LATAR BELAKANG MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Psikologi sebagai Ilmu
Advertisements

Metode penelitian dan Perkembangan Anak Santi E. Purnamasari, M.Si.
Dhini Wirasanti Rahadian
PERMASALAHAN PENELITIAN
PERILAKU PROSOSIAL Defenisi Faktor pendukung or penghambat
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Bab 3 Kecerdasan emosi.
MEMILIH METODE PENELITIAN
Sumber: Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi
Kepuasan Kerja pada Bidan
KESADARAN PENDIDIKAN SUKU ASLI DI KECAMATAN BANTAN (Studi kasus Keterbelakangan Tingkat pendidikan suku asli di Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air dan.
QOTRIN NIDA RAHMATA SARI UNIVERSITAS GUNADARMA
Latar Belakang Masalah
Pengungkapan diri pada remaja puteri melalui status updates dalam Facebook Oleh Nita Indrawati.
Pengungkapan Diri Pada Pria Yang Melakukan Perkawinan Poligami
DEPRESI PADA PRIA DEWASA MADYA PENGANGGURAN YANG BARU MENIKAH
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA
Kepedulian Sosial Pada Remaja Yang Menghabiskan Waktunya Untuk Bermain Game Online Eva Wijayanti
Penyesuaian diri remaja yang mempunyai ibu perokok
A. Latar belakang Seorang wanita mengalami post power syndrome (Dwiputri, 2010) terjadi karena waktu mudanya memiliki kesibukan, lalu dipengaruhi.
KONSEP DIRI WANITA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI
Kebahagiaan pada Remaja yang tinggal di Panti Asuhan
STRES DAN COPING PENGEMUDI BUS DALAM MEMENUHI TARGET SETORAN
PENYESUAIAN DIRI WANITA YANG MELAKUKAN KONVERSI AGAMA PRA PERNIKAHAN
PERILAKU ORGANISASI POSITIP
Nintiyas Utari for further detail, please visit
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma for further detail, please visit
STRESS DALAM PEKERJAAN
Kesepian pada Pria Dewasa Muda yang Baru Bercerai
MAKNA HIDUP PADA LANSIA (LANJUT USIA) TUNA NETRA
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
KOMUNIKASI KARAKTER NURUL MUSTAWATIRA P..
PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI KESATUAN SOSIAL
INTIMASI PERSELINGKUHAN PADA PRAMUGARI UDARA YANG SUDAH MENIKAH
KECANDUAN MEROKOK PENYEBAB DAN AKIBATNYA PADA MAHASISWI
HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA REMAJA
SISTEMATIKA PROPOSAL PTK Oleh : Terry Irenewaty, M.Hum. Universitas Negeri Yogyakarta Karangmalang, Agustus 2011.
Teknik Penelitian Kualitatif
Pokok Bahasan 3 Metode-metode dalam Psikologi
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MEMILIH METODE PENELITIAN
Perkembangan Kognitif & Sosioemosi Usia Lanjut
pendahuluan Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Latar belakang masalah
sikap & kepuasan kerja Kelompok 1 Dian Purnama Yuliantini
Metode Penelitian dalam aplikasi Oleh Dr. Halomoan Harahap, M.Si
PENELITIAN KUANTITATIF
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
KEPUASAN, KEGAIRAHAN, DAN KEAMANAN KERJA (Pertemuan ke-8)
LATAR BELAKANG KEMANDIRIAN REMAJA PUTRI YANG HIDUP DI PERANTAUAN
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
Kelebihan dan Kelemahan OBSERVASI
UniversitasGunadarma FakultasPsikologi
SIKAP ILMIAH RASA INGIN TAHU JUJUR TELITI OBJEKTIF TEKUN TERBUKA.
Pokok Bahasan 3 Metode-metode dalam Psikologi
Deindivuduasi Suporter Sepak Bola
Metode pengumpulan data
Pokok Bahasan 3 Metode-metode dalam Psikologi
PERENCANAAN KARANGAN Oleh Susandi.
Metode Penelitian Perkembangan Manusia PERTEMUAN 3
PENELITIAN KUANTITATIF Oleh, Fitria Hidayati Universitas WR Supratman
PENELITIAN KUALITATIF
DAYA TARIK ISI PESAN MAJALAH REL RUBRIK “MELANCONG”
Bagaimana membuat bahagia diri sendiri
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
KREATIVITAS SEORANG PELUKIS YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME
KREATIVITAS PADA ANAK PESERTA HOMESCHOOLING
Perbedaan INDIVIDU dalam PENGELOLAAN EMOSI
Transcript presentasi:

