Expanding Maternal and Newborn Survival (EMAS)
Menurunkan AKI dan AKN Indonesia sebesar 25% Tujuan Umum Menurunkan AKI dan AKN Indonesia sebesar 25%
30 Kabupaten; 10 kabupaten pada tahun pertama Daerah intervensi 6 Propinsi: Sumatra Utara Banten Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Sulawesi Selatan 30 Kabupaten; 10 kabupaten pada tahun pertama
Bagaimana caranya? Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit (PONEK) dan 300 Puskesmas/Balkesmas (PONED) Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar Puskesmas dan Rumah Sakit Program ini dirancang agar dapat memberi dampak nasional (tidak hanya sebatas area kerja)
Meningkatkan Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Terampil untuk Persalinan Delivery in the home of midwives and village midwives used to be classified as a home delivery in previous IDHS surveys. However, IDHS 2007 has redefined private medical facilities to include private hospitals, clinics, doctors, obstetricians and gynecologists, private midwives, private nurses and village midwives.
Pendekatan EMAS Untuk menurunkan AKI dan AKN Indonesia sebesar 25%, program EMAS dilaksanakan di propinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian yang besar Mengadvokasi kabupaten dan mitra bestari lain untuk proaktif menerapkan pendekatan program EMAS
Pendekatan Vanguard Memperkuat jejaring sistem rujukan kegawat- daruratan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, antar RS dan Puskesmas, publik dan swasta, di suatu Kabupaten agar dapat membimbing (mentoring) jejaring Kabupaten lain
Pendekatan ‘Vanguard’ ‘Vanguard Network’ 1 RSUD 2-3 RS Swasta 5-10 Puskesmas
Meningkatkan kualitas pelayanan PONED and PONEK Objective 1 Meningkatkan kualitas pelayanan PONED and PONEK Sub-objective 1.1: Memastikan intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan Puskesmas Sub-objective 1.2: Pendekatan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas
Penyebab Kematian Ibu dan BBL
Kegiatan: Sub-objective 1.1 Melakukan kajian kinerja fasilitas Melakukan pendampingan (on the job mentoring) dan pelatihan Melaksanakan rotasi klinis di LKBK dan dari puskesmas ke rumah sakit Memastikan peralatan esensial tersedia Mengembangkan pembelajaran berkelanjutan menggunakan SMS dan hotline
Kegiatan: Sub-objective 1.2 Penggunaan standar kinerja Pelaksanaan audit kasus-kasus sulit (Near-miss audit) Penggunaan panel indikator (dashboard indicators) Pemanfaatan Maklumat Pelayanan (service charters) Pemanfaatan mekanisme umpan balik
Objective 2 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar Puskesmas/Balkesmas dan RS Subobjective 2.1: Penguatan sistim rujukan yang berfungsi secara optimal Subobjective 2.2 Meningkatkan peran serta masyarakat dan organisasi sosial kemasyarakatan dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan dan pemerintah daerah. Subobjective 2.3 Meminimalkan hambatan keuangan kelompok miskin dan rentan, dalam mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Kegiatan : Sub-objective 2.1 Standar Kinerja Sistim Rujukan Koordinasi dan komunikasi dalam jaringan rujukan antara fasilitas publik dan swasta Referral Exchange: Pertukaran informasi dalam sistim rujukan dengan menggunakan teknologi informatika dan komunikasi (ICT) yang berbasis web dan nirkabel Audit Maternal Perinatal Penguatan Bidan Koordinator
Kegiatan: Sub Objective 2.2 Mengembangkan mekanisme umpan balik dari masyarakat ke pemerintah daerah menggunakan sosial media dan SMS gateaway. Memperkuat forum masyarakat agar dapat menuntut pelayanan yang lebih efektif dan efesien melalui maklumat pelayanan (citizen charter) dan Citizen Report Card.
Kegiatan : Sub-objective 2.3 Memastikan bahwa kelompok miskin dan rentan mendapatkan Jamkesmas Jamsostek Jamkesda dan Jampersal Meningkatkan peran serta fasilitas swasta dalam Jamkesmas, Jamsostek, Jamkesda dan Jampersal Organisasi sosial kemasyarakatan khususnya Muhammadyah dan Aisyiah mempromosikan peran serta masyarakat dan pihak swasta
Terima kasih!