PENYELENGGARAAN BANGUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

Teori Graf.
SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
Keterkaitan aktivitas domestik dengan emisi CO2
6.Konstruksi Rangka Atap
Gambar 3. Contoh pemasangan reng
Oleh Drs.Muhammad Choliq
Learning outcome Pertemuan ke 2
Bangunan Sederhana Pertemuan 23-26
POTENSI EMISI CO2 PADA PRODUKSI BAHAN BANGUNAN RUMAH PERKOTAAN
Pertemuan ke 11 Bahan Bangunan Alam yang Dapat Digunakan Kembali
TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN
Bambu Ramah Lingkungan Oleh Rika Sri Amalia
MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG
KONSEP ELEMEN PEMBENTUK RUANG Pertemuan 15 – 16
Oleh Drs. Muhammad Choliq
PLAFOND: Pembatas antara rangka atap/rangka lantai di atasnya dengan ruangan di bawah plafond. FUNGSI: Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang.
Fisika Dasar Oleh : Dody
Tugas: Power Point Nama : cici indah sari NIM : DOSEN : suartin marzuki.
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
Hotel Savoy Homann – Bandung, 6 – 7 Maret 2007 WorkshopBENTUK KAWASAN PERUMAHAN PERKOTAAN RENDAH EMISI CO2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman,
SEGI EMPAT 4/8/2017.
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
GAMBARAN UMUM KOTA PALEMBANG
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
SEGI EMPAT Oleh : ROHMAD F.F., S.Pd..
CIREBON. Quickbird 800×600 RW8/9 Lebar Jalan Original Extended KetuaRW 10m 18m 11m 7m.
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
SUWARNI, Pengaruh Pemanfaatan Pecahan Keramik sebagai Agregat Kasar pada Pembuatan Bata Beton Berlubang Ditinjau dari Kuat Tekan, Serap Air.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Pertemuan ke 8 Learning outcome
Pertemuan ke 3 Learning out come
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Konstruksi Dinding. Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan dibahas tentang ikatan batu.
Cara perhitungan harga satuan pekerjaan ( SNI )
KONSTRUKSI BATU BATA.
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BAHAN
Jenis/ Macan Pekerjaan Dan Satuan Pada Suatu Proyek Biasanya
Konstruksi Rangka Atap
Pembebanan Pada Struktur Beton Bertulang
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
MENGHITUNG KONSTRUKSI SEDERHANA
PERUMAHAN TIRASA PERMAI SUDIANG
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
Jenis/ Macan Pekerjaan Dan Satuan Pada Suatu Proyek Biasanya
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
PEMBANGUNAN RUMAH DAN PENYUSUNAN PROPOSAL TEKNIS
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
Mengidentifikasi ilmu bangunan gedung
MEMBUAT GAMBAR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
RENCANA PLAFOND
MASJID AL-MUTMA’INNAH
PENJELASAN PEKERJAAN.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
MENGIDENTIFIKASI ILMU BANGUNAN GEDUNG
PENGGOLONGAN BAHAN BANGUNAN
Tugas tekhnologi bahan ( material yang di gunakan di rumah masing masing) FERA KARTIKA M.MALONDA F
MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) KONSTRUKSI
BAB 1 MORTAR Sep-18.
MENGHITUNG VOLUME DAN MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata
EGA JULIA FAJARSARI, ST.,MT.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
Teknik pengukuran hasil pekerjaan bangunan gedung Diarto trisnoyuwono.
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN S0802-Rencana Anggaran Biaya Pertemuan 6-7 Ir. Dwi Dinariana,MT.
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
Transcript presentasi:

PENYELENGGARAAN BANGUNAN KETERKAITAN PENYELENGGARAAN BANGUNAN DENGAN EMISI CO2 Pwt/emisi CO2 2006

PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN PADA KONSTRUKSI RUMAH semen : genteng beton, asbes gelombang tanah liat : genteng keramik logam : seng, aluminium kayu : sirap ATAP semen : asbes plat kayu : papan, plywood bambu : bilik LANGIT-LANGIT semen : conblock, asbes plat, tanah liat : bata merah logam : seng, kayu : papan, plywood DINDING semen :ubin semen, beton, paving block tanah liat : ubin keramik, kayu : papan, plywood bambu : plupuh bambu LANTAI semen : beton, pasangan batu kali, logam : besi pipa kayu : balok, dolken, bambu PONDASI Pwt/emisi CO2 2006

