PEMASARAN PRODUK REFERENSI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGENDALIAN MUTU PADA INDUSTRI
Advertisements

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
KEWIRAUSAHAAN TOPIK 7 RENCANA PRODUKSI.
MANAJEMEN PEMASARAN Drs. MURNIADI PURBOATMODJO,MM
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000 Disusun Oleh : Freddy ( )
Pemasaran Di Dunia Yang Terus Berubah
MARKETING ASPECS Konsep Dasar Pemasaran
Disusun oleh: M. Saifuddin, S.Pd., M.SM. POLITEKNIK NSC Surabaya 2013
MENGELOLA LINI PRODUK DAN MEREK
PERENCANAAN MANAJEMEN MUTU
TOTAL QUALITY MANAGEMENT. Sejak tahun 1980 lahirlah suatu sistem manajemen kontemporer di Amerika Serikat disebut Total Quality Manajement (TQM) dengan.
Pertemuan 13 Strategi Produk dan Jasa
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
Pertemuan 5 dan 6 Strategi Produk dan Jasa
MENGELOLA BISNIS JASA DAN JASA PENDUKUNG PRODUK
AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU
MENCIPTAKAN NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN.
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
PEMASARAN PERTEMUAN 12.
Pemasaran untuk Memulai Bisnis
Pemasaran untuk Memulai Bisnis
DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN
Pengantar Mata Kuliah Branding
PENGENALAN ISO 9001:2000.
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
Gugun juanda Hellen monisa Hervina Lippo Maygel Minna.
Disusun oleh: Ir.Gustami Hrp.,MP
Pemasaran untuk Memulai Bisnis
2. Konsep Dasar Pemasaran
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
BAB 15 Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
Bab 12 Menentukan Strategi Produk
PRODUK, JASA DAN STRATEGI PENENTUAN MEREK
Prinsip-Prinsip Pemasaran
PRODUK.
ANALISIS PROSES BISNIS 10 The first step in quality … is to know the requirements of the customer or consumer; not only external customers, but also.
MARKETING OBJECTIVE Sale Market Share Customer Awareness
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI SEKTOR PERPUSTAKAAN
Matakuliah : Dasar – Dasar Pemasaran
Manajemen Proyek Perangkat Lunak
ISO 2000 sebagai Standar Mutu Persaingan Global(Bisnis Global)
Konsep dan lingkungan pemasaran
Disusun oleh: IMAN SETYABUDI
Produk, Jasa & Strategi Merek Pertemuan 8 Buku 1 Hal:
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
BAB II KONSEP PEMASARAN.
Phillip Kotler Kevin Lane Keller Edisi ke-13
MANAJEMEN PEMASARAN.
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
GKM dan TQM Istilah Gugus Kendah Mutu (GKM)
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
KEWIRAUSAHAAN TOPIK 6 RENCANA PEMASARAN.
Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
Universitas Medan Area
BAB I MENCIPTAKAN NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN.
Manajemen Proyek Perangkat Lunak
Disusun oleh: M. Saifuddin, S.Pd., M.SM. POLITEKNIK NSC Surabaya
Creative : Wahyu Rizkyllah
Strategi Produk dan Jasa
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
PEMASARAN KELOMPOK 10 Widya Agustina (A1F013001)
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000.
Phillip Kotler Kevin Lane Keller Edisi ke-13
BAB 15 Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
PRODUK.
Bab 8 Produk, Jasa, dan Strategi Penentuan Merek
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Beberapa definisi Pemasaran : Menurut W Stanton, adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi.
Transcript presentasi:

PEMASARAN PRODUK REFERENSI Baktiono, R. Agus. Marketing: Managing Products and Brands. Dari http://mfile.narotama.ac.id/files/Arasy%20Alimudin/Strategi/PRODUK.PPT KLOTEL, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks, 2004 SUNARTO. Prinsip-prinsip pemasaran. Yogyakarta: Amus, 2004.

Ditinjau dari wujudnya DEFINISI PRODUK Ditinjau dari wujudnya Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. (Sunarto, 2004:153) Definisi secara luas produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk tersebut. (Sunarto, 2004:153) Produk jasa merupakan bentuk produk yang terdiri atas aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang menjual dan pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. (Sunarto, 2004:153)

MAKNA PRODUK Bagi KONSUMEN: a bundle of perceived benefit that will meet his/her needs (Kelompok manfaat yang diterima oleh konsumen disesuaikan dengan kebutuhan mereka) Bagi PRODUSEN: a bundle of attribute that ideally will meet consumers needs (Ciri dari produk yang ideal yang disenangi oleh konsumen) Bagi PRODUCT MANAGER: a way of life (sebagai jalan/sumber hidup) Bagi ADVERTYSING AGENCY: a communication challenge (tantangan dalam mengenalkan satu produk tertentu) Bagi TREASURE (pemilik Modal): a source of fund (sebagai sumber dana)

