Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5."— Transcript presentasi:

1 SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5

2 OUTLINE KONSEP DAN DEFINISI KLASIFIKASI

3 KONSEP DAN DEFINISI Konsep dan definisi merupakan hal penting untuk dibahas dan disepakati bersama. Untuk menjaga konsistensinya, perubahan maupun penyesuaian konsep dan definisi tidak hanya dilakukan oleh pelaksana survei, tapi juga melibatkan para stakeholders yang terkait. Misalnya: konsep dan definisi indikator dalam MDGs berlaku secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kab/kota, provinsi dan nasional Apabila konsep dan definisi harus disesuaikan kondisi daerah, maka perlu diberi penjelasan dengan menyebutkan alasannya agar tidak terjadi kesalahan interprestasi

4 KONSEP DAN DEFINISI Harus tegas dan jelas, termasuk kasus- kasus batas (borderline cases) Mudah diaplikasikan Konsisten dengan desain survei secara menyeluruh Dapat dibandingkan (comparable) Mudah diterjemahkan ke dalam bentuk daftar isian

5 KONSEP DAN DEFINISI Konsep dan definisi yg baku dan jelas memungkinkan: Petugas lapangan dalam melakukan wawancara dengan responden terhindar dari kesalahan jawaban yang diberikan oleh responden Stakeholders memiliki kesamaan persepsi dalam membaca dan menganalisis data yg dihasilkan

6 CONTOH KONSEP DALAM SUSENAS

7 CONTOH DEFINISI DALAM SUSENAS
Pada modul konsumsi SUSENAS, asal makanan yang dikonsumsi anggota rumah tangga dibedakan menjadi: Pembelian jika makanan yang dikonsumsi berasal dari pembelian baik secara tunai, bon (hutang) atau kredit (cicilan). Contoh: Konsumsi makanan/bahan makanan yang diambil dari warung/toko milik ruta yang bersangkutan dianggap sebagai pembelian. Produksi sendiri/pemberian  jika makanan yang dikonsumsi berasal dari kebun, sawah, pekarangan baik usaha ruta maupun bukan usaha ruta atau yang berasal dari pihak lain secara cuma-cuma. Contoh: pepaya yang diambil dari pekarangan, mengkonsumsi ayam peliharaan dan mendapat kiriman makanan dari tetangga/famili

8 CONTOH LAIN: Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yg mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu. Anggota rumah tangga (art), adalah semua orang yang tergabung dalam satu kesatuan rt baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat pencacahan. Art yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih, dan art yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah tidak dianggap sebagai art. Tamu yang telah tinggal di rt 6 bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di rt kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai art.

9 CONTOH LAIN: Seorang pembantu rt/ sopir yang tinggal di rumah majikannya, dianggap sebagai art majikannya. Sebaliknya jika pembantu rt/sopir tsb tidak tinggal di rumah majikannya, ia dianggap sebagai art dimana ia bertempat tinggal. Kepala Rumah tangga (Krt), adalah seorang dari kelompok art yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rt tsb atau dianggap/ ditunjuk sebagai kepala di dalam rt tsb.

10 MENTERJEMAHKAN KONDEF DALAM KUESIONER
Misalnya: kondef Rumah tangga miskin Kondef ini tidak dapat langsung dibuat dalam bentuk pertanyaan pada kuesioner  perlu diterjemahkan dulu dalam beberapa pertanyaan/variabel yang lebih kuantitatif. Kondef kemiskinan digali dari beberapa variabel yang terlebih dahulu diuji dan disepakati

11 MENTERJEMAHKAN KONDEF DALAM KUESIONER
Ada 14 variabel penentu rumah tangga miskin: Jenis lantai Luas lantai Jenis dinding Fasilitas tempat buang air besar Sumber air minum Sumber penerangan Jenis bahan bakar untuk memasak Frekuensi membeli daging/ayam/susu Frekuensi makan Jumlah pakaian yang biasa dibeli Kemampuan berobat Lapangan pekerjaan utama Pendidikan kepala rumah tangga (KRT) Kepemilikan aset

12 KLASIFIKASI Bertujuan untuk menyeragamkan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data sehingga terdapat keterbandingan data antar waktu,wilayah secara regional dan nasional,bahkan keterbandingan internasional

13 KLASIFIKASI Contoh: Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang mengacu pada International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) dengan beberapa penyesuaian dengan memperhatikan kondisi Indonesia.

14

15 b

16 Contoh klasifikasi dalam KBLI 2005:
D Industri Pengolahan 15 Industri Makanan dan Minuman 151 Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak 1511 Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging Industri Pemotongan Hewan


Download ppt "SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google