Product Market Technology R and D LULU Models Pengidentifikasian dan Pendefinisian Pekarangan Diskusi tematik MEMPERKUAT BASIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMETAAN PERMASALAHAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN SYSTEM INTERRELATIONSHIP MODEL.
Advertisements

STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Disampaikan dalam Sosialisasi Kegiatan BPTP Bengkulu 210 Oktober 2011
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI
3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION Reddy, K. R. and H. F. Hodges
SEMINAR PT. dONGENG Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
M-KRPL BENGKULU 2012.
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI/BERAS DI JAWA BARAT
Jerman pada tahun /31/ DEFINISI EKOLOGI
Jakarta Convention Centre, 29 Januari 2010
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Mengenal Lebih dekat INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Workshop Rehabilitasi & Rekonstruksi Usaha Peternakan Sapi
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Klasifikasi tata guna lahan
gurun, gunung, pantai; rural, urban;
PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Budidaya domba garut Oleh: Ilma Mahdiana ( )
(perspective ekologis ekosistem)
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
Setiawargi Menata Diri
TOPIK DISERTASI PDKLP Diabstraksikan oleh Soemarno Agustus 2009 ppsub.
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
Dr. Ir. Arzyana Sunkar, M.Sc.
Profil Desa dan Kelurahan Provinsi Jawa Timur
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
BUMDESA sebagai KEKUATAN BARU EKONOMI DI DESA
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
BERITA RESMI STATISTIK
M-KRPL BENGKULU 2012.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
METODE PENELITIAN Pengamatan karakter lanskap perkampungan pada hulu DAS Kalibekasi dengan pendekatan metode penilaian cepat Rapid Agro-Biodiversity Appraisal.
Oleh : Astuti Setyowati
PEKARANGAN BERBASIS BUDAYA Landscape Evaluation Landscape Recon-
GREEN BUILDING (Bangunan Ramah Lingkungan)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pemerintah Kabupaten Grobogan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
LAPORAN AKHIR PENELITIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
(KASUS ECO-VILLAGE DAN ECO-CITY PADA KAJIAN EKOLOGI LANSKAP)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Ukuran Keberhasilannya
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pengertian Pertanian terpadu
Mobil Hijau SIKIB Wilayah Kab. Kulon Progo
Rumah DiJual Rumah mewah di Jakarta Selatan, Pasar Minggu
Sistem Agroforestri Repong Damar (Shorea javanica) Di Krui, Lampung Barat SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017 I GUSTI AYU KUSUMA WARDANI.
Hasil Diskusi Indikator Kemiskinan Oleh Kelompok
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Oleh: Risyana Hermawan
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI
1 Oleh : Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, MS. Disampaikan pada : Program Pasca Sarjana Managemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) 12 Agustus.
Nixon Rammang. Undang – undang No 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Kehutanan diganti dengan Undang-Undang 41 Tahun 1999 Pengelolaan hutan oleh dan.
KELOMPOK WANITA TANI NUSA INDAH DESA CILAMPENI KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
MK :Manajemen Agrobisnis SKS : 2/1 Dosen : Dr. Ir. Rini Widiati, MS
HUBUNGAN ANTARA IKLIM, PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI PADI
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM KELOMPOK PEMANFAAT KOHE DAN KELOMPOK PETANI ORGANIK DI DESA CIBODAS DAN CISONDARI KECAMATAN PASIR JAMBU KABUPATEN BANDUNG.
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

