PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
VI. KUALITAS AIR DAN DEBIT
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
Prinsip dasar pengolahan air.
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi Market chain.
Jurusan Pendidikan Kimia
DINAS PERTANIAN PROV JATIM
Disusun Oleh : Kelompok 4
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
Penulis : Yusriani Sapta Dewi
PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN UJI BAHAN PENGAWET BORAKS PADA BAKSO, TAHU, DAN SOSIS DI DUA TEMPAT BERBEDA DENGAN METODE KUALITATIF UJI NYALA BORAKS DAN.
Pelumas/Oli Bekas Bisa Dikelola, Asal Tau Caranya
Cara Membuat Yoghurt yang Benar
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
TEKNIK PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS LIMBAH CAIR SECARA FISIKA DAN KIMIA By: Kelompok B12 FKM UA 2014.
SIRUP ASAM SUMBER VITAMIN C
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Kelompok 6 IKM A 2010   Teguh Kusnur Agesty Sucianingtyas
PRAKTIKUM KIMIA DASAR MEMBUAT LARUTAN BAKU.
Teknologi Biobriket.
Dipersembahkan oleh : Ruri Arista Claudia Sharita Aulia Rochmi
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pemisahan Campuran dengan Penyaringan (Filtrasi)
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR PERMUKAAN DAN PERPIPAAN
Membuat Pupuk Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
SYARAT, PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN AIR MINUM
PENGOLAHAN AIR BERSIH PDAM TIRTAWENING BADAK SINGA
BIOSAND FILTER (Saringan Pasir Bio)
Biodesel dari Minyak Jelantah
PENGELOLAAN LIMBAH.
Laporan Percobaan Kapur
Uji Kualitatif Kandungan Siklamat pada minuman Teh Kemasan dan nonkemasan dengan Metode Pengendapan Kelompok 9A IKMA 2010.
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN
Penjernihan Air Limbah Rumah Tangga Bekas Cucian Baju Menggunakan Metode Penyaringan Pasir Lambat Untuk Sarana Penyiraman Tanaman Kelompok 4 A Novita Dewi.
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
Teknik Lingkungan Kuliah 4 Pengolahan Air Bersih.
Manfaat Limbah Pisang (Kulit, Bonggol, dan Jantungnya)
KELOMPOK 19: Wiwik Rusmawati Agesty Sucianingtyas
MODUL- 2 Lajutan………..
Praktikum Laboratorium Lingkungan TL-3103 Semester 1 TA 2014/2015
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
MENGATASI KEMATIAN MASAL IKAN DI WADUK CIRATA
Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungannya
Sari Wortel Rochmayanti Dewi Aprilina
LARUTAN DAN KONSENTRASI
PENGOLAHAN AIR LIMBAH Tempat Pengamatan: Lab Kimia Organik ITB
PROSES PENGOLAHAN SECARA FISIK - KIMIA
Percobaan Sistem Ekskresi Pada Manusia
KELOMPOK 5A IKMA 2010 Debby Prima Cintya
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
OLEH : BP4K KABUPATEN GRESIK
Pengolahan Limbah Minyak Kelapa Sawit PT
PH METER : PROSEDUR KALIBRASI PEMELIHARAAN TROUBLE SHOOTING
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Kebutuhan air Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yg dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan2 lain yg ada kaitannya dg fasilitas.
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN 2018
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
FATMA MAHARANI, S.Si.  Air adalah senyawa kimia dengan rumus molekul H 2 O dimana 1 atom O mengikat 2 atom H  Manfaat bagi Manusia memerlukan air berkualitas.
Perencanaan Pengambilan Sampel Lingkungan
PROSES PENGOLAHAN AIR.
PRODUKSI BERSIH Konsep produksi bersih pada industri kerupuk ikan Ikhsaniah (J1A216007) Idoan fawwaz (J1A216023) Paska riyandi (J1A216039) Robert Maruli.
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PROTOTIPE ADSORBSI DAN FILTRASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI LABORATORIUM
LULUK IMASNUNA IX Aplikasi teknologi ramah lingkungan Bidang energy Bidang industry Bidang lingkungan Bidang industri Buatlah Mading tentang Aplikasi.
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
Transcript presentasi:

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI Nadya Laksmi Leozita (101011225) Ragil Tri Hatmoko (101011240) Fitri Aisyah (101011243) Rilla Rachmadonna (101011259) IKMA-2010 PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

