Mulyanto Mulyanto.12@gmail.com Olimpiade Sains Geografi
PEMETAAN DAN KEMAMPUAN INTERPRETASI PETA METEOROLOGI OSEANOGRAFI Olimpiade Sains Geografi
PEMETAAN DAN KEMAMPUAN INTERPRETASI PETA Menurut ICA (International Cartographic Association) Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yan dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya, peta digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan. Olimpiade Sains Geografi
PETA adalah : Gambaran permukaan bumi Yang diproyeksikan ke bidang datar dengan skala tertentu
Peta sbg alat untuk Recording (melaporkan) Displaying (memperagakan) Analysing (menganalisis) Interelation (pemahaman saling hubungan)
Jenis-jenis Peta Berdasarkan isi Peta umum ,Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta tematik / khusus, Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya
Jenis-jenis Peta Jenis-jenis peta umum Peta topografi Peta Chorografi Peta dunia
Jenis-jenis Peta Peta topografi Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Kelebihan peta topografi: Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat. Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Jenis-jenis Peta Beberapa ketentuan pada peta topografi: Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur menunjukkan daerah tersebut semakin landai. Garis kontur yang diberi tanda bergerigi menunjukkan depresi (lubang/cekungan) di puncak, misalnya puncak gunung yang berkawah. Peta topografi menggunakan skala besar, antara 1 : 50.000 sampai 1 : 100.000.
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta Peta chorografi Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain. Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi. Skalanya antara 1 : 250.000 – 1 : 1.000 000 atau lebih
Contoh Peta Chorografi
Jenis-jenis Peta Peta dunia peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
Jenis-jenis Peta Jenis Peta Tematik / Khusus peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta Berdasarkan Skalanya Peta Kadaster/Peta Teknik , Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya. Peta Skala Besar, Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah. Peta Skala Sedang, Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. Peta Skala Kecil , Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000. Peta Geografi/Peta Dunia, Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Jenis-jenis Peta
Jenis-jenis Peta Berdasarkan Bentuknya Peta Stasioner, menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta jenis tanah Peta Dinamis , menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk, peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi.
Peta kepadatan penduduk Jenis-jenis Peta Peta Geologi Peta Statisioner Peta kepadatan penduduk Peta dinamis
Jenis-jenis Peta Berdasar Tujuannya Peta Pendidikan (Educational Map), Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU. Peta Ilmu Pengetahuan.,Contohnya: peta arah angin, peta penduduk. Peta Informasi Umum (General Information Map), Contohnya: peta pusat perbelanjaan. Peta Turis (Tourism Map),Contohnya: peta museum, peta rute bus. Peta Navigasi, Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran. Peta Aplikasi (Technical Application Map), Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan. Peta Perencanaan (Planning Map), Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Jenis-jenis Peta
Contoh peta pariwisata
Peta jawa timur
Peta Geologi
Peta Jawa Barat
Fungsi Peta Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi. Home
Olimpiade Sains Geografi Komponen peta : 1. Judul peta 2. Skala peta 3. Legenda atau keterangan 4. Tanda arah atau orientasi 5. Inzet peta 6. Simbol dan warna 7. Sumber dan tahun pembuatan peta 8. Proyeksi peta 9. Garis tepi peta 10. Lettering Olimpiade Sains Geografi
Contoh. Komposisi Peta Rupabumi
Olimpiade Sains Geografi 1. Judul Peta Judul peta memuat isi peta. Dari judul peta dapat segera mengetahui jenis peta dan daerah mana yang tergambar dalam peta tersebut. Contoh: Peta Penyebaran Penduduk Pulau Jawa. Peta Tata Guna Tanah Propinsi Bali. Peta Indonesia. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 2. Skala Peta Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Macam-macam skala peta : * Skala Numerik / Angka, * Skala Grafis / Batang / Garis, * Skala Verbal / Kalimat, Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
Cara menentukan skala peta yang tidak diketahui skalanya : Membandingkan dengan peta lain yang ada skalanya. Px = Js x Ps Jx Px = Penyebut skala yang akan dicari Js = Jarak 2 titik pada peta yang ada skalanya Ps= Penyebut skala pada peta yang sudah ada skalanya Jx= Jarak 2 titik pada peta yang akan dicari skalanya Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya Contoh : Jarak A → B pada peta X = 2 Cm Jarak A → B sebenarnya = 3 Km Berapa skala peta X ? Jawab : Skala = Jarak di peta : Jarak sebenarnya = 2 Cm : 3 Km = 1 Cm : 1,5 Km = 1 Cm : (1,5 Km x 100.000 Cm) = 1 Cm : 150.000 Cm = 1 : 150.000 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Membandingkan jarak 2 garis lintang di peta dengan jarak 2 garis lintang sebenarnya Olimpiade Sains Geografi
Pada peta topografi dengan menghitung contur intervalnya. S = 900 X = 1.500 C A B Ps = Ci x 2000. = (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) x 2000 = (1.500 – 900 : 4) x 2000 = (600 : 4) x 2000 = 150 x 2000 = 300.000 Skala = 1 : 300.000 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Pada peta berskala besar dengan menghitung bentuk-bentuk yang berukuran umum. Contoh : Panjang lapangan sepak bola tergambar pada peta 5 Cm. Sedangkan ukuran sebenarnya adalah 100 m. Maka skala peta tersebut adalah 5 Cm : 100 m 5 Cm : 10.000 Cm 1 Cm : 2.000 Cm 1 : 2.000 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 3. Legenda/Keterangan Legenda pada peta menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta. Legenda itu harus dipahami oleh si pembaca peta, agar tujuan pembuatan peta itu mencapai sasaran Olimpiade Sains Geografi
Legenda Keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.