Product Market Technology R and D LULU Models Pengidentifikasian dan Pendefinisian Pekarangan Diskusi tematik MEMPERKUAT BASIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia Di Kampus Pengembangan Insan Pertanian Indonesia Desa Ciherang – Kecamatan Dramaga – Kab. Bogor 03 April 2010 Salah satu buku pekarangan karya Hadi Susilo Arifin (2009) PENELITIAN YANG TELAH DILAKUKAN  Disertasi S-3 ( ) Pekarangan di Jawa Barat  OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, M.S. DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR International: Universities, Journals, Int’l Foundation, Investors, Developers Years GIS Remote Sensing IndegenouosIndegenouos AF Models Gaduates Landscape Recon- sruction & Mana- gement National: Universities, rural-urba communities, local government, companies, NGOs Human Ecology Agriculture Sciences Bio-Resources Management Landscape structure, function & dynamic Management Nutritional Science Bio-Physic Survey Fish/Aquaculture Prod. Land Evauation Ecological Landscape. Planning Integrated Farming System Bio-diversity Analysis ROADMAP LANDSCAPE ECOLOGICAL STUDY FOR SUSTAINABLE BIO-RESOURCES Animal Husb. Prod. Plant Prod. Soc-Ec-Cult Survey Food Security Dessimination Articles Maps SustainSustain Agric. Models Eco-Villages-Cities Design Pekarangan sebagai: Self-propagating function Self-nourishing function Self governing function Self-fulfilling function Domain/Ranah Pekarangan Gambar 2. Discovering : Pengidentifikasian dan Pendefinisian Pekarangan. Tipologi Pekarangan Berkelanjutan Pendapatan Pola Pangan PEKARANGAN: AKtivitas Manusia, Manajemen Spatial, Tat GUna Lahan Aset Kesejahteraan Status Keluarga Akses untuk Kredit Kontrol Produksi & Pemasaran Kerjasama RUBRD DIKTI/JSPS ( ) Pekarangan di DAS Ciliwung /Cisadane dan DAS Cianjur/Cisokan Kerjasama RDI Seattle USA ( ) Pekarangan di 6 DAS di P. Jawa Hibah Penelitian Tim Pascasarjana DP2M –DIKTI ( ) di DAS Ciliwung dan Cisadane Hibah Kompetensi DP2M – DIKTI ( ) di DAS Ciliwung/Cisadane Hibah Penelitian Skala Prioritas Nasional DP2M DIKTI (2009) di DAS Ciliwung Proses Lanskap: DAS Habitat: Elevasi PEKARANGAN: Manusia, Organisme, Vegetasi, Hewan

COMPLEX AGROFORESTRY HS Arifin Doc TUMPANG SARI HS Arifin Doc SISTEM PEKARANGAN PERDESAAN PEKARANGAN  Lahan yang ada di sekitar rumah,  Batas lahan dan batas pemilikannya jelas, Ditanami berbagai jenis tumbuhan dan tanaman, Tempat memelihara berbagai jenis ternak & ikan, Digunakan untuk kegiatan pertanian pasca panen, Tempat bermain bagi anak-anak, Sering dimanfaatkan untuk acara kekerabatan, Tempat melakukan daur ulang berbagai bahan  Sumber pangan, sandang dan papan, Sumber plasma nutfah & ragam jenis biologi, Habitat berbagai jenis satwa, Pengendali iklim setempat untuk kenyamanan, Penyerap Carbon, Daerah resapan air, Perlindungan tanah MANFAAT RTH PEKARANGAN FASILITAS DI PEKARANGAN  Lahan pertanaman Kandang ternak Kolam ikan Lumbung atau gudang Tempat menjemur hasil pertanian Tempat menjemur pakaian Halaman tempat bermain anak-anak Bangku  Sumur Kamar mandi Tiang bendera Tiang lampu Garasi Lubang sampah Jalan setapak Pagar Pintu Gerbang Dan lain-lain  Keragaman Vertikal: 10 m Keragaman Horizontal: Tanaman Hias, Tanaman Buah, Tanaman Sayuran, Tanaman Obat, Tanaman Bumbu, Tanaman Penghasil Pati, Tanaman Industri, dan Tanaman lain-lain penghasil pakan, kayu bakar, bahan kerajinan tangan, peneduh (gamal, bambu, mahoni) KERAGAMAN TANAMAN

 Pekarangan Sempit Pekarangan Sedang Pekarangan Luas Pekarangan Sangat Luas < 120 m – 400 m – 1000 m 2 > 1000 m 2 UKURAN PEKARANGAN MENATA ZONASI PEKARANGAN  Halaman depan (buruan): lumbung, tanaman hias, pohon buah, tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan, sumur dan kamar mandi  Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran, tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri. TUJUAN PENELITIAN DI P. JAWA Penelitian yang dilakukan dengan batasan pekarangan sempit pada unit lanskap hulu, tengah, hilir DAS, bertujuan:  menganalisis jenis usahatani serta mengukur produktivitas pekarangan di perdesaan;  menganalisis prosentasi kontribusi hasil 3Rice Paddy - Cereal/Horticulture high land humid 4Rice Paddy - Cereal/Horticulture low land dry Manggis/Rambutan/Salak Palm/Durian Rice Paddy - Cereal/Horticulture high land dry Upland Paddy/Maize/Chillies Upland Paddy/Maize/Ground nut/Chillies/Melon/Water Melon Maize/Sweet potato/Potato/Tobacco Manggo/Salak Palm /Grape Manggis/Salak Palm/Durian/Kelengkeng Manggis/Salak Palm/Durian/Rambutan 54 Rambutan/Durian/Clove/Melinjo 62Coconut/Cacao Arabica Coffee/Orange/Avocado Clove/Pala/Woods Clove/Pala/Rambutan/Salak Palm/Durian Clove/Melinjo/Rambutan/Durian Rubber 99Rubber/Coconut oil Tea/Cinnamon Tea/Cinnamon/Cinine 116 Woodland 120Forest used S W S S S S W Conservation Forest Fishpond Settlement Water Body (lake, dam, swampy land) Legend: 1 Rice Paddy 2 Rice Paddy - Cereal/Horticulture low land humid Km LOKASI PENELITIAN DI P. JAWA (RDI) NATIONAL RECOMMENDED CROP ZONE ON STUDY SITES pekarangan terhadap tambahan pangan keluarga di perdesaan. Waktu Penelitian: Mei-Sept PENDEKATAN PENELITIAN  Penelitian dilakukan pada unit-unit DAS, yaitu Cisadane dan Cimandiri di Jawa Barat, Progo dan Tuntang di Jawa Tengah, Bondoyudo dan Kendil di Jawa Timur. Penelitian di lapang dilaksanakan pada musim kemarau, bulan Mei sampai dengan September Metoda survei digunakan dalam penelitian ini di 6 desa pada setiap DAS (masing-masing 2 desa di hulu, di tengah dan di hilir). KLASIFIKASI SAMPEL PEKARANGAN  G1: Luas Tapak < 120 m2 tanpa lahan lain G2: Luas Tapak < 120 m2 punya lahan lain G3: Luas Tapak m2 tanpa lahan lain G4: Luas Tapak m2 punya lahan lain Pada setiap desa dipilih 2 sampel pekarangan yang berukuran luas lahan sampai dengan 180 m2 dan 2 sampel lainnya berukuran antara 180 m2 hingga 400 m2. Jumlah total yang disurvei adalah 144 sampel pekarangan.

