Kelas Alkitab Malam GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI 8 Oktober 2012. HEPHZIBAH & MAAKHA, Kelas Alkitab Malam GPIB JEMAAT IMMANUEL BEKASI 8 Oktober 2012.
Pendahuluan. Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Hefzibah (2 Raja 21:1) Arti nama ialah ‘ sukacita didalamnya ‘ The word "Hephzibah" is found in only two places in the Bible. It was, first, what the God-fearing Hezekiah called his wife. In II Kings 21 we learn that Hezekiah's wife was called "Hephzibah." And Hezekiah could say concerning his wife, "My delight is in her."
Secara jasmani : gambaran hubungan Hizkia dengan istrinya yang hangat. Melalui relasi yang dibangun dengan 3 hal penting yakni : etis, moral dan integritas dapat diwujudkan sukacita dalam keluarga.
Dalam tradisi jaman itu peran ini sangat penting dalam mendampingi raja yang belum berpengalaman. Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja – pendampingan Hephzibah berpengaruh dalam kehidupan Manasye selama 50 tahun pemerintahannya. Manasye dan putranya, Amon adalah dua raja Yehuda yang terkenal sangat jahat padahal mereka keturunan Raja Hizkia yang dikenal saleh. Sayang mereka memilih jalan hidup berdosa.
Refleksi. Berkat Tuhan tidak berarti bahwa hidup tanpa masalah. Bagaimana kita memahami peran sebagai Hefsibah saat ini ? Pdt. Eka – dosa mengejar manusia pada 3 tahapan penting : Mengalami akibat dosa segera. Dikejar oleh nurani. Ditemui di keabadian.
"Hephzibah" is where God calls His people by that name "Hephzibah" is where God calls His people by that name. That is in Isaiah 62:4. In the context God has said that He would take away our rightful name which is "Forsaken," and would call us by a new name, a name which He would choose.
Pemahaman Teologis Nama Hefzibah sekaligus menunjukkan relasi antara Allah dan umat-Nya. Relasi inilah yang harus terjadi dalam rumah tangga. Sukacita bersama Allah perlu dihayati dalam hubungan yang salim mendampingi
Dosa dan kejahatan yang dilakukan Manasye memang sangat mengerikan Dosa dan kejahatan yang dilakukan Manasye memang sangat mengerikan. Ia tidak hanya menandingi raja Ahaz (2-3), bahkan melebihinya. Ia menajiskan rumah Allah dengan berhala-berhala yang dilarang oleh-Nya. Pengaruh jahat yang diberikan ke dalam masyarakat Yehuda sangat dalam. Masa pemerintahannya telah memberikan dampak yang menetap dalam kehidupan bangsa Yehuda (9) sehingga tidak mudah bagi Yosia untuk mengadakan reformasi secara tuntas dalam waktu yang singkat. Tidak cukup demikian, Manasye pun telah mencurahkan darah orang yang tidak bersalah dalam jumlah yang sangat besar (16).
Tradisi meyakini bahwa nabi Yesaya dibunuh oleh Manasye ketika ia melaksanakan program pembasmian orang-orang yang setia dan menyembah Allah. Selain pembunuhan, istilah 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah' juga dapat digunakan untuk menggambarkan penindasan terhadap orang-orang miskin ataupun praktek-praktek ketidakadilan sosial yang begitu merebak. Di tangan Manasye bangsa Yehuda benar-benar dibawa kepada kehancuran moral dan akhlak.
Yang unik ialah dari keturunan manansye akhirnya berujung pada Yesus (Mat. 1:10) Bagaimana kita memahami hal ini ?
Pendahuluan. 1 Raja 15:11 Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, m bapa leluhurnya. 12 Ia menyingkirkan pelacuran n bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang dibuat oleh nenek moyangnya. 13 Bahkan ia memecat Maakha, p neneknya, dari pangkat ibu suri, q karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan r patung yang keji itu dan membakarnya di lembah Kidron.
Ada banyak nama ini dalam perjanjian lama, tetapi yang penting ialah : Maakha, ibu Absalom, secara harafiah artinya ‘TEKANAN’. Talmai dalam kitab 2 Samuel mempunyai hubungan erat dengan Daud. Hal ini dikarenakan Daud menikahi anak perempuannya yang bernama Maakha. Maakha merupakan istri kedua Daud. Absalom yang merupakan hasil keturunan dari Daud dan Maakha merupakan cucu dari Talmai.
Dalam I Raja-raja 15:2-10 tampaknya ada hal yang bertentangan mengenai hubungan Maakha dengan Asa. Apakah Maakha adalah ibu atau nenek dari Asa? Dia jelas adalah neneknya. Barangkali nama perempuan ini disebut untuk menunjukkan bahwa Asa berhak atas takhta. Rehabeam, kakeknya, membuat undang-undang bahwa dari semua anaknya hanya keturunan Maakha yang berhak atas takhta. Perempuan ini dikatakan secara bebas atau tidak resmi sebagai ibunya, sebagaimana ayat berikutnya menyebutkan bahwa Daud adalah bapa leluhurnya (I Raj. 15:11), walaupun sebenarnya leluhur tingkat keempat.
Pemecatan Maakha sebagai ibu suri jelas menunjukkan adanya sikap tidak kompromi dari Asa. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh buruk dari Maakha. Sikap Asa menunjukkan tidak adanya penyesuaian/kompromi dengan dosa.