KARAKTERISTIK PARAMETER BAKTERIOLOGIKAL HUBUNGANNYA DENGAN PERUNTUKAN KAWASAN TATAGUNA LAHANDI PERAIRAN TELUK LAMPUNG Penulis : djoko hadi kunarso Disusun.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA
Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta
KONSERVASI TANAH DAN AIR
Lingkungan Tropis, vol.5, no.1, Maret 2011: 45-52
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010.
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
KONDISI FISIK  Luas dataran total ± 150 KM² pada ketinggian M (DPL)  Kemiringan tanah rata-rata 0-5º ke arah Barat  Ketinggian tanah berkisar.
Klasifikasi tata guna lahan
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
KOTA MAKASSAR Terletak dekat garis khatulistiwa
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INDIKATOR OUTCOME IMPLEMENTASI RZWP3K
DAN TEORI PERUBAHAN DI KAWASAN PERAIRAN TELUK KOLONO
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
MANFAAT SIG XI IPS B DISUSUN OLEH: ADITYA WIDYA PRADIPTA (01)
RENCANA KERJA KEGIATAN
Taman Nasional Laut Bunaken
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
KUALITAS AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI INDRAMAYU
Tipologi perkembangan daerah pantai/pesisir
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU.
BANGGAI KEPULAUAN SULTENG
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
Pemahaman dan Analisis Iklim Mikro
KRITERIA KAWASAN KONSERVASI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
SUMBERDAYA PERIKANAN Kuliah Ke-4.
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TERHADAP ABRASI DI KOTA PADANG
SELAMATKAN PESISIR KITA SELAMATKAN TELUK LAMPUNG
Penertiban Tambak Liar dan Perbaikan Hutan Mangrove di Lampung Timur
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
EUTROPHICATION DISUSUN OLEH :
BALADA TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
SUMBERDAYA ALAM AIR.
Isu-isu Perencanaan Kontemporer
VISI MISI STRATEGI.
Judul-judul Penelitian PSL
SUMBERDAYA ALAM AIR.
PSDA.
Fatmawati Outline Definisi-Definisi Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk.
STUDI POTENSI SUMBERDAYA ALAM DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN MINAHASA SELATAN JANNATUN NAIYM G2L JURUSAN KIMIA KONSENTRASI BIOLOGI PROGRAM PASCA.
Ahmad Waris Maulana Rara Dwi Noviarti Riski Wahyudi REKLAMASI PANTAI.
KONSEP GEOGRAFI Nurul Damayanthi, S.Pd.
KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT PEMBUKAAN TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
BALADA TAMBAK UDANG DI PESISIR LAMPUNG TIMUR
Industri Berbasis Kelautan, mengapa ?
SUMBERDAYA ALAM AIR.
Pemanfaatan SDA dengan Pembangunan Berkelanjutan
KEADAAN ALAM INDONESIA
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
Profil negara maju jepang “negeri matahari terbit”
Analisis Persoalan Ekonomi Kota
KAJIAN KESESUAIAN EKOWISATA PULAU PASUMPAHAN - KOTA PADANG
SUMBERDAYA ALAM AIR.
SUMBERDAYA ALAM AIR.
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
SEDIMENTASI by: Laurensia A H Obe-X 15. Devinisi Sedimentasi Sedimentasi adalah masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui.
SUMBERDAYA ALAM AIR.
Pemanfaatan Data Biologi Ikan Cakalang ( Katsuwonus Pelamis ) dalam Rangka Pengelolaan Perikanan Bertanggung Jawab di Perairan Teluk Bone SULISNI (
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

KARAKTERISTIK PARAMETER BAKTERIOLOGIKAL HUBUNGANNYA DENGAN PERUNTUKAN KAWASAN TATAGUNA LAHANDI PERAIRAN TELUK LAMPUNG Penulis : djoko hadi kunarso Disusun oleh : Alfian Iskandar zulkarnaen (41613010041) Teknik Industri B

