ALASAN MEMBANGUN RT-RW-Net Suryayusra, M.Kom.,CCNA
Membangun Jaringan RT-RW-Net Mengapa Jaringan RT-RW-Net menjadi sangat menarik ? Dapat dikembangkan sendiri Merupakan solusi untuk bisa mengakses Internet dengan murah-meriah Peluang bisnis baru untuk di lingkungan perumahan Mempersiapkan diri dalam era globalisasi Kesempatan untuk memperkaya isi dari jaringan Internet
Membangun Jaringan RT-RW-Net Siapa yang bisa membangun jaringan RT-RW-Net ? Andapun bisa Tidak memerlukan teknologi tinggi atau kepandaian tinggi Menguasai sedikit teknologi komputer dan jaringan Kalau tidak memiliki kemampuan teknis, bisa bekerja sama dengan orang yang terbiasa memasang jaringan, atau dengan warnet terdekat
Membangun Jaringan RT-RW-Net Di Amerika, jaringan RT-RW-Net juga dikembangkan di berbagai ‘kampung’ dengan metode yang lebih terorganisir dan melalui koperasi Di Indonesia, ada baiknya dimulai dengan komunitas RT, lalu RW, kemudian bisa skala Kecamatan dan Kelurahan
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kalau ingin membangun RT-RW-Net kuncinya : Bisa sedikit ‘ngoprek’ komputer, terutama soal jaringan komputer Memilih salah satu dari teknologi yang tersedia Harus dibuat semurah mungkin, karena teknologinya terus berkembang
Membangun Jaringan RT-RW-Net Langkah pertama, kita mencari akses broadband Internet yang terjangkau Kabel modem : Rp 500.000,- per bulan ADSL modem : Rp 3.000.000,- per bulan Wireless LAN : Rp 5.000.000,- per bulan Leased Line : Rp 7.000.000,- per bulan Intinya, jika dibagi ke setiap rumah, tidak lebih dari Rp 500.000,- per bulan
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perhitungan pembangunan RT-RW-Net Investasi awal untuk minimal 10 rumah : Modem High Speed Rp 3.500.000,- Pasang koneksi Rp 2.000.000,- Hub 2 buah Rp 800.000,- Kabel per rol Rp 600.000,- Konektor dan ongkos Rp 400.000,- Pipa dan sealed Rp 500.000,- TOTAL Rp 7.800.000,- Dibagi 10 rumah -- @ Rp 780.000,-
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perhitungan pembangunan RT-RW-Net Bayaran bulanan : Langganan ISP Rp 3.000.000,- Teknisi stand by Rp 500.000,- TOTAL per bulan Rp 3.500.000,- Per rumah per bulan @ Rp 350.000,- flat – 24 jam akses Internet
Membangun Jaringan RT-RW-Net Ada dua hal yang harus kita perhatikan sewaktu akan membangun jaringan RT-RW-Net : Mengupayakan akses Internet dari ISP, dengan beberapa pilihan yang tersedia Memilih teknologi yang tepat untuk mendistribusikan akses Internet dari rumah ke rumah
Membangun Jaringan RT-RW-Net Beberapa cara kita mengakses jaringan Internet
Membangun Jaringan RT-RW-Net Jika sudah ada penentuan sistem, tinggal mengajak tetangga untuk bergabung, bisa dua macam cara : Membuka semua biaya, dibagi ramai-ramai ke tetangga yang ingin ikut dalam proyek ini Mengusahakan sendiri semuanya, lalu menjual ke tetangga Cara pertama lebih bisa long term, cuma bisa jadi bingung tidak jalan-jalan, karena seperti menentukan telur dan ayam
Membangun Jaringan RT-RW-Net Dial-Up Networking menggunakan saluran telepon dan modem komputer
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan Dial-Up Networking : Teknologinya sudah matang dan tidak berkembang terlalu pesat lagi Investasi murah untuk user, harga modem USD 20 – 45 Investasi di ISP juga tidak terlalu tinggi, apalagi kalau menggunakan line analog, bisa dimulai dari USD 1.000, sampai USD 6.000 untuk line digital E1 Bisa cepat dibuat, karena menggunakan infrastruktur yang sudah ada
