JARINGAN KOMPETISI dg BOBOT TETAP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OPTIMASI MULTIVARIABEL DENGAN KENDALA KESAMAAN
Advertisements

BAB III Metode Simpleks
TUGAS UAS LOGIKA & ALGORITMA * KNAPSACK PROBLEM *METODE GREEDY
PROGRAMA LINIER Konsep dasar
PROGRAM LINIER : SOLUSI SIMPLEKS
Pertemuan 3– Menyelesaikan Formulasi Model Dengan Metode Simpleks
Pertemuan 4– Analisis Post Optimal
METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM
Riset Operasional Pertemuan 10
JARINGAN SYARAF TIRUAN
Algoritma JST Backpropagation
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Dosen : Herlawati,S.SI,MM,M,KOM Bina Santika A.04 Dosen : Herlawati,S.SI,MM,M,KOM Bina Santika A.04.
Permasalahan suhu pada ampermeter
Yanu Perwira Adi Putra Bagus Prabandaru
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Konsep dasar pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya pada lensa tipis
5.MONTE CARLO 5.1. Metode Monte Carlo
Tim Matematika Diskrit
Aplikasi Matlab untuk Jaringan Syaraf Tiruan
PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR
Jaringan Saraf Tiruan Model Hebb.
METODE HEBB~3 Sutarno, ST. MT..
Pengenalan Jaringan Syaraf Tiruan
Ir. Endang Sri Rahayu, M.Kom.
Dr. Benyamin Kusumoputro
Supervised Learning Process dengan Backpropagation of Error
Barisan, Deret, Notasi Sigma dan Induksi Matematika
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
PERCEPTRON Arsitektur jaringannya mirip dengan Hebb
JST BACK PROPAGATION.
Jaringan Syaraf Tiruan
Konsep dasar Algoritma Contoh Problem
Clustering (Season 2) Self-Organizing Map
MODEL JARINGAN PERCEPTRON
JST BACK PROPAGATION.
Jarringan Syaraf Tiruan
SISTEM CERDAS Jaringan Syaraf Tiruan
Artificial Intelligence Oleh Melania SM
BACK PROPAGATION.
Pertemuan 12 ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) - JARINGAN SYARAF TIRUAN - Betha Nurina Sari, M.Kom.
Perceptron Algoritma Pelatihan Perceptron:
Pelatihan BACK PROPAGATION
JST (Jaringan Syaraf Tiruan)
JST PERCEPTRON.
Ir. Endang Sri Rahayu, M.Kom.
Aplikasi Kecerdasan Komputasional
Anatomi Neuron Biologi
SOM – KOHONEN Unsupervised Learning
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Artificial Intelligence (AI)
Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Networks (ANN)
Struktur Jaringan Syaraf Tiruan
D. Backpropagation Pembelajaran terawasi dan biasa digunakan perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron-neuron.
JARINGAN SYARAF TIRUAN
Clustering (Season 2) Self-Organizing Map
Pelatihan BACK PROPAGATION
Pertemuan 12 ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS (ANN) - JARINGAN SYARAF TIRUAN - Betha Nurina Sari, M.Kom.
Pengenalan Pola secara Neural (PPNeur)
Metode Data Mining “ Self-Organizing Map [SOM] ” Taskum Setiadi ADVANCE MACHINE LEARNING STMIK Nusa Mandiri Jakarta2016 ADVANCE MACHINE LEARNING.
JARINGAN SYARAF TIRUAN
JARINGAN SYARAF TIRUAN
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan umpan maju dan pembelajaran dengan propagasi balik
JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS KOMPETISI
Asosiasi Pola Kuliah 8.
Arsitektur jaringan Hebb Jaringan syaraf tiruan
Materi 5 Metode Secant.
Teori Bahasa Otomata (1)
Simple Networks Jaringan Sederhana Machine Learning Team PENS - ITS 2006 Modification By Agus SBN.
Transcript presentasi:

JARINGAN KOMPETISI dg BOBOT TETAP Ir. Endang Sri Rahayu, M.Kom.