Olimpiade Sains Geografi 4. Tanda Arah / Orientasi Tanda arah atau tanda orientasi penting artinya pada suatu peta. Gunanya untuk menunjukkan arah utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan. Bila tanda arah tidak tercantum maka untuk mengetahui arah utara dapat dilihat dari garis lintang dan bujur Olimpiade Sains Geografi
ORIENTASI Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan arah mata angin Pada peta rupabumi petunjuk arah ini dibuat lebih lengkap, karena peta rupabumi merupakan peta dasar yang digunakan sebagai pedoman pembuatan peta-peta lain Orientasi pada peta rupa bumi menunjukkan informasi tiga arah utara, yaitu utara sebenarnya {true north = TN), utara grid (grid north = GN), dan utara magnetik (magnetic north = MN) Penempatan orientasi peta seperti skala peta yaitu selalu berada di dalam bingkai peta, dengan posisi di bawah skala peta atau pada tempat-tempat yang luang
ORIENTASI (ARAH) PETA UP = Utara Peta (Utara Grid) UM UP US UP = Utara Peta (Utara Grid) Utara yg sejajar utara sumbu Y UM = Utara Sebenarnya (Utara Geodetis) Utara yg mengarah Kutub utara bumi (★ UM = Utara Magnetis Utara yg mengarah kutub utara magnetis Sudut penyimpangan antara UP dg US = ϒ Konvergensi Meridian (deklinasi grid) Sudut penyimpangan antara UM - US = δ Konvergensi Meridian (deklinasi magnet)
Olimpiade Sains Geografi Azimuth – Back Azimuth Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan cara: * Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º * Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º Olimpiade Sains Geografi
Menghitung arah dengan besaran sudut melalui kompas atau busur derajat
Olimpiade Sains Geografi Resection Lakukan orientasi peta Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Intersection Lakukan orientasi peta Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta. Bidik obyek yang kita amati Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3 Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 5. Inset Peta Inset adalah peta/bagian dari peta pokok yang digambar secara khusus dan diletakan pada bagian yang memungkinkan Berdasarkan fungsinyanya, inset di bedakan menjadi 3 macam yaitu : Skala inset < skala peta pokok Skala inset > skala peta pokok Skala inset = skala peta pokok Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi
6. Simbol Peta Simbol peta dapat diartikan sebagai gambar pengganti dari objek yang terdapat di permukaan bumi Syarat-syarat simbol peta adalah sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum (seperti disepakati oleh para kartografer)
Macam-macam Simbol Peta Simbol Peta Berdasarkan Bentuknya Simbol titik, digunakan untuk data posisional, seperti simbol kota dan titik triangulasi (titik ketinggian) tempat. Simbol garis, digunakan untuk data geografis, seperti sungai, batas wilayah, dan jalan. Simbol luasan, digunakan untuk menunjuk kan fenomena padang pasir, rawa, dan hutan. Simbol aliran, untuk menyatakan adanya alur atau gerak. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga dibandingkan harga lainnya. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume). Semakin besar simbol, isi (volume) semakin besar dan sebaliknya semakin kecil simbol, isi (volume) semakin kecil.