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian Dial-Up Networking : Kecepatannya terbatas, di beberapa tempat yang infrastrukturnya jelek hanya bisa mencapai 28.800 bps Sering putus-putus, karena kwalitas kabel dan switching telepon-nya tidak dirancang untuk kecepatan tinggi Karena menggunakan sentral telepon, maka sering terjadi overload di sentral, sehingga pada saat kita mengakses saluran telepon-nya, sering kali terdapat nada sibuk
Membangun Jaringan RT-RW-Net Leased Channel menggunakan sambungan kabel langsung yang disediakan oleh Telkom
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan Leased Channel : Teknologinya sudah matang dan tidak berkembang terlalu pesat lagi Jenis sambungan yang paling handal dengan down time yang terkecil jika tidak terganggu oleh pembangunan fisik (gali-gali-an) Untuk menaikan-turunkan kecepatan, hanya cukup mengatur modem-nya Bisa sampai 2Mbps
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian Leased Channel : Harus meminta ke Telkom, sehingga urusannya bisa panjang Jika ada kerusakan, kita harus selalu mengontak Telkom, yang nota bene-nya, hari Sabtu dan Minggu libur ! Harus membayar sejumlah uang yang disesuaikan menurut kecepatan akses, padahal pihak Telkom tidak menyediakan modem-nya
Membangun Jaringan RT-RW-Net Wireless LAN menggunakan frekwensi radio untuk menyebarkan sinyal Internet standar TCP/IP
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan Wireless LAN : Tidak tergantung dengan pemilik infrastruktur, sehingga pelaksanaannya bisa langsung dikerjakan Kecepatan akses data-nya bisa tinggi, minimal 11Mbps Bisa dipasang dimana saja selama persyaratan line of sight terpenuhi
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian Wireless LAN : Teknologinya masih berkembang terus, sehingga bisa salah investasi Pada frekwensi 2,4GHz jumlah kanalnya sangat terbatas, sehingga sering kali terjadi saling ganggu perangkat Terlalu banyak jenis perangkat yang tidak saling kompatibel Dibutuhkan pengalaman untuk memasang perangkatnya
Membangun Jaringan RT-RW-Net Fibre Optic menggunakan kawat serat optik untuk bandwidth besar dan jarak yang jauh
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan Fibre Optic : Teknologinya sudah matang Kecepatan akses data-nya sangat tinggi, bisa sampai 1Gbps Aksesnya sangat stabil dan hampir tidak ada gangguan yang berarti Bisa dipakai sebagai backbone untuk satu jaringan yang butuh bandwidth besar
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian Fibre Optic : Investasinya sangat tinggi, hanya cocok untuk sambungan di perusahaan-perusahaan Pemeliharaannya sangat sulit, karena biasanya kabel berada di luar Butuh ke-akhlian khusus untuk memasang dan merawat perangkatnya
Membangun Jaringan RT-RW-Net FSO Free Space Optic, teknologi komunikasi dengan menggunakan sinar laser
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan FSO : Teknologinya tepat guna, sudah dikembangkan sejak lama Dapat menyalurkan data dengan bandwith yang besar Pemasangannya mudah Dapat dipasang dimana saja, asal persyaratan jarak dan line of sight terpenuhi
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian FSO : Harganya masih relatif mahal Jaraknya masih amat terbatas, maksimum antara 4 sampai 6 km Sangat tergantung cuaca, apalagi di negara dengan empat musim Perangkatnya harus sering dibersihkan, terutama kaca- kaca-nya
Membangun Jaringan RT-RW-Net ADSL memanfaatkan saluran telepon untuk mengakses Internet dengan bandwidth besar
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan ADSL : Menggunakan infrastruktur yang sudah ada, walaupun kwalitas kabel telepon tidak memadai untuk mengakses data kecepatan tinggi Kecepatan akses data-nya bisa tinggi, sampai 2Mbps (atau ada yang sampai 8Mbps) Investasi di sisi pelanggan tidak terlalu tinggi, sekitar USD 300 untuk modem ADSL Khusus di Indonesia, ISP sendiri tidak perlu berinvestasi lagi