N um ber ofS pecies (w ithout O rnam entalP lants) N um ber ofS pecies LINGKUNGAN FISIK KONTEKSTUAL DARI SAMPEL LAHAN PEKARANGAN Agro- klimat (barat ke timur) Provinsi Agro- klimat (utara ke selatan) Sumber bahan induk (gunung) Basah Kering Jawa Barat Salak- Hali- mun DAS dan orientasinya di Pulau Jawa Arah Utara: Desa/kampung pada berbagai elevasi Hulu Tengah Hilir (>700 m dpl) ( m dpl) (<300 m dpl) Curug Bitung/ Cinangneng/ Iwul/ Sawah Jawa Tengah Basah Kering Basah Kering Kelir Cisadane (DAS1) Arah Selatan: Cimandiri (DAS2) Arah Utara: Tuntang (DAS3) Taluk Waru Cisarua/ Parigi Kabandungan/ Tangkolo Pulosari/ Nangerang Kemambang/ Kemambang, Bakalan, Pialar Cinangneng Situ Daun/ Cikupa Bojong Longok/ Babakan Palasari Hilir/ Lebak Wangi Bringin/ Senggrong, Bojong, Kroyo, Klopo Poncol Ciseeng/ Cibogo Mangunjaya/ Gentong Bantar Gadung/ B Gadung Hilir Kali Jambe/ Krandon Arah Selatan: Progo (DAS4) Wirogomo/ Kendal Ngisor Sambungrejo/ Nipis Pongpongan/ Bantar Bondowoso/ Gaten Tanjung/ Tanjung Banguncipto/ Ploso Jawa Timur Kering Basah Bromo Arah Utara: Kendil (DAS5) Ketawang/ Pakel Sumber*/ Kalicilik Jogomulyo/ Kebonagung Wetan Sumber*/ Kawuk Salamrejo/ Kelebaan Patalan/ Satu Sukapura/ Boto/Lorokan Krajan Bantaran/ Krajan Arah Selatan: Bondoyudo (DAS6) Ngeteh Kertowono/ Sidomulyo Jeruk/ SidorukunKrai/ Krajan Sombo/ ArgomulyoGucialit/ SidorukunKarang Anyar/ Karang Anom Lingkungan Kontekstual Lahan pekarangan (Tapak Studi) Lingkungan kontekstual (Zona tanaman) Legenda * IklimAltitud DAS BasahKeringRendahTinggi Padi sawah Padi sawah – Serealia/Hortikultura Dataran Rendah Basah Padi swah – Serealia/Hortikultura Dataran Tinggi Basah Padi sawah – Serealia/Hortikultura Dataran Rendah Kering Padi sawah – Serealia/Hortikultura Dataran Tinggi Kering vvv--vvv-- ---vv---vv vv-v-vv-v- --v-v--v-v -vv---vv-- -vv-v-vv-v -vvv--vvv- -vv---vv-- ---v----v- -v-v--v-v Padi ladang/Jagung/Cabe rawit Padi lading/Jagung/Kacang tanah/Cabe rawit/Semangka Jagung/Ubi jalar/Kendtang/Tembakau vv-vv- --v--v vv-vv- vvvvvv v--v v--v- --v--v -v--v Mangga/Salak/Anggur 11. Manggis/Rambutan/Salak/Durian 12. Manggis/Salak/Durian/Longan 13. Manggis/Salak/Durian/Rambutan 14. Rambutan/Durian/Cengkeh/Biji melinjo 15. Kelapa/Kakao 16. Kopi arabika/Jeruk/Alpukat 17. Cengkeh/Pala/Kayu 18. Cengkeh/Pala/Rambutan/Salak/Durian vvvvv-vv-vvvvv-vv vvvv-vv--vvvv-vv-- vvvvvv---vvvvvv vvv------vvv -v---v-vv-v---v-vv -v-----vv-v-----vv --v v v v v v----- v-----v--v-----v Cengkeh/Biji melinjo/Rambutan/ Durian96 vv----vv 20. Karet 21. Karet/Minyak kelapa 22. Teh/.kayu manis 23. Teh/Kayu manis/Kina 24. Kayu 25. Kolam ikan 26. Hutan produksi vvvvv--vvvvv vv--vvvvv--vvv vv---v-vv---v- v-vvvvvv-vvvvv ---v--v---v--v -v-v--v-v-v--v v-v-v-vv-v-v-v v-v----v-v vv-----vv v------v 27. Hutan konservasi121 vv-vvv-vvv Ukuran Luas Tapak dan Lahan Pekarangan  Rata-rata luas tapak 144 sampel: m2. Pada Tapak Kecil, rata-rata G1: 94.2 m2, G2: m2 (G1 dan G2: 99.9 m2). Pada Tapak Besar, rata-rata G3 dan rata-rata G4 hampir sama, rata-rata keduanya: m2 Tapak terkecil di G1: 46 m2.  Tapak terbesar di G3: 385 m2 Rata-rata luas bangunan rumah (G1-G2-G3-G4): 76.0 m2.  Rata-rata luas bangunan rumah (G1 and G2): 60.6 m2 Rata-rata luas bangunan rumah (G3 and G4): 91.3 m2  Rata-rata luas pekarangan (G1-G2-G3-G4): 93.3 m2. Rata-rata luas pekarangan (G1-G2): 40.3 m2 Rata-rata luas pekarangan (G3-G4): m2 Sebaran Plot Ukuran Luas Ruang Terbuka dan Jumlah Spesies: Termasuk Spesies Tanaman Hias (kiri); Tidak Termasuk Tanaman Hias (kanan) Size ofO penspace Area (m 2) Group 1 Group 2 Group 3 Group Size ofO penspace Area (m 2) Group 1 Group 2 Group 3 Group 4