Macam-macam Simbol Peta Simbol Peta Berdasarkan Sifatnya Simbol yang bersifat kualitatif digunakan untuk membedakan persebaran benda yang digambarkan. Misalnya, untuk menggambarkan daerah persebaran hutan, jenis tanah, dan komposisi penduduk. Simbol yang bersifat kuantitatif digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah. Simbol yang bersifat kuantitatif, antara lain simbol titik, batang, lingkaran, dan bola.
Macam-macam Simbol Peta Simbol Berdasarkan Fungsinya Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Misalnya, gunung,pegunungan, dan gunungapi. Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan. Contohnya simbol laut, danau, dan sungai. Simbol budaya, digunakan untuk simbol-simbol bentukan hasil budaya. Misalnya, simbol pemukiman, pasar, dan terminal.
Warna peta Berikut ini dijelaskan secara singkat penggunaan warna pada peta. Kenampakan hipsografi atau relief muka bumi, menggunakan warna dasar cokelat, dari cokelat sangat muda sampai cokelat sangat tua. Kenampakan hidrografi atau perairan (sungai, danau, laut dan dataran rendah), menggunakan warna dasar biru, dari biru sangat muda (keputih-putihan) sampai biru sangat tua (kehitaman). Kenampakan tumbuhan atau vegetasi (misalnya hutan), menggunakan warna dasar hijau. Kenampakan hasil budaya manusia (jalan, kota, pemukiman, batas wilayah, pelabuhan udara), menggunakan warna merah dan hitam.
Warna peta Warna Darat Warna Laut hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian Warna Laut biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman
Warna Peta
7. Sumber dan tahun pembuatan peta Bila Anda membaca peta, perhatikan sumbernya. Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar benar absah (dipercaya/akurat), dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai data/informasi tersebut. Selain sumber, perhatikan juga tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 8. Proyeksi peta adalah transformasi bidang lengkung bumi ke bidang datar Suatu fungsi yang merelasikan titik pada permukaan bidang lengkung (koordinat bidang lengkung) dengan titik yang sama pada permukaan bidang datar (koordinat bidang datar) Olimpiade Sains Geografi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012 ilustrasi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012
Sistem Proyeksi (2) Macam2 Sistem Proyeksi: SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012 Macam2 Sistem Proyeksi:
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012 ilustrasi 1.Conic
ilustrasi 2.Azimuthal /Plannar SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012 ilustrasi 2.Azimuthal /Plannar
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER HANG TUAH PEKANBARU 2012 ilustrasi 3.Silinder
Olimpiade Sains Geografi Proyeksi peta berdasarkan sifat asli yang dipertahankan Conform = sama sudut/bentuk Equidistant = Sama jarak Equivalent = Sama luas Olimpiade Sains Geografi
Macam-macam proyeksi peta Warna Darat hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian Warna Laut biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman
Jenis Sistem Proyeksi Proyeksi Kerucut warnadi
SISTEM PROYEKSI KERUCUT warnadi
Proyeksi Azimut Proyeksi Planar Proyeksi Silinder warnadi
CONTOH PROYEKSI SILINDER/MERCATOR Perubahan dari bentuk bola bumi ke bidang permukaan silinder warnadi
Olimpiade Sains Geografi 9. Garis tepi peta Garis tepi biasanya dibuat rangkap, yang berfungsi membatasi peta dengan komponen-komponennya di dalam bingkai (garis tepi peta) serta membantu daerah yang dipetakan tepat pada posisi di tengah-tengah. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 10. Lettering Lettering adalah semua tulisan atau huruf-huruf yang tertera di dalam peta, yang berfungsi untuk mempertegas arti dari symbol-simbol yang ada pada peta, yang biasanya ditulis dengan tipe huruf tertentu Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Untuk membuat tulisan (lettering) pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu sebagai berikut: Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh penulisan sungai. Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera Utara). Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. Olimpiade Sains Geografi
PENULISAN TOPONIMI HURUF BESAR TEGAK HURUF BESAR MIRING Huruf kecil tegak Huruf keci miring Nama negara INDONESIA Lautan SAMUDERA INDONESIA Nama kota Karawang Sungai kecil S. Mukervart Nama propinsi JAWA BARAT Laut LAUT JAWA Kecamatan Pulogadung Bentukan di pantai Tel. Jakarta Nama pulau P. JAWA Sungai besar CI TARUM Desa Rawamangun Pulau kecil P. Rambut Nama kota besar JAKARTA
Olimpiade Sains Geografi Interpretasi Peta Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi KOORDINAT GEOGRAFI Bumi berbentuk seperti bola yang di pepatkan pada kedua kutubnya (elipsoid), maka koordinat bumi di dasarkan pada koordinat bola. Sistem ini disebut dengan koordinat geografi, yaitu penentuan suatu lokasi oleh besaran garis lintang (latitude)dan besaran garis bujur (longitude) yang dinyatakan dalam derajat, menit, dan detik. hubungan antara koordinat geografi ditentukan oleh lokasinya dipermukaan bumi. Di sepanjang equator dan meridian, 10 adalah 111,322km berarti keliling bumi adalah 40.000km, dan jari – jari 6370km. Pada lintang 450 utara dan selatan paralel memiliki keliling 28.301km, hasilnya 10 panjangnya 78,6km, sedangkan pada kutub nilainya adalah nol (0) Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 1. GARIS LINTANG (paralel / latitude / horizontal) Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan) Untuk lintang equator di artikan sebagai 00, kutub utara +900 atau di sebut lintang utara dan kutub selatan di tulis -900 atau di sebut lintang selatan Gambar di bawah ini menunjukkan garis lintang dan bujur. Dari KU ke KS adalah gari bujur dan dari barat ke timur atau sebaliknya adalah garis lintang Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Karakteristik garis lintang : Masing-masing paralel selalu sejajar satu sama lain paralel selalu ke arah timur- barat atau sebaliknya Paralel berpotongan dengan meridian dengan sudut 900, hal ini berlaku pada semua tempat di bumi kecuali kedua kutub bumi Semua paralel berbentuk lingkaran, dan lingkaran terbesar adalah equator Jumlah yang tak terhingga dari paralel dapat digambar pada globe, tetapi penyajiannya dalam bentuk peta biasanya setiap 100 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Beberapa lintang istimewa di permukaan bumi : Lintang 00 (garis equator) Lintang 23,50 (garis balik utara dan balik selatan) Lintang 66,50,merupakan lintang istimewa karena menjadi batas antara daerah lingkaran kedua kutub bumi Lintang 900, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 2. Garis Bujur (longitude/vertikal/meridian) Bujur adalah sebuah garis setengah lingkaran yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Jumlah bujur di bumi 3600, sebelah timur dari garis Grenwich sampai ke +1800 disebut bujur timur dan ke barat sampai menuju -1800 disebut bujur barat. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Karakteristik garis bujur : Semua bujur ditarik dari arah utara ke selatan yang benar Jarak antara bujur akan menjauh di equator dan akan berkumpul menjadi satu titik di kutub utara dan selatan Jumlah yang tak terhingga dari bujur dapat di gambar pada satu globe, tetapi untuk penyajian dalam bentuk peta biasanya setiap 100 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Garis bujur istemewa di permukaan bumi : Garis 00 bujur (Grenwich), garis ini istimewa karena digunakan sebagai standar waktu internasional (GMT) Garis 1800 bujur (menjadi batas penanggalan internasional), untuk daerah yang berada di wilayah bujur barat semakin kecil angka bujurnya maka waktu daerah tersebut makin cepat dan sebaliknya. Untuk wilayah yang berada di wilayah bujur timur semakin besar angka bujurnya maka waktu daerah tersebut makin cepat dan sebaliknya. Jika dua daerah berbeda garis bujurnya maka waktu yang berlaku daerah bujur timur akan lebih dahulu dari pada ke bujur barat Olimpiade Sains Geografi
