Integritas Kita Esksistensi Beradab Bahari. PERADABAN AWAL Keniscayaan Alamiah (Geografis) – Daratan (Kontinental) • Tanah, batu, gunung, sungai • Hutan,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SMA NEGERI 1 PAMULANG, KAB. TANGERANG
Advertisements

PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
(Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN MASYARAKAT
Seminar Pendidikan Agama Islam
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
MESIR KUNO TERRY IRENEWATY, M.Hum.
Ruang Virtual/ Teknologi Komunikasi Budaya LevelDefinisi TeknologiDefinisi Budaya Level 1: Pendapat Umum Teknologi sbg BENDA/barang, alat dan artefak.
Klasifikasi tata guna lahan
MULTIKULTURALISME DALAM PENDIDIKAN
Variabilitas budaya “Hofstede” dalam komunikasi lintas budaya
ASIA TENGGARA MASA KUNO
STAKEHOLDERS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)
kapita selekta kawasan
Identitas Nasional.
PEMIKIRAN MASA YUNANI ROMAWI KUNA
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
EKOSISTEM.
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL
BIAS GENDER DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
F Komunikasi yang Efektif Kajian Materi Ilmu Pengetahuan Sosial SD.
Teori ETNISITAS.
Sistem pemerintahan daerah masa kerajaan nusantara
TIPOLOGI PERDESAAN NUR ENDAH JANUARTI.
CULTURE AND DEVELOPMENT
Globalisasi H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI.
9. Mendiskusikan masalah dan memberikan tanggapan
KEBIJAKAN PUBLIK DAN BUDAYA
Manusia dan Lingkungan
SEJARAH MODEL BIROKRASI DI INDONESIA
Konsep Diri Menentukan Identitas Individu
SEKS: Berkat Atau Perangkap
SEJARAH PERADABAN ISLAM 2
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Teori ETNISITAS.
BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA
DEMOKRASI DALAM KONSEP POLITIK LOKAL
GERAKAN MILLENARIAN DI ASIA TENGGARA ( THAILAND )
Masa Pra-sejarah di Eropa Barat Pertemuan 1
MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN BUDAYA
Dinamika Kawasan Eropa
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Dikutip dari berbagai sumber
Masyarakat Multikultural
Geografi Politik Untuk analisis Asia Pasifik
(Kebangsaan Indonesia)
Sejarah Nusantara Sejarah Bahari (A.B. Lapian)
Presented by : Nurul Amilia Ageng MUdjiani Dwi
FILSAFAT PENDIDIKAN ESENSIALISME
SISTEM EKONOMI Strategi atau cara suatu bangsa atau negara mengatur tata kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT. PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT.
MATERI MK PLANOGI PERTEMUAN KE-10
3 INDENTITAS NASIONAL Pendidikan kewarganegaraan
Tugas IPS Kolonialisme Barat
KOLONIALISME IMPERIALISME
Perkembangan Perencanaan
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Interaksi masyarakat di berbagai daerah dengan tradisi Hindu-Budha
This presentation uses a free template provided by FPPT.com PENGEMBANGAN EKONOMI MARITIM SMPN 1.
HUBUNGAN SOSIAL ANTAR KELOMPOK ETNIK
Pengertian Stratifikasi Sosial
GEOSTRATEGI KETAHANAN NASIONAL (1).
Pendidikan Multikultur
PENINGKATAN KETERLIBATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM OLEH KELOMPOK : 1.DEKA VANDRAYADI NPM EKA YULYANI NPM MUID NPM.
Masyarakat Multikultural dan Partikularisme Masyarakat.
Kejayaan ini dilanjutkan oleh kerajaan-kerajaan setelahnya pada abad ke 15 sampai ke 17, dari kerajaan pesisir Sumatera, Kerajaan Mataram.
Transcript presentasi:

Integritas Kita Esksistensi Beradab Bahari

PERADABAN AWAL Keniscayaan Alamiah (Geografis) – Daratan (Kontinental) • Tanah, batu, gunung, sungai • Hutan, perladangan, persawahan • Domestifikasi binatang • Pembagian kerja seksual – Kelautan (Bahari) • Air, laut, pantai • Ikan, bakau, pelayaran • Organik dengan lingkungan • Kesetaraan gender

DARATAN (KONTINENTAL) Peradaban Stock – Budaya menimbun kebutuhan berjangka panjang – Perebutan wilayah dgn SDA tinggi  konfliktual  dominasi  Kolonialisasi  imperialisme – Spiritualitas berbasis Gunung  puncak transendensi – Adab Maskulin (Macho)  struktural  piramidal – Materialistik  rasionalisme empirik  positivistik – Keunggulan sub-specis mamalia: manuisa  antroposentrisme  khalifah  monoteisme

KELAUTAN (BAHARI) • Peradaban Organik – Basis kosmologi & spiritual: horison – Bandar-bandar sbg melting pot – Egaliter, open-mind, kosmopolit, asimilatif, a- xenophobic  multikultural  demokratis – Organik dengan lingkungan  manusia sinergis – Feminin  perempuan ditinggikan – Spiritualitas lokal  politeis

Kebudayaan Bahari • Berbasis pada kosmologi horisontal tidak struktural  atasan adalah bawahan vice versa • Berbasis geografis pada bandar-bandar  ruang dan waktu untuk semua bentuk pertemuan  bukan raja/sultan tapi syah bandar (bahkan utk setiap etnik) • Pembentukan identitas personal dan komunal berbasis pada perjumpaan praksis dan simbolik dengan manusia/komunitas/bangsa lain  tidak ada orisinalitas  “kau” atau “orang lain” adalah elemen vital dalam pembentukan identitas diri

Kebudayaan Bahari ( lanjutan ) • Dinamika kultural yang cair dan mengalir (pantha rei, Yunani) tidak memberhalakan atau memonumentalisir pencapaian. • Semua produk kebudayaan tidak lagi milik personal (by line),  milik publik, dipelihara dan dikembangkan publik  kreator sudah mati (jauh mendahului kaum paska- strukturalis/posmodernis) • Proses pemberadaban (pembudayaan dalam arti lokal) berbasis pada individu yang digugu dan ditiru  learning by doing (nyantri, perguron)

Manusia Bahari • Kebebasan manusia melakukan identifikasi diri berbasis komunitas  komunalisme  variasi etnik sangat kaya • Individu tidaklah bebas sempurna tapi fakultatif  insan komunal  homo sociuz • Manusia berposisi, berfungsi, berperan setara secara organik dengan entitas/makhluk di sekitarnya  non- eksploatatif  mutualisme yang sinergis • Terbuka dan menerima yang asing (the other, liyan) secara setara  menjadi bagian integral (identitas) diri • Menghargai setingginya orang lain/asing/tamu  kesantunan  keramahan  berbagi  jujur

Sejarah Dua Milenia • Kedatangan Arya-India  kerajaan konsentris (berpola kontinental)  koloniasi • Karpet merah untuk kolonialisme modern (Portugis, Belanda, Inggris, Prancis, dll)  kolonialisme post- modern (AS, Jepang, Korea, Hongkong, dll) • Identitas, kultur, dan adab Bahari yang tenggelam (covered) oleh Kontinental akibat ketiadaan tradisi kompetisi (bersaing), dominasi, penaklukan, konflik, kekerasan, dll. • Dominasi adab kontinental mendapat momentum dalam pembentukan negara-bangsa modern Indonesia  rasionalisme oksidental  demokrasi  kapitalisme

Integritas Kita Itu • Discovering atau penyingkapan selimut/hijan dari kebudayaan orisinal kita  reinventing atau menemukan kembali akar dan dasar- dasar pembentukan kebudayaan dan keadaban diri dan bangsa • Memeriksa dan menganalisis potensi-potensi terbaik sebagai bahan jawaban dari persoalan- persoalan mutakhir

Integritas Kita itu (lanjutan) • Menciptakan guru-guru berbasis pemberadaban bahari  menstimulasi elit menjadi bagian dari anutan (guru-guru) sosial dan kultural • Menyusun sistem atau pola pengajaran baru berbasis budaya dan integritas manusia bahari • Mengembalikan kewenangan pengawasan integritas pada otoritas informal-tradisional ketimbang formal-modern

SELESAI