DASAR-DASAR DIETETIK KLINIK OLEH : Ns. Yonrizal Nurdin, S.Kep, M.Biomed
Dasar – Dasar Dietetik Klinik PENDAHULUAN Dalam Keadaan sehat nutrisi kebutuhan pokok Sakit Nutrisi dikesampingkan Obat pokok Gangguan nutrisi 50 % diet bersisa Pasien Katabolik rendah Waktu perawatan pendek tidak banyak efek
Pada kedaan sakit kebutuhan meningkat karena : Bila penyakit berat & perawatan lama spt Typhus ABD, Kanker, dll gizi akan menimbulkan masalah : Katabolisme Starvation Lama Kekurangan Gizi Resiko Kematian Pada kedaan sakit kebutuhan meningkat karena : Panas BMR 1 ºC 10 % BMR Stress factors Dibutuhkan utk penyembuhan penyakit. Dlm proses penyembuhan dibutuhkan zat utk perbaikan sel yg rusak
Sebaliknya, sewaktu sakit intake menurun : Pasien dlm kecemasan Anorexia Panas Toxin Kondisi pasien lemah Ada rasa sakit Suasana asing Menu tdk sesuai dgn selera / kebiasaan makan Kekurangan Gizi pada pasien disebabkan : Intake menurun Penyerapan terganggu Gangguan GIT, mual, muntah Transfortasi terganggu
Utilisasi / Kenetika zat gizi ditingkat sel terganggu Resiko gangguan gizi Lama dirawat Infeksi Sekunder Meningkat Kematian meningkat APA TUJUAN PENATAAN DIET PADA ORANG SAKIT ? Mencegah timbulnya / bertambah beratnya suatu penyakit Mempersiapkan tindakan pengobatan Mempercepat proses penyembuhan Merupakan suatu terapi spt : Diet DM
III. SIAPA YANG TERLIBAT DLM PENJAGA STATUS GIZI PASIEN ? Dokter yg merawat Ahli Gizi Perawat Keluarga Pasien IV. APA AKTIFITAS DLM MENGELOLA DIETETIK DI KLINIK : Diagnosa Masalah Gizi Penentuan Status Gizi pasien I. M . T Tebal Lemak Lila BB/ TB, BB/ U, TB/ U Lab - HB - Albumin - Globulin - Dll
Menentukan kebutuhan : Kebutuhan Harian Kebutuhan Penganti Kebutuhan Tambahan Menentukan riwayat makan pasien sebelum sakit : Pola makan Frekuensi makan Kesukaan Pantangan Dll Mempersiapkan terapi gizi Memberikan dukungan thd pasien memenuhi ketentuan diet mereka Evaluasi - Intake - Respon - Status Gizi - Lab. Pendukung
DIMANA PERAWAT BERPERAN ? Pengukuran status gizi pasien baru masuk Memberikan dukungan thd pasien agar diet dipatuhi Follow up diet pasien/ status gizi Evaluasi diet / status gizi pasien KENAPA PERLU DIET PASIEN DIPERHATIKAN ? Mencegah komplikasi Memperpendek hari rawatan Mencegah kematian pasien Setelah sembuh status gizi tdk terlalu buruk Consumer satisfaction RS Mirip Hotel Pelayanan friendly Tidur enak Makan enak Keamanan baik
PASIEN APA SAJA YG PERLU PERHATIAN KHUSUS DIETNYA ? Starvation ( masukan nutrisi ) yg kurang Trauma & pembedahan sedang besar Sepsis Luka bakar luas Gagal Organ Status gizi sewaktu masuk sudah jelek
ROUTE PEMBERIAN MAKAN PASIEN Fisiologis mulut Enteral Perenteral - Tdk mau makan - Tdk dpt makan - Tdk boleh makan Parenteral utk sementara sampai usus berfungsi normal
MODIFIKASI DIET NORMAL BERUPA : Perubahan konsistensi makanan MS, MC,ML,MB Perubahan kandungan energi DM Perubahan jumlah protein gagal ginjal Perubahan lemak PJK Menghilangkan satu jenis makanan alergi Mengatur porsi energi Frekuensi & porsi makanan Metoda / route pemberian
