TEKNIK RISET OPERASIONAL Oleh : MEYLINDA POMALINGO, S. KOM

pENILAIAN ABSENSI : 20 % TUGAS / QUIS : 25 % MID TEST : 25 % U A S : 30 % A = 80 – 100 B = 65 – 79 C = 50 - 64

BAB i PENGANTAR PEMROGRAMAN LINEAR. 1. 1 Pendahuluan. 1 BAB i PENGANTAR PEMROGRAMAN LINEAR 1.1 Pendahuluan 1.2 metode grafik 1.3 metode simpleks bab ii metode transportasi dan penugasan 2.1 metode transportasi 2.2 metode penugasan bab iii analisis persediaan bab iv analisis network

PENGANTAR PEMROGRAMAN LINEAR BAB I PENGANTAR PEMROGRAMAN LINEAR

DESKRIPSI SINGKAT membahas beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan pimpinan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan atau pemecahan masalah-masalah yang dihadapinya.

Kompetensi Umum mampu menerapkan metode-metode, teknik-teknik, dan peralatan ilmiah lainnya untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam operasional perusahaan dengan tujuan mencari pemecahan optimum

tindakan–tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah Operation (operasi) suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran Research (Riset)

RISET OPERASI suatu aplikasi dari berbagai metoda ilmiah untuk tujuan penguraian terhadap masalah -masalah yang kompleks yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari suatu sistem besar (manusia, mesin-mesin, bahan-bahan, dan uang) dalam bidang perindustrian, bisnis, pemerintahan).

RISET OPERASI Merupakan metode pengoptimalan proses pengambilan keputusan yang dibatasi ketersediaan sumber daya

PEMROGRAMAN LINEAR Suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber daya yang terbatas secara optimal

METODE GRAFIK PEMROGRAMAN LINEAR METODE SIMPLEKS

METODE GRAFIK Salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pengalokasian sumber daya yang terbatas secara optimal dalam mencapai sasaran tertentu.

LANGKAH – LANGKAH PEMROGAMAN LINEAR Menetukan fungsi tujuan dan memformulasikan dalam bentuk matematis Menetukan Variabel keputusan dan memformulasikan dalam bentuk matematis Mengidentifikasikan batasan-batasan yang berlaku dan formulasikan dalam bentuk matematis

Sebuah perusahaan menghasilkan 2 produk A dan B Sebuah perusahaan menghasilkan 2 produk A dan B. Bahan membuat produk tersebut sama yaitu P dan Q. Perusahaan ingin mengetahui berapa jumlah produk A dan B yang harus di produksi untuk menghasilkan laba maximum jika di ketahui sbb : Produk A membutuhkan 1 kg/unit bahan P & 4 kg / unit bahan Q Produk B membutuhkan 2 kg/unit bahan P & 3 kg / unit bahan Q Laba yang diinginkan untuk produk A Rp 4/unit dan produk B RP 5/unit Perusahaan memiliki 40 kg bahan P dan 120 Kg bahan Q setiap hari.

2.2 Metode simpleks Prosedur Metode Simpleks a.Buatlah suatu tabel simpleks dengan jumlah kolom = jumlah variabel + 3 dan jumlah baris= jumlah kendala + 4 b.Cantumkan headings yang meliputi Cj, variabel-variabel keputusan, variabel slack, kuantitas

c.Masukkanlah nilai Cj untuk tujuan pada baris teratas dan variabel slack pada sisi kiri,dan nilai kuantitas d.Sisipkan koefisien-koefisien kendala kedalam tabel dan matriks diagonal 1

Cara penyelesaian a.Nilai baris pivot tabel baru = nilai baris pivot tabel lama : nilai pivot b.Nilai baris baru = nilai baris tabell lama – (koefisien yang terkait pada kolom pivot x nilai baris pivot tabel baru yang berkaitan) c.Menghitung baris Zj dengan mengalikan nilai kolom Cj pada sisi kiri dengan masing2 nilai kolom vriabel dan kemudian menjumlahkannya

Untuk membuat tabel pivot,tentukan terlebih dahulu kolom pivot : Memilih nilai Cj yang terbesar Menentukan nilai pivot (memilih nilai yang berbalikan dengan matriks diagonal 1 ) - Membuat tabel pivot