri ra Bahwasanya nabi besabda : “ Disyurga ada sebuah pintu yg disebut Ar-Rayyan, Pada Hari Kiamat ia hanya bisa dimasuki oleh orang2 yg berpuasa & tdk bisa dimasuki oleh seorangpun selain mereka. Ada Panggilan: Mana Orang-orang yg berpuasa? Merekapun masuk dari pintu ini. Dan ketika yg orang terakhir sudah masuk, maka pintu itupun akan ditutup dan tidak ada lagi seorangpun yg masuk.

Rumus Tarif Pajak T = Tb X Tr Dimana : T = Besarnya Utang Pajak (Tax) Tb = Dasar Pengenaan Pajak (Tax Base) Tr = Tarif Pajak (Tax Rates)

1. Tarif Tetap >> Suatu Tarif yg berupa suatu jumlah tertentu yg sifatnya tetap yg tidak berpengaruh pada Tax Base, Objek pajak/ subjek pajak, seperti materai tetap ditetapkan Rp.3000,-.

2. Tarif Proporsional (Sebanding) Merupakan Persentase Tunggal, Contoh : PPn dan PPh. Contoh : Jlh yg dikenakan Pajak (Tax Base) TarifUtang Pajak Rp %Rp Rp %Rp Rp %Rp

3. Tarif Progresif (Persentase Meningkat) Memiliki Beberapa persentase dan tidak tunggal, Cth : PPh Lapisan Penghasilan Kena PajakTarif Pajak s/d Rp % > Rp s/d Rp % > Rp s/d Rp % > Rp %

Penerapan tarif Progresif dalam PPh tdk dilakukan secara Absolut (flate rate) ttp berlapis (bricket rate). Jika menggunakan tabel diatas, seseorang berpenghasilan Rp maka utang pajak penghasilannya adalah : Rp = Rp Rp = Rp Rp = Rp Rp = Rp Besar Utang Pjk= Rp ,- Rp x 25 % = Rp ,- (Htg.Absolut)

Berikut Beberapa Variasi Tarif Progresif : 1. Tarif Progresif – Progresif 2. Tarif Progresif – Proposional 3. Tarif Progresif – Degresif

1. Tarif Progresif - Progresif Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifKenaikan Marginal s/d Rp ,-5% > Rp ,- s/d Rp ,-8%3 > Rp ,- s/d Rp ,-15%7 > Rp ,- s/d Rp ,-25%10 > Rp ,-40%15 Tarif Progresif – Progresif Mempunyai Susunan Persentase Meningkat

2. Tarif Progresif - Proposional Persentase Tarifnya konstant. Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifKenaikan Marginal s/d Rp ,-5% > Rp ,- s/d Rp ,-10%5 > Rp ,- s/d Rp ,-15%5 > Rp ,- s/d Rp ,-20%5 > Rp ,-25%5

3. Tarif Progresif - degresif Persentase Tarifnya menurun Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifKenaikan Marginal s/d Rp ,-5% > Rp ,- s/d Rp ,-20%15 > Rp ,- s/d Rp ,-30%10 > Rp ,- s/d Rp ,-35%5 > Rp ,-38%3

4. Tarif Degresif/Regresif (Persentase Menurun) Persentasenya menurun seiring dg Meningkatnya Jumlah yg dikenai Pajak. Tarif pajak jenis ini bukan persentase tunggal tetapi beberapa persentase. Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)Tarif s/d Rp ,-35% > Rp ,- s/d Rp ,-25% > Rp ,- s/d Rp ,-15% > Rp ,- s/d Rp ,-10% > Rp ,-5%

Beberapa Variasi Tarif Degresif 1. Tarif Degresif – Progresif 2. Tarif Degresif – Proposional 3. Tarif Degresif - Degresif

Jenis ini memiliki penurunan persentase yg meningkat. Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifPenurunan Marginal s/d Rp ,-38 % > Rp ,- s/d Rp ,- 35 %3 % > Rp ,- s/d Rp ,-30 %5 % > Rp ,- s/d Rp ,- 20 %10 % > Rp ,-5 %15 %

Tarifnya konstant. Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifPenrunan Marginal s/d Rp ,-25 % > Rp ,- s/d Rp ,- 20 %5 % > Rp ,- s/d Rp ,-15 %5 % > Rp ,- s/d Rp ,- 10 %5 % > Rp ,-5 %

Persentase dan tarifnya menurun & tdk diterapkan Jlh yg Dikenakan Pajak (Tax Base)TarifPenurunan Marginal s/d Rp ,-40 % > Rp ,- s/d Rp ,- 25 %15 % > Rp ,- s/d Rp ,-15 %10 % > Rp ,- s/d Rp ,- 10 %5 % > Rp ,-8 %8 %2 %

Ketika Bulan Ramadhan saya Mendengar Rasulullah Bersabda : “Ketika Bulan Ramadhan saya mendengar Rasulullah Bersabda : Semua Pintu Neraka ditutup, Pintu2 syurga dibuka & Seluruh Setan Dibelenggu”, Kemudian Nabi Melanjutkan Sabdanya :”Malaikat Memanggil, Wahai Pencari Kebaikan bergembiralah, wahai pencari kejahatan tenangkan diri kalian sampai habis bulan ramadhan.

Penerapan tarif Progresif dalam PPh tdk dilakukan secara Absolut (flate rate) ttp berlapis (bricket rate). Jika menggunakan tabel diatas, seseorang berpenghasilan Rp maka utang pajak penghasilannya adalah : Rp x 5% = Rp Rp x 15% = Rp Rp X 25% = Rp Rp X 30% = Rp Besar Utang Pjk = Rp ,- Rp x 30 % = Rp ,- (Htg.Absolut)

Dimana Tarif pajak adalah sebagai berikut, bagaimana menghitung Bricket rate & Flate rate jika Penghasilan 1. Rp Rp Rp Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak s/d Rp % > Rp s/d Rp % > Rp s/d Rp % > Rp %

berpenghasilan Rp maka utang pajak penghasilannya adalah : Rp x 5%= Rp Rp x 15%= Rp Rp x 25%= Rp Besar Utang Pjk= Rp ,- Rp x 25 % = Rp ,- (Htg.Absolut)

berpenghasilan Rp maka utang pajak penghasilannya adalah : Rp x 5%= Rp Rp x 15%= Rp Besar Utang Pjk= Rp ,- Rp x 15 % = Rp ,- (Htg.Absolut)

berpenghasilan Rp maka utang pajak penghasilannya adalah : Rp x 5%= Rp Rp x 15%= Rp Rp x 25%= Rp Besar Utang Pjk= Rp ,- Rp x 25 % = Rp ,- (Htg.Absolut)

SELAMAT BERBUKA PUASA