Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Advertisements

INTERAKTIF INTERAKTIF
BIAYA PRODUKSI Seluruh beban keuangan yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Aritmatika Sosial.
Tiada banyak yang dapat aku berikan bagi dunia pendidikan ini.
Jawaban Latihan 1 AKM 2 Muhtar Mahmud.
Pengelolaan Keuangan Pribadi tahun Frans Krisnardi Terah
Aritmatika sosial Kelas VII SM 2 kurikulum 2013
Harga beli = 100% Jika untung = a %  H. Jual = …….% (100 + a) %
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
Pertemuan #4 PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
BAB 4 DERET Kuliah ke 2.
TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT
LATIHAN SOAL-SOAL 1. Himpunan 2. Aritmatika Sosial 3. Persamaan GL.
Suku ke- n barisan aritmatika
ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT
PENYUSUTAN   Penyusutan / Penghapusan dapat diartikan sebagai pengurangan Nilai Buku suatu aktiva, dengan tujuan membagi biaya-biaya pembelian suatu aktiva.
Diagram BESI-KARBON Austenit Austenit + Zementit
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
MATHEMATICS FOR BUSINESS
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
CONTOH SOAL HP PROSES PRODUK HILANG AWAL PROSES
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
KEMENTERIAN KEUANGAN RI 2011
PERSAMAAN AKUNTANSI.
BONUS eCOSWAY CARA PERHITUNGAN DIPERSEMBAHKAN OLEH:
Produk Hilang Dlm Pengolahan
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
POTENSI BUDIDAYA SINGKONG SUPER (MUKIBAT)
Aritmatika Sosial KSM Kiat Sukses Matematika Menuju Ujian Nasional.
Persamaan Linier dua Variabel.
BIAYA PENGGABUNGAN USAHA
Diskripsi Mata Kuliah Memberikan gambaran dan dasar-dasar pengertian serta pola pikir yang logis sehubungan dengan barisan dan deret bilangan yang tersusun.
MANFAATKAN PELUANG denganRPUDISEMPURNAKAN. Crown D.DiamondDistributor DiamondDistributor PearlDistributor RubyDistributor KomisiKomisiDistributor Gold.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
SEGI EMPAT 4/8/2017.
RASIO KEUANGAN.
Process Order Costing Bab 6.
B A N G U N R U A N G K U B U S B A L O K T A B U N G.
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR CABANG SUDIRMAN YOGYAKARTA CAHYADI Ekonomi Manajemen.
Sequential Decision Making
PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN
Penyusunan laporan keuangan fiskal KOREKSI FISKAL
SEGI EMPAT 4/8/2017.
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL
PERUSAHAAN AFILIASI LAPORAN KONSOLIDASIAN
BAB 9 “PENYUSUTAN” Matematika Keuangan Modifikasi Oleh:
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Akuntansi manajemen Analisis Titik Impas Ajang Mulyadi.
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
Pertemuan 6 AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR
RASIO PROFITABILITAS PERTEMUAN 4.
BIAYA, TARIF ANGKUTAN DAN PEMBENTUKAN HARGA
PENGAKUAN PENDAPATAN Penjualan Tunai Penjualan Kredit
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS PERTEMUAN 4.
APLIKASI DALAM AKUNTASI
Akuntansi untuk Persekutuan Firma
Penyusunan laporan keuangan fiskal KOREKSI FISKAL
Korelasi dan Regresi Ganda
MODEL APC (AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER) MODEL
Rencana Strategis Deputi Bidang Rehabilitasi Tahun
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu
DASAR-DASAR REKAYASA TRANSPORTASI KIS_237
Transcript presentasi:

Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) & Nilai Waktu

Konsumsi Bahan Bakar (KBB) KBB = KKB dasar x (1 ± (kk + kl + kr) KBB dasar kendaraan golongan I = 0,0284V2 - 3,0644V + 141,68 KBB dasar kendaraan golongan IIA = 2,26533 x (KBB dasar kend. Gol I) KBB dasar kendaraan golongan IIB = 2,90805 x (KBB dasar kend. Gol I) V = kecepatan kendaraan (km/jam)