LATAR BELAKANG MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN BAB I LATAR BELAKANG MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN Subjective well-being ini merupakan suatu bentuk evaluasi mengenai kehidupan individu yang bersangkutan. Bentuk evaluasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu: penilaian secara kognitif, seperti kepuasan hidup, dan respon emosional terhadap kejadian, seperti merasakan emosi yang positif (Diener,2002). Bagaimana gambaran subjective well-being pada lansia penghuni panti jompo? Mengapa subjective well-being dialami oleh lansia penghuni panti jompo? TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada lansia penghuni panti jompo dan mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan subjective well-being yang dialami oleh lansia penghuni panti jompo Subjective well-being penting bagi lansia karena dengan seseorang memiliki penilaian yang lebih tinggi tentang kebahagiaan dan kepuasan hidup maka mereka cenderung bersikap lebih bahagia dan lebih puas (Muba, 2009) MANFAAT PENELITIAN Manfaat Teoritis Manfaat praktis

Komponen Subjective Well-Being BAB II Pengertian Subjective Well-being Menurut Diener dan Lucas (1999), Subjective Well-being adalah evaluasi seseorang tentang hidup mereka, termasuk penilaian kognitif terhadap kepuasan hidupnya serta evaluasi afektif dari mood dan emosi-emosi. Komponen Subjective Well-Being Menurut (Diener, 1997) subjective well-being diukur berdasarkan pada prespektif individu yang bersangkutan, melalui 3 komponen yang saling berhubungan antara lain : 1. Kepuasan Hidup 2. Afeksi Positif 3. Afeksi Negatif

Subjective Well-being Pada Lansia Penghuni Panti Jompo Didalam panti jompo terkadang lansia mengalami beberapa masalah yang menyebabkan lansia merasa tidak betah untuk tinggal didalam panti jompo, hal tersebut dapat menyebabkan lansia mengalami depresi (Partini, 2002). Namun jika lansia memiliki Subjective Well-being maka dapat membuat lansia menikmati kehidupanya terutama didalam panti jompo, karena individu yang memiliki Subjective Well-being pada umumnya memiliki kualitas hidup yang mengagumkan (Diener, 2000). Besar kecilnya tingkat Subjective Well-being seseorang dapat dilihat berdasarkan prespektif hidup dari orang yang bersangkutan, melalui 3 komponen yang saling berhubungan yaitu kepuasan hidup, afeksi positif dan afeksi negatif (Diener, 1977) Seseorang yang memiliki subjective well-being dia akan dengan mudah beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Dia akan cenderung lebih menikmati hidup karena dia menjalaninya dengan rasa bahagia tanpa tertekan dan selalu berfikir positif.

BAB III Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus Stake (dalam Heru Basuki, 2006) menjelaskan bahwa studi kasus ditekankan oleh beberapa peneliti karena memfokuskan tentang apa yang dapat dipelajari secara khusus pada kasus tunggal. Penekanan studi kasus adalah memaksimalkan pemahaman tentang kasus yang dipelajari dan bukan untuk mendapatkan generalisasi. Subjek Penelitian Subjek adalah seorang lansia berjenis kelamin laki-laki berusia 60-70 tahun yang tinggal didalam panti jompo Wawancara Dalam penelitian ini akan digunakan tipe wawancara bebas-terpimpin. Wawancara bebas-terpimpin kebebasan juga diberikan, dalam arti yang diwawancarai dapat memberikan jawaban dalam situasi bebas, tapi peneliti juga mengendalikan, peneliti memberikan arah dari wawancara. Subjek Observasi Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode observasi non -partisipasi. Dalam observasi ini observer atau peneliti tidak ikut ambil bagian secara langsung dalam situasi yang ditelitinya. Peneliti tidak sebagai pemain, tetapi sebagai penonton.