PRINSIP DASAR PENGATURAN DIET PASIEN Diet merupakan bagian proses penyembuhan Sedapat mungkin mendekati kebutuhan Relatif fleksibel Diutamakan melalui oral Diet khusus diberikan indikasi kuat & sebaiknya cepat diganti
KONSEP DASAR PELAKSANAAN ASUHAN NUTRISI RS pelayanan kesehatan rujukan rawat inap Tugas penyembuhan & pemulihan dituntut berperan mencegah penyakit Saat ini berada dlm masa transisi epidemiologi Perobahan pola penyakit infeksi degeneratif Perkembangan - pola penyakit - IPTEK - Tuntutan klien Pasien perlu dikelola secara terpadu : - Asuhan medis Baru dimulai era 50 an Di RSCM - Asuhan keperawatan - Asuhan nutrisi Sekarang berkembang tim asuhan nutrisi disekitar RS tipe A,B,C
Asuhan gizi Suatu kegiatan/ proses pengasuhan thd perawat dari segi gizi klien. Tergantung : Keadaan sakit klien Diagnosa/ perjalanan penyakit Status gizi sebelum masuk RS Kegiatan : D/ status gizi Identifikasi masalah & kebutuhan gizi Membuat rencana tindak lanjut Menerapankan kegiatan asuhan gizi Evaluasi / follow up asuhan gizi
Asuhan nutrisi lebih komplek Menyediakan diet cukup/sesuai dgn penyakit Mengkaji asupan nutrisi Perubahan nutrisi Pemberian makanan selain oral (enteral & parenteral) Penyuluhan gizi
PERANAN PERAWAT DLM ASUHAN NUTRISI Anggota tim teratur berkontak dgn pasien Kegiatan perawat : Hub. Komunikasi dgn dokter & ahli Mengusul diet sementara bila dokter tdk ada Informasi dokter dan ahli gizi ttg respon pasien thd diet Penghub antara pasien dgn dokter dan ahli gizi Membantu pasien pada saat makan Ciptakan suasana menyenangkan pada saat pasien makan Menyiapkan pasien sebelum makan Membantu pasien memasukan makanan Memnbantu pasien cacat ttt supaya bisa makan Memberikan dorongan agar diet pasien habis
Menerjemahkan diet pasien Menjelaskan alasan perobahan diet Menjawab pertanyaan yg berhubungan dgn makanan Observasi / follow up / evaluasi diet pasien Makanan disukai Mencacat asupan makanan pasien Membertahu dokter dan ahli gizi mengenai respon pasien ttg makanan Merencanakan perawatan dirumah Identifikasi kebutuhan pasien Menyusun rencana konsultasi gizi
PENYAKIT YG BERHUB DGN DIET KHUSUS Diet & penyakit berhubungan melalui : 1. Penggunaan diet sebagai terapi Contoh : DM glukosa 2. Penyakit yg disebabkan pola makan ttt Contoh : Gaky, Kebutaan senja 3. Penyakit insiden berobah oleh karena diet Contoh : Ca mammae, Ca lambung, Ca usus besar
ANALISA DIET Informasi thd pola & kebiasaan kuantitas makanan pasien sebelum sakit Riwayat diet sebelum sakit Pola makan : - Budaya - Agama/kepercayaan - Status sosek - Personal preference - Rasa lapar/kenyang - Kesehatan Aktifitas fisik D/ keperawatan nutrisi Masalah kesehatan & nutrisi : Malnutrisi Overnutrisi Anorexsia
PENGATURAN DIET PADA PASIEN Masalah sering kesulitan makanan Hal yg perlu diperhatikan : Jumlah makanan : BMR Pertumbuhan jaringan Menganti energi hilang Memenuhi kebutuhan selama sakit Macam & susunan makanan Modifikasi diet khusus Bentuk makanan MS demam sangat tinggi MC demam tinggi Makan cincang serat ML demam, diare MB sembuh
Cara memberi makanan Oral Enteral hidung, lambung/usus 12 jari Parenteral Total parenteral