GANGGUAN NEUROTIK GANGGUAN SOMATORM GANGGUAN YG BERKAITAN DGN STRESS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
GANGGUAN DEPRESI BERAT
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
Manusia dan Kegelisahan
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
STRESS DALAM PEKERJAAN
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
A. Pengertian dan Akibat stress
STREsS.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
Dissociative disorder
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
Menyampaikan Berita Duka
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Gangguan Psikologis.
STRESS KERJA.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
Klimakterium dan menapause
Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008
GANGGUAN CEMAS, FOBIA,PANIK, SOMATOFORM DAN OBSESI KOMPULSIF
Gangguan psikosos akut
STREsS.
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
Stres....
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
BERDUKA DAN KEHILANGAN
GANGGUAN ALAM PERASAAN
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
GANGGUAN MENTAL & PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
ASKEP KLIEN DENGAN ANSIETAS
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Agnes manafe pello Ellia Gerald a. mnahonin
PSIKOLOGI KECEMASAN.
DEMENSIA.
STREsS.
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
STRESS KERJA.
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ.
Transcript presentasi:

GANGGUAN NEUROTIK GANGGUAN SOMATORM GANGGUAN YG BERKAITAN DGN STRESS F40 – F48 PENYEBAB PSIKOLOGIS

40 GANGGUAN ANXIETAS FOBIK Dicetuskan hanya/predominan oleh objek tertentu & jelas Berasal dari luar individu Menghindari scr khusus/menghadapi dgn perasaan terancam Scr subyektif, fisiologik & behavioral anxietas fobik bervariasi dr tingkat kepasrahan paling ringan sampai berat

GEJALA2 INDIVIDUAL : Perasaan mau pingsan Perasaan takut mati Perasaan takut kehilangan kendali Perasaan takut menjadi gila Anxietas Fobik sering bersamaan dgn depresi yg akan memperburuk keadaan Pada umumnya wanit lebih banyak dari laki2 kecuali fobia sosial

F 40.0 AGORAFOBIA PEDOMAN DIAGNOSTIK. Semua kriteria ini hrs dipenuhi utk : Gejala psikologis/otonomik yg timbul hrs mrpk manifestasi primer dr anxietas & bkn mrpk gejala lain yg sekunder seperti waham atau pikiran obsesif Anxietas yg timbul hrs terutama terjadi dlm sekurang2nya dua dari situasi berikut : Banyak org Tempat2 umum Bepergian keluar rumah Bepergian sendiri Menghindari situasi fobik hrs/sdh mrpk gambaran yg menonjol

F 40.1 FOBIA SOSIAL Mulai sejak usia remaja Rasa takut diperhatikan oleh orla dlm kel yg relatif kecil Menjurus pd perhindaran thd situasi sosial yg relatif kecil Menjurus pd penghindaran thd situasi sosial Lelaki sama dgn wanita Gambarannya dpt sgt jelas mis. makan di tempat umum, berbicaradidepan umum, menghadapi jenis kelamin lain, hampir semua situasi di luar keluarga Biasanya disertai dgn harga diri yg rendah dan takut kritik Dpt tercetus sbg : malu (muka merah), tangan gemetar, mual, ingin buang air kecil & gejala demikian dpt berkembang menjadi serangan panik

PEDOMAN DIAGNOSTIK DIAGNOSIS BANDING Semua kriteria dibwh ini hrs dipenuhi utk : Gejala2 psikologis, perilaku /otonomik hrs mrpk manifestasi primer dari anxietas dan bukan sekundari gejala lain spt waham / pikiran obsesif Anxietas hrs hanya terbatas / menonjol pada situasi sosial tertentu saja Penghindaran dari situasi fobik hrs mrpk gambaran yang menonjol DIAGNOSIS BANDING Gangguan depresif & agorafobia sering sulit dibedakan dgn fobia sosial. Hendaknya diutamakan Dx agorafobia, depresi jgn ditegakkan kecuali ditemukan sindrom depresif yg lengkap & jelas

F 40.2 FOBIA KHAS (TERISOLASI) Fobia yg terbatas pd situasi yg sgt spesifik seperti bila : Berdekatan dgn binatang tertentu Tempat tinggi Petir Kegelapan Naik pesawat Buang hajat ditempat umum Makan makanan tertentu Dokter gigi Takut melihat darah/luka Takut berhubungan dgn penyakit tertentu Biasanya timpul pd masa kanak2/dewasa muda ; dpt menetap puluhan tahun bila tdk diobati

PEDOMAN DIAGNOSTIK Semua kriteria yg dibawah ini utk DX : Gejala psikologis atau otonomik hrs mrpk manifestasi primer dari anxietas, dan bkn sekunder dari gejala2 lain seperti waham atau pikiran obsesif Anxietas hrs terbatas ps adanya objek situasi fobik tertentu Situasi fobik tsb sedapat mungkin dihindarinya

Gangguan hipokhondrik F 45.2 Gangguan waham F 22.0 Termasuk : Akrofobia Fobia binatang Klaustrofobia Fobia ujian Fobia sederhana DIAGNOSA BANDING Gangguan hipokhondrik F 45.2 Gangguan waham F 22.0 F 40.8 gangguan fobik lainnya F 40.9 Gangguan fobik YTT, termasuk fobia YTT, keadaan Fobik YTT

F 41 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA Gejala Utama : manifestasi klinik Dapat disertai : Gejala depresif Gejala obsesif Beberapa unsur anxietas fobik  Bersifat sekunder, ringan

F 41.0 GANGGUAN PANIK (Anxietas Paroksimal Episodik) Gambaran esensial : Serangan anxietas berat (panik) yg berulang Tdk terbatas pada adanya situasi tertentu / suatu rangkaian kejadian Tidak terduga Gejala yg biasa dijumpai, onsit mendadak : Palpitasi Nyeri dada Perasaan tercekik Pusing kepala Rasa menjadi gila Perasaan tidak riil (depersonalisasi/derealisasi) Rasa takut mati Kehilangan kendali

PEDOMAN DIAGNOSTIK Untuk Dx bbrp serangan anxietas berat diserta gejala otonomik hrs terjadi dlm periode kira2 1 bln tdk berbahaya : Pada keadaan2 yg sebenarnya scr objektiv tdk ada bahaya Tdk terbatas hanya pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala anxietas dalam periode antara serangan2 panik (meskipun lazim terjadi anxietasantisipatorik) Termasuk : - serangan panik - keadaan panik DIAGNOSIS BANDING Gangguan panik sbg bagian fobik Sekunder dari gangguan depresif, terutama pada lelaki

F 41.1 GANGGUAN ANXIETAS MENYELURUH Gambaran esensial : Anxietas yg menyeluruh & menetap Tidak terbatas hanya pd setiap keadaan lingkungan yg tertentu saja (misalnya sifat mengambang atau “free floating”) Gejala yang sering dijumpai : Keluhan tegang yg berkepanjangan Gemetaran Ketegangan otot Berkeringat Kepala terasa ringan Palpitasi Pusing kepala Keluhan epigastrik Ketakutan dirinya/ anggota kel lain akan celaka/sakit Khawatir & firasat lain

Pedoman Diagnostik Hrs menunjukkan gejala primer anxietas hampir setiap hari selama bbrp minggu  bulan GEJALA2 : