Ergonomika & Psikologi konsumen
ISTILAH HUMAN FACTORS Disebut juga : psikologi rekayasa ergonomika human engineering engineering psych.
Ergon = kerja Nomos = hukum alam Istilah ergonomika di Polandia diperkenalkan oleh Prof. Wojciech Jastrzebowski tahun 1857
Pengertian Human factors menemukan dan menerapkan informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik lain utk merancang alat-alat, mesin, sistem, tugas, pekerjaan dan lingkungan untuk kenyamanan, keamanan, produktivitas dan efektivitas penggunaan oleh manusia (Chapanis, 1985)
Tujuan human factors Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaan dan aktivitas lainnya Termasuk penyederhanaan penggunaan alat, mengurangi kesalahan, meningkatkan produktivitas. Meningkatkan nilai kemanusiaan yang diinginkan, termasuk memperbaiki keselamatan, mengurangi kebosanan dan stres, meningkatkan kenyamanan, kepuasan kerja, memperbaiki kualitas kehidupan kerja.
Perkembangan Awal 1900 an Frank dan Lilian Gilbreth (studi ketrampilan, kebosan an, disain tempat kerja dan peralatan untuk pekerja handicap) 1945 – 1960 muncul profesi dalam human factors di amerika dan inggris 1957 terbit jurnal ergonomika dan dibentuk komunitas HF, masuk ke APA 1959 International Ergonomics Association.
1960 – 1980 masa perkembangan pesat 1960 – 1980 masa perkembangan pesat. Di AS konsentrasi pd industri militer dan ruang angkasa. Anggota asosiasi HF menjadi 3000. 1980 – 1990 perkembangan komputer sangat pesat, terjadi banyak bencana 1990 dan sesudahnya muncul aturan penerapan ergonomika, misalnya ttg keselamatan.
Cakupan ergonomika 1. Fisiologi, anatomi, kedokteran 2. Fisiologi dan psikologi eksperimen 3. Fisika dan rekayasa
Metode Riset Studi deskriptif untuk melihat karakteristik populasi Misal : survey dimensi tubuh, berkurangnya pendengaran pada usia tertentu, berat beban yg mampu diangkat manusia. Riset eksperimental utk mengetes efek beberapa variabel thd perilaku Misal : efek seat belt thd jangkauan tangan Riset evaluasi mirip dg eksperimental tetapi dapat berupa sistem atau produk, misal rompi anti peluru
Rancangan Tempat Kerja Aspek fisik a. Antropometri, berkaitan dengan ukuran dimensi dan karakteristik fisik manusia
b. Gerakan, yang memudahkan operator bergerak dari satu mesin ke mesin lainnya c. Visual, yang nyaman dan tidak menyebabkan ketegangan mata dan kebosanan karena yg dilihat selalu monoton d. Pendengaran, suara nyaman, bebas dari kebisingan
Aspek sosial Personal Space (daerah tak terlihat yang yang membatasi tubuh agar tdk dimasuki orang lain) 2. Teritorialitas (daerah personal yg sifatnya tetap, terlihat batasnya dan ada tandanya)
Komunikasi manusia-mesin 1. Display Visual displays analog dan digital
Auditory Displays
2. Kendali (bagian sistem yg membantu operasi sebuah aktivitas yg berhubungan dg mesin) Tipe kendali : a. Diskrit (misal tombol “on” dan “off”) b. Kontinyu (misal tuning radio)
Kompatibilitas displays - kendali Kompatibilitas movement, misalnya tombol tuning radio Kompatibilitas kognitif, misalnya tombol “insert” atau “delete” pada keyboard. Kompatibilitas spatial, misalnya tombol pada kompor gas
Kondisi dalam lingkungan kerja 1. Kondisi fisik : Pencahayaan, Suhu, Suara, Gerakan, Polusi, Faktor estetika (musik dan warna)
2. Kondisi Psikologis, meliputi : Perasaan sumpek Perasaan memiliki status Merasa penting atau tidak penting Merasa kesepian atau gaduh
3. Kondisi temporal : jadual kerja Shift kerja Pemadatan waktu kerja Flextime
KESELAMATAN KERJA