Pendahuluan Ekosistem wilayah pesisir dan pantai merupakan kawasan yang perbatasan antara ekosistem daratan dan lautan, pada umumnya pada kawasan tersebut jumlah pemukiman penduduk dan berbagai aktifitas kegiatan pembangunan sangat padat. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh UNESCO (2002) bahwa sekitar 60 % dari total penduduk dunia bermukim di daerah sekitar kawasan pesisir dan pantai, sedangkan 2/3 dari kota- kota dunia umumnya berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa terdapat di wilayah pesisir. Keadaan yang sama terjadi di kota–kota besar di Indonesia (Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang dan Makasar) bahwa lebih 60% jumlah penduduknya terdapat diwilayah pesisir (Dahuri 1996; Anonimus 2000). Hal yang serupa terlihat juga di Propinsi Lampung yang semakin pesat perkembangannya, baik dikawasan daratan maupun lautannya. Dikawasan daratan terutama pada wilayah pesisir dan pantai antara lain: industri, pertanian, pelabuhan, pariwisata dan pemukiman. Sedangkan di kawasan lautnya merupakan kawasan yang potensial sebagai kawasan penangkapan ikan dan budidaya biota laut (Anonimus 2007). Dengan semakin pesatnya perkembangan dikawasan pesisir dan lautnya dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap ekosistem di peraian Teluk Lampung. Oleh karena itu, pemanfaatan dan pengelolaannya terhadap sumberdaya wilayah pesisir dan laut harus dijaga kelestariannya.

BAHAN DAN METODE penelitian beberapa parameter bakteriologi telah dilakukan di peraiaran lampung . Dan Jumlah stasiun penelitian diambil sebanyak 22 stasiun. Pengambilan sampel air laut diambil pada lapisan permukaan (+ 1 meter) Gambar disamping merupakan Lokasi stasiun penelitian bakteriologi di perairan Teluk Lampung pada bulan April 2008.

dengan menggunakan alat water sampler dan sampel sedimen dengan alat grab. Dari sampel air laut dan sedimen dianalisa kandungan bakteriologinya antara lain: heterotrofik, bakteri halotoleran, bakteri coliform, total sel bakteri dan isolasi bakteri pathogen Parameter bakteriologi yang dapat dikaitkan dengan informasi kualitas perairan di lingkungan laut yaitu kehadiran bakteri indikator pencemaran bakteri coliform. Berdasarkan kriteria dari American Public Health Association (1992) bahwa semakin tinggi kandungan bakteri coliform di lingkungan perairan menunjukkan kualitas peraiannya sangat kurang baik.

Total Sel Bakteri Kandungan total sel bakteri didalam ekosistem perairan laut merupakan komponen biotik yang erat kaitannya dengan tingkat kesuburan perairan.Hasil penelitian yang dilakukan di perairan Teluk Lampung menunjukkan bahwa kandungan total sel bakteri pada sampel air laut dapat dilihat pada Tabel 1. Pada Tabel ini kandungantotal sel bakteri menunjukkan kisaran antara (285715 – 2265310) sel/ml dengan rata – rata kandungannya 778295 sel/ml. Pada pengamatanpola sebaran horisontalnya kandungan total sel bakteri di perairanTeluk Lampung terlihat bervariasi kandungan bakterinya pada stasiun-stasiun penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada stasiun penelitian di dekat perairan pantai kandungan total sel bakterinya cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan stasiun penelitian yang terletak di perairan lepas pantai

beberapa jenis bakteri patogen yang dapat diisolasi dari sampel sedimen sebanyak 7 jenis bakteri antara lain: bakteri Aeromonas, Citrobacter, Proteus, Shigella, Vibrio, Yersinia dan Pseudomonas. Dari sampel sedimen tersebut menunjukkan bahwa jenis bakteri Citrobacter dan Proteus merupakan jenis bakteri yang paling dominan diisolasi, sedangkan bakteri jenis Pseudomonas, Shigella, Vibrio dan Yersinia merupakan jenis bakteri yang jarang diisolasi bakteri patogen yang diisolasi dari sampel air laut sebanyak 6 jenis antara lain: bakteri Aeromonas, Citrobacter, Proteus, Vibrio, Shigella dan Yersinia. Jenis bakteri Citrobacter merupakan bakteri yang paling dominan diisolasi dari sampel air laut, sedangkan jenis bakteri Yersinia, Shigella dan Vibrio merupakan jenis bakteri yang relatif jarang diisolasi.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil peneleitian yang telah dilakukan terhadap karakterisitikparameter bakteriologikal di perairan Teluk Lampung dan hubungannya dengan peruntukan kawasan tataguna lahan dapat disimpulkan bahwa Pola distribusi horisontal kandungan bakteri heterotrofik menunjukkan di kawasan pesisir bagian Utara perairan Teluk Lampung pada sampel air laut dan sedimen lebih tinggi kandungannya bila dibandingkan dengan di kawasan pesisir bagian Barat dan Timur. Sedangkan pola distribusi kandungan bakteri halotoleran di kawasan pesisir bagian Utara perairan Teluk Lampung di sampel air laut lebih tinggi.