Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -I” 2.
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Vektor dalam R3 Pertemuan
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor” 2.
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
Translasi Rotasi Refleksi Dilatasi
Open Course Selamat Belajar.
VEKTOR Mata Kuliah : Matematika Elektro Oleh : Warsun Najib
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
1 ANALISA VARIABEL KOMPLEKS Oleh: Drs. Toto’ Bara Setiawan, M.Si. (
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
VIII. Bilangan Kompleks, Phasor,Impedans,admitans
BILANGAN KOMPLEKS.
FUNGSI KOMPLEX Yulvi zaika.
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Bilangan Kompleks.
Kapita Selekta Matematika Permutasi dan Kombinasi
Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
ALJABAR.
1suhardjono waktu 1Keterkatian PKB dengan Karya Inovatif, Macam dan Angka Kredit Karya Inovatif (buku 4 halaman ) 3 Jp 3Menilai Karya Inovatif.
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -I” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Mengenal Sifat Material I” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
Matematika Diskrit Dr.-Ing. Erwin Sitompul
3. MATRIKS, RELASI, DAN FUNGSI
KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 15, pilihlah salah satu
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
Materi Kuliah Kalkulus II
ASIKNYA BELAJAR MATEMATIKA
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
MODUL KULIAH MATEMATIKA TERAPAN
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Luas Daerah ( Integral ).
FUNGSI MATEMATIKA DISKRIT K- 6 Universitas Indonesia
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan Fasor
PELUANG SUATU KEJADIAN
BAB I SISTEM BILANGAN.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
ITK-121 KALKULUS I 3 SKS Dicky Dermawan
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-3 1.
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
BAB I SISTEM BILANGAN.
Kompleksitas Waktu Asimptotik
WISNU HENDRO MARTONO,M.Sc
Kapita Selekta Matematika
PERTEMUAN 5 Dosen VENY TRIYANA ANDIKA SARI
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
Apakah Bilangan Kompleks itu ?
AFLICH YUSNITA F, M.Pd. STKIP SILIWANGI BANDUNG
Transcript presentasi:

Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1

Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2

Disajikan oleh Sudaryatno Sudirham melalui 3

BILANGAN KOMPLEKS 4

Definisi 5 Dalam buku Erwin Kreyszig kita baca definisi bilangan bilangan kompleks sebagai berikut Bilangan kompleks z ialah suatu pasangan terurut (x,y) dari bilangan nyata x, y, yang kita tuliskan Kita akan mencoba memahami definisi ini secara grafis, mulai dari pengertian tentang bilangan nyata. kita tuliskan bagian nyata (real part) dari z bagian khayal (imaginary part) dari z

Bilangan Nyata 6 Kita mengenal bilangan nyata bulat seperti 1, 2, 3 dan seterusnya; bilangan nyata pecahan ¼, ½, ¾ dan seterusnya, serta bilangan nyata yang hanya dapat di angankan seperti . Walaupun hanya dapat diangankan, bilangan ini tetap nyata, nilainya adalah 3,14……., dengan angka desimal yang tak diketahui ujungnya. Secara grafis, bilangan nyata dapat digambarkan posisinya di suatu sumbu yang disebut sumbu nyata, | | | | | | | |

Tinjaulah suatu fungsi tidak ada nilai y yang nyata untuk x negatif namun untuk x yang negatif dapat didefinisikan suatu bilangan imajiner (khayal) 7

8 Jika bilangan nyata 1 menjadi satuan dari bilangan nyata, misalnya maka bilangan imajiner j =  1 menjadi satuan dari bilangan imajiner, misalnya

Pernyataan Bilangan Kompleks 9 Satu bilangan kompleks z merupakan jumlah dari komponen nyata dan komponen imajiner dan dituliskan bagian nyata bagian imajiner bilangan kompleks

Bilangan kompleks dapat digambarkan di bidang kompleks yang dibatasi oleh sumbu nyata (diberi tanda Re) dan sumbu imajiner (diberi tanda Im) yang saling tegaklurus satu sama lain setiap titik di bidang kompleks menunjukkan posisi bilangan-kompleks (x,,y) dengan x adalah komponen nyata dan y adalah komponen imajiner-nya 10

