Human Resource Management-Meily Margaretha MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA Human Resource Management-Meily Margaretha
Introduction Saat karyawan bekerja selama beberapa waktu, Anda harus mengevaluasi kinerja mereka PENILAIAN KINERJA
DEFINISI PENILAIAN KINERJA PENILAIAN PRESTASI adalah: Mengevaluasi prestasi yang sekarang & lalu atas seorang karyawan untuk dibandingkan dengan standar prestasi orang tersebut PENILAIAN KINERJA
Penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal untuk melakukan peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja secara periodik PENILAIAN KINERJA
Apakah berbeda dengan Manajemen Kinerja?
Manajemen Kinerja Proses berorientasi tujuan yang diarahkan untuk memastikan bahwa proses-proses keorganisasian ada pada tempatnya untuk memaksimalkan produktivitas para karyawan, tim dan akhirnya organisasi
Manajemen Kinerja Proses manajemen kinerja yang menyeluruh dan terintegrasi Adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan MANAJEMEN KINERJA
Perbedaan Penilaian kinerja : kejadian sekali waktu setiap tahun Manajemen kinerja : proses yang dinamis, konstan dan berkelanjutan
Mengapa harus Manajemen Kinerja? Berhasilnya program TQM oleh Deming. Argumennya: kinerja karyawan lebih merupakan fungsi dari pelatihan, komunikasi, alat, dan pengawasan Fakta bahwa PA tradisional kontraproduktif Manajemen kinerja mengenali secara eksplisit bahwa karyawan harus fokus dalam membantu perusahaan MANAJEMEN KINERJA
MENGAPA MENILAI?
Dessler (2005) MENGAPA MENILAI? Penilaian memainkan peran terintegrasi dalam proses manajemen kinerja pengusaha Penilaian memungkinkan atasan dan bawahan menyusun sebuah rencana untuk mengkoreksi Penilaian harus melayani tujuan perencanaan karir Penilaian berdampak pada keputusan peningkatan gaji dan promosi MENGAPA MENILAI?
Penilaian prestasi dilakukan untuk memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan sumber daya manusia (SDM) MENGAPA MENILAI?
Hubungan Kekaryawanan Internal: Promosi, Demosi, Pensiun, Pemecatan Penilaian Potensi Karyawan Perencanaan SDM Penarikan dan seleksi Pengembangan SDM Perencanaan dan pengembangan karier Program-program kompensasi MENGAPA MENILAI?
Faktor-Faktor Penilai Kinerja Eksternal Aturan pemerintah Serikat pekerja Internal Budaya organisasi
Elemen-elemen Pokok Sistem Penilaian Prestasi Kerja Umpan Balik Bagi Karyawan Prestasi Kerja Karyawan Penilaian Prestasi Kerja Ukuran-ukuran Prestasi Kerja Kriteria yang ada Hubungannya dengan Pelaksanaa kerja Keputusan- Keputusan Personalia Catatan-catatan Tentang karyawan
PENILAIAN MELIPUTI: Menetapkan Standar Kerja (sifat, perilaku, kompetensi, pencapaian tujuan, potensi perbaikan) Menilai prestasi karyawan yang dibandingkan dengan standar Memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi karyawan untuk menghilangkan kekurangan & terus berprestasi
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENILAI PRESTASI IDENTIFIKASI OBSERVASI PENGUKURAN PENGEMBANGAN HASIL KERJA KARYAWAN
IDENTIFIKASI Penentuan unsur-unsur yang akan diamati Diawali dengan melakukan analisis pekerjaan agar dapat mengenali unsur-unsur yang akan dinilai dan dapat mengembangkan skala penilaian
OBSERVASI Pengamatan secara seksama dan periodik Semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat
PENGUKURAN Para penilai akan memberikan penilaian terhadap tingkat prestasi karyawan yang didasarkan pada hasil pengamatannya pada observasi
PENGEMBANGAN Proses penilaian prestasi belum berakhir pada saat nilai dapat ditetapkan, melainkan masih perlu dilanjutkan dengan melakukan pengembangan
METODE PENILAIAN
Metode Skala Peringkat Grafis Hasil penilaian kinerja karyawan dicatat dalam suatu skala Skala yang menyebutkan sejumlah sifat & kisaran prestasi untuk masing-masing sifat itu, serta bersifat kualitatif Kemudian karyawan diberikan peringkat dengan mengenali nilai yang paling baik menjelaskan tingkatan prestasi orang itu Fokus pada pekerjaan serta yang berkaitan dengan karakteristik pekerja
METODE PERINGKAT ALTERNASI Penilai sekedar menempatkan karyawan yang dinilai ke dalam urutan ranking (peringkat) Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik hingga yang terburuk atas ciri tertentu dengan memilih yang tertinggi kemudian terendah, hingga semuanya diberikan peringkat Kesulitan dihadapi apabila terdapat dua orang atau lebih yang memiliki prestasi yang hampir tidak dapat dibedakan
METODE PERBANDINGAN BERPASANGAN Memberikan peringkat kepada karyawan dengan membuat bagan dari semua kemungkinan pasangan karyawan untuk setiap sifat & menunjukkan mana karyawan yang lebih baik dari pasangan itu
METODA DISTRIBUSI BUATAN Diasumsikan bahwa karyawannya dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori yaitu dari kategori yang paling baik (10%), kemudian yang baik (20%), yang cukupan (40%), yang buruk (20%), dan sisanya (10%) Kelemahan dari metode ini adalah apabila hampir semua karyawan dalam bagiannya mempunyai kinerja yang sangat memuaskan maka akan sulit untuk membaginya ke dalam lima kategori, begitu pula jika yang terjadi kebalikannya
