BANKONKA Gejala Penundaan Pernikahan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Prof. Dr. Uswatun Hasanah Dr. Mutiara Hikmah
Advertisements

(PENGARUH USIA PERNIKAHAN
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
KUIS PEND MAT II  CEPAT DAN TEPAT .
SINGULATE MEAN AGE AT MARRIAGE (SMAM)
Perancangan Basis Data Basis Data.  mahasiswa memahami tahap-tahap perancangan basis data 2 TIK •mahasiswa mengetahui bagaimana menentukan dan menempatkan.
TAHAP ANALISIS SISTEM ALASAN MELAKUKAN ANALISIS SISTEM
KISAH CINTA Pelajaran 12 untuk 24 Maret 2012.
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Suku ke- n barisan aritmatika
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
EVALUASI TAHUN 2008 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2009 BIDANG PKPM
SMAM : the average length of single life expressed in years among those who marry before age 50.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
NOKAB / KOTANOMENKLATURDASAR HUKUM NO / TANGGAL 1KAB JAYAPURABADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KB PERDA NO: 18 THN TGL
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU DINAS PENDIDIKAN
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
 Mahasiswa dapat menyelesaikan ketiga deret tersebut.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Ketua: Prof. Terry Hull Anggota: 1. Pramono Djoko Sudibyo, M.Si 2. Dr. Sandjoyo 3. Iswarati 4. Syafi’i Nur, M.Si 5. Brata Sanjaya.
7. APLIKASI INTEGRAL MA1114 KALKULUS I.
STATISTIKA OLEH : SURATNO, S.Pd SMAN 1 KALIWUNGU Kelas XI IPS
Perancangan Basis Data
PENERAPAN BILANGAN BULAT DAN PECAHAN
Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN PERANCANGAN PERCOBAAN MAHASISWA SEMESTER VI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PENANGGUNG.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN(PAK) Kelas X Semester Ganjil 2007/2008
Aprilia uswatun chasanah I/
Luas Daerah ( Integral ).
Divisi Sosialisasi, Data, dan Informasi
Media Geografi Media Pembelajaran ini dibuat hanya untuk kalangan sendiri di lingkungan SMP 1 Karangmojo. Bagi yang menghendaki meniru atau mengcopy media.
RUKUN DAN SYARAT PERKAWINAN
Sequential Decision Making
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
Pertemuan > Matakuliah: >/ > Tahun: 2007 Bina Nusantara Keluarga Jepang Dewasa Ini.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERNYATAAN IMPLIKASI DAN BIIMPLIKASI
ISU MASYARAKAT JEPANG KONTEMPORER
Meningkatkan Pendapatan Anda
Permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
HARI KE : Allah Menciptakan :
Irdanuraprida Idris, SH, MH
TEORI ANTRIAN DAN SIMULASI
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
国際結婚 比較文化.
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
Pondok Pesantren Daar El-Qolam adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang didirikan pada 20 Januari Semakin meningkatnya teknologi yang ada saat.
Universitas Udayana.
JamSenin 2 Des Selasa 3 Des Rabu 4 Des Kamis 5 Des Jumat 6 Des R R S S.
P OHON 1. D EFINISI Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit 2.
Bagaimana Siang dan Malam Berlaku?
Dimensi Tiga (Jarak) SMA 5 Mtr.
DAFTAR ISI DAFTAR 1 DAFTAR 2 DAFTAR.
<<Roujin Mondai>> Pertemuan <<3>>
Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik
KESEHATAN REPRODUKSI Analisis & Hasil RISKESDAS 2010.
Periodisasi Sejarah Jepang
Introduction of Japanese Thought Pertemuan 1
BENTUK-BENTUK KELUARGA
FECUNDITAS/FECUNDITY :
Masalah perawatan lanjut usia
Fenomena Pernikahan Siri
<Soshika/Penurunan angka kelahiran > Pertemuan <4>
UKURAN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN
Transcript presentasi:

BANKONKA Gejala Penundaan Pernikahan Isu Masyarakat Jepang

Definisi 晩婚化 Kata Bankonka terdiri dari Ban (晩), kon (婚), dan ka (化) Bankonka diterjemahkan secara harfiah sebagai late marriage atau penundaan pernikahan di Jepang Bankonka menjadi fenomena yang bermasalah bagi Jepang karena terkait masalah shoshika

Bankonka Istilah ini muncul di tahun 1970-an Menurut Teruo Ohashi, bankonka = kekkon moratoriumuka (penundaan pernikahan) Menurut kementerian keuangan dlm Japanese Women data bank, usia rata-rata menikah sblm PDII 23 thn, pasca PDII naik turun, tahun 1960 stabil 25 thn, 1970-an naik terus, di 2000 menjadi 27, di 2008 30 dstnya

Sistem Pernikahan di Jepang Yobai/Murekonsei Zaman Nara Tsumadoikon Zaman Heian Pertengahan Heian Junmukodori Kei eijo/Konyo Akhir Heian Gisei Mukodorikon Kamakura Sistem Ie Tokugawa

Sistem Ie Sistem yang berlaku sampai dengan saat ini, kekuasaan berpusat di ayah Sebelum PDII, pernikahan dengan cara miaikekkon (perjodohan), dengan dibantu nakodo (mak comblang) Tahun 1920-an sudah mengenal Jiyukekkon (pernikahan bebas) tapi baru dipraktekkan secara merata pasca PDII  renai kekkon (pernikahan krn cinta)

Tujuan Perkawinan Krn Sistem Ie ; pernikahan diperlukan untuk kelangsungan Ie, alat kekuasaan politik(samurai, daimyo), dari sisi ekonomi penting juga karena anggota keluarga baru akan menguntungkan perekonomian keluarga Ajaran Mencius selama 1000 tahun di Jepang “hidup single merupakan kejahatan terbesar manusia”

Pernikahan bagi perempuan Jepang (dulu dan sekarang) Dulu wanita diharuskan menikah di usia muda (tanpa cinta), mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga, melahirkan dan membesarkan anak-anak, melayani suami Sekarang setelah mengenal prinsip demokrasi dan feminisme, mereka ingin lebih menikmati hidup dan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi

Artikel 24 UUD 1947 Perkawinan hanya dilakukan berdasarkan persetujuan kedua belah pihak dan dipelihara melalui saling kerjasama dengan dasar persamaan hak di antara suami istri. Hukum mengenai pilihan pasangan, hak harta kekayaan, warisan, pilihan tempat tinggal, perceraian dan semua hal yang menyangkut perkawinan dan keluarga, dibuat berdasarkan martabat individu dan kepentingan persamaan antara pria dan wanita

Peningkatan usia rata-rata menikah Tekireiki(usia tepat untuk menikah) (kalau tidak disebut urenokori –brg tdk laku atau too ga tatsu-buah hampir busuk 20-25 thn Dulu 2001 27-29 thn 2008 30-34 thn

Makna Pernikahan bagi orang Jepang Bagi orang Jepang cinta dan pernikahan adalah hal yang sama sekali berbeda Cinta (romance) adalah sesuatu yang singkat, segera berlalu, hanya di awal-awal saja Pernikahan adalah komitmen jangka panjang, perjanjian kerja keras dari hari ke hari yang tidak menyenangkan

Fenomena single women Saat ini Jepang memiliki persentase single women usia 20-40 yg tertinggi dibanding Amerika Bagi para single women, di mata mereka perkawinan terlihat sebagai sayonara bagi kebebasan individu Orudo misu (old miss), hai misu (high miss) belum/tdk menikah adalah suatu pilihan Shinguru(single) rasa kemandirian di balik pilihan wanita

Pendidikan tinggi bagi wanita Perempuan mulai mendapat pendidikan sejak Meiji=> atas dasar slogan ryousai kenbo (ibu yang baik, istri yang bijak), sekolah urusan rumah tangga Pasca PD II, perempuan banyak yang masuk akademi (tanki daigaku) dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi Kebutuhan tenaga profesional akhirnya perempuan Jepang lulus pascasarjana dan doktoral Pentingnya pendidikan karena Jepang Gakureki shakai (masyarakat berbasis riwayat pendidikan)

Parasaito Shinguru Single yang masih tinggal dan bergantung pada orang tuanya Karena tinggal bersama ortu, tidak harus membayar uang sewa dan menghemat uang makan, tugas rumah tangga diserahkan kepada ibu, bebas memilih pekerjaan karena menganggap orang tua akan menjamin semua kebutuhan pokoknya 80-90% single women adalah parasaito shinguru

Faktor penyebab penundaan pernikahan Kecenderungan wanita berpendidikan tinggi menunda perkawinan Wanita yang mandiri secara ekonomi Perubahan pandangan perkawinan sebagai pilihan individu

Kogakureki = kochingin (semakin tinggi pendidikan, semakin besar gaji) Tahun 1930, single woman 60% (pekerja pabrik) Single woman usia 32-34, 1 dr 5 dapat menabung sekitar 5 juta yen, sementara laki- laki dgn usia sama yg menikah hanya bisa menabung 500,000 yen Pasangan suami istri menghabiskan 14,000 yen perbulan untuk kebutuhan pakaian, single women menghabiskan 20,000 yen Berpenghasilan tinggi percaya diri berkuasa

Perubahan pandangan tentang pernikahan Nihon josei no kekkonkan (pandangan wanita Jpg terhadap perkawinan)generasi tua : kebahagiaan wanita ada setelah menikah, untuk kestabilan ekonomi dan spiritual lebih baik menikah, sudah sepantasnya sbg wanita untuk menikah Perkawinan hanya kewajiban hukum dan sosial, perkawinan adalah hak individual

Upaya dari pemerintah Menurut yamada Masahiro (ahli sosial ekonomi Jepang) Mendukung para generasi muda yang berharap dapat hidup mandiri Perbaikan di praktek dalam pekerjaan Mengubah sikap para orang tua

Nikushoku kei *Carnivorous women) Soushika Kyouiku Papa

Daftar Pustaka Cut Erra Rismorlita; Fenomena Bankonka dalam Masyarakat Jepang: Kajian tentang penundaan usia kawin pada wanita tahun 1970-2000. Tesis KWJ UI Effron, Sonni. Some statistics about marriage, employment and family life in Japan . Www.ezipangu.org 33% of Japanese think marriage is pointless: survey. www.japantoday.com Setsuya Fukuda, Changing roles of women earning potential in marriage formation in Japan