Tujuan Praktikum Tujuan Umum Praktikum Mengetahui bagaimana pengolahan air limbah selokan dengan metode penyaringan dan proses kimia sampai air tersebut dapat digunakan untuk mencuci baju. Tujuan Khusus Praktikum 1. Mengetahui bagaimana keefektifan metode penyaringan dan proses kimia tersebut dipakai untuk menjernihkan air limbah selokan 2. Mengetahui parameter apa saja yang bisa diukur pada proses pengolahan air limbah dengan metode penyaringan dan proses kimia 3. Mengetahui bagaimanakah perbandingan kekeruhan dan kadar pH air limbah sebelum dan sesudah diproses 4. Mengetahui pengolahan air limbah selokan dengan metode proses kimia dan penyaringan tersebut sehingga dapat digunakan untuk mencuci baju

Parameter yang diukur Kekeruhan air Sifat-sifat senyawa anorganik (pH ) No. Wadah / Bak Kekeruhan pH

Standar Kualitas Air Bersih Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Tabel.1. Syarat Fisik

Tabel.2. Syarat-syarat kimia Sumber: Lampiran I Kepmenkes RI No:907/MENKES/SK/VII/2002

METODE PRAKTIKUM Kami menggunakan 2 metode penjernihan air yaitu : 1. Proses Kimia 2. Proses Penyaringan

Proses Kimia - Ember Bahan : Air limbah selokan ± 3 liter Tawas ± 1 sdm Kapur ± 1 sdm Kaporit ± 1 sdm Alat : - Ember - Pengaduk

Proses Penyaringan Bahan : Ijuk tebal ± 15 cm @ 5 cm Arang batang tebal ± 10 cm dan 5 cm Kerikil halus tebal ± 8 cm Kerikil kecil tebal ± 5 cm Kerikil besar tebal ± 5 cm Alat : - Cutter Botol air mineral 1,5 liter yang sudah tidak terpakai Turbidimeter (setelah penyaringan)

Proses pemakaian Turbidimeter adalah sebagai berikut

1. Siapkan sample air ke dalam botol penguji sampai ke batas garis putih pada botol percobaan,

2. Tempatkan botol tersebut ke dalam lubang pemeriksaan 2. Tempatkan botol tersebut ke dalam lubang pemeriksaan. Arahkan tanda segitiga putih dengan tanda pembatas pada turbidimeter,

3. Tutup penutup alat Turbidimeter

4. Tekan tombol “ON” pada turbidimeter 4. Tekan tombol “ON” pada turbidimeter. Biarkan dulu sampai menunjukkan angka 0,0

5. Tekan tombol “READ” dan tunggu hasilnya

Gambar Proses Penjernihan Air 5 cm Kerikil Besar 3 Liter Air Keruh ≈≈≈≈ ≈≈≈≈≈≈≈≈≈ ≈≈≈≈≈≈ 3 Liter Air Keruh + Tawas + Kaporit + Kapur 5 cm Arang Batang Ijuk 5 cm 8 cm Kerikil Halus Kerikil Kecil 5 cm ndapan Lumpur ur Ijuk 5 cm Arang Batang 10 cm Ijuk 5 cm Hasil Akhir

Prosedur Kerja 1. Larutkan tawas dalam segelas air, lalu campurkan ke dalam wadah berisi air selokan, selanjutnya masukkan larutan kapur serta kaporit, 2. Sambil menunggu campuran tersebut larut, air selokan sebanyak 3 liter ditampung dalam wadah, lalu ditambahkan bahan kimia (tawas, kaporit dan kapur) aduk selama 5 menit dan biarkan mengendap selama 10 menit, agar terpisah dari substansi, 3. Setelah air dan endapan terpisah, tuang perlahan air ke dalam wadah lainnya. 4. Setelah semua bahan dimasukkan, aduk perlahan campuran tersebut selama 2-3 menit. Dengan tujuan agar terbentuk endapan- endapan, 5. Setelah didiamkan selama 10 menit, air dialirkan ke wadah yang sudah dipasangi filter (kerikil halus, kerikil besar & kecil, ijuk dan arang). 6. Air yang telah dilewatkan filter, ditampung di wadah 7. Lalu ambil sedikit air tersebut, taruh dalam botol pengujian. 8. Nyalakan Turbidimeter untuk mengetahui nilai kekeruhan air yang setelah disaring.

