TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK.
Advertisements

Landasan Filosofis dan Alternatif Model Pendidikan Bagi Anak CI-BI, Ravik Karsidi, 29 Desember LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF MODEL PENDIDIKAN.
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KONSELING KARIR
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK (USIA, GENDER, LATAR BELAKANG)” Nur ANNA IRVANDA NURHASANA KARUNIA
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Komponen-Komponen Pendidikan
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
SISTEM AMONG DAN SIKAP PEMBINA
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENGERTIAN BIMBINGAN MERUPAKAN PELAYANAN BANTUAN
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA USIA SEKOLAH MENENGAH
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Om swastyastu.
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PACARAN SEHAT.
Yohanes Oktovian Samosir PGSD Penjas B
PENYESUAIAN DIRI REMAJA
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
Kurikulum Berbasis Kompetensi
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
MODEL pelaksanaan remedial & pengayaan DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN “Asas-asas pendidikan”
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
Karateristik dan Perbedaan Individu
Tania Clara Dewanti BK/B
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
BIMBINGAN KONSELING.
LAYANAN PEMINATAN DENGAN BIMBINGAN KELOMPOK
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
LANDASAN KURIKULUM.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
Perkembangan dewasa awal
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Hakikat Manusia 9/16/ :07 PM.
Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan Oleh: Kelompok 3 Heri Setiawan(11) Iin Alviana(13) Evan Putro A.W.(02)
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
SISTEM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN, TUJUAN GERAKAN PRAMUKA DAN PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN DI INDONESIA Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
PERTEMUAN 3: KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
Transcript presentasi:

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA PTIK

Perkembangan Kehidupan Pribadi Sebagai Individu Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya - Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan sosial. - Sebagai makhluk individu, manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan pribadi, meliputi: kebutuhan fisik, kebutuhan nonfisik, dan kebutuhan sosio-psikologis.

Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya 2 Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integratif dengan faktor lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari-hari..

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan an sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan. Aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang akan menjadi ”manusia” seperti yang dikehendaki oleh lingkungan. Faktor bakat dan pengaruh lingkungan memberikan pengaruh terhadap perkembangan pribadi. Aliran konvergensi mengakui bahwa kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang.

Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang  kompleks dan heterogen. Lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri yang berbeda-beda  perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan. Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan menunjukkan sifat pribadi yang berbeda  ditentukan oleh bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya.

Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang. Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secar amandiri dengan penuh tanggung jawab. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukkan gaya dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukkan dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap menghargai orang lain dan keteladanan.

Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier - Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. - Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud baik yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan atau kehidupan masyarakat. - Kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja. - Peristiwa seseorang remaja masuk ke dunia kerja itu merupakan awal pengalamannya dalam kehidupan berkarya (berkarier). - Baik di dalam kehidupan pendidikan maupun kehidupan karier, para remaja memperoleh pengalaman

Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier Lingkungan pendidikan keluarga Umumnya, keluarga di Indonesia menerapkan pendidikan demokratis. Makna pendidikan yang demokratis menurut Ki Hajar Dewantoro, yaitu ing ngarsa sung tuladha-di depan memberi contoh, ing madya mangun karsa-di tengah membimbing, tut wuri handayani-dibelakang memberi semangat. Lingkungan masyarakat Masyarakat mengajarkan kepada remaja, untuk berinteraksi sosial dengan orang lain dan mematuhi norma dalam masyarakat. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lingkungan, untuk membina anak-anak kearah tujuan tertentu. Khususnya, untuk memberikan kemampuan, dan keterampilan, sebagai bekal hidupnya di kemudian hari.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier Faktor sosial ekonomi Faktor lingkungan Faktor pandangan hidup

Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier terhadap Tingkah Laku dan Sikap Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menyediakan pelajaran dasar yang belum bermakna sebagai pembekalan anak-anak untuk siap bekerja dan belum terarah ke pemberian keterampilan tertentu untuk terjun ke dunia kerja di dalam masyarakat (kecuali SMK) Pendidikan tinggi mengarahkan sudah mengarahkan kepada pembekalan ke dunia kerja Banyak pandangan yang menyatakan bahwa sekolah itu kurang membawa manfaat bagi hidupnya, mereka (golongan yang sosial ekonominya lemah) memandang bahwa sekolah tidak dapat memberikan pekerjaan baginya.

Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier Pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan berpikir atau IQ. Perbedaan kehidupan pendidikan membawa koneskuensi terhadap kehidupan karier seseorang

Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier Perkembangan karier remaja Tahap minat (umur 11- 12 tahun)  pilihan karier didasarkan minat Tahap kapasitas (umur 12-14 tahun)  menggunakan keterampilan dan kemampuan pribadi Tahap nilai (15-16 tahun)  nilai pribadi terhadap pilihan karier Tahap transisi (17 -18 tahun)  bergerak untuk berpikir realistis > 18  eksplorasi dan kristalisai (menentukan pilihan karier)

Masalah Shertzer menyarankan untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier: 1. Pelajari dirimu sendiri 2. Pada bidang apa kamu merasa paling sreg (comfortable) 3. Tulislah rencana dan cita-citamu secara formal 4. Biasakan dengan tuntutan pekerjaan 5. Tinjau dan bicarakan lagi karier dengan orang lain 6. Jika tidak cocok  hentikan

Mengatasi Masalah Sistem pendidikan di Indonesia  Remaja dapat dibantu mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui layanan bimbingan karier di SMP dan SMA melalui kegiatan: 1. Pemahaman diri. 2. Pemahaman lingkungan. 3. Cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan kerier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan lingkungan dan keadaan diri. 4. Perencanaan masa depan. 5. Usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan penyesuaian.

Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga Pengertian Kehidupan Berkeluarga Secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual, yang berarti bahwa secara biologis remaja telah siap melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut telah berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan telah mulai tertarik dengan lawan jenis. Berkenaan dengan upaya menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai cara yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku.

Timbulnya Jatuh Cinta Alasan atau faktor yang seseorang mengalami jatuh cinta bermacam-macam, antara lain adalah faktor kepribadian, faktor fisik, faktor budaya, latar belakang keluarga, dan faktor kemampuan. Secord dan Backman (1974) menyatakan bahwa menciptakan hubungan yang intim, dicapai melalui tiga tahap, yaitu tahap eksplorasi, tahap panawaran, dan tahap komitmen. Burgess dan Huston mengidentifikasi perubahan-perubahan perilaku remaja dalam melakukan pergaulan dengan lawan jenis.

Perubahan Perilaku Menurut Burgess dan Huston Mereka lebih sering berhubungan dalam periode waktu agak lama. Mereka mencapai pendekatan bila terpisah dan ada peningkatan hubungan ketika bertemu Mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan yang mereka rahasiakan dan secara fisik menunjukkan keakraban. Mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi perasaan suka dan duka. Mengembangkan sistem komunikasi sendiri dll

Masyarakat dan Perkawinan Perkawinan antara pria dan wanita bukan saja masalah yang didorong oleh faktor biologis, melainkan diatur oleh berbagai aturan atau norma yang berlaku di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan Di samping faktor fisik (biologis) dan psikologis, faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.

Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain: 1. Bimbingan karier. 2.Memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap kondisi (tuntutan) lingkungan. 3. Penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal. Keberhasilan dalam memilih pasangan, hidup untuk membentuk keluarga benyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan bimbingan dan  etika  pergaulan, dan bimbingan siswa untuk memahami norma kehidupan masyarakat. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial masyarakat perlu dilakukan.

Terima Kasih