Teknik Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstruktur (Structured Programming) Dengan tehnik ini akan meningkatkan produktifitas programmer, dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam penulisan (write), pengujian (test), penelusuran kesalahan (debug) dan pemeliharan(maintain) suatu program Program pendek dan simple = mudah dihandle/ditangani. Program besar, banyak dan kompleks = tidak mudah dihandle. Kesulitan: sulit mencari dan mengingat variabel-variabel yang sudah dideklarasikan sulit melakukan dokumentasi sulit mencari kesalahan program sulit melihat efisiensi algoritma code program kadang ditulis berulang-ulang padahal mengerjakan suatu hal yang sama
Modular Programming Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil Keuntungan: Program lebih pendek Mudah dibaca dan dimengerti Mudah didokumentasi Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal” Modul pada bahasa Pascal dikenal dengan nama fungsi (function) dan prosedur (procedure). Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program utama yang menggunakan fungsi tersebut, memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu.
Dalam Pemrograman Modular Program dipecah-pecah kedalam modul-modul Setiap modul mempunyai tugas dan fungsi sendiri Setiap modul ditulis terpisah dengan modul lainnya, sehingga program mudah dicari kesalahnnya. Program memiliki modul program utama untuk mengontrol semua proses submodul. Setiap submodul mengembalikan control program ke modul utama jika selesai melakukan tugasnya. fungsi yang dijalankan oleh setiap modul sangat terbatas sesuai dengan ruang lingkup yang akan dikerjakan. Dengan adanya sejumlah modul program ini tentu saja kesalahan yang timbul dapat dikurangi.
Atribut dasar modul Masukkan: apa yang diterima dari “pemanggil”. Keluaran: apa yang dikembalikan ke “pemanggil”. Fungsi: apa yang dilakukan terhadap masukkan untuk menghasilkan keluaran. Mekanisme: bagaimana melakukan fungsinya. Data internal: bagaimana ia mengacu kepada data miliknya sendiri.
Internal Subroutines Adalah bagian dari suatu program yang digunakan. Dideklarasikan cukup sekali saja, untuk sejumlah proses yang sama akan dilakukan oleh program tersebut. Program akan memanggil subroutines tersebut jika diperlukan dan apabila telah selesai, kontrol selanjutnya dikembalikan ke instruksi berikutnya. External Subroutines Diletakkan secara terpisah dari program yang menggunakan subroutine tersebut. Subroutine ini dideklarasikan supaya bisa dipakai oleh program yang lain. Untuk menggunakannya seorang programmer harus mengetahui dimana ? ,apa namanya ?, bagaimana pengiriman datanya?, bagaimana jawaban yang akan diperoleh ?. Subroutine ini biasanya digunakan untuk pemrosesan yang komplek, yang dibutuhkan oleh banyak user.
Top Down Programming Pendekatan ini sangat berguna sekali dalam perencanaan suatu program bersifat modul. Top Down Merupakan teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan. Pada teknik ini, suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok masalah yang lebih kecil. Dari kelompok masalah yang kecil tersebut di analisis. Apabila dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi sub bagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah untuk menyelesaikan secara detail. Dalam pendekatan Top Down : Mendefinisikan modul untuk program utama, yang merupakan program yang pertama kali dieksekusi,. Modul utama akan memanggil modul yang lain untuk melakukan tugas dan memanggil modul untuk menghentikan eksekusi program. Jika fungsi yang akan dikerjakan terlalu komplek, maka modul ini harus dipecah kedalam sejumlah modul-modul yang ada dibawahnya. alat bantu perencanaan dalam top-down programming adalah Structure Charts (hierarchy/hierarchical/chart/visual table of content (VTOC))
Structure Charts (hierarchy/hierarchical/chart/visual table of content (VTOC)) Ciri : Bujur sangkar menggambarkan modul dan diidentifikasikan dengan sebuah angka, dimana angka nol untuk menandakan program utama (main program). Modul ini menggambarkan keseluruhan program dan ditandai oleh level-0, sedangkan dibawah adalah level-1 dan seterusnya.
Dalam structure chart digambarkan fungsi yang akan dilakukan dan relasi antar modul modul. Contoh : pada gambar modul “200 process transaction” mempunyai 5 buah fungsi subordinat yaitu : - Reading transaction record - Reading master record - Updating inventory level - Writing master record - Printing error message
Contoh modular programming dalam structured chart:
STRUKTUR BAHASA PASCAL Bahasa Pascal disusun dengan menggunakan teknik pemrograman terstruktur dan modular. Terstruktur berarti semua label, tipe, konstanta, variabel, fungsi dan prosedur dideklarasikan secara tegas dan terinci. Modular berarti tiap program dapat di pecah menjadi bagian (modul/sub program) yang lebih sederhana dan mempunyai tujuan yang khusus. Modul/sub program dalam bahasa pascal disebut PROCEDURE dan FUNCTION. Dengan menggunakan Sub Program dalam membuat program maka Programmer akan lebih mudah membuat program terstruktur yang mudah dibaca, dipelajari dan dimodifikasi. Sub program dapat digunakan oleh program lain yang membutuhkan penyelesaian masalah yang sama, sehingga tidak perlu menuliskan source code lagi.
DEKLARASI FUNGSI DAN PROSEDUR. Bentuk umum : Procedure Nama_Prosedur(param1:tipedata,param2:tipedata,) Contoh: Procedure TambahKali; procedure tanpa parameter. Procedure Hitung(a,b : integer); procedure dengan parameter Fungsi adalah subroutine yang mengolah suatu nasalah tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran tertentu. Keluaran Fungsi harus memiliki tipe data. Bentuk Umum : Function Nama_fungsi(param1:tipedata,param2:tipedata,) :integer function Tambah:integer; fungsi tanpa parameter.
ULANG ANTARMUKA FORM DATA DIRI PAMIT BYE START QUIT Y T ELSE ‘INPUT SALAH !’