Lokasi Praktikum Waktu Praktikum Lokasi praktikum di laksanakan di Ruang Laboratorium Epidemiologi , Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang berada di Lantai 3. Waktu pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada tanggal 11 April 2013 pukul 13.00 -17.00WIB Waktu Praktikum

Rincian biaya Ember 3 buah @ Rp 17.000 = Rp 51.000 Kapur 1 Kg = Rp 3.000 Tawas = Rp 5.000 Kertas Indikator pH 5 buah @ Rp 800 = Rp 4.000+ Rp 63.000

PEMBAHASAN Hasil Praktikum 1. Parameter Kekeruhan No. Wadah / Bak Bak 1 (Air limbah dalam bak biasa) 25,7 2. Bak 2 (Air limbah pada bak pengendapan) (kimia) 18,5 3. Bak 3 Hasil Akhir (Setelah di proses kimia+filtrasi ) 2,5

Interpretasi Pada bak 1, air limbah sebelum disaring dan dicampurkan bahan kimia menunjukkan 25,7. Bak 2, air limbah yang sudah dicampurkan bahan kimia tawas, kaporit, dan kapur, mengalami penurunan sebesar 18,5. Bak 3, air limbah yang sudah melewati proses kimia lalu disaring melalui proses filtrasi mengalami penurunan 2,5. Jadi, untuk kriteria kekeruhan air bersih berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII /2002, air hasil proses kimia dan penyaringan masih di bawah kadar maksimum kekeruhan air yang di perbolehkan yaitu maksimumnya 5 NTU. Maka air dari hasil proses kimia dan penyaringan terbilang cukup aman.

2. Parameter pH No. Wadah / Bak pH 1. Bak 1 (Air limbah dalam bak biasa) 9 2. Bak 2 (Air limbah pada bak pengendapan) (kimia) 8 3. Bak 3 Hasil Akhir (Setelah di proses kimia+filtrasi )

Interpretasi Pada bak 1, air limbah sebelum disaring dan dicampurkan bahan kimia menunjukkan pH 9. Bak 2, air limbah yang sudah dicampurkan bahan kimia tawas, kaporit, dan kapur, pHnya sebesar 8. Bak 3, air limbah yang sudah melewati proses kimia lalu disaring melalui proses filtrasi dan menghasilkan pH sebesar 8. Jadi, untuk kriteria kadar pH air bersih berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002, air hasil dari proses kimia dan penyaringan memenuhi syarat kadar maksimum pH yang diperbolehkan yaitu 6.5-8.5.

Foto Hasil Pengukuran KEKERUHAN Pengukuran awal Pengukuran Akhir

pH Pengukuran awal Pengukuran Akhir

KESIMPULAN Praktikum kesling pengolahan air limbah dengan metode kimiawi dan filtrasi untuk menghasilkan air bersih yang akan digunakan untuk menyirami tanaman. Bahan yang kami persiapkan ada tawas, kapur, dan kaporit. Tidak lupa air yang berasal dari selokan sebagai subyek percobaan kami. Pertama- tama, kami menyiapkan semua bahan untuk filtrasi (ijuk, kerikil halus, kerikil besar, arang batang) disusun ke dalam botol plastik bekas (volume 1,5 liter). Setelah itu kami mulai mencampurkan bahan kimia dengan takaran tersendiri ke dalam air limbah tersebut. Kami mengaduknya selama 5 menit agar tercampur rata, lalu mengendapkan selama 10 menit. Setelah diendapkan selama 10 menit, air sudah terpisah dari endapan kotorannya. Lalu kami memasukkan ke dalam bak ketiga (proses filtrasi). Dan menampung hasilnya. Setiap berpindah bak, kami melakukan pengecekan kekeruhan dan pH air. Pada bak kesatu (air belum diolah) kekeruhan sebesar 25,7 dan nilai pH 9. Pada bak kedua (setelah dicampur dengan tawas, kaporit dan kapur) diketahui kekeruhan sebesar 18,5 dan pH 8. Pada bak ketiga penampungan air setelah proses kimia dan filtrasi, hasil kekeruhan sebesar 2,5 serta nilai pH menurun sebesar 8. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengolahan air limbah dengan metode kimiawi dan filtrasi mempunyai keefektifan yang cukup baik. Karena selain bisa mereduksi kekeruhan, juga bisa menetralkan pH serta mengurangi aroma tidak sedap pada air limbah.

SARAN Karena metode percobaan kami ini menggunakan sampel yang jumlahnya tidak banyak, maka untuk ukuran filter dan lainnya bisa menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan. Karena metode ini terbatas hanya sampai menghasilkan air dengan kualitas untuk menyiram tanaman, sebaiknya tidak digunakan sebagai bahan konsumsi.

Daftar Pustaka recyclingwater.wordpress.com/2011/12/20/air-limbah-suatu-definisi http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com/2011/06/pengolahan-air.html Depkes. 2002. Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum/Air Bersih. Jakarta.

NTU = Nephelometric Turbidity Unit