BAB IV Pembahasan Gambaran subjective well-being pada lansia penghuni panti jompo Kepuasan hidup Kepuasan hidup yang didapat menurut subjek, subjek merasa puas dengan kehidupanya karena subjek dapat berprestasi dalam pekerjaanya, anak-anak subjekpun dapat mandiri dan telah memiliki perkerjaaan yang bagus. Afeksi positif Afeksi positif pada subjek cukup tinggi karena subjek seringkali merasakan emosi yang positif, subjek cukup perhatian, bersemangat dalam menjalankan hidup, antusias dan bangga dalam menjalankan kehidupanya. Afeksi negatif Afeksi negatif pada subjek tidak terlalu muncul dan dapat diatasi oleh subjek, walau dapat diatasi subjek tetap merasa wajar untuk merasakan sedih dan gelisah

BAB V Kesimpulan Subjective Well-being dimiliki oleh subyek karena subjek puas dengan kehidupannya karena banyak prestasi yang diperoleh subjek seperti memenangkan tender, afeksi positif subyek sering munculseperti memiliki banyak teman dan subjek jarang sekali mengalami afeksi positif didalam kehidupanya. Prediktor yang muncul didalam diri subjek yaitu Optimisme, subjek sangat optimis dengan kehidupannya, subjek juga banyak bergaul di dalam lingkungan sosialnya dan subjek juga merupakan orang yang taat beribadah. Saran Subjek agar menjaga kesehatan dirinya, selalu meningkatkan keimanannya, menjaga hubungan dengan teman-teman yang ada dipanti jompo Bagi keluarga diharapkan memperhatikan subjek, sebisa mungkin meluangkan waktu untuk mengunjungi subjek, dan selalu memotivasi agar subjek bisa menikmati hidup, sehingga tidak terlalu memikirkan anak cucunya Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan subjek lansia wanita, lansia yang tinggal di rumah anak-anaknya, ataupun lansia yang hidup sendirian.

Keakuratan Penelitian Alat Pengumpul Data Pedoman Wawancara Pedoman Observasi Alat Tulis Alat Perekam dan Kaset Teknik Analisis Data Organisasi Data Koding dan Analisis Analisa Tematik Keakuratan Penelitian Triangulasi data, yakni digunakannya variasi sumber – sumber data yang berbeda. Triangulasi penelitian, yakni digunakannya beberapa peneliti atau evaluator yang berbeda. Triangulasi teori, yakni digunakannya beberapa perspektif yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama. Triangulasi metodologis, yakni dipakainya beberapa metode yang berbeda untuk meneliti suatu hal yang sama.

Prediktor subjective well-being yang dialami oleh lansia penghuni panti jompo Dari 8 prediktor mengenai subjective well-being, ada 3 prediktor yang muncul didalam diri subjek, 3 prediktor itu adalah: Optimisme Subjek sangat optimis didalam kehidupanya, subjek merasa tidak ada hal yang tidak mungkin, selama kita masih tetap mau untuk mencoba sesuatu. Kontak sosial Subjek tidak memilih-milih dalam berteman dan saat subjek mengalami kesulitan banyak teman subjek yang menolongnya karena subjek juga banyak bergaul didalam lingkungan sosialnya. Pemahaman tentang arti dan tujuan Subjek termasuk orang yang sabar, selain itu subjek rajin beribadah dan ketika ada yang bermasalah dengan subjek, subjek dapat memaafkan kesalahan orang lain.