Pelatihan Tanpa Supervisi Target tidak ditentukan Tepat dipakai untuk Pattern Recognition Contoh : Jaringan Kompetisi Prinsip :” winner takes all” (neuron dipaksa untuk berkompetisi sehingga hanya 1 yang menjadi aktif (sinyal keluaran > 0)

MAXNET Merupakan contoh model jaringan kompetisi bobot tetap Selama proses, bobot dibuat tetap Tidak ada proses pelatihan Keluaran adalah titik yang memiliki masukan terbesar Arsitektur MAXNET : 1 -є A1 Am 1 -є -є -є -є Aj 1 Ai 1 -є

{ Fungsi aktivasi : Algoritma pemrosesan jaringan : x jika x > 0 y = 0 jika x ≤ 0 { Algoritma pemrosesan jaringan : Inisialisasi є dengan bilangan 0 < є < 1/ m Inisialisasi bobot wij = wji =1, jika i = j = -є jika i ≠ j Selama terdapat lebih dari 1 unit yang fungsi aktivasi > 0, lakukan : Modifikasi aktivasi titik aj (j=1, 2, … m) dg aj (baru) = f (aj (lama) – є Σ ak (lama) )

Contoh Soal : Misalkan jaringan MaxNet memiliki bobot є =0,2 dengan nilai masukan mula -mula : a1 = 0,2 ; a2 = 0,4 ; a3 = 0,6 ; a4 = 0,8 Tentukan titik dengan masukan terbesar menggunakan iterasi MaxNet PENYELESAIAN : Modifikasi nilai aj dilakukan dengan aturan : aj (baru) = f (aj (lama) – є Σ ak (lama) ) Maka iterasi – 1 menghasilkan : a1 baru = f(0,2 – 0,2(0,4+0,6+0,8)) = f(-0,16) = 0 a2 baru = f(0,4 – 0,2(0,2+0,6+0,8)) = f(0,08) = 0,08 a3 baru = f(0,6 – 0,2(0,2+0,4+0,8)) = f(0,32) = 0,32 a4 baru = f(0,8 – 0,2(0,2+0,4+0,6)) = f(0,56) = 0,56

Hasil iterasi selengkapnya : Iterasi a1 a2 a3 a4 Mula-mula 0,2 0,4 0,6 0,8 0 0,08 0,32 0,56 2 0 0 0,192 0,48 3 0 0 0,096 0,442 4 0 0 0,008 0,442 5 0 0 0 0,421 Pada iterasi ke-5 hanya a4 yang bernilai positif, maka iterasi dihentikan dengan masukan terbesar = a4

MEXICO HAT (topi meksiko) w1 w1 w1 Xi-4 Xi-3 Xi-2 Xi-1 x1 xi-+1 Xi+2 Xi+3 Xi+4 w2 w2 Ditemukan oleh Kohonen Digunakan 2 konstanta R1 dan R2 Dalam iterasinya, jaringan menyeleksi titik dg masukan maksimum beserta titik-titik disekitarnya Lama iterasi berhubungan dg jari-jari titik terkuat. Semakin lama iterasi, jumlah titik yg terpilih semakin sedikit.

Algoritma Inisialisasi R1 dan R2 dan tmax (jml iterasi maksimal) Inisialisasi bobot wk = c1> 0 untuk k=0, …, R1 =c2 < 0 untuk k=R1+1, …, R2 Inisialisasi xi=0 (i=1,2, …,n) t=0 Selama t<max, lakukan : Hitung net masukan x i =c1Σ x i+k(lama) + c2 Σx i+k(lama) + c2 Σx i+k(lama) x_max= max(x i) Hitung fungsi aktivasi x i=min(x_max,max(0,x i)) t = t +1

Contoh Soal Penyelesaian Gunakan algoritma topi meksiko pada vektor masukan x dg 7 unit : (0,0 0,5 0,8 1,0 0,8 0,5 0,0). Gunakan parameter R1=1, R2=2, c1=0,6 dan c2= -0,4 Penyelesaian Modifikasi nilai xi dalam iterasi pertama : X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 0,6 0,0 0,5 0,8 1,0 0,8 0,5 0,0 - 0,4 0,6

Iterasi berikutnya : x1=0,6x1(lama) + 0,6 x2(lama) – 0,4 x3(lama) x2=0,6x1(lama) + 0,6 x2(lama) + 0,6 x3(lama) – 0,4 x4(lama) x3= -0,4 x1(lama) + 0,6 x2(lama) + 0,6 x3(lama) + 0,6 x4(lama) – 0,4x5(lama) x4= -0,4 x2(lama) + 0,6 x3(lama) + 0,6 x4(lama) + 0,6 x5(lama) – 0,4x6(lama) x5= -0,4 x3(lama) + 0,6 x4(lama) + 0,6 x5(lama) + 0,6 x6(lama) – 0,4x7(lama) x6= -0,4 x4(lama) + 0,6 x5(lama) + 0,6 x6(lama) + 0,6 x7(lama) x7= -0,4 x5(lama) + 0,6 x6(lama) + 0,6 x7(lama) Iterasi - 1 : x1=0,6 (0,0) + 0,6 (0,5) – 0,4(0,8) = -0,2 x2=0,6 (0,0) + 0,6 (0,5) + 0,6 (0,8) – 0,4 (1,0) = 0,38 x3= -0,4 (0,0) + 0,6 (0,5) + 0,6 (0,8) + 0,6 (1,0) – 0,4 (0,8) = 1,06 x4= -0,4 (0,5) + 0,6 (0,8) + 0,6 (1,0) + 0,6 (0,8) – 0,4 (0,5) = 1,16 x5= -0,4 (0,8) + 0,6 (1,0) + 0,6 (0,8) + 0,6 (0,5) – 0,4 (0,0) = 1,06 x6= -0,4 (1,0) + 0,6 (0,8) + 0,6 (0,5) + 0,6 (0,0) = 0,38 x7= -0,4 (0,8) + 0,6 (0,5) + 0,6 (0,0) = -0,2

x_max = 1.16 Fungsi aktivasi menghasilkan : x1 = min(1.16, max(0, -0.2)) = 0 x2 = min(1.16, max(0, 0.38)) = 0.38 x3 = min(1.16, max(0, 1.06)) = 1.06 x4 = min(1.16, max(0, 1.16)) = 1.16 x5 = min(1.16, max(0, 1.06)) = 1.06 x6 = min(1.16, max(0, 0.38)) = 0.38 x7 = min(1.16, max(0, -0.2)) = 0 Didapat x = (0, 0.38 , 1.06 , 1.16 , 1.06 , 0.38 , 0)

Iterasi - 2 : x1=0,6 (0,0) + 0,6 (0,38) – 0,4 (1,06) = -0,196 x2=0,6 (0,0) + 0,6 (0,38) + 0,6 (1,06) – 0,4 (1,16) = 0,39 x3= -0,4 (0,0) + 0,6 (0,38) + 0,6 (1,06) + 0,6 (1,16) – 0,4 (1,06) = 1,14 x4= -0,4 (0,38) + 0,6 (1,06) + 0,6 (1,16) + 0,6 (1,06) – 0,4 (0,38) = 1,66 x5= -0,4 (1,06) + 0,6 (1,16) + 0,6 (1,06) + 0,6 (0,38) – 0,4 (0) = 1,14 x6= -0,4 (1,16) + 0,6 (1,06) + 0,6 (0,38) + 0,6 (0) = 0,39 x7= -0,4 (1,06) + 0,6 (0,38) + 0,6 (0) = -0,196 x_max = 1.66 Fungsi aktivasi menghasilkan : x1 = min(1.66, max(0, -0.196)) = 0 x2 = min(1.66, max(0, 0.39)) = 0.39 x3 = min(1.66, max(0, 1.14)) = 1.14 x4 = min(1.66, max(0, 1.66)) = 1.66 x5 = min(1.66, max(0, 1.14)) = 1.14 x6 = min(1.66, max(0, 0.39)) = 0.39 x7 = min(1.66, max(0, -0.196)) = 0 Didapat x = (0, 0.39 , 1.14 , 1.66 , 1.14 , 0.39 , 0)

Iterasi bisa dilanjutkan. Tampak pola yang terbentuk seperti topi Yang teruncing adalah pemenangnya.

JARINGAN HAMMING Digunakan untuk menentukan vektor contoh mana yang paling mirip dengan masukan yang diberikan. Vektor contoh akan menentukan bobot jaringan Misal, x dan y adalah 2 buah vektor.

