L o g I k a 1# Konsep Dasar Logika Anggraini Mulwinda ST MEng PTIK – Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pendahuluan Logika adalah metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran serta mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang benar dan penarikan kesimpulan yang absah. Ilmu logika berhubungan dengan kalimat-kalimat (argumen) dan hubungan yang ada diantara kalimat-kalimat tersebut. Tujuannya adalah memberikan aturan-aturan sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar. Kalimat yang dipelajari dalam logika bersifat umum, baik bahasa sehari-hari maupun bukti matematika yang didasarkan atas hipotesa-hipotesa. Oleh karena itu aturan-aturan yang berlaku di dalamnya haruslah bersifat umum dan tidak tergantung pada kalimat atau disiplin ilmu tertentu. Ilmu logika lebih mengarah dalam bentuk sintaks-sintaks daripada arti dari kalimat itu sendiri.
PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sejarah logika Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika pada awalnya merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[4].
Logika Klasik Sejarah logika PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sejarah logika Logika Klasik Logika dimulai sejak Thales (624 SM – 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta. Saat itu Thales telah mengenalkan logika induktif. Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani) yang berarti prinsip atau asas utama Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alasan bahwa air adalah jiwa segala sesuatu[4]
PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sejarah logika Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme. Menurutnya, suatu silogisme adalah suatu argumen yang terbentuk dari pernyataan-pernyataan dengan salah satu atau keempat bentuk berikut ini: Semua A adalah B Tidak A adalah B Beberapa A adalah B Beberapa A adalah tidak B Huruf A dan B di atas menggantikan suatu kata benda, misalnya ‘manusia’, ‘hewan’, dan sebagainya, yang disebut sebagai term of syllogism. Dalam logika klasik, aturan telah dirumuskan agar suatu well-formed syllogism, yaitu silogisme yang berbentuk sempurna di mana suatu silogisme memiliki dua buah premis dan satu kesimpulan, dapat dinyatakan sebagai argumen yang valid atau tidak valid.
Logika Modern Sejarah logika PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sejarah logika Logika Modern Pada abad XIII sampai dengan abad XV muncul teori logika yang sangat berbeda dengan logika Aristoteles yang kemudian kita kenal sebagai logika modern. Raymundus Lullus mengembangkan metoda Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran–kebenaran tertinggi. Francis Bacon mengembangkan metoda induktif dalam bukunya Novum Organum Scientiarum . W. Leibniz menyusun logika aljabar untuk menyederhanakan pekerjaan akal serta memberi kepastian. Emanuel Kant menemukan Logika Transendental yaitu logika yang menyelediki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman.
PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Sejarah logika Selanjutnya pada abad XIX Bertrand Russel dan Alfred North Whitehead mengembangkan logika di mana argumen-argumen yang memungkinkan sesuatu dapat dimasukkan ke dalam bentuk yang lebih luas daripada hanya bentuk silogistik. Logika modern ini mengenalkan simbol-simbol untuk kalimat yang lengkap dan perangkai yang akan merangkainya, misalnya ‘and’, ‘or’, ‘if...then...’, ‘...if and only if...’ dan sebagainya yang akan dibahas pada Pokok Bahasan Logika Proposisional.
Manfaat Logika dalam Pemrograman PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Manfaat Logika dalam Pemrograman Berikut adalah beberapa aplikasi logika di bidang informatika : Membuat program Contoh : struktur dengan IF-THEN-ELSE dalam bahasa pemrograman (Pascal, C, dll) IF ...(kondisi)... THEN ...(statement I)... ELSE ...(statement II)... Database Contoh : Sorting data dengan kondisi tertentu Mencari data tahun 2005-2010 dengan nilai penjualan >Rp. 10.000.000,00 Mesin Pencari di Internet Banyak pengguna internet, khususnya yang memanfaatkan searh engine atau mesin pencari, tidak menyadari bahwa logika proposisional diimplementasikan di sana dengan menggunakan perangkai AND, OR, NOT untuk mengarahkan pencarian lebih spesifik.
PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Rangkuman Ilmu logika lebih mengarah dalam bentuk sintaks-sintaks daripada arti dari kalimat itu sendiri. Ilmu logika telah muncul dari masa sebelum penaggalan Masehi dan berkembang hingga saat ini dan mengambil peranan masing-masing pada jamannya. Ilmu komputer tidak bisa terlepas dari masalah logika, logika bermanfaat antara lain dalam pembuatan program, sorting database, mesin pencari, dan lain sebagainya. Dari prinsip-prinsip yang dijadikan dasar pengembangan ilmunya, logika terbagi menjadi beberapa aliran, yaitu Logika Tradisisonal, Logika Metafisis, Logika Epistimologi, Logika Instrumentalis/ Pragmatis, dan Logika Simbolis.
Kelly, John. The Essence of Logic, Prentice Hall, 1997 PTIK – Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Daftar Pustaka Soesianto, F., Logika Matematika untuk Ilmu Komputer, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006 Kelly, John. The Essence of Logic, Prentice Hall, 1997 Rapar, JH., Pengantar Logika: Asas-asas Penalaran Sistematis, Penerbit Kanisius, Yogyakarta Puspitorini, Sukma, Diktat Logika Informatika, Jambi Sejarah Logika, http://id.wikipedia.org/wiki/Logika#Sejarah_Logika, diakses 8 Oktober 2011 pk. 10.30