RONNY WIBOWO (20406648) JURUSAN TEKNIK MESIN SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT RONNY WIBOWO (20406648) JURUSAN TEKNIK MESIN
PENDAHULUAN Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti: pendingin udara, listrik, dan lain-lain). Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan air bersih pada building office Menara Allianz sangat diperlukan didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment, pengertian instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih.
PERMASALAHAN Sistem plambing penyediaan air bersih Perhitungan laju aliran pipa air bersih
PEMBATASAN MASALAH Sistem penyediaan air bersih Peralatan dan perlengkapan (Equipment) Instalasi plambing penyediaan air bersih Analisa perhitungan kebutuhan air bersih Analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih
LANDASAN TEORI SISTEM PLAMBING Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut. Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan sistem Plambing dibatasi pada pendistribusian dan penyediaan air bersih.
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan Air Bersih dan Air Buangan yang dhubungkan dengan sistem saluran kota. Adapun fungsi dari sistem instalasi plambing adalah : Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
Peralatan plambing Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang mendukung terbentuknya sistem plambing yang baik. Jenis peralatan plambing dalam artian khusus,istilah “Peralatan Plambing” meliputi : Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum. Peralatan untuk penyediaan air panas. Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi. Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
Peralatan plumbing Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan peralatan tersebut diatas, istilah “Peralatan plambing” seringkali digunakan untuk mencakup : Peralatan pemadaman kebakaran. Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik). Peralatan penyediaan gas. Peralatan dapur. Peralatan untuk mencuci (laundry). Peralatan pengolahan sampah. Berbagai instalasi pipa lainnya.
Peralatan plambing Alat plambing adalah semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air (memasukan) air panas atau air dingin, dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada : ● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air. ● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
Sistem plambing Perencanaan dan perancangan sistem plambing dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan elemen lainnya dalam gedung.
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH Rancangan konsep Dalam menyiapkan rancangan konsep sistem plambing, hal-hal berikut ini perlu diketahui : Jenis dan penggunaan gedung Denah bangunan Jumlah penghuni
Sistem plambing penyediaan air bersih Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan air adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk tujuan ini, seperti pada tabel 2.1 Tentang Standar Kualitas Air bersih di berbagai negara, tabel 2.2 Tentang Standar kualitas air bersih di Indonesia, dan Tabel 2.3 Kadar sisa klor dalam air keluar keran
Diagram sistem penyediaan air bersih
BAHAN DAN PERCOBAAN Diagram Alir Penelitian :
Pembahasan sistem Penyediaan Air Bersih Pada sistem ini, sumber air bersih yang didapatkan untuk penyuplaian air bersih pada gedung ini ada 2 sumber, yaitu : Sumber air bersih dari PDAM Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih dari Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber air bersih yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk menyuplai air bersih selama 24 jam dan ditampung didalam Ground Water Tank (tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof Water Tank (tangki atas) untuk menampung debit air yang dipompakan melalui pompa air bersih.
Pembahasan sistem Penyediaan Air Bersih Sumber air bersih dari Deep Well Sumber air bersih yang didapat dari deep well tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM, karena sumber air bersih dari deep well hanya akan digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air bersih dari deep well sama dengan sumber air bersih pada perumahan yang didapat dari proses pengeboran dalam tanah, hanya skala proses pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih besar dibandingkan dengan sumur pompa rumahan, dan air bersih yang didapat langsung disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air bawah) dengan pompa deep well.
