PENGAMBILAN KEPUTUSAN. 2 Pengambilan Keputusan  Hidup adalah keputusan:  Hidup adalah pilihan, yaitu memilih jalan kehidupan yang akan ditempuh, untuk.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OPTIMASI DENGAN KENDALA KESAMAAN Oleh : TIM Matematika
Advertisements

TEKNIK RISET OPERASIONAL
OLEH Kelompok 5 Solving a Simpler Analogous Problem
Latihan Soal.
Pranata manajemen pembangunan ke-pranataan Minggu ke – 2 Beta S.S genap.
Riset Operasional Pertemuan 10
BAB 4 PELAPORAN.
TEKNIK OPTIMASI MULTIVARIABEL DENGAN KENDALA PERTIDAKSAMAAN
MODEL PENUGASAN Bentuk khusus transportasi
Fisika Dasar Oleh : Dody
Metode TOPSIS.
IPTEKS bagi WILAYAH (IbW)
Pertemuan 13 Bab 5 Aplikasi Turunan.
KNAPSACK PROBLEM DALAM METODE GREEDY
Riset Operasi Ira Prasetyaningrum.
Algoritma Divide and Conquer
BILANGAN PECAHAN.
I b W ( Ipteks bagi Wilayah )
Algoritma Divide and Conquer
Pengambilan Keputusan
Diferensial Fungsi Majemuk
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
KINEMATIKA.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
WAKTU, JARAK DAN KECEPATAN
MENGUJI HIPOTESIS Oleh Kadek adi wibawa Ahmad mustaghfirin.
Steepest Descent (Ascent) untuk Kasus Min (Maks)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (decision making)
Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013
Algoritma Divide and Conquer
Model Transportasi.
1. LINEAR PROGRAMMING Pertemuan 04 Matakuliah: J Analisis Kuantitatif Bisnis Tahun: 2009/
BAGIAN ISI/ PEMBAHASAN
Dasar-dasar Perencanaan
Ipteks bagi Wilayah (IbW)
PEMODELAN SISTEM PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN MODEL
PEMPROGRAMAN LINEAR MATERI 9.
IPTEKS bagi WILAYAH ( IbW ) Tujuan Program IbW
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Modul III MASALAH PENELITIAN
Ipteks bagi Wilayah (IbW)
PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH ANTARA PT-CSR ATAU PT-PEMDA-CSR
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
RISET OPERASIONAL.
PENULISAN LAPORAN FORMAL
Program Linier (Linier Programming)
Diferensial Fungsi Majemuk
PENDEKATAN GRAFIK (Branch and Bound)
PEMROGRAMAN LINIER Tujuan : Memahami prinsip dan asumsi model LP
Perilaku Dasar Sistem.
METODE DUA PHASA.
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menyebutkan dasar pemodelan matematika khususnya definisi, tujuan, macam model dan langkah penyusunan model.
Judul : Upaya guru dalam memacu minat Belajar Anak yang sekolah di pedesaan.
Syarat kebijakan kesehatan yang baik untuk mendesain kebijakan
PROSES PENELITIAN.
Metode Simpleks Rachmat Gunawan, SE, MSi Manajemen Kuantitatif
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Pertemuan-7)
PERENCANAAN TES.
Nama : Sandra Miftakul Khoir Nim : Prodi : Teknik Industri / 2B.
Diferensial Fungsi Majemuk
Diferensial Fungsi Majemuk
Algoritma Divide and Conquer
Diferensial Fungsi Majemuk
Analytic Hierarchy Process
Algoritma Divide and Conquer
Diferensial Fungsi Majemuk
Pertemuan 1 Introduction
ANALISIS REAL I RINA AGUSTINA, M. Pd..
Analytic Hierarchy Process
Diferensial Fungsi Majemuk
Transcript presentasi:

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

2 Pengambilan Keputusan  Hidup adalah keputusan:  Hidup adalah pilihan, yaitu memilih jalan kehidupan yang akan ditempuh, untuk mencapai tujuan akhir.  Pilihan perlu pertimbangan dan keputusan.  Hampir semua aspek kehidupan, termasuk hasil dan upaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya, melibatkan pengambilan keputusan.  Lingkup bahasan:  Elemen pengambilan keputusan.  Teknik pencarian solusi persoalan.  Pertimbangan/permasalahan pengambilan keputusan.

3 Elemen pengambilan keputusan  Permasalahan:  Cepat & hemat.  Cepat lebih boros atau lebih hemat bahan bakar ? Perlu data.  Di kota atau di tol luar kota? Perlu informasi/data.  Cepat & hemat tidak dapat dipenuhi secara bersama.  Kompromi Kecepatan: - Kota: 0 – 25 mph. - Tol: 40 – 60 mph.

4 Elemen pengambilan keputusan  Model.  Uraian persoalan secara matematik atau kuantitatif.  Kriteria.  Tujuan (goals atau objectives) dari persoalan pengambilan keputusan.  Pembatas (contraints).  Faktor tambahan yang harus dilibatkan dalam pencarian jawaban/solusi  Optimisasi.  Solusi terbaik.

