PENGARUH SISTEM & NILAI BUDAYA TERHADAP MANAJEMEN INDONESIA UNIVERSITAS BINA DHARMA ANGKATAN – VII, 2011 KELOMPOK I : JUSUF HASIBUAN DEWI SARTIKA ELLYSA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI TELEMATIKA DI KALIMANTAN BARAT
Advertisements

Masalah-masalah BELAJAR
Beberapa Konsep dalam Antropologi Budaya
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Thomas Suyatno. Pengantar Rupanya suatu komitmen yang lebih aktif dan lebih kreatif ingin dikembangkan, ditingkatkan, dan dimobilisasi oleh Koordinator.
By : Diyana Rahmawati Pend. Sosiologi dan Antropologi.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
SEJARAH, KEBUDAYAAN, IPTEK DAN MASALAH SOSIAL
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
Pert. 11 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
PERWUJUDAN POLSTRANAS
KELOMPOK 2 Pendidikan dan perubahan sosial
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
KOPERASI DI ERA GLOBAL.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PERWUJUDAN POLSTRANAS
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
MODUL 2 GLOBALISASI EKONOMI DAN BISNIS INTERNASIONAL
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN
PENGERTIAN GLOBALISASI
Manusia dan Kebudayaan
KETAHANAN NASIONAL ( VII & IX)
GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN TEKNOLOGI
IDEOLOGI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF GLOBAL
Riview Analisis SWOT.
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
SISTEM EKONOMI Pertemuan 4.
OLAHRAGA SEBAGAI SEBUAH FENOMENA SOSIAL
KONSEPSI DAN STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
Perspektif Global Pentingnya Wawasan dalam Perspektif Global
MATERI KULIAH PENGEMBANGAN DIRI PERTEMUAN-1
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
Masalah-masalah BELAJAR
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
KETAHANAN NASIONAL (Lekture VII & IX)
BIAS BUDAYA DAN AGAMA DALAM “KLAB”
Kebudayaan dan Masyarakat - 1
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
TANTANGAN PENDIDIKAN, & SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
Laba Kompetitif.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
KONSEP DASAR “KLAB”.
Kebudayaan dan Masyarakat - 2
GLOBALISASI.
Hubungan antara MANUSIA DAN SEJARAH di masa lampau dan masa kini
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Heri Setiawan(11) Iin Alviana(13) Evan Putro A.W.(02)
KAIDAH SOSIAL.
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG. JUMLAH PENDUDUK 237 JUTA JIWA (BPS 2010) DAN SEKARANG JUTA JIWA 700 BAHASA DAERAH 1128 SUKU BANGSA.
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1. Dinamika Pancasila sebagai Sistem Filsafat a.Pada era pemerintahan.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
Transcript presentasi:

PENGARUH SISTEM & NILAI BUDAYA TERHADAP MANAJEMEN INDONESIA UNIVERSITAS BINA DHARMA ANGKATAN – VII, 2011 KELOMPOK I : JUSUF HASIBUAN DEWI SARTIKA ELLYSA SARY YULINDA

Kita semua menyadari bahwa “ menumbuhkan sikap kemandirian “ bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Bagaimanapun sukarnya, kita sebagai bangsa yang bercita-cita, sasaran itu merupakan tantangan yang perlu kita jawab. Masalah-masalah yang timbul dari aktivitas NAFTA, AFTA, GATT & Globalisasi Ekonomi, ke semuanya itu merupakan tantangan yang suka atau tidak, harus kita hadapi, kalau kita tidak mau mengalami stagnasi atau bahkan setback dalam membangun perekonomian kita.

Cacuk Sudaryanto (1993) ; Terjadinya kencendrungan perubahan lingkungan usaha (mengikuti lintasan waktu) yang dapat kita jabarkan secara ringkas, sbb : 1. dari keadaan relatif tenang menjadi bergolak 2. dari lokal menjadi global 3. dari homogen & langgeng menjadi beragam & bersifat sementara 4. dari aspek keras ke aspek lunak manajemen 5. producing move with less input 6. makin tinggi tuntutan terhadap tanggung- jawab sosial dunia usaha.