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian ADSL : Teknologinya masih berkembang terus, sehingga bisa salah investasi Harus bekerja sama dengan dua pihak pemilik jaringan (PT Telkom bagian Jarlok dan MMA), sehingga pelayanan menjadi tidak bisa satu atap Kecepatannya tidak stabil, karena kebanyakan teknologi ini menggunakan prinsip berbagi bandwitdh
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kabel Modem memanfaatkan saluran televisi kabel untuk bisa dipakai mengakses Internet
Membangun Jaringan RT-RW-Net Keuntungan Kabel Modem : Menggunakan infrastruktur yang sudah ada, terutama yang sudah berlangganan kabel televisi Biayanya bisa murah karena metode penyebarannya point to multi point Di Indonesia, bandwidth downstream-nya bisa sampai 512 Kbps Perangkatnya relatif murah, dibawah USD 300
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kerugian Kabel Modem : Karena menggunakan metode sharing bandwidth, maka kecepatannya tidak stabil Kalau jaraknya terlalu jauh dari sentral, maka sering kali sambungannya terputus Harus berlangganan televisi kabel
Membangun Jaringan RT-RW-Net Setelah memilih satu alternatif untuk mengakses jaringan Internet, maka selanjutnya kita harus menentukan teknologi yang dipakai untuk menyalurkan akses Internet yang sudah kita dapatkan Teknologi yang ada semuanya ditujukan pada penggunaan rumah (HOME) sehingga banyak keterbatasan yang kita hadapi, terutama jaraknya yang tidak bisa jauh menjangkau blok-blok yang ada
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perbandingan teknologi LAN yang dapat dipakai untuk mendistribusikan akses Internet dan mewujudkan RT-RW-Net HomePLUG (Power Line Carrier) HomePNA HomeCNA Wireless 802.11b Ethernet Kecepatan 14Mbps 10Mbps 1Mbps 11Mbps 100Mbps Media Listrik PLN Saluran telepon Saluran televisi Udara Kabel Cat 5 Biaya Rendah Mahal Sangat Rendah Instalasi Sangat Mudah Mudah Sulit Sambungan Harus ada colokan listrik Harus memasang kabel telepon Harus memasang antena televisi Tidak perlu kabel Harus menarik kabel baru lagi
Membangun Jaringan RT-RW-Net HomePLUG HomePLUG dikenal juga sebagai Power Line Carrier merupakan satu teknologi yang memanfaatkan jaringan listrik PLN Kawat listrik bertegangan 220 volt dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendistribusikan akses Internet Kita tidak tergantung kepada PLN untuk bisa menyalurkan akses Internet Teknologi ini sebetulnya dirancang untuk penggunaan di dalam rumah sendiri
Membangun Jaringan RT-RW-Net Blok Diagram Power Line Carrier
Membangun Jaringan RT-RW-Net Spesifikasi teknologi PLC : HomePlug 1.0 compliant Data rate : 14 Mbps Jarak maksimum antar dua perangkat 100 meter Maksimum 16 titik (perangkat) dalam satu segmen Interface bisa Ethernet port 10/100Mbps atau USB (yang mendukung Windows 98, 2000, Me dan XP)
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perangkat PLC bermacam-macam merk-nya, yang tersedia salah satunya adalah Planet : Planet Ethernet Powerline PL-101E Planet USB Powerline PL-101U
Membangun Jaringan RT-RW-Net Contoh pemasangan PLC di RT-RW-Net
Membangun Jaringan RT-RW-Net HomePNA Home Phone Network Alliance, menggunakan line telepon di rumah sebagai sarana untuk menghubungkan jaringan komputer HPNA 2.0 bekerja di kecepatan 10Mbps, sementara HPNA 1.0 di 1Mbps Jarak maksimum di kedua titik terjauh 300 meter
Membangun Jaringan RT-RW-Net Ada dua perangkat HPNA yang bisa dipakai, berbentuk card PCI yang dipasang di dalam komputer dan box seperti hub atau switch
Membangun Jaringan RT-RW-Net Penggunaan frekwensi dalam satu pair kawat untuk koneksi berbagai macam peralatan.