Arsitektur MAXNET Y1 Y2 x4 1 x3 x1 x2 Masing-masing node terhubung dengan garis koneksi yang memiliki bobot

Contoh Soal JARAK HAMMING Jumlah komponen yang sama antara vektor masukan dengan vektor contoh. Contoh Vektor masukan x = (1, 1, -1, -1), vektor contoh e(1) = (1, -1, -1, -1) Memiliki jarak hamming = 3 Contoh Soal Diketahui 2 buah vektor contoh e(1)=(1, -1, -1, -1) dan e(2)=(-1, -1, -1, 1). Gunakan jaringan Hamming untuk menentukan vektor yang paling mirip dengan masing-masing dari 4 buah vektor berikut : (1, 1, -1, -1) (1, -1, -1, -1), (-1, -1, -1, 1) dan (-1, -1, 1, 1)

[ ] Penyelesaian Menghitung bobot wji= = ei (j) 0,5 -0,5 -0,5 -0,5 0,5 -0,5 -0,5 -0,5 -0,5 -0,5 -0,5 0,5 bj = 4/2 =2 (j = 1,2) 2 Evaluasi kemiripan dg vektor pola contoh Vektor x = (1,1,-1,-1) y_net1 = 2 + 1 (0,5) + 1(-0,5) – 1 (-0,5) – 1 (-0,5) = 3 y_net2 = 2 + 1 (-0,5) + 1(-0,5) – 1 (-0,5) – 1 (0,5) = 1 Gunakan jaringan maxnet untuk menghitung unit pemenang, misal є= 0,2

a1(0)=y_net1=3; a2(0)=y_net2=1 Iterasinya menghasilkan : a1(1)=f(3-0,2(1))=f(2,8)=2,8; a2(1)=f(1-0,2(3))=f(0,4)=0,4 a1(2)=f(2,8-0,2(0,4))=f(2,72)=2,72; a2(2)=f(0,4-0,2(2,8))=f(-0,16)=0 Karena yang bernilai positif a1, maka vektor contoh e(1) merupakan vektor yang paling cocok dengan vektor masukan x(1, 1, -1, -1) Vektor x = (1, -1, -1, -1) Y_net1 = 2 + 1 (0,5) – 1(-0,5) – 1 (-0,5) – 1 (-0,5) = 4 Y_net2 = 2 + 1 (-0,5) – 1(-0,5) – 1 (-0,5) – 1 (0,5) = 2 Karena yang terbesar y_net1, maka vektor contoh e(1) merupakan vektor yang paling cocok dengan vektor masukan x(1, -1, -1, -1)

Vektor x = (-1, -1, -1, 1) y_net1 = 2 – 1 (0,5) – 1(-0,5) – 1 (-0,5) + 1 (-0,5) = 2 y_net2 = 2 – 1 (-0,5) – 1(-0,5) – 1 (-0,5) + 1 (0,5) = 4 Karena yang terbesar y_net2, maka vektor contoh e(2) merupakan vektor yang paling cocok dengan vektor masukan x(-1, -1, -1, 1) Vektor x = (-1, -1, 1, 1) y_net1 = 2 – 1 (0,5) – 1(-0,5) + 1 (-0,5) + 1 (-0,5) = 1 y_net2 = 2 – 1 (-0,5) – 1(-0,5) + 1 (-0,5) + 1 (0,5) = 3 Karena yang terbesar y_net2, maka vektor contoh e(2) merupakan vektor yang paling cocok dengan vektor masukan x(-1, -1, 1, 1)

SOAL LATIHAN 1. Ulangi contoh pada algoritma topi meksiko dengan parameter R1=1 dan R2=3. Gambarkan grafiknya untuk t=0, t=1 dan t=2. 2. Gunakan algoritma topi meksiko pada vektor : x = (1.4 , 1.2 , 0.7 , 1.1 , 2.3 , 3.1 , 2.4 , 2,6) Dengan parameter R1=2, R2=3, c1=0,5, c2= - 0,5 3. Diketahui 4 buah vektor contoh pola Gunakan jaringan Hamming untuk menentukan vektor contoh yang paling mirip dengan vektor masukan berikut : . # . # # # # . # . # . . # . # # # . # . a. b. # # # # . # # # . . # . . # #