Peralatan dan perlengkapan (Equipment) Untuk Penyediaan Air Bersih Pengertian equipment disini adalah untuk menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi sistem Plumbing, dan dimana equipment untuk sistem air bersih yang digunakan pada gedung ini, sebagai berikut : * Pompa-Pompa a. P.A.B b. Sand Filter c. CF (Carbon Filter) d. P.Booster e. RWT (Roof Water Tank) f. GWT (Ground Water Tank)
Peralatan dan perlengkapan (Equipment) Untuk Penyediaan Air Bersih ** Deep Well Pengeboran Proses ini berada di dekat taman belakang pada gedung ini, agar mendapatkan air yang bersih pengeboran dilakukan dengan kedalaman 20 m. Karena di kedalaman itu didapatkan hasil air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Gambar pengeboran
Peralatan dan perlengkapan (Equipment) Untuk Penyediaan Air Bersih Pompa Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumah- rumah. Pompa ini berfungsi untuk menyedot air bersih dari tanah yang telah dilakukan pengeboran dan langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air bersih dari deep well ini yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
Gambar diagram Deep Well
Instalasi plumbing penyediaan air bersih Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa dalam sistem plumbing penyediaan air bersih. Sistem ini adalah dimana Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).
Instalasi plumbing penyediaan air bersih Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Peralatan utama Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan adalah pipa dan sambungan pipa yang telah ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan pada instalasi plumbing penyediaan air bersih gedung ini menggunakan 3 macam jenis pipa, yaitu : PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride) PIPA PPR (Polypropylene Random) PIPA Galvanis
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Perkiraan Jumlah Penghuni Proses ini adalah untuk mengetahui jumlah penghuni gedung ini, di mana gedung yang seluas 42000 m² dan perbandingan luas lantai yang efektif (lihat tabel 2.6), maka kita akan mengetahui perkiraan jumlah penghuni gedung ini dengan menggunakan persamaan (2.4), sebagai berikut : (0,6) x (42000) / 5 = 5040 orang Keterangan : µ : (0.6) perbandingan luas lantai yang efektif (tabel 2.6) L : luas bangunan gedung ini
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Perhitungan Pemakaian Air Bersih Proses ini akan mengambil data dari tabel 2.6 yang di mana pemakaian pada gedung kantor sebesar 100 liter/hari per orang, maka akan di dapat dengan persamaan 2.5 seperti ini : Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari Keterangan : n : 5040 orang (jumlah penghuni) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari 100 : lihat tabel 2.6 (pemakaian air rata-rata per hari)
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Perhitungan Pemakaian Air Bersih Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart atau mesin pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan 2.6 : Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari Keterangan : Qd : debit air bersih rata-rata per hari 1,20 : (100 lihat tabel 2.6 + 20%) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam, dapat diketahui dengan persamaan 2.7 maka : Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam Keterangan : Qh : pemakaian air bersih per jam Qd : 604,8 m³/hari t : waktu pemakaian rata-rata per hari (lihat tabel 2.6)
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan 2.2 dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan 2.3, maka : Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam Qm – max = (3) x (75.6)/60 = 3.78 m³/menit
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Hasil kebutuhan penyediaan air bersih.
Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing Berdasarkan unit beban alat plambing, gedung ini yang mempunyai 28lantai, alat plambing untuk penyediaan air bersih pada setiap lantainya terdiri atas 1 janitor (bak cuci pel), 1 pantry(bak cuci piring), 6 bak cuci tangan bersama (tempat wudhu), 5 bak cuci tangan kecil, 1 pancuran mandi, 1 pancuran air kolam, dan 3 pancuran tanaman. Dengan tabel di bawah ini dapat dihitung unit beban alat plumbing yang berlantai 28
Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing
GAMBAR Hubungan antara unit beban alat plumbing dengan laju aliran Kurva (1) untuk sistem yang sebagian besar dengan tangki gelontor
Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing Dengan dilihat pada gambar (2.34) (b) kurva (1), diperoleh pemakaian air secara serentak pada 28 lantai ini kira-kira sebesar 150 liter/menit. Karena alat plambing pada setiap lantai sama, maka jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung dapat diketahui dengan persamaan (2.8) adalah : QS = 28 x 36 = 1008 Keterangan : QS : hasil dari jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung n: 28 lantai h: 36 jumlah perhitungan unit beban alat plambing
GAMBAR Hubungan antara unit beban alat plumbing dengan laju aliran Kurva (2) untuk sistem yang sebagian besar dengan katup gelontor
Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing Dan dari kurva tersebut pada gambar (2.34) (a) kurva (1), maka diperoleh perkiraan pemakaian air serentak sebesar 680 liter/menit. Ini adalah pemakaian air puncak untuk gedung secara keseluruhan.
Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan pada gedung ini, dan untuk mengetahui dimensi pipa air bersih dengan menentukan debit pengaliran. Berikut adalah perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari ground water tank menuju ke roof tank.
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Dimana data yang di dapatkan: Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2 m/detik Volume roof tank (Vrt) = 60 m³ Waktu pemompaan = 30 menit = 1800 detik Volume ground water tank (Vgwt) = 900 m³
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit pengaliran yang di rencanakan dari ground water tank dan roof tank dengan menggunakan persamaan 2.9, sebagai berikut :
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank, dengan menggunakan persamaan 2.10 sebagai berikut : Diameter yang tersedia di pasaran adalah 100 mm, maka dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof water tank adalah 84,8 mm atau 4 inch.
Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih) Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air bersih dari PDAM ke dalam gedung ini dan harus mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai kelebihan laju aliranya dengan menggunakan persamaan 2.11 dapat diketahui sebagai berikut : Dengan data yang di dapatkan adalah : Data dapat diperoleh Q1 = 75,6 + 6,75 m³/jam = 82.35 m³/jam Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari kelebihan kapasitas aliran), ini untuk mengantisipasi adanya kerugian atau penurunan kinerja pompa Dari hasil pemakaian air bersih per jam Qh = 75,6 m³/jam
Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih) Perhitungan laju aliran : Q = 82,35 – 75,6 m³/jam = 6,75m³/jam Jadi, hasil dari laju aliran debit pipa dinas gedung ini adalah 6,75 m³/jam. Jadi laju aliran ditambah Q : Q dititik A-B : = (Q1) + 6,75 m³/jam = 75.6 + 6,75 m³/jam = 82,35 m³/jam = 1372,5 liter/menit
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head kerugian gesek dalam pipa dan menentukan laju kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan bilangan Reynolds 2.12, rumus Hazen-Williams 2.13, dengan persamaan 2.14, dan persamaan 2.15 untuk mencari nilai dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. Dengan data yang di dapatkan adalah : v air (viskositas kinematik) = ft2/s = m²/s Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 3” = 80 mm = 0,08 m Panjang (L) pipa PVC = 130 m
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Sebelum mencari bilangan Reynolds, kita harus mengetahui nilai dari kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa, dengan menggunakan persamaan 2.14 sebagai berikut : Keterangan : A : panjang aliran pipa lurus (m²) D : 0,08 m
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Dengan persamaan 2.15 untk mencari nilai kecepatan rata-rata di dalam pipa, sebagai berikut : Keterangan : v : kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s) Q : 6,75 m³/jam A : 0,05024 m²
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Perhitungan bilangan Reynolds, seperti di bawah ini : Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan Reynolds ini, maka hasil aliran ini bersifat “turbulen”.