Membangun Jaringan RT-RW-Net Contoh penggunaan HomePNA
Membangun Jaringan RT-RW-Net HomeCNA Home Cable Network Alliance, bekerja dalam satu kabel coaxial, bisa mengirim dan menerima sinyal data komputer dan sinyal gambar televisi, sama persis dengan metode kabel modem (DOCSIS, Data Over Cable Service Interface Specification) HomeCNA memanfaatkan frekwensi 5 sampai 863MHz yang bisa digunakan di kabel coaxial Data rate : 1 Mbps sampai 40 Mbps
Membangun Jaringan RT-RW-Net Penggunaan frekwensi dalam coaxial untuk koneksi berbagai macam sistem
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perangkat HomeCNA berbentuk seperti hub atau perangkat HomePNA, hanya output-nya dalam bentuk konektor BNC
Membangun Jaringan RT-RW-Net Contoh penggunaan Home CNA
Membangun Jaringan RT-RW-Net Wireless LAN Standar Wireless-LAN (W-LAN) untuk penggunaan di dalam ruangan adalah IEEE 802.11, dimana terdapat beberapa variasi sejak pertama kali 802.11 diperkenalkan dengan menggunakan frekwensi 2,4GHz dan bandwith hanya 2Mbps Hanya ada 11 kanal dalam standar 802.11B dengan bandwidth 83,5MHz, sehingga penggunaan radio menjadi amat terbatas
Membangun Jaringan RT-RW-Net Wireless LAN Indoor Unit dengan tambahan antena luar, bisa maksimum sekitar 10 km, menggunakan Wireless In The Box : Compex atau Planet Outdoor Unit dengan antena luar yang punya gain tinggi, bisa sampai 40 km : WaveRider Point to multi point : Cirronet atau DECTLoop
Membangun Jaringan RT-RW-Net Wireless LAN Khusus untuk distribusi ke pelanggan (point to multi- point) ada dua macam perangkat yang bisa dipakai dan sangat sesuai : Teknologi DECT Loop yang bisa men-delivery sinyal suara Cirronet WaveBolt yang mampu menangani sampai 1.200 pelanggan dalam satu box
Membangun Jaringan RT-RW-Net Cirronet WaveBolt untuk banyak user
Membangun Jaringan RT-RW-Net DECT Loop untuk voice dan data
Membangun Jaringan RT-RW-Net Ethernet Solusi paling mudah dan murah untuk membangun jaringan komputer Teknologinya sudah terbukti dan kecepatan perpindahan datanya tinggi, sampai 100 Mbps Teknologi kabel sudah bisa menembus angka 10Gbps, dengan menggunakan kabel CAT 6 sampai maksimum 40 KM Standar Ethernet 10Gbps adalah IEEE 802.3ae
Membangun Jaringan RT-RW-Net Ethernet Kabel UTP hanya bisa bekerja pada jarak maksimum 100 meter (328 feet) Menggunakan konektor RJ-45 Menggunakan standar CAT 5, yaitu kabel dengan kemampuan transfer sampai 100Mbps Jenis lain dari UTP adalah STP, kabel UTP yang di shielded atau dilindungi ground, terutama dipakai di outdoor
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kabel UTP bisa dipasang silang, untuk menghubungkan perangkat yang sama
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kabel UTP bisa dipasang langsung, untuk menghubungkan perangkat yang berbeda
Membangun Jaringan RT-RW-Net Jaringan Ethernet di RT-RW-Net
Membangun Jaringan RT-RW-Net Perangkat utama jaringan ethernet adalah HUB 8 port, USD 40 per unit-nya Dengan menggunakan hub, kita bisa mulai membangun jaringan RT-RW-Net
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kabel UTP digelar dan diberi perlindungan pipa paralon plastik melewati got di depan rumah
Membangun Jaringan RT-RW-Net Pipa paralon yang menjulur kemana-mana, pada satu titik akan masuk ke rumah tetangga Pastikan di setiap lekukan dipasang knee dengan lem plastik, supaya jangan masuk air
Membangun Jaringan RT-RW-Net Kotak HUB diletakan di tempat yang mudah dijangkau teknisi nantinya Kotak hub, isinya terdiri dari hub, power supply, anti petir dan colokan listrik PLN untuk memberi catu daya ke power supply Pastikan di setiap lekukan dipasang knee dengan lem plastik, supaya jangan masuk air
Membangun Jaringan RT-RW-Net Untuk mendistribusikan jaringan, cukup menggunakan hub yang harganya murah Hub yang menyediakan konektor BNC dapat menjangkau tempat yang makin jauh, maksimum 300 meter
Membangun Jaringan RT-RW-Net Contoh penempatan kotak hub di salah satu sudut rumah tetangga Supaya nantinya mudah diakses oleh teknisi jika terjadi kerusakan, kotak hub sebaiknya diletakan diluar, misalnya di pinggir bak sampah
Membangun Jaringan RT-RW-Net Contoh lain penempatan kotak hub Kita bisa juga meletakan kotak hub di teras, dibawah lindungan gondola
Tugas Buatlah kliping menggunakan kertas karton putih ukuran 90x60cm . Kliping berisikan tentang informasi dan beritas seputar RT RW NET yang diambil dari : -internet -majalah/koran -buku Tulis NIM, nama dan kelas pada kliping.