Hibrid (barang berwujud dan jasa dengan porsi yang sama) PENARAWAN PRODUK BARANG BERWUJUD MURNI Sabun Pasta gigi Minyak goreng Rokok BERWUJUD JASA MURNI Servis komputer Servis HP Servis mobil Hibrid (barang berwujud dan jasa dengan porsi yang sama) Jasa penerbangan yang di dalamnya menawarkan minuman dan makanan Dealer motor: selain menawarkan motor, juga menawarkan jasa pemeliharaan, perbaikan

TINGKATAN PRODUK Produk Tambahan Produk Aktual Produk Inti

TINGKATAN PRODUK PRODUK AKTUAL PRODUK INTI (CORE PRODUCT) Apa yang sebenarnya dibeli oleh pelanggan?  nilai manfaat. Misal: Hotel Asia Solo menawarkan kamar-makar sewa, tetapi juga menawarkan convension hall untuk acara pertemuan, resepsi pernikahan, dll. PRODUK AKTUAL Produk yang ada di sekitar produk inti dengan 5 karakteristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama,merek, kemasan Misalnya: Hotel Asia Solo, menawarhan produk aktual yang berupa berbagai tipe kamar dengan berbagai fasilitas yang berbeda PRODUK TAMBAHAN Selain produk inti dan produk aktual, masih ditambahkan produk tambahan Misalnya: Hotel Asia dengan penawaran produk inti dan produk aktual, masih menawarkan paket-paket wisata

Produk: Organisasi, Orang, Tempat, dan Ide KLASIFIKASI PRODUK Produk Konsumen Produk Industri Produk: Organisasi, Orang, Tempat, dan Ide

KLASIFIKASI PRODUK Produk Konsumen Produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi, yang diklasifikasikan: Produk sehari-hari (produk dan jasa yang sering dan cepat dibeli oleh konsumen dengan sedikit membanding-bandingkan dan membeli/menggunakana), misal: sabun, pasta gigi, gula. Produk shopping (produk dan jasa yang jarang dibeli/digunakan oleh konsume. Konsumen sering membandingkan dengan produk yang sejenis., misal: mobil, hotel. Produk spesial (produk yang memiliki karakteristik tertentu atau merek tertentu), misalnya: handphone dengan merek tertentu, peralatan fotografi, pakaian yang dirancang oleh desainer tertentu. Produk yang tidak dicari (produk yang keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen, walau diketahui konsumen tidak terpikir untuk membelinya), misalnya produk/jasa asuransi, donor darah, barang antik, mobil/motor klasik.

KLASIFIKASI PRODUK (lanjutan) Produk Industri Produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Misalnya: diesel untuk usaha pengairan sawah. Tiga kelompok produk industri: bahan dan suku cadang barang modal perlengkapan dan jasa

KLASIFIKASI PRODUK (lanjutan) Produk: Organisasi, Orang, Tempat, dan Ide Konsep pemasaran telah memperluas produk selain produk berwujud dan jasa berwujud untuk memperluas entitas yang dapat dipasarkan: Organisasi: organisasi melakukan aktivitas menjual organisasinya sendiri, yaitu untuk menciltakan, memelihara atau mengubah perilaku dan sikap konsumen sasaran terhadap organinisasinya. Misalnya: organisasi yang bergerak dalam bidang outbond, sekolah /PT, yasayan sosial, museum. Orang: Pemasaran pribadi (person marketing) yang terdiri atas aktivitas untuk menciptakan, memelihara, atau mengubah sikap atau perilaku terhadap orang lain. Misal: seorang tokoh yang mempromosikan dirinya, partainya dan kebijakan partainya. Tempat: aktivitas yan g diambil untuk menciptakan, memelihara, atau mengubah sikap dan perilaku terhadap tempat tertentu. Misalnya: pemasaran lokasi bisnis, pemasaran lokasi wisata. Ide: pemasaran yang berwujud ide. Misalnya: kampanye kesehatan untuk masyarakat: berhenti merokok, alkohol, kecanduan narkoba, donor darah.

PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA INDIVIDU ATRIBUT PRODUK PEMBERIAN MERK PENGEMASAN PENETAPAN LABEL JASA PENDUKUNG PRODUK ARIBUT PRODUK Kualitas Produk (Product Quality), Fitur Produk, Rancangan Produk PEMBERIAN MERK Ekuitas Merek, Pemilihan Merek, Sponsor Merek, Strategi merek PENGEMASAN Meliputi kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Kemasan bisa berupa wadah utama dan kemasan sekunder PEMBERIAN LABEL Fungsi label untuk: mengidentifikasi produk atau merek, menggambarkan mengenai produk, mempromosikan produk melalui gambarnya JASA PENDUKUNG PRODUK Perusahaan harus meranang produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kkebutuhan pelanggan secara menguntungkan. Misalnya: jasa pengiriman produk

BANYAK RAGAM MENUJU Customers’ satisfaction oriented TQM Total Quality Management (TQM) = “Manajemen Kualitas Terpadu; TQS (Total Quality Services); ISO (International Organization for Standardization)

SEJARAH TQM Tahun 1920-an, Frederick Taylor mencetuskan gerakan Total Quality Management (TQM); Tahun 1950 Jepang mengembangkan TQM untuk memperbaiki dan membangkitkan perekonomian; Tahun 1980-an TQM mulai sangat populer di dunia bisnis; TQM lahir di Amerika Serikat, dibesarkan di Jepang dan berkembang Amerika Utara dan Eropa; Kunci pokok menurut TQM adalah kualitas produknya.

PRINSIP TQM (Poerwowidagdo) Partisipasi aktif dari semua pihak, baik pimpinan maupun karyawan; Berorientasi pada kualitas berdasarkan kepuasan pengguna; Dinamika manajemen, top down dan bottom up Menanamkan budaya ‘team work’ dengan baik; Menanamkan budaya ‘problem solving’ melalui konsep ‘PDCA (Plan – Do – Check – Action) approach’ dengan baik; Perbaikan berkelanjutan.

TQS (Total Quality Services) Stamatis dalam Tjiptono mendefiniskan Total Quality Services (TQS) sebagai “sistem manajemen strategic dan integrative yang melibatkan semua manajer dan karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan proses-proses organisasi, agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan”.

PRINSIP TQS (Brown, 1992; Stamatis, 1996 dalam Tjiptono, 1997): Fokus pada pelanggan; Keterlibatan total semua karyawan dan manajemen; Sistem pengukuran proses dan hasil kerja; Dukungan sistematis dari manajemen; Perbaikan berkesinambungan.

ISO 9001: 2008 Merupakan sistem penjaminan mutu, yaitu mekanisme standar yang disusun, disepakati, dan diterapkan oleh suatu organisasi dalam menjalankan aktifitasnya. ISO bukan tujuan tetapi proses untuk tujuan mencapai sasaran kualitas tujuan tujuan akhir adalah kepuasan dari perspektif pelanggan kepuasan harus terukur

8 Prinsip ISO 9001: 2008 Fokus pada pelanggan; Kepemimpinan; Keterlibatan personel; Pendekatan proses; Pendekatan sistem pada manajemen; Penyempurnaan berkelanjutan; Pendekatan faktual pada pengambilan keputusan; Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan.

KEMANFAATAN dengan ISO 9001:2008 Adanya pengakuan lembaga internasional; Adanya: kepastian aturan, prosedur baku, sinkronisasi proses, keteraturan proses, perbaikan berkesinambungan, dokumentasi, standar kompetensi yang jelas. Setiap periodik di-survaillance (tinjau/audit ulang); Lebih meningkatkan kepercayaan pelanggan; Jaminan kualitas produk dan proses;

MANFAAT PENERAPAN ISO 9001:2008 (lanjutan) Meningkatkan produktivitas; Meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan; Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan stackeholder; Meningkatkan effisiensi kegiatan; Meningkatkan komunikasi internal; Meningkatkan image positif terhadap perpustakaan; Sistem terdokumentasi; Media untuk pelatihan dan pendidikan.

TAHAPAN PENERAPAN SMM ISO 9001:2008 UPT PERPUSTAKAAN UNS Persiapan; Workshop kesepahaman persyaratan SMM ISO 9001:2008 dan penyusunan dokumen; Analisa kesenjangan (peluang perbaikan); Perancangan dan pengembangan dokumen; Verifikasi dan pengesahan; Pengendalian dokumen; Penerapan SMM ISO 9001: 2008; Audit mutu internal; Tinjauan manajemen; Pra sertifikasi; Sertifikasi; Survaillance audit; Re-sertification audit.

ISO BUKAN TANPA BEBAN Secara umum, beaya relatif tinggi; Jika kekurang pengertian dan komunikasi di antara pimpinan dan staf dalam menerapkan ISO; Jika ada keengganan staf untuk berubah mengikuti sistem yang memerlukan kecermatan dalam bertindak; Jika ada keengganan staf untuk mempelajari hal baru; Jika staf merasa terbebani dengan penerapan ISO (disibukkan oleh target kinerja dan urusan dokumentasi); Jika staf terganggu dengan rutinitas audit karena mereka telah disibukkan dengan tugas rutinnya.

MATUR NUWUN