REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. SURYA AFNARIUS, M.Kom TUGAS KELOMPOK PRESENTASI 1. Vivi Adela (0810452052) 2. Rizki (0810452054)
8.1 Konsep kualitas Kualitas Amarica Hertage dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai sebuah karakteristik atau atribut dari sesuatu. Sebagai atribut dari sesuatu, kualitas mengacu pada karakteristik yang dapat diukur, sesuatu yang dapat kita bandingkan dengan standar yang sudah diketahui. Pengukuran karakteristik program benar-benar ada. Properti tersebut mencakup kompleksitas siklomatik, kohesi, jumlah function point, baris kode dll. Kualitas desain mengacu pada karakteristik yang ditentukan oleh desainer terhadap suatu item tertentu. Nilai material, toleransi dan spesifikasi kinerja, semua memberikan kontribusi terhadap kualitas desain Kuailitas konformansi adalah tingkat dimana spesifikasi desain terus diikuti selama pembuatan.
2. Kontrol Kualitas Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian dan pengujian yang digunakan pada keseluruhan sikus pengembangan untuk memastikan bahwa setiap produuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kontrol kualitas mencakup loop umpan balik pada proses yang menciptakan produk kerja. Kombinasi pengukuran dan umpan balik memungkinkan kita memperbaiki proses bila produk kerja yang diciptakan gagal memenuhi spesifikasi mereka. 3. Jaminan Kualitas Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen. Tujuan jaminan kualitas untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian dan konfidensi bahwa kualitas produk dapat memenuhi sasaran.
4. Biaya kualitas Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktifitas. Biaya kualitas dibagi atas : A. Biaya pencegahan meliputi : - Perencanaan kualitas - Kajian teknis formal - Perlengkapan penggujian - Pelatihan. B. Biaya penilaian : meliputi aktivitas untuk memperoleh wawasan mengenai kondisi produk pertama kali pada masing- masing proses. Contoh biaya penilaian meliputi : a. Inspeksi in-proses dan interproses b. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan c. Pengujian
C. Biaya kegagalan internal : biaya yang diadakan bila C. Biaya kegagalan internal : biaya yang diadakan bila kita mendeteksi suatu kesalahan dalam produk sebelum produk dipasarkan. Biaya ini meliputi : - Pengerjaan kembali - Perbaikan - Analisis mode kegagalan D. Biaya kegagalan eksternal : biaya yang berhubungan dengan cacat yang ditemukan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Contoh biaya kegagalan eksternal meliputi : - Resolusi keluhan - Penggantian dan pengembalian produk - Dukungan help line - Kerja jaminan.
8.2 PERGESERAN KUALITAS Mula-mula produk berkualitas tinggi diartikan kepada penghematan biaya. Akan tetapi makna tersebut sudah bergeser kepada �Total Quality Management� (TQM). Ada 4 langkah dasar untuk membangun TQM yang baik : 1. Kaizen Sistem untuk meningkatkan proses secara kontinyu. Tujuan kaizen ini adalah untuk mengembangkan sebuah proses (dalam kasus ini proses software) menjadi visible, repeatable dan measurable.
2. Atarimae hinshitsu Pada tahap ini akan menguji intangible yang mempengaruhi proses dan pekerjaan untuk mengoptimalkan pengaruhnya terhadap proses. 3. Kansei (diterjemahkan sebagai lima rasa) Konsentrasi pada user produk tersebut (dalam hal ini software). Kansei mengarah kepada peningkatan produk itu sendiri dan tentu saja proses untuk menghasilkan produk tersebut 4. Miryokuteki hinhitsu Keterlibatan manajemen dalam pembuatan produk. Tahap ini merupakan tahap pencarian peluang pada area tertentu yang diidentifikasi melalui survey penggunaan produk tersebut di pasaran
8.3 JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK Jaminan kualitas perangkat lunak / Software Quality Assurance [SQA] adalah aktivitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak.
SQA meliputi : 1. Pendekatan manajemen kualitas 2. Teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan peranti) 3. Kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak 4. Strategi pengujian multitiered (deret bertingkat) 5. Kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan 6. Prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak 7. Mekanisme pengukuran dan pelaporan.
Kelompok SQA berfungsi sebagai perwakilan inhouse pelanggan, yaitu orang yang akan melakukan SQA harus memperhatikan perangkat lunak dari sudut pandang pelanggan Kelompok SQA harus dapat menjawab pertanyaanpertanyaan dibawah ini untuk memastikan bahwa kualitas perangkat lunak benar-benar terjaga. 1. Apakah perangkat lunak cukup memenuhi faktor kualitas ? 2. Sudahkah pengembangan perangkat lunak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya? 3. Sudahkah disiplin teknik dengan tepat memainkan perannya sebagi bagian dari aktivitas SQA?
Aktivitas SQA : A. Menyiapkan rencana SQA untuk suatu proyek. Rencana tersebut mengindentifikasikan hal-hal berikut: · Evaluasi yang dilakukan · Audit dan kajian yang dilakukan · Standar yang dapat diaplikasikan pada proyek · Prosedur untuk pelaporan & penelusuran kesalahan · Dokumen yang dihsilkan oleh kelompok SQA · Jumlah umpan balik yang diberikan pada tim proyek perangkat lunak B. Berpartisipasi dalam pengembangan deskripsi proses pengembangan proyek.
C. Mengkaji aktivitas rekayasa perangkat lunak untuk memverifikasi pemenuhan proses perangkat lunak yang sudah ditentukan. D. Mengaudit produk kerja perangkat lunak yang ditentukan untuk membuktikan kesesuaian dengan produk kerja yang ditentukan tersebut sebagai bagian dari proses perangkat lunak. E. Memastikan bahwa deviasi pada kerja dan produk perangkat lunak didokumentasikan & ditangani sesuai dgn prosedur pendokuementasian F. Mencatat ketidak-sesuaian dan melaporkannya kepada manajemen senior. G. Mengkoordinasi kontrol dan manajemen perubahan, dan membantu mengumpulkan dan menganalisis metrik perangkat lunak.
8.4. SOFTWARE REVIEW Software review merupakan �filter� bagi proses rekayasa software. Review diterapkan pada berbagai titik selama pengembangan software. Review merupakan cara yang dipergunakan oleh berbagai kelompok orang untuk : 1. Mengetahui peningkatan produk yang dikehendaki person maupun tim. 2. Mengkonfirmasi bagian-bagian dari produk yang perlu ditingkatkan dan yang tidak perlu. 3. Menghasilkan pekerjaan teknis yang lebih uniform atau paling tidak bisa diprediksi, kualitas bisa dicapai tanpa review, supaya pekerjaan teknis lebih teratur
Review dilakukan pada beberapa titik selama pembangunan software dan dimaksudkan untuk menemukan kesalahan (error) dan kegagalan (defect) yang kemudian diatasi. Kata error berarti kesalahan yang ditemukan pada software oleh programmer/tim pembangun sebelum diserahkan kepada klien. Sedangkan defect berarti kesalahan yang ditemukan pada software setelah diserahkan kepada klien oleh klien. Error sebaiknya lekas diatasi agar tidak menghasilkan defect. Dalam mengatasi error, review berperan untuk mengurangi jumlah error dan mengurangi biaya penanganan error. Salah satu cara adalah dengan defect amplified and removal. Cara ini dilakukan sejak desain awal softaware. Pada tiap tahapan error yang ditemukan diteruskan pada tahap berikutnya dengan melalui review. Dengan review, error yang ditemukan akan berkurang untuk tahap berikutnya.
Tanpa review, error akan cenderung meningkat, dan pada hasilakhir setelah test sistem, kemungkinan terjadi error yang menimbulkan defect lebih besar. Error yang terjadi lebih dini mengakibatkan kerugian ringan, dansemakin lama error ditemukan, kerugian semakin besar dari segi biaya. Karena itu review memegang peranan penting dalam mengatasi error. Salah satu tipe review yang akan dibahas dalam bahasan ini adalah Formal Technical Review (FTR). Tujuan FTR adalah: 1. menemukan error dalam function, logika, atau implementasi 2. memastikan software memenuhi kebutuhan 3. memastikan software memenuhi standar 4. mencapai software yang dibangun dengan cara yang seragam 5. membuat proyek lebih mudah diatur
Beberapa batasan FTR: 1. 3-5 orang terlibat dalam review 2. persiapan awal untuk masing-masing orang tidak lebih dari 2 jam 3. durasi pertemuan review tidak lebih dari 2 jam. Petunjuk pelaksanaan FTR: 1. review produk, bukan review pembuat produk 2. buat agenda rapat dan patuhi 3. batasi debat/perbedaan pendapat 4. jelaskan masalahnya dan batasannya 5. mencatat 6. batasi jumlah yang ikut rapat dan persiapan awal ditekankan 7. niat checklist untuk tiap produk 8. terjadwal 9. peserta rapat perlu mendapat training teknis dan psikologi manusia 10. review hasil review sebelumnya.