5 Elemen pengambilan keputusan Contoh:  Model.  Grafik ~ fungsi f(x)=[β0 exp(β1x)]-1  Kriteria.  Min. Ongkos ~ Maks. mil per galon  Pembatas (contraints).  Di jalan tol: Kecepatan rata2 40 – 60 mph.  Optimisasi.  Model ~ Formulasi persoalan ~ Optimisasi.  df/dx=0, d2f/dx2<0 ~ x*

6 Teknik pencarian solusi persoalan  Solusi (jawab) persoalan:  Tidak fisibel: diluar daerah permasalahan.  Fisibel: pada daerah permasalahan.  Contoh:  Kecepatan di kota: 0 – 25 mph

7 Teknik pencarian solusi persoalan  Solusi Fisibel:  Optimum: the best.  Mendekati optimum.  Contoh:  Kecepatan di jalan tol: 40 – 60 mph.  Solusi Optimum: Kecpt=45 mph. Bb.=22.5 mpg.  Solusi dekat optimum: Kecpt=40 mph. Bb.=21.0 mpg.

8 Teknik pencarian solusi persoalan  Teknik Pencarian solusi (analitik):  Optimisasi: the best.  Heuristik: mendekati optimum.  Optimisasi:  Kalkulus. Aturan: Turunan pertama dan kedua.  Program Matematik. Program: Linier, Non-linier, Dinamis, Integer. Aturan: diturunkan & dibuktikan secara analitik.  Heuristik:  Menggunakan aturan tertentu (rule of thumb).

9 Teknik pencarian solusi persoalan  Proses pencarian solusi persoalan menggunakan optimisasi ataupun heuristik melibatkan serangkaian langkah dengan aturan tertentu.  Algoritma: Serangkaian langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu jenis persoalan tertentu. (Al-Khawarizmi, ahli matematika Uzbek, 900).  Contoh:  Algoritma menghitung harga rata-rata bilangan.  Algoritma penembakan sasaran.

10 Teknik pencarian solusi persoalan  Algoritma menghitung harga rata-rata bilangan: (0) Jumlah_bil.=0, Banyaknya_bil.=0; (1) Ambil sebuah Bilangan, Banyaknya_bil.= Banyaknya_bil. + 1; (2) Jumlah bil.= Jumlah bil.+Bilangan; (3) Bilangan habis ? Tidak: kembali ke (1); Ya: lanjutkan ke (4); (4) Harga rata2=Jumlah bil./Banyaknya bil; Selesai;  Contoh: Bilangan: 5, 8, 3, 6, 7.

11 Teknik pencarian solusi persoalan  Algoritma penembakan sasaran: (0) Tentukan rentang penembakan [bw, at]; (1) rentang= [bw, at]; (2) Tembak sembarang pada rentang; (3) Kena? Tidak: lanjutkan ke (4); Ya: Selesai. (4) Terlalu tinggi ? Jika ya, rentang=[bw, tembak]; Jika tidak, rentang=[tembak, at]; Kembali ke (2);  Contoh:  Rentang: [10, 25], Sasaran=17 (tidak diketahui oleh penembak).

12 Teknik pencarian solusi persoalan  Algoritma Heuristik:  Pengambilan keputusan permasalahan sehari-hari.  Pengambilan keputusan permasalahan yang kompleks.  Contoh: Penentuan rute terpendek dari A menuju F. Algoritma heuristik: Nearest-neighbour. Dari A ke B: 4. Dari A ke E: 3. Pilih terdekat, yaitu A ke E. Dari E ke F: 7. Rute terpilih: A - E - F, jarak 10. (Rute optimum adalah A - B - F, jarak 10)

13 Teknik pencarian solusi persoalan  Penentuan rute terpendek dari A menuju K.  Solusi optimum: A-E-F-J-K, jarak=16.

14 Teknik pencarian solusi persoalan  Teknik optimisasi mencari solusi terbaik dari sejumlah alternatif, bukan dari seluruh alternatif.  Jika alternatif yang harus dipilih terbatas, misal dua alternatif:  Nyatakan kriteria terpenting dari persoalan tersebut.  Tentukan bobot kepentingan dari kriteria tersebut.  Bandingkan dan pilih alternatif terbaik.  Alternatif terpilih sangat ditentukan oleh kriteria yang digunakan dan bobot kepentingannya.

15 Teknik pencarian solusi persoalan Contoh: Penentuan lokasi Bandara. Kriteria: Biaya & waktu tempuh rata2 dari kota. Lokasi Biaya Waktu investasi. tempuh A$ 3,000, menit. B$ 4,500, menit. Jika bobot biaya adalah 0.6 dan waktu adalah 0.4, maka: A= 0.6*2+0.4*2= =2.0. B= 0.6*3+0.4*1= =2.2. Pilih lokasi A.

16 Pertimbangan/permasalahan pengambilan keputusan  Persoalan keputusan akan ditemukan dimanapun:  Kehidupan sehari-hari.  Pemerintahan.  Perusahaan.  Organisasi sosial.  Perlunya keputusan karena:  Kehidupan yang lebih baik.  Keterhubungan dengan masyarakat lain.  Peran serta pada masyarakat.

17 Pertimbangan/permasalahan pengambilan keputusan  Keputusan penting harus diselesaikan dengan:  Cerdas, bijaksana, dan logis.  Pemahaman terhadap elemen persoalan keputusan, membantu untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik.  Gagasan teknik pengambilan keputusan yang sistematis:  Model, walaupun tidak sempurna, dapat memperbaiki keputusan.  Semakin baik model (mewakili persoalan), semakin baik hasil keputusannya.

18 Pertimbangan/permasalahan pengambilan keputusan  Penyelesaian persoalan/pengembilan keputusan:  Tidak ada metode yang sederhana untuk memperoleh jawaban dari persoalan.  Metode/teknik/algoritma pengambilan keputusan biasanya untuk persoalan yang spesifik.  Jika terdapat persoalan baru, gunakan imajinasi dan kekhasan untuk menyelesaikannya.