LANGKAH MENGHITUNG EMISI CO2 DARI BAHAN BANGUNAN OPERATION (pemakaian) PEMBANGUNAN (construction) PEMBUATAN DI PABRIK (manufacturing) LINGKUP PENELITIAN (scope study) 1 2 3 4 DATA LAPANGAN DATA REFERENSI : Jurnal, Penelitian laboratorium, SNI (rab) PEMBONGKARAN (demolition) Pwt/emisi CO2 2006

PRODUKSI BAHAN BANGUNAN Diproses Besi, alumn Jenis produk: Aluminium lembaran, kusen/daun pintu, kaca, paku, seng dll Perlu pembakaran Perlu pembakaran BB.CAIR Jenis produk: beton, genteng beton, pipa beton, asbes gelombang, ubin semen, conblock, batako dll. Semen/kapur BB.PADAT Tanah liat BAHAN BAKU Jenis produk Genteng, bata merah, pipa tanah dll Diproses Tanpa Pembakaran Pasir Batu Kayu Bambu Jenis produk; plywood, bamboo mat, marmer dll. Langsung dipakai Pwt/emisi CO2 2006

BAHAN BAKAR (YANG UMUM DIGUNAKAN) SEKAM PADI GAS KONDISI SAAT INI KAYU BAKAR Pwt/emisi CO2 2006

JENIS KONSTRUKSI DAN BHN BGN TIAP KOMPONEN PADA 7 KOTA No Komponen Kota Bdg Cirebon Semarang Malang Mataram Bjrmasin Makasar 1 Pondasi : Bt kali menerus Bt kali menerus + cerucuk Pondasi tiang beton Pondasi tiang kayu 2 Lantai Beton dng penutup keramik + semen Pasangan dng penutup ubin (keramik atau semen) Kayu 3 Dinding Pasangan bata Pasangan conblock Plester kawat plaska) 4 Langit-langit Rangka kayu penutup plywood 5 Atap Rangka kyu penutup genteng Rangka kayu penutup asbes Rangka kayu penutup seng Rangka kayu penutup multiroof Pwt/emisi CO2 2006

Sudah dikembangkan (dinding bata) RUMAH PERUMNAS T - 21 Sudah dikembangkan (dinding bata) RUMAH ASLI (dinding plaska) RUMAH ASLI (dinding batako) Pwt/emisi CO2 2006

PERSENTASE (%) PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN Atap = 21 % Langit 2 = 12 % T. 21 ? R. TAMU Dinding = 26 % Lantai = 21 % KM/WC R. TIDUR DAPUR Pondasi = 12 % Spesifikasi rumah tipe 21 (dataran bukan pantai) Tipe rumah : Deret Luas lantai : 21 m2 Bahan pondasi : Batu kali menerus Lantai : Beton tumbuk, ubin keramik Rangka dinding : Rangka beton praktis Dinding : Concrete block Langit-langit : Rangka kayu dng penutup plywood Atap : Rangka kuda2 (tengah) Penutup atap : Asbestos gelombang, genteng keramik, genteng beton, logam Spesifikasi rumah tipe 21 (pinggir pantai/sungai) Tipe rumah : Tunggal Luas lantai : 21 m2 Bahan pondasi : Tiang pancang (kayu/beton) Lantai : Rangka kayu Penutup : Papan kayu, plywood atau ubin keramik Rangka dinding : Kayu Dinding : papan kayu, plaska, plywood Langit-langit : Rangka kayu dng penutup Plywood, Atap : Rangka kuda-kuda kayu Penutup atap : Asbestos gelombang/seng, logam Pwt/emisi CO2 2006

JUMLAH BAHAN PER PASANGAN A. DINDING = 41 M2 a). Dinding bata Bata = 70 buah x 41 = 2870 bh Adukan : Pasir = 0,045 m3 x 41 = 1,845 m3 Semen = 9,68 kg x 41 = 396,88 kg Plesteran Adukan : Pasir = 0,022 x 41 = 0,902 m3 Semen = 4,32 kg x 41= 177,12 kg b). Jumlah bahan bangunan per m² pasangan dinding dari Conblock Conblok = 13 buah x 41 = 533 buah Adukan : Pasir = 0,027 m3 x 41 = 1,11 m3 Semen = 7,5 kg x 41 = 307,5 kg Siar-siar semen = 4,32 kg x 41 =177,12 kg B. ATAP = 25,4 M2 Jumlah bahan bangunan per m² pasangan Atap Genteng = 25 buah x 25,4 = ……………………………..635 buah. Seng = 0,7 lbr x 25,4 = 17,78 lbr Asbes gelombang = 0,6 lbr x 25,4 = 15,24 lbr Asbes motif genteng = 2,5 lbr x 25,4 = 63,5 lbr Genteng keramik glazuur = 11 bh x 25,4 = …………………………….279,4 bh Kayu rangka penutup atap = 0,012 m3 x 25,4 = 0,3 m3 C. LANTAI = 21 + 2 = 23M2 Jumlah bahan bangunan per m² pasangan Lantai Ubin keramik ukuran besar (30x30)cm = 11,87 buah/m2 x 23 = 273 bh Ubin keramik ukuran kecil (20x20)cm = 26,5 buah/m2 x 23 = 609,5 bh Adukan : Pasir = 0,023 x 23 = 0,529 m3 Semen = 8,76 kg x 23 = 201,5 kg Siar saus semen = 0,9 kg x 23 = 20,7 kg JUMLAH BAHAN PER PASANGAN Semen cukup besar pemakaiannya pada bangunan sehingga harus diperhitungkan jumlah emisi CO2 nya pada perencanaan bangunan selanjutnya. Pwt/emisi CO2 2006

Perhitungan bahan (kayu)untuk rumah Perumnas Banjarmasin) Pondasi : 6/12 = 1.1 M3 Kolom :10/10 = 0.25 M3 Balok atas dan bawah : 6/12 = 0,368 m3 Lantai kayu = 3/20 = 0,63 m3 Langit2 : 5/7 = 0,136 m3 Atap : 6/12 =0,48 m3 Jumlah kayu = 2,87 m3 R. TAMU KM/WC DAPUR R. TIDUR Penggunaan bahan lain = penutup dinding = 41 m2 penutup atap = 25,4 m2

PERHITUNGAN EMISI CO2 UNTUK KE 3 BAHAN YANG DIHITUNG a. Bata merah Bahan bakar sekam padi menghasilkan 0,18 gram CO2 untuk 1 gram sekam Padi Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah bata = 0,3 Kg sekam padi = 300 gram CO2 yang dihasilkan dari 1 buah bata merah = 300 x 0,18 gram = 54 gram b. Genteng Bahan bakar kayu menghasilkan 0,37 gram CO2 untuk 1 gram kayu Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah genteng = 1,5 m³ kayu Atau dalam berat = 0,33 x 1,5 = 0,495 kg = 495 gram CO2 yang dihasilkan dari 1 buah genteng = 495 x 0,37 = 183,15 gram c. Ubin keramik 1 liter solar menghasilkan 2,68 Kg CO2. Bahan bakar yang diperlukan untuk 1 buah ubin keramik = 0,3 – 0,6 liter solar CO2 yang dihasilkan dari 1 (satu) ubin besar ukuran (30x30) cm adalah, 0.6 x 2,68 = 1,61 Kg CO2 yang dihasilkan dari 1(satu) ubin kecil ukuran (20x20) cm adalah, 0,3 x 2,68 = 0,804 kg Pwt/emisi CO2 2006

KESIMPULAN Jumlah emisi dari 3 bahan yang diteliti belum dapat manggambarkan jumlah emisi yang sebenarnya sehingga bahan bangunan lain perlu diperhitungkan. Data dari perhitungan Analisa Bahan (dengan menggunakan BOW, SNI, RAB Rusun Cimahi) menyebutkan, penggunaan semen cukup dominan dalam bangunan sehingga harus diperhitungkan dalam perencanaan selanjutnya. 1 Dari perolehan data energi terjual per kelompok pelanggan thn 2000 industri pemakaian konsumsi domestik menyebutkan bahwa, konstribusi kelompok pelanggan thn 2004 adalah sebesar 40 % sehingga perlu dicari solusi untuk mengurangi jumlah tersebut di atas yaitu dengan ; Menciptakan teknologi produksi baru untuk bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan. Lebih menggalakkan atau mengintensifkan penggunaan bahan lokal dengan teknologi tepat guna sehingga dapat membantu mengurangi kadar emulsi gas buang dari sektor transportasi. 2 Penggunaan kayu keras harus dikurangi dengan lebih banyak memanfaatkan kayu lunak yang lebih banyak manfaatnya untuk mencapai zerro emision dan echo house karena cepat tumbuh. 3 Pengujian emisi CO2 bahan dengan cara uji laboratorium belum cukup memuaskan sehingga cara pengujian di lapangan pada hari2 pertama dan hari pertengahan pembakaran (hari ke 8 – 10) perlu dilakukan. 4 Pwt/emisi CO2 2006

TERIMA KASIH Pwt/emisi CO2 2006