PEMAHAMAN INDIVIDU DAN TEKNIK TES Bobot : 2 SKS Drs. Purwadi, M. Si.
BIMBINGAN DAN KONSELING Kompetensi Profesional Kompetensi Pribadi Kompetensi sosial BIMBINGAN DAN KONSELING Tek Bimbingan Tek Konseling Studi Kasus Pemecahan Masalah Data Client System Successfull Well adjusted Happiness Self Undestanding Self acceptance Self Direction Self Realization Self Development Self actualization Seluruh latar belakang klien (+/-) nya Latar belakang masalahnya (termasuk sebab) Alternatif pemecahan masalah yang sesuai PI
Tes psikologis = pengukuran aspek (kemampuan) psikologis yang dimiliki oleh individu Pengukuran psikologis adalah suatu bentuk kegiatan untuk mengetahui keadaan/kemampuan psikologis seseorang dalam perbandingannya dengan norma kelompok. Pengukuran psikologis biasanya dilakukan dengan memberikan tes psikologi atau skala psikologi kepada individu
Hakekat Dalam rangka layanan BK, pengukuran psikologis merupakan salah satu cara untuk memahami/ mengenali kondisi/kemampuan individu (klien). Oleh karena itu tidak dapat dijadikan satu-satunya informasi/dasar dalam menetapkan bantuan pada klien Fungsi Pengukuran psikologis berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemampuan/kondisi/ potensi dasar (basic power) individu
Berbicara tentang pengukuran psikologis, terlebih dahulu perlu diketahui tentang : Kemampuan psikologis, yaitu kemampuan/keadaan psikologis yang menggambar-kan tingkat abilitas (kemampuan) seseorang dalam menyelesaikan/memecahkan tugas tertentu. Alat pengukuran; yaitu suatu bentuk instrumen yang dipergunakan untuk mengetahui keadaan/kemampuan psikologis seseorang. Biasanya berupa tes/ skala. Norma; yaitu suatu kriterium (ukuran) yang berguna untuk menetapkan posisi seseorang dalam kelompoknya (biasanya norma ditetapkan berdasarkan kelompok usia).
Beberapa Mis-konsepsi tentang tes yang perlu dihindari : Tes sebagai kebutuhan pokok dalam konseling. Tes sebagai bagian dari gengsi Ketergantungan BK pada data tes Guru Pembimbing tidak berhak memberikan tes. Kewenangan tes menyuluruh pada semua jenis tes Skor tes merupakan gambaran mutlak individu. Tes adalah sesuatu yang misteri. Hasil tes menentukan segala-galanya.
TUJUAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS : Untuk Tujuan Informasi, Untuk Tujuan Bukan Informasi, Untuk Tujuan Penelitian/Riset.
1. Untuk tujuan informasi : a. Informasi untuk diagnostik pra-konseling : Untuk mengetahui apakah kebutuhan klien masih berada dalam bidang layanannya. Untuk menentukan bidang klien, seperti : kognitif, pendidikan, bakat, kepribadian, vocasional, minat, dsb. Untuk mengetahui tingkat berat-ringannya masalah yang sedang dihadapi klien. Untuk mengetahui tingkat kesiapan klien, berkaitan dengan jenis terapinya
b. Informasi untuk membimbing proses konseling : Untuk membantu konselor dalam menetapkan metode, pendekatan, alat konseling. Untuk membantu klien dalam mengembangkan ekspektasi yang lebih realistis. Untuk meluruskan pandangan konselor/klien tentang masalah. Untuk mencari alternatif ketika terjadi konflik antara keinginan dengan nilai hidup.
c. Informasi berkaitan dengan pasca-konseling : Untuk mencari informasi yang berkaitan dengan alternatif jalan pemecahan masalah yang sedang dihadapi klien.
2. Untuk Tujuan Bukan Informasi Merangsang minat terhadap bidang-bidang yang sebelumnya tidak dipertimbangkan. Tes dapat berfungsi untuk membangkitkan minat individu terhadap sesuatu bidang tertentu, baik dalam studi maupun dalam bidang vokasional. Meletakkan landasan kerja bagi konseling berikutnya. Dengan hasil suatu tes psikologis, dapat diketahui dengan jelas kemana arah konseling yang akan diberikan kepada klien; baik menyangkut pilihan studi maupun pilihan karirnya. Belajar mengambil keputusan. Dari hasil pengukuran psikologis, klien dapat belajar bersama konselor untuk mengambil sebuah keputusan berkaitan dengan diri dan masa depannya sendiri. Mempermudah berlangsungnya pembicaraan. Hasil pengukuan psikologis dapat dimanfaatkan oleh konselor membuka proses pembicaraannya dengan klien, serta untuk memperjelas arah pembicaraan/wawancara konseling.
3. Untuk Tujuan Penelitian/Riset : Seleksi, hasil pengukuran psikologis dapat dipergunakan sebagai pertimbangan bagi konselor untuk melakukan seleksi. Penempatan, hasil pengukuran psikologis dapat menjadi pertimbangan melakukan penempatan klien dalam suatu posisi/keperluan tertentu. Adaptasi, tindakan adaptasi suatu tindakan/program layanan pada klien dapat pula menggunakan hasil pengukuran psikologis. Pengembangan, dalam rangka mendapatkan bentuk maupun jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Macam-Macam Tes Psikologis Kualifikasi Jenis Bentuk
Dilihat dari kualifikasinya Terstandard (Standardizide) tes, yaitu sebuah tes yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga hasil pengukurannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Tidak terstandard (Unstandardizide) tes, yaitu sebuah tes yang belum/tidak teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari pengukurannya tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Biasanya tes ini baru dalam taraf uji coba.
Dilihat dari Jenisnya : Tes Inteligensi/kecerdasan (kemampuan umum) Tes Bakat (kemampuan khusus) Tes Minat Tes Kepribadian
Dilihat dari bentuknya : Basic Power test (tes kemampuan dasar), yaitu suatu tes yang berfungsi untuk mengukur kemampuan/kekuatan dasar yang dimiliki individu dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu. Speed test (tes kecepatan), yaitu suatu tes yang berfungsi untuk mengukur tingkat kecepatan individu dalam menyelesaikan sesuatu tugas tertentu. Power and speed test (tes kecepatan dan kekuatan), tes ini berfungsi untuk mengukur kecepatan dan kemampuan/kekuatan dasar individu dalam menyelesaikan suatu tugas tertentu.