Mampukah manajer indonesia, manajemen di indonesia dengan segala perangkatnya yang ada mengantisipasi, mengadakan Analisis SWOT dan menyusun strategi untuk menjawab tantangan perubahan lingkungan diatas ? Selanjutnya, apakah sistem nilai budaya yang dimiliki oleh manajer indonesia mendukung atau justru merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi kita ?

Ada baiknya kita mengutip bagian Pidato Presiden Soeharto pada Pembukaan Pekan Manajer Indonesia 1990 di Jakarta, sbb ; “ Namun, Manajemen Indonesia tidak seluruhnya harus berbeda dari manajemen pada umumnya dan juga bukan asal berbeda dari sistem manajemen lainnya itu. Perbedaan khasnya terutama terletak dalam dimensi kemanusiaannya. Ada unsur-unsur manajemen dari luar yang bersifat universal yang dapat dan malahan perlu kita terapkan, bagaimanapun khas sifat manusianya namun manajemen indonesia yang akan kita kembangkan harus bisa berkomunikasi dengan sistem manajemen yang dipergunakan oleh bangsa-bangsa lain ”.

Kalau kita menerima pengertian bahwa budaya adalah semua hasil budi daya manusia, maka manajemen itu merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh karena itu tingkat sosial budaya suatu bangsa berpengaruh terhadap kemampuan manajemen bangsa tersebut. Sistem nilai budaya yang mempengaruhi pandangan, perilaku dan adat kebiasaan bangsa tersebut pasti memberi warna pada pelaksanaan manajemennya.

Sistem Nilai Budaya & Manajemen / Pembangunan Globalisasi Ekonomi membuat persaingan dunia usaha menjadi makin ketat. Para manajer di Indonesia dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka tidak saja bersaing dengan rekan-rekan senegaranya tetapi juga harus menghadapi saingan dari luar negeri yang dalam banyak hal memiliki keunggulan kempetitif. Dalam globalisasi tersebut terjadi interdependensi yang tidak boleh diabaikan oleh setiap bangsa dan pengusaha, disatu pihak para pengusaha dituntut mempunyai kemampuan untuk bekerja-sama dengan bangsa lain dan dilain pihak harus mempunyai daya saing terhadap bangsa-bangsa lain.

Untuk dapat meningkatkan daya saing dalam era globalisasi ekonomi saat ini maka peningkatan mutu manajemen mutlak dilaksanakan. Peningkatan Mutu tersebut hanya akan terlaksana apabila “didukung oleh sistem nilai budaya yang kondusif”. Sistem Nilai Budaya sebagai suatu rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidupnya (Koentjaraningrat, 1975).

Dengan demikian, suatu sistem nilai budaya adalah merupakan bagian dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengarah dan pendorong perilaku manusia. Konsep Sikap adalah potensi pendorong yang ada dalam jiwa individu untuk bereaksi terhadap lingkungannya beserta segala hal yang ada didalam lingkungannya tersebut (berupa manusia lain, binatang, tumbuhan, benda atau konsep-konsep)

Semua sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia mengenal 5 masalah pokok dalam kehidupan manusia, sbb ; 1. Masalah Hakekat dari Hidup Manusia disingkat dengan M - H 2. Masalah Hakekat dari Karya Manusia disingkat dengan M - K 3. Masalah Hakekat dari Kedudukan Manusia dalam Ruang dan Waktu disingkat dengan M - W 4. Masalah Hakekat dari Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitarnya disingkat dengan M – A 5. Masalah Hakekat dari Hubungan Manusia Dengan Manusia Lainnya disingkat dengan M - M

KESIMPULAN Untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut kita juga dihadapkan pada beberapa kelemahan pada mutu manajemen dan sikap mental yang kurang mendukung perkembangan manajemen atau pembangunan. Tetapi kelemahan-kelemahan tadi, ada yang berakar pada budaya indonesia dan kita sadar- sesadarnya bahwa mengubah sikap mental suatu bangsa tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, maka harus kita pisahkan pembenahan jangka pendek dan jangka panjang.

Faktor Pendidikan dan Pelatihan memegang peranan yang semakin penting. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam arti peningkatan intelektualitas memang merupakan salah satu faktor penting yang dapat mengubah sikap mental yang menentang / menolak pembaharuan. Belajar 9 tahun adalah salah satu contoh upaya untuk mengurangi kelemahan kita.

TERIMA – KASIH & HAVE A NICE DAY