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek dari pipa lurus, dengan persamaan 2.13 Hazen- Williams di bawah ini : Keterangan : hf : kerugian head (m) Q : 6,75 m³/jam C : 130 (lihat pada tabel 2.13) L : 130 m D : 0,08 m
Untuk Mengetahui Kerugian Tekanan Data yang diperoleh : Q = 109,5 liter/menit = 1,825 liter/detik D = 0,08 m = 3 inch C = 130 (dari tabel 2.35) L = 130 m
Untuk Mengetahui Kerugian Tekanan Dan untuk mendapatkan besarnya kolom air dari pipa air bersih menggunakan persamaan 2.17, seperti berikut : Data yang diperoleh : Q = 1372,5 liter/menit L = 130 m ∆p dititik A-B ∆p = 1 mm kolom air/meter x L = 1 x 130 = 130 mm kolom air/meter = (0,13 mka x 0,1)bar = 0,013 bar
Untuk Mengetahui Head Total Pompa Data yang diperoleh : Hd = 120 m Hreq = 10 m Hf = 182,76 m Hs = 120 + 10 + 182,76 = 312,76 m
Untuk Mengetahui Head Total Pompa Dan untuk mengetahui head total pompa untuk mengalirkan jumlah air bersih yang sesuai dirancang adalah : Data yang diperoleh : Hs = 312,76 m ∆hp = 0 Hf = 182,76 m = head kecepatan keluar
Pemilihan Pompa Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini adalah : Pompa Untuk Reservoir Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini adalah : Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam Kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 1260 liter/menit. Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam, sehingga membutuhkan 2 pompa air bersih yang sama, jadi kapasitas pompa adalah : = 55 + 55 = 110 m³/jam = 1833,33 l/menit
POMPA RESERVOIR Kapasitas pompa disengaja oleh perancang dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan. Pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air bersih yang dibutuhkan. Spesifikasi pompa, yaitu : 3 phase 380 volt 50 Hz Seri pompa : Sp 55.10 Q : 55 m³/jam Total head : 718,77 m Pipa : 4” Motor : Ms 7000 Kw : 11,2
KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan kebutuhan air bersih dalam perencanaan sistem plambing, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Di dalam perencanaan sistem plambing, diperlukan adanya suatu prosedur perencanaan, undang-undang, peraturan, dan standar. Dimana pembahasan prosedur perencanaan ini meliputi rancangan konsep, penilitian lapangan, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan rancangan pelaksanaan dari sistem plambing. Perancangan sistem penyediaan air bersih pada gedung ini menjelaskan tentang kualitas air dan pencegahan pencemaran air.
KESIMPULAN Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini ditunjukkan standar kualitas air bersih dan air minum berbagai negara, standar air bersih dan air minum di Indonesia, dan kadar sisa klor dalam air keluar keran. Sumber air bersih pada sistem penyediaan air bersih dalam gedung ini adalah air dari PDAM dan Deep Well. Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang digunakan pada sistem penyediaan air bersih ialah pompa air bersih, sand filter, carbon filter, pompa booster, tangki air bawah (GWT), tangki air atas (RWT), dan proses pengambilan air bersih dengan cara Deep Well.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam gedung ini, kebutuhan penyediaan air bersih dapat diketahui dengan perhitungan, dimana pemakaian air bersih menurut berbagai literature, menurut penggunaannya, pemakaian air rata-rata per orang setiap hari, dan pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan ukuran pipa cabang air. Perkiraan jumlah penghuni pada gedung ini adalah 5040 orang, perkiraan ini didapatkan dari hasil perhitungan luas bangunan gedung ini. Jumlah kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 504 m³/hari. Jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung ini adalah 1008
KESIMPULAN Jumlah pemakaian air puncak untuk gedung secara keseluruhan adalah 680 liter/menit. Mengetahui dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank adalah 4 inch, hasil itu di dapatkan dari debit pengaliran. Mengetahui debit pipa dinas (pipa air bersih) dengan perhitungan laju aliran sebesar 6,75 m³/jam. Mengetahui bilangan Reynolds dari kecepatan rata-rata laju aliran adalah bersifat turbulen, karena Re = 94284210,53 Head kerugian gesek dalam pipa lurus diketahui sebesar 182,76 m
KESIMPULAN Kerugian tekanan dalam pipa air bersih sebesar 5578,10 m Besarnya kolom air dalam pipa adalah 0,013 bar Hasilnya head statis total sebesar 312,76 m Head total pompa pada gedung ini adalah 718,77 m Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam
SEKIAN DAN TERIMA KASIH