Contoh garis bujur dan lintang istimewa: Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Jarak Pembacaan jarak pada suatu peta berkaitan dengan skalanya. Contoh; Jarak A – B pada peta berskala 1 : 200.000 adalah 3 Cm, berarti jarak A – B yang sebenarnya adalah : 3 Cm x 200.000 = 600.000 Cm = 6 Km. Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Lokasi Ada beberapa cara dalam menentukan lokasi, antara lain ; Berdasarkan letak astronomis. Berdasarkan jarak dan arah Berdasarkan arah dan arah Berdasarkan jarak dan jarak Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Luas 1.Method of Square. Daerah yang akan diukur luasnya pada sebuah peta diberi petak-petak (grid) kemudian ditentukan bagian yang luasnya kurang dari ½ petak diabaikan sedangkan yang luasnya lebih dari ½ petak dianggap satu petak. Kemudian petak-petak yang luasnya lebih dari satu petak dijumlahkan x luas petak tsb x skala 2 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 2 Cm 1 2 3 4 5 6 9 10 11 12 7 8 13 14 15 16 17 18 19 Luas = Luas wilayah pada peta (Skala) 2 = Luas petak x Jumlah Petak (Skala)2 = (2 Cm x 2 Cm) 19 (50.000 Cm) 2 = 4 Cm x 19 (0,5 Km) 2 = 76 Cm (0,25 Km2) = 19 Km2 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 2. Strip Method . Daerah yang akan diukur luasnya pada sebuah peta diberi garis horizontal kemudian ditentukan garis keseimbangan. Selanjutnya panjang tiap garis diukur dan diterapkan dalam rumus : Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi 2 Cm 1 : 50.000 4 Cm 12 Cm 14 Cm 8 Cm Luas = Luas wilayah pada peta (Skala) 2 = Lebar (P strip 1 + 2 + 3 + 4) (Skala)2 = 2 Cm (4 + 12 + 14 + 8) (50.000 Cm) 2 = 2 Cm (38) (0,5 Km) 2 = 76 Cm (0,25 Km2) = 19 Km2 Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Tinggi Untuk menentukan ketinggian suatu tempat pada peta topografi dapat dilihat pada garis konturnya. Contoh : S = 900 X = 1.500 C A B Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi X = 1.500 C A B Ketinggian X adalah 1500 m. Ketinggian S adalah 900 m. Untuk menentukan ketinggian titik B dapat dilakukan melalui dua cara yakni diukur dari titik A atau C. Ketinggian B diukur dari titik A Jika diketahui panjang AB = 5 Cm Panjang BC = 3 Cm Panjang AC = 8 Cm, maka Tinggi B = tinggi A + (panjang AB : panjang AC x selisih ketinggian AC ) = 1050 + (5 Cm : 8 Cm x 300 m ) = 1050 + 187,5 = 1237,5 m Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Lereng Untuk mengetahui lereng maka ada dua komponen yang harus diketahui yakni jarak vertikal dan jarak horizontal. Contoh 1 : Lereng dapat dinyatakan dalam; Meter / Km v / h 500 m / 20.000 m 500 m 20 Km = 25 m / Km Pecahan v / h 500 m / 20.000 m = 1 / 40 Persentase v x 100% 500 m x 100% = 2,5 % h 20.000 m Derajat v x 57,3 500 m x 57,3 = 1,43250 h 20.000 m 1+ (0,43250 x 60’) = 1029,25’ 1029,25’ 10 29’+ (0,25’ x 60”) = 1029’57” 500 m 20.000 m Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Contoh 2 : Tentukan lereng A-B pada gambar di bawah ini jika diketahui panjang A – B = 8 Cm dan panjang AC = 10 Cm ! S = 900 X = 1.500 C A B Untuk mengukur lereng B pada peta topografi tersebut di atas harus diketahui jarak vertikal dan horizontalnya terlebih dahulu. Jarak vertika dapat dihitung seperti dalam mencari ketinggian pada point 4, yakni : Tinggi B = (panjang AB : panjang AC) selisih ketinggian AC = (8 Cm : 10 Cm) 300 m = 240 m Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi X = 1.500 C A B Sedangkan untuk mengukur jarak horizontal seperti dalam menentukan jarak sebenarnya pada peta, yakni jarak di peta x skala. Pada peta topografi tersebut belum diketahui skalanya, maka terlebih dahulu kita mencari skalanya seperti ; Ps = Ci x 2000. = (selisih angka kontur : jumlah garis kontur) 2000 = (1.500 – 900 : 4) 2000 = (600 : 4) 2000 = 150 x 2000 = 300.000 = 1 : 300.000 Jarak A – B = jarak di peta x Ps = 8 Cm x 300.000 = 2.400.000 Cm = 24.000 m = 24 Km Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Jarak vertikal dan horizontal tersebut dapat divisualisasikan sebagai berikut : 240 m 2.400.000 m 24.000 m 24 Km Setelah diketahu jarak vertikal dan horizontalnya maka lereng tersebut baru dapat dinyatakan dalam. Meter / Km v / h 240 m / 24.000 m 240 m /24 Km 10 m / Km Pecahan v / h 240 m / 24.000 m = 1 / 100 Persentase v x 100% 240 m x 100% = 1 % h 24.000 m Derajat v x 57,3 240 m x 57,3 h 24.000 m = 0,5730 (0,5730 x 60’) = 34,38’ 34’+ (0,38’ x 60”) = 34’22,8” Olimpiade Sains Geografi
Olimpiade Sains Geografi Berapa lereng A – C ? S = 900 X = 1.500 C A B Olimpiade Sains Geografi