11  a Re Im j b  disebut argumen disebut modulus Diagram Argand

CONTOH 12 Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai Sudut dengan sumbu nyata adalah Pernyataan z 1 dapat kita tuliskan

CONTOH 13 Suatu bilangan kompleks dinyatakan sebagai Pernyataan ini dapat kita tuliskan

Kesamaan Bilangan Kompleks 14 merupakan nilai mutlak Modulus Dua atau lebih bilangan kompleks bisa saja memiliki nilai  yang sama akan tetapi dengan sudut  yang berbeda; atau sebaliknya mempunyai nilai  sama akan tetapi memiliki  yang berbeda. Dua bilangan kompleks dikatakan sama besar jika mereka mempunyai baik  maupun  yang sama besar. Dengan kata lain, mereka memiliki bagian nyata dan bagian imajiner yang sama besar..

Negatif dari Bilangan Kompleks 15 Nilai negatif dari suatu bilangan kompleks adalah nilai negative dari kedua komponennya Jika maka Re Im a jb

CONTOH 16 Sudut dengan sumbu nyata z 1 dapat dinyatakan sebagai Jika maka

Konjugat Bilangan Kompleks 17 Konjugat dari suatu bilangan kompleks z adalah bilangan kompleks z * yang memiliki komponen nyata sama dengan z tetapi komponen imajinernya adalah negatif dari komponen imajiner z. Re Im 

CONTOH: 18 Jika maka Sudut dengan sumbu nyata z dapat dinyatakan sebagai Re Im

CONTOH: 19 Jika maka Re Im Jika maka Re Im

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks 20 Hasil penjumlahan dua bilangan kompleks merupakan bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan jumlah komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan jumlah komponen imajiner. Hasil selisih dua bilangan kompleks adalah bilangan kompleks yang komponen nyatanya merupakan selisih komponen nyata dan komponen imajinernya juga merupakan selisih komponen imajiner. 1. Operasi-Operasi Aljabar

CONTOH: 21 Diketahui

Perkalian Bilangan Kompleks 22 Perkalian dua bilangan kompleks dilaksanakan seperti halnya kita melakukan perkalian jumlah dua bilangan, yaitu dengan malakukan perkalian komponen per komponen Jika Perhatikan:

CONTOH: 23 CONTOH:

Pembagian Bilangan Kompleks 24 Hasil bagi suatu pembagian tidak akan berubah jika pembagian itu dikalikan dengan 1 CONTOH:

Fungsi Eksponensial Kompleks 25 Jika x adalah bilangan nyata maka fungsi ekponensial merupakan fungsi ekponensial nyata; y memiliki nilai nyata Jika z adalah bilangan kompleks fungsi eksponensial kompleks didefinisikan Melalui identitas Euler fungsi exponensial kompleks dapat kita tuliskan Pernyataan Bilangan Kompleks Bentuk Polar

Bentuk Polar 26 Representasi bilangan kompleks dalam bentuk polar adalah Re Im CONTOH: Misalkan suatu bilangan kompleks z = 10 e j0,5 Modulus bilangan kompleks ini adalah |z| = 10 dan argumennya  z = 0,5 rad Bentuk sudut sikunya adalah: Re Im

CONTOH: 27 Misalkan suatu bilangan kompleks z = 3+ j4 Modulus Argumen Representasi polar z = 5e j0,93 Re Im CONTOH: Misalkan Modulus Argumen tidak bernilai tunggal Di sini kita harus memilih  =  rad karena komponen imajiner 0 sedangkan komponen nyata  2 Re Im

CONTOH: 28 Misalkan Modulus Argumen komponen imajiner:  2 komponen nyata: 0 Representasi polar adalah. Re Im

Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks 29 Representasi polar dari bilangan kompleks mempermudah operasi perkalian dan pembagian. CONTOH: Misalkanz 1 = 10 e j0,5 dan z 2 = 5 e j0,4 Manfaat Bentuk Polar

Konjugat Kompleks 30 argumen konjugat berlawanan dengan argumen bilangan kompleks asalnya Re Im Relasi-relasi antara suatu bilangan kompleks dengan konjugat bilangan kompleks lainnya adalah sebagai berikut

CONTOH: 31 Misalkan

Kuliah Terbuka Pilihan Topik Matematika III Sesi 1 Sudaryatno Sudirham 32