METODA KEJADIAN KRITIS Penilai melakukan penilaian pada saat-saat kritis saja, yaitu pada waktu dimana perilaku karyawan dapat membuat bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya
BENTUK NARATIF Penilai menulis cerita ringkas yang menggambar prestasi kerja karyawan Metode ini cenderung menggambarkan prestasi kerja karyawan yang luar biasa ketimbang kinerjanya setiap hari Penilaian ini sangat mengandalkan kemampuan menulis penilai
BEHAVIORALLY ANCHORED RATING SCALES (BARS) Metoda penilaian yang bertujuan mengkombinasikan keuntungan naratif, kejadian kritis, & skala terukur, dengan membuat standar sebuah skala peringkat dengan contoh perilaku khusus dari prestasi yang baik atau buruk. KEUNTUNGAN BARS: Ukuran yang lebih akurat Standar yang lebih jelas Umpan Balik Dimensi Independen Konsistensi
MANAGEMENT BY OBJECTIVE (MBO) Melibatkan penetapan sasaran khusus yang bisa diukur dengan setiap karyawan & kemudian secara periodik meninjau kemajuan yang dihasilkan
UMPAN BALIK 360 -DERAJAT Melibatkan masukan evaluasi dari banyak level dalam perusahaan serta sumber-sumber eksternal Lihat perbandingan antara fokus penilaian tradisional dengan umpan balik 360-derajat (artikel utk tugas review hal 22)
DALAM MENILAI PRESTASI PERMASALAHAN & SOLUSI DALAM MENILAI PRESTASI
PERMASALAHAN Ketidaknyamanan penilai Standar yang Tidak Jelas Efek Halo Kecenderungan Terpusat (central tendency error) Longgar atau Ketat Bias perilaku terakhir Bias pribadi (stereotyping) Manipulasi evaluasi Kecemasan karyawan
PERMASALAHAN Masih banyak pemimpin yang tidak bersedia melakukannya, dengan alasan: Pihak penilai tidak merasa memiliki Pemimpin enggan untuk memberikan nilai buruk kepada karyawan mereka, khususnya kepada orang yang mereka sukai secara pribadi Jika hasil penilaianya buruk, pihak karyawan tidak mau menerimanya, menimbulkan reaksi bermusuhan Pimpinan maupun bawahan menyadari bahwa penilaian yang buruk mempengaruhi karier seseorang Dalam kenyataannya proses penilaian prestasi tidak dimanfaatkan Pimpinan ragu-ragu untuk memberikan penilaian yang buruk karena takut dinilai tidak mampu
Solusi Pelajari & Pahamilah potensi permasalahannya Gunakanlah alat peringkat yang tepat Latihlah penyelia untuk mengurangi kesalahan peringkat Penyimpanan agenda
Karakteristik Sistem Penilaian Yang Efektif: Kriteria terkait pekerjaan Harapan-harapan kinerja Standarisasi Komunikasi Terbuka Berkelanjutan Melaksanakan Tinjauan Kinerja Due process
Siapa yang melakukan penilaian ? Penyelia langsung Rekan Komite Karyawan sendiri Bawahan Umpan Balik 360°
JENIS WAWANCARA PENILAIAN TUJUAN WAWANCARA PENILAIAN 1. Prestasinya memuaskan-Karyawan bisa dipromosikan 1. Membuat rencana pengembangan 2. Memuaskan-Tidak dapat dipromosikan 2. Mempertahankan prestasi 3. Tidak memuaskan-Bisa dikoreksi 3. Rencana Koreksi
Bagaimana Melakukannya? Bicara berdasarkan data Jangan terlalu pribadi Mendorong untuk berbicara Jangan berbelit-belit
Agar karyawan merasa puas dan pada gilirannya mau bekerja dengan giat , maka ditempat kerja harus ada keadilan, termasuk dalam melakukan penilaian prestasi kerja.
DUA MACAM KEADILAN Keadilan Distributif: Keadilan Prosedural: dapat dirasakan apabila pengawas sering melaksanakan penilaian prestasi, kenal betul dengan tingkat kinerja bawahannya, mempunyai kesamaan pendapat dengan bawahan mengenai tugas yang dilaksanakan dan mau membantu untuk bawahan memperbaiki kinerjanya Keadilan Distributif: Penilaian prestasi kerja dapat dirasakan apabila nilai yang diperoleh sebanding dengan hasil kerjanya pada masa lampau
KESIMPULAN Penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan dibandingkan dengan tingkat kinerja karyawan lainnya atau dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan
KESIMPULAN Manajemen Kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan
KESIMPULAN Tujuan dari penilain kinerja pada akhirnya akan bermanfaat bagi pelaksanaan fungsi-fungsi operasional SDM yang lain, seperti seleksi, pengembangan, pemberian kompensasi, pemeliharaan, dan phk
KESIMPULAN Metode-metode Penilaian Prestasi Yang Dapat Digunakan Terdiri Atas: Metode Skala Peringkat Grafis, Metode Peringkat Alternasi, Metode Perbandingan Berpasangan, Metode Distribusi Buatan, Metode Kejadian Kritis, Bentuk Naratif, Behaviorally Anchored Rating Scales (Bars), Management By Objective. Metode mana yang akan digunakan tergantung kepada tujuan penggunaan. Misalnya untuk seleksi, training, dan promosi dapat digunakan metode peringkat, sedangkan untuk pengembangan karier digunakan MBO
Silahkan Bertanya.... Atau... Komentar...
Pengumuman Perkuliahan MSDI tanggal 22 Oktober (Selasa) dan 24 Oktober 2013 (Kamis DITIADAKAN Mulai kembali minggu yang berikutnya mohon kelompok presenter bersiap dengan bahan presentasinya.