Konsumsi Bahan Bakar (KBB) Faktor koreksi akibat kelandaian negatif (kk) g  -5% -0,337 -5%  g  0% -0,158 Faktor koreksi akibat kelandaian positif (kk) 0%  g  5% 0,400 g  5% 0,820 Faktor koreksi akibat kondisi arus lalulintas (kl) 0  NVK  0,6 0,050 0,6  NVK  0,8 0,185 NVK  0,8 0,253 Faktor koreksi akibat kekasaran jalan (kr)  3m/km 0,035  3m/km 0,085

Konsumsi Minyak Pelumas (KMP) Kecepatan (km/jam) Jenis Kendaraan Golongan I Golongan IIA Golongan IIB 10 – 20 0,0032 0,0060 0,0049 20 – 30 0,0030 0,0057 0,0046 30 – 40 0,0028 0,0055 0,0044 40 – 50 0,0027 0,0054 0,0043 50 – 60 60 – 70 0,0029 70 – 80 0,0031 80 – 90 0,0033 90 – 100 0,0035 0,0064 0,0053 100 - 110 0,0038 0,0070 0,0059

Konsumsi Minyak Pelumas (KMP) Nilai kekasaran jalan Faktor koreksi  3m/km 1,00  3m/km 1,50

Biaya Pemakaian Ban Kendaraan golongan I: Y = 0,0008848V – 0,0045333 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,0012356V – 0,0064667 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,0015553V – 0,0059333 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = pemakaian ban per 1.000km

Biaya Pemeliharaan (Suku Cadang) Kendaraan golongan I: Y = 0,0000064V + 0,0005567 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,0000332V + 0,0020891 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,0000191V + 0,0015400 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya pemeliharaan (suku cadang) per 1.000km

Biaya Pemeliharaan (Montir) Kendaraan golongan I: Y = 0,00362V + 0,36267 Kendaraan golongan IIA: Y = 0,02311V + 1,97733 Kendaraan golongan IIB: Y = 0,01511V + 1,21200 V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = jam kerja montir per 1.000km

Biaya Penyusutan Kendaraan golongan I: Y = 1/(2,5V + 125) Kendaraan golongan IIA: Y = 1/(9,0V + 450) Kendaraan golongan IIB: Y = 1/(6,0V + 300) V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya penyusutan per 1.000km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan).

Bunga Modal Bunga Modal = 0,22% x (harga kendaraan baru)

Biaya Asuransi Kendaraan golongan I: Y = 38/500V Kendaraan golongan IIA: Y = 60/(2571,42857V) Kendaraan golongan IIB: Y = 61/(1714,28571V) V = kecepatan kendaraan (km/jam) Y = biaya penyusutan per 1.000km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan).

Nilai Waktu (NW) Rujukan Nilai Waktu (rp./jam/kendaraan) Golongan I Golongan IIA Golongan IIB PT Jasa Marga (1990-1996) 12.287 18.534 13.768 Padalarang-Cileunyi (1996) 3.385 – 5.425 3.827 – 8.344 5.716 Semarang (1996) 3.411 – 6.221 14.541 1.506 IHCM (1995) 3.281 18.212 4.971 PCI (1979) 1.341 3.827 3.152 JIUTR Northern Extension (PCI, 1989) 7.067 14.670 3.659 Surabaya-Mojokerto (JICA, 1991) 8.880 7.960 7.980

Nilai Waktu (NW) Kabupaten/Kodya Jasa Marga JIUTR Gol. I Gol. IIA Gol. IIB DKI Jakarta 8.200 12.369 9.188 17.022 4.246 Selain DKI Jakarta 6.000 9.051 6.723 12.455 3.107

Nilai Waktu (NW) Lokasi PDRB (juta Rp.) Jumlah Penduduk PDRB per kapita (juta Rp.) Nilai Koreksi DKI Jakarta 60.638.217 9.113.000 6,65 1,00 Jawa Barat 60.940.114 39.207.000 1,55 0,23 Kodya Bandung 6.097.380 2.356.120 2,59 0,39 Jawa Tengah 39.125.323 29.653.000 1,32 0,20 Kodya Semarang 4.682.002 1.346.352 3,48 0,52 Jawa Timur 57.047.812 33.844.000 1,69 0,25 Kodya Surabaya 13.231.986 2.694.554 4,91 0,74 Sumatera Utara 21.802.508 11.115.000 1,96 0,29 Kodya Medan 5.478.924 1.800.000 3,04 0,46

Nilai Waktu (NW) Nilai Waktu = maks { (k x NW dasar), NW minimum}