Kelompok 5 Yulian Anggriawan 0910422043 Dera Satria Fitri 0910422039 Hadi Kurniawan 0910422037 Melinda Purnamasari 0910422035
Tahap pertama setelah fertilisasi terjadi CLEAVAGE/PEMBELAHAN Tahap pertama setelah fertilisasi terjadi
Proses Oogenesis
From single cell to 4 cell
Pembelahan 4 sel - Morula
What is Cleavage? Pembelahan/segmentasi mitosis yang terjadi secara berulang-ulang setelah fertilisasi (pada zigot) yang diaktifasi oleh enzim “mitosis promoting factor” (MPF). Bidang yang ditempuh oleh arah pembelahan bidang pembelahan. Ada 4 bidang, yaitu: Ekuator Latitudinal Meridian Vertical
Macam Pembelahan 1. Pembelahan Holoblastik (merata), terbagi: - Holoblastik equal (sempurna) sel membelah menjadi 2 sama besar dan berakhir menjadi blastomere yang terdiri dari 32 sel, contoh: bintang laut. - Holoblastik unequal (tidak sempurna) cepat pada kutub animal (KA) dan secara lambat pada kutub vegetal (KV) makromer dan mikromer, contoh: mamalia. 2. Pembelahan Meroblastik (tidak merata) - Meroblastik diskoidal pembelahan terjadi diujung telur yang tidak terdapat deutoplasma, ex: pada jenis telolecital. - Meroblastik superficial telur membelah pada permukaan telur, ex: kupu-kupu. 3. Pembelahan Holo-Meroblastik pembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal.
In this animation we see how an unequal division of the centrosome can result in an unequal cell division. Notice how the smaller mitotic apparatus gets "pushed" to the edge of the dividing cell. The RED area at the bottom of the unequal cell appears to really exist, "sticking" to the mitotic apparatus when it comes into contact.
Dengan terbentuknya berbagai macam pembelahan, maka telur dikelompokkan kepada beberapa tipe, yaitu: tipe oligolesital - isolesital yolk (deutoplasma) sedikit, terdistribusi merata. Ex: annelida. tipe homolesital/mesolesital jumlah yolk sedang. Ex: amphibia. tipe telolesital yolk banyak. Ex: reptil. tipe megalesital/centrolesital yolk terkonsentrasi ditengah telur. Ex: insecta Semakin sedikit jumlah yolk/kuning telur/deutoplasma maka akan semakin mempermudah terjadinya pembelahan secara merata pada telur.
Pembelahan radial holoblastis pada Sea Urchin Pembelahan I, meridional / KA –KV. Pembelahan II, meridional, tegak lurus bidang pembelahan I. Pembelahan III, Equatorial, tegak lurus bidang pembelahan sebelumnya. Pembelahan IV, sel daerah animal membelah secara meridional, menghasilkan sel yang mempunyai ukuran yang sama besar (mesomer) sedangkan sel daerah vegetal membelah sejajar equator menghasilkan 4 anak sel ukuran besar yang disebut makromer dan 4 kecil disebut mikromer. Akhir pembelahan VI. Embrio dengan 128 sel. Pembelahan VII, mulai terbentuk rongga yang disebut blastosul, disebabkan terjadi penumpukan cairan dan embrio berada pada stadiun blastula muda (holoblastula) yang bersilia. Pada pembelahan X, blastula tua, daerah KV menjadi lebih datar, sedang pada KA terbentuk silia yang lebih panjang. Blastula mempunyai silia untuk bergerak dalam rongga yang dibentuk oleh membran fertilisasi. Sel-sel blastomer akan menghasilkan enzim yang digunakan untuk mencerna membran fertilisasi waktu menetas.
Segmentasi pada sea urchin (A) Bidang pembelahan pada paruh ketiga dari pembelahan dan pembentukan lapisan sel-sel pada pembelahan 3-6. (B-D) Embrio hidup dilihat dari kutub animal. (B, C, D) menunjukkan bahwa tanpa membran fertilisasi visualisasi dari mesomer kutub animal. Makromer sentral, dan mikromer vegetatif yang membentuk sudut ke arah tengah.
Pembentukan mikromer tergantung pada waktu perkembangan, bukan pada jumlah pembelahan. (A) Segmentasi normal pda sea urchin, mikromer terbentuk pada segmentasi ke-4, (B, C) Segmentasi pertama atau ke-3 dihalangi (tertekan oleh air laut yang hypotonic). (D) Telur yang di bagi secara meridional. (Horstadius, 1939)
TERIMA KASIH Ada pertanyaan???