No.BinatangG1G2G3G4Total 1Sapi untuk susu Sapi untuk daging Kambing Domba Ayam broiler Ayam kampung Itik Itik manila Kelinci Ikan01305,4452,5208,095 11Ikan hias Burung hias Binatang peliharaan (kucing, anjing) Sumber pendapatan dari pekarangan G1G2G3G4G1&G3G2&G4G Pendapat (Rp/tahun) dari pekarangan Tanaman 33,215111,458239,833160,250136,524135,854136,189 Ternak 538,506679,9171,275,806909,083906,931794,500850,715 Jual atau sewa barang 38,50057,778119,972252,37579,236155,076117,156 Tanaman & Ternak 571,271791,3751,515,6391,069,3331,043,455930,354986,905 Tanaman, ternak, jula atau sewa barang 609,771849,1531,635,6111,321,7081,122,6911,085,4311,104,061 2 Pendapatan (Rp/tahun/m ) dari pekarangan Tanaman 1,2941,70910,1981,5235,7461,6163,681 Ternak 17,03426,50015,2466,95116,14016,72616,433 Jual atau sewa barang 2,4063, ,1771,5192,8302,175 Tanaman & Ternak 18,32928,20925,4448,47421,88618,34220,114 Tanaman, ternak, jula atau sewa barang 20,73531,69326,07510,65123,40521,17222,288 Group CalorieProteinVitamin A Vitamin C kcal To Total (%) To RDA ( % ) gram To Total (%) To RDA (%) IU To Total (%) To RDA (%) mg To Total (%) To RDA (%) G G G G Rata-rata Distribusi Spesies Tanaman Pekarangan menurut Kategori Kategori penggunaan Penggunaan Dari 196 spesiesDari 24 spesies tanaman Berpati Buah Sayuran Bumbu Obat Industri Tanaman Hias Lainnya* (%) (%) Jumlah Binatang dalam G1, G2, G3, dan G4 Konsumsi keluarga/hari dari pekarangan RDA = recommended dietary allowance; To Total = to total consumption SIMPULAN  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tanaman dan ternak serta sistem penjualan/sewa barang di pekarangan memberi kontribusi pendapatan keluarga.  Berdasarkan kontribusi tersebut, diketahui pekarangan dapat dijadikan lahan usaha tani yang efektif untuk mendukung program ketahanan pangan keluarga di perdesaan. Pendapatan Keluarga dari Pekarangan SARAN  Diperlukan usaha memberdayakan pekarangan bagi sumber pangan keluarga.  Lahan pekarangan dapat dipromosikan sebagai strategi dalam reformasi agraria di masa mendatang.

MULAILAH PENERAPAN Sistem Pekarangan di Rumah Sendiri DAUR ULANG DI PEKARANGAN  Sampah pekarangan dan sampah rumah tangga untuk pengkomposan dengan membuat lubang sampah (sanitary landfill); dan dengan lubang biopori Pemanfaat sisa makanan dan sampah organik untuk pakan ternak dan ikan Kotoran ternak dan endapan lumpur pada dasar kolam digunakan untuk pupuk organik bagi tanaman Alat dan Bahan

Doc. HS Arifin DAS Cianjur, Dr. Kamir Praktekan di Pekarangan HS Arifin, 2001 Doc. HS Arifin Pelaksanaan biopori di pekarangan HS Arifin Penelitian HS Arifin di Pekarangan Doc. HS Arifin

BUDIDAYA ORGANIK  Budidaya tanaman secara organik – sesedikit mungkin menggunakan bahan anorganik. Bahan organik berasal dari sisa kegiatan hulu pertanian. Bahan-bahan sisa kegiatan pertanian berupa sekam, arang sekam, sabut kelapa, kulit kacang tanah, serbuk gergaji, sampah daun bambu, bahkan sampah rumah tangga dan lumpur endapan kolam ikan. Teknik-teknik baru menggunakan EM4, dekomposisi bahan organik ini menjadi kompos telah dapat dipercepat dari 2-4 bulan menjadi 2-4 minggu.

VERTI-KULTUR  Usaha pertanian dengan memanfaatkan semaksimal mungkin ruang dalam pengertian 3 dimensi, di mana dimensi tinggi (vertikal) dieksploitasi sehingga indeks panen per satuan luas lahan dapat dilipatgandakan. Bertanam tanaman dengan media selain tanah pada bak-bak tanaman yang diatur bertangga (Cascade planting) --- struktur etage bouw pada pekarangan. Bertanam dalam pot-pot gantung yang mengisi penuh ruang, yang tahan teduh di bawah dan yang lebih suka panas diletakkan di atas. TAMAN GANTUNG

TERIMAKASIH HP: