Kemiskinan di Indonesia: Definisi, Pengukuran, dan Karakteristik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDIKATOR KESEHATAN PRODUKSI
Advertisements

SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
PRESENTASI BUPATI LINGGA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
START.
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
A. Pengantar Inggris dan Amerika Joint Property
PENJELASAN CAPAIAN PAMSIMAS SAMPAI TAHUN 2013
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
1 DAMPAK PNPM, PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PADA PELUANG KERJA DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN Jakarta – April 12, 2007 Gustav F. Papanek Boston Institute.
LAPORAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALs
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
Di susun oleh Moh.delly varendra ( ) IID Fakultas ekonomi.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
: : Sisa Waktu.
Luas Daerah ( Integral ).
Cost Effectiveness Analysis (CEA)
PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN PADA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
Peluang.
Laporan Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
HIPOTESIS & UJI PROPORSI
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2009
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN (TEORI DAN PENGUKURAN)
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
GINI RASIO kabupaten gunungkidul tahun 2010
Dukungan Lembaga Legislatif Dalam Percepatan Program Pengentasan Kemiskinan Disampaikan oleh: Dra. Sri Marnyuni (Anggota Komisi E – F-PAN DPRD Jawa.
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Indikator Keberhasilan Pembangunan
KEMISKINAN.
Indikator dan Masalah Pembangunan
ILMU ALAMIAH DASAR MANAJEMEN
KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN (TEORI DAN PENGUKURAN)
Hasil Diskusi Indikator Kemiskinan Oleh Kelompok
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
TOPIK Konsep Kemiskinan Metode Penghitungan Penduduk Miskin (Moneter)
PEMANFAATAN DATA SUSENAS MODUL KONSUMSI
Diambil dari Buku “Panggilan Keberpihakan”
Negara Maju dan Berkembang
Transcript presentasi:

Kemiskinan di Indonesia: Definisi, Pengukuran, dan Karakteristik Asep Suryahadi Lembaga Penelitian SMERU www.smeru.or.id Workshop ARG – Kemiskinan dan Pengukurannya Yogyakarta 27-29 November 2012

Outline Konsep dan Definisi Kemiskinan Pengukuran Kemiskinan Konsumsi Pengukuran Kemiskinan Multidimensi Karakteristik Kemiskinan

Latar belakang Mendefinisikan dan mengukur kemiskinan bukan merupakan hal yang mudah karena kemiskinan merupakan suatu isu yang kompleks Definisi dan pengukuran kemiskinan yang baik memungkinkan pemerintah dan komunitas untuk menentukan sasaran yang terukur bagi perencanaan dan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan ..... juga membantu peneliti dalam perumusan dan pengujian hipotesis faktor-faktor penyebab kemiskinan serta mengevaluasi dampak program

Alasan mengapa kemiskinan perlu diukur Mendapatkan informasi tentang tingkat kemiskinan Mengukur indikator dampak program pengentasan kemiskinan Menjadi alat penargetan program pengentasan kemiskinan Membandingkan kemiskinan antar waktu Membandingkan kemiskinan antar wilayah atau antar negara Sebagai data dalam analisis kemiskinan

Kemiskinan: Konsep, pengukuran, dan strategi penanggulangan Perencanaan Monitoring dan Evaluasi Konsep Kemiskinan Siapa orang miskin? Dimana mereka tinggal? Mengapa mereka miskin? Pengukuran & Analisis Dimensi yang diukur Satuan pengukuran Pendekatan yang digunakan Strategi Pendekatan Sasaran Bentuk intervensi

Konsep dan Definisi Kemiskinan

Beberapa definisi umum kemiskinan Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar – definisi ekonomi  diukur dengan kemiskinan pendapatan atau pengeluaran Kegagalan beberapa kapabilitas: ketiadaan kesempatan dan pilihan untuk dapat hidup secara bermartabat – pendekatan “kapabilitas” dan “keberfungsian” dari Amartya Sen  diukur dengan indeks kemiskinan multidimensi Ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat  pendekatan eksklusi sosial Penilaian subyektif atau partisipatoris terhadap tingkat kesejahteraan diri sendiri

Contoh definisi formal kemiskinan Bank Dunia (World Development Report 2000/2001: Attacking Poverty): Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana standar kehidupan yang layak tidak tercapai  Indikator: ketidakcukupan makanan, ketidakcukupan perumahan dan pakaian, ketidakmampuan untuk mengakses perawatan kesehatan ketika sakit, dan akses yang rendah terhadap pendidikan PBB (The World Social Situation Report 1997): Kemiskinan adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar  Indikator: kurang gizi, buta huruf, kesehatan yang buruk, pakaian dan perumahan yang tidak layak, ketidakberdayaan

Kemiskinan ekonomi Didasarkan pada ide tentang garis kemiskinan – garis yang dikonstruksikan untuk memisahkan antara orang kaya dengan orang miskin Kemiskinan absolut – berkaitan dengan tingkat kesejahteraan dasar Kemiskinan relatif – berkaitan dengan posisi relatif dalam distribusi kesejahteraan

Kemiskinan multidimensi Kerangka teoritis (Amartya Sen): Keberfungsian: Suatu pencapaian (‘menjadi’ atau ‘mengerjakan’ – misalnya status kesehatan yang baik)  kehidupan nyata Kapabilitas: Kebebasan untuk memilih keberfungsian  Kapabilitas seseorang adalah himpunan kesempatan dari sejumlah keberfungsian, bukan keberfungsian yang dicapai Dalam konsep ini, kesejahteraan = kapabilitas  Setiap orang memerlukan suatu tingkat kesejahteraan minimum berdasarkan satu himpunan keberfungsian

Definisi menentukan ukuran dan data kemiskinan Konsumsi Kemiskinan Multidimensi Definisi Kemiskinan Tingkat konsumsi di bawah garis kemiskinan Dimensi apa saja? Mengukur? Menggabungkan? Ukuran Kemiskinan Data konsumsi rumah tangga Data untuk setiap dimensi & pengukurannya Data Kemiskinan

Pengukuran Kemiskinan Konsumsi

Pengukuran kemiskinan di Indonesia Dilaksanakan oleh BPS Publikasi pertama tahun 1984 untuk periode 1976-1981 Dengan pendekatan kebutuhan dasar Menggunakan Data Susenas Modul Konsumsi Kebutuhan pengukuran kemiskinan: Definisi kemiskinan yang aplikatif Indikator kuantitatif Pengukuran objektif Pengukuran per kapita didasarkan data survei rumah tangga Data tersedia … menuju indikator kemiskinan, seperti: Berapa jumlah dan persentase penduduk miskin di suatu wilayah? Bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu? Bagaimana tingkat kedalaman dan keparahannya?

Data apa yang diperlukan? Untuk mengukur kemiskinan konsumsi dibutuhkan data rinci konsumsi keluarga yang mencakup: Kuantitas Nilai (atau harga) pasar Kandungan kalori (khusus untuk komoditi makanan) dari setiap jenis komoditi yang dikonsumsi

Tahapan pengukuran kemiskinan NO TAHAPAN TEHNIK PENGHITUNGAN 1 Penentuan Penduduk referensi 20% diatas Garis Kemiskinan Sementara/GKS (GKS=Garis Kemiskinan/GKt-1 diinflate) 2 Garis Kemiskinan Makanan (GKM) Basket komoditi (52, harga implisit)  2100 kalori ( per kapita / bulan ) 3 Non Makanan (GKNM) Basket komoditi (51/47, proporsi SPKKD) 4 Garis Kemiskinan/ GK GKM+GKNM 5 Indikator Kemiskinan Jumlah penduduk miskin, FGT (P0,P1,P2)

Penentuan penduduk rujukan dalam metoda BPS GARIS KEMISKINAN PERIODE SEBELUMNYA PERSENTIL PENGELUARAN NOMINAL PER KAPITA INFLASI UMUM (IHK) GARIS KEMISKINAN SEMENTARA (GKS) P – 1 . P - 20 P - 30 P - 100 POPULASI REFERENSI: 20% diatas GKS Perhitungan dilakukan terpisah antara daerah kota dan desa

Pentingnya peranan penduduk rujukan

Garis Kemiskinan: GK = GKM + GKNM GKM (Garis Kemiskinan Makanan) Setara dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2100 kkal per kapita perhari Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi GKNM (Garis Kemiskinan Non Makanan) Kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan (51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan) Garis Kemiskinan 2011 (berbeda untuk setiap propinsi) Nasional: Rp.233.740 per kapita per bulan DKI Jakarta: Rp.355.480 per kapita per bulan NTT: Rp.198.553 per kapita per bulan

Contoh keranjang kemiskinan makanan BERAS DAGING BABI NANGKA MUDA GULA PASIR BERAS KETAN DAGING AYAM RAS BAWANG MERAH GULA MERAH JAGUNG PIPILAN DAGING AYAM KAMPUNG CABE MERAH TEH TEPUNG TERIGU TETELAN CABE RAWIT KOPI KETELA POHON TELUR AYAM RAS KACANG TANAH GARAM KETELA RAMBAT TELUR ITIK/MANILA TAHU KEMIRI GAPLEK SUSU KENTAL MANIS TEMPE TERASI/PETIS TONGKOL/TUNA SUSU BUBUK MANGGA KERUPUK KEMBUNG BAYAM SALAK MIE INSTANT TERI BUNCIS PISANG AMBON ROTI MANIS BANDENG KACANG PANJANG PEPAYA KUE KERING MUJAIR TOMAT SAYUR MINYAK KELAPA KUE BASAH DAGING SAPI DAUN KETELA POHON KELAPA ROKOK KRETEK FILTER

Contoh keranjang kemiskinan non-makanan PERUMAHAN BENSIN HANDUK/IKAT PINGGANG LISTRIK POS DAN BENDA POS PERABOT RUMAH TANGGA AIR PENGANGKUTAN PERKAKAS RUMAHTANGGA MINYAK TANAH FOTO ALAT DAPUR/MAKAN KAYU BAKAR PAKAIAN JADI LAKI2 ARLOJI/JAM DINDING OBAT NYAMUK, BATERAI PAKAIAN JADI PEREMPUAN TAS BARANG KECANTIKAN KEPERLUAN MENJAHIT MAINAN ANAK PERAWATAN KULIT/MUKA ALAS KAKI PBB KESEHATAN TUTUP KEPALA PUNGUTAN LAIN PEMELIHARAAN KESEHATAN SABUN CUCI PERAYAAN HARI AGAMA PENDIDIKAN BAHAN PEMELIHARAAN PAKAIAN UPACARA AGAMA

Quiz: Perhitungan garis kemiskinan makanan Dari hasil perhitungan terhadap penduduk rujukan dalam sampel Susenas diperoleh data sebagai berikut: Nilai konsumsi keranjang kemiskinan makanan adalah Rp 35.000 per kapita per minggu Kandungan energi makanan yang dikonsumsi tersebut adalah 1.400 kalori per hari Berapa nilai garis kemiskinan makanan?

Indikator kemiskinan konsumsi Formula Foster – Greer – Thorbecke (FGT)  = 1 P1: Poverty Gap Index (Kedalaman Kemiskinan)  = 0 P0: Headcount Index (Tingkat Kemiskinan)  = 2 P2: Poverty Severity Index (Keparahan Kemiskinan)

P0: Tingkat kemiskinan P Population ranked by income

P1: Kedalaman kemiskinan Quiz: P1 = ? D A C B P Population ranked by income

Perkembangan tingkat kemiskinan

Kritikan terhadap metoda pengukuran kemiskinan BPS Populasi rujukan Basket komoditi 2100 Kkal Rokok dan tembakau Adult Equivalent vs Per Kapita Makanan jadi

Garis kemiskinan global $1 PPP – Sejarah Dihitung oleh Bank Dunia. Prosedur penghitungan: Menggunakan data survei dari 31 negara untuk mendapatkan garis kemiskinan dunia Garis kemiskinan diekstrapolasikan ke 97 negara di dunia menggunakan tabel Purchasing Power Parity 1993 Garis kemiskinan PPP 1993 ini disesuaikan dengan data inflasi tiap negara untuk mendapatkan garis kemiskinan 1981-2001 Tingkat kemiskinan tiap negara dihitung secara individu menggunakan survei konsumsi yang tersedia Data PPP telah diperbarui ke tahun 2005

Garis kemiskinan global $1 PPP – Pengertian Arti dari $1 PPP adalah “barang yang dapat dibeli dengan $1 di Amerika Serikat pada tahun 2005”. $1 PPP tidak dapat langsung dikalikan dengan kurs yang berlaku  garis kemiskinan Indonesia bukanlah Rp. 9000 per hari. $1 PPP mengacu pada 2400 kal per hari  $2 mengacu pada 4800 kal. Rata-rata konsumsi penduduk Indonesia adalah 1500 kal. Atlet binaraga mengkonsumsi 3000 kal per hari. $1 PPP tidak memiliki validitas eksternal. Karena itu, acuan ini perlu dibaca secara hati-hati dan tidak dapat menjadi satu-satunya acuan pengukuran kemiskinan

Pengukuran Kemiskinan Multidimensi

Kemiskinan bersifat multidimensi Overall poverty takes various forms, including "lack of income and productive resources to ensure sustainable livelihoods; hunger and malnutrition; ill health; limited or lack of access to education and other basic services; increased morbidity and mortality from illness; homelessness and inadequate housing; unsafe environments and social discrimination and exclusion. It is also characterised by lack of participation in decision-making and in civil, social and cultural life. (World Summit on Social Development in Copenhagen in 1995) Dimensi-dimensi kemiskinan: Ekonomi: Pendapatan, pengeluaran, pekerjaan Pelayanan dasar: Pendidikan, kesehatan, gizi Infrastruktur: Perumahan, sanitasi, lingkungan Sosial: Partisipasi politik, sosial, budaya Dimensi-dimensi lainnya

Pengukuran kemiskinan multidimensi – Pemilihan dimensi, indikator, dan bobot Pertanyaan: Dimensi apa saja yang dipilih? Indikatornya apa untuk setiap dimensi? Bagaimana bobot antar dimensi dan antar indikator? Alternatif jawaban: Data yang tersedia Konvensi Teori: Hal-hal yang dinilai penting oleh individu Konsensus publik: MDG Proses partisipatori Bukti empirik (revealed preference)

Pengukuran kemiskinan multidimensi – Contoh: 2 dimensi, 2 indikator, tanpa bobot DIMENSI: - Y: Kesehatan πy: Berobat ke dokter - X: Education πx: Tamat sekolah dasar KRITERIA MISKIN: - Miskin dalam kedua dimensi: -2 - Miskin dalam salah satu dimensi: -1 & -2

Pengukuran kemiskinan multidimensi – Metoda Klasifikasi Keluarga menurut BKKBN Kriteria Ambang (Cut-off) HDI/IPM Kemiskinan Multidimensi Indeks Tanpa Penimbang Eksternal/Apriori: MPI UNDP Internal (PPA): Studi-studi Kualitatif Statistik: PPLS 2011 Indeks Dengan Penimbang

Pengukuran kemiskinan multidimensi: Kriteria ambang – Metoda BKKBN BKKBN menggunakan 23 indikator untuk mengidentifikasi kesejahteraan keluarga. Lima indikator dasar: Semua anggota keluarga menjalankan kewajiban agamanya Semua anggota keluarga mampu untuk makan setidaknya dua kali sehari Semua anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja, bersekolah, dan bepergian. Sebagian besar lantai rumah bukan tanah Keluarga mampu mendapatkan pengobatan modern bila sakit Jika suatu keluarga gagal memenuhi salah satu dari lima kriteria di atas  Keluarga Pra-Sejahtera/KPS. Masing-masing kriteria diasumsikan memiliki bobot/penimbang yang sama

Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks tanpa penimbang Keluarga dapat dibandingkan satu sama lain dengan ‘nilai’ kesejahteraan. Keluarga dengan ‘nilai’ lebih kecil dianggap lebih miskin (kemiskinan relatif). Kelemahan: Setiap karakteristik dianggap sama penting Lebih rumit daripada KA Keunggulan: Dapat membuat peringkat individu di dalam suatu wilayah Contoh: Indeks Pembangunan Manusia UNDP

Indeks Pembangunan Manusia Dimulai pada 1990 Menganut konsep bahwa manusia adalah tujuan akhir pembangunan, bukan alat pembangunan Memiliki berbagai jenis indeks: IPM, IPJ, IKM Seluruh indeks dihitung menggunakan 3 indikator dasar: pengetahuan, lama hidup, dan standar hidup. Di Indonesia, IPM mulai dihitung pada 2001 untuk 1990 dan 1993. Mulai 1996, UNDP Indonesia menghitung IPM antarkabupaten

Indeks Pembangunan Manusia – Indikator Lama Hidup Pendidikan Standar Hidup Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Angka harapan hidup saat lahir Angka melek huruf usia dewasa; dan Angka partisipasi sekolah gabungan Pendapatan per kapita dalam $PPP Indeks Pembangunan Jender (IPJ) untuk perempuan dan laki-laki usia dewasa untuk perempuan dan laki-laki; dan Angka partisipasi sekolah gabungan untuk perempuan dan laki-laki Kontribusi perempuan dan laki-laki dalam penghasilan keluarga Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) Persentase orang yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun Angka buta huruf Persentase penduduk tanpa akses terhadap air bersih; Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan; dan Persentase balita kurang gizi

Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks dengan penimbang Setiap karakteristik dianggap memiliki bobot yang berbeda Penentuan penimbang dapat menggunakan: Ditentukan dari luar, secara apriori (bukan dari data) IPM juga menggunakan ini dalam sebagian perhitungan Ditentukan dari dalam Bukan merupakan metode kuantitatif Contoh: PPA Contoh penimbang eksternal Pendidikan Kepala Keluarga: tidak pernah bersekolah (0) tidak tamat SD (1) tamat SD (2) lebih dari SD (3) Jenis Atap Rumah: dedaunan (0) kayu (1) asbes (5) genteng (7)

Pengukuran kemiskinan multidimensi: Indeks dengan penimbang – Metoda statistik Menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) atau regresi ekonometrik. PCA hanya mengukur kemiskinan relatif, regresi dapat mengukur kemiskinan absolut. Keuntungan dari metode PCA: tidak membutuhkan data konsumsi keluarga. Jika memiliki data konsumsi keluarga terperinci, gunakan ekonometrik

Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Dimensi & indikator Batasan Kemiskinan Bobot Standar Hidup TV, radio, telepon, kulkas, sepeda motor Mobil, truk Miskin: dapat memiliki maksimal salah satu tapi tidak lebih Tidak miskin jika memiliki mobil atau truk 1/6 Lantai rumah Miskin: lantai tanah Listrik Miskin: tidak ada sambungan listrik Energi untuk memasak Miskin: kayu, kotoran binatang, arang Toilet Miskin: tidak memiliki toilet pribadi Air minum Miskin: tidak memiliki sumber air minum Pendidikan Tingkat pendidikan Miskin: tidak ada ART yang menyelesaikan sekolah dasar 1/2 Status bersekolah Miskin: ada ART usia sekolah s/d 14 tahun yang tidak bersekolah Kesehatan Kematian anak balita Miskin: ada ART perempuan yang memiliki anak balita yang telah meninggal Nutrisi Miskin: ada ART anak atau dewasa yang kurang gizi

Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Metoda Sebuah rumah tangga disebut miskin jika: miskin dalam salah satu dimensi total bobot indikator kemiskinan mencapai minimal satu MPI dihitung dengan metoda Alkire Foster: H: proporsi penduduk yang teridentifikasi miskin multidimensi A: rata-rata nilai kemiskinan multidimensi seluruh penduduk Formula: MPI = M0 = H × A

Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Peta kemiskinan global Quiz: Berapakah nilai MPI Indonesia?

Indeks Kemiskinan Multidimensi: MPI OPHI-UNDP – Indonesia 2007

Karakteristik Kemiskinan

Sejumlah besar penduduk hidup di sekitar garis kemiskinan 33,94% Di bawah 1,4 x GK % Populasi 23,78% Di bawah 1,2 x GK 12,49% Di bawah Garis Kemiskinan (GK) Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)

Tingkat kerentanan terhadap kemiskinan tinggi 2009 Total Baris Miskin Hampir Miskin Tidak Miskin 2008 46.71 20.28 33.01 100.00 50.98 26.77 6.51 22.32 21.53 56.15 20.19 23.58 9.18 5.37 7.65 86.98 28.83 49.65 84.31 Total Kolom Quiz: Dari seluruh penduduk miskin pada 2009, berapa persen diantaranya yang tidak tergolong miskin pada 2008?

Disparitas tingkat kemiskinan antar wilayah sangat tinggi Jakarta 3,75% Papua 31,98% Indonesia 12,49%

Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah 2004-2011 Sebagian besar penduduk miskin tinggal di pedesaan dan bekerja di sektor pertanian Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah 2004-2011 Persentase RT Miskin di PEDESAAN Menurut Sumber Penghasilan Utama, 2010 % SEBAGIAN BESAR RT MISKIN DI PEDESAAN BEKERJA DI PERTANIAN

Sebagian sangat besar penduduk miskin berpendidikan rendah Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kepala Rumah Tangga, 2010 (%) Tingkat Kemiskinan Kontribusi thd Penduduk Miskin Tidak berijasah 22.01 38.52 SD 16.86 40.24 SLTP 11.02 12.28 SLTA 5.16 8.63 Perguruan tinggi 0.59 0.34 Total 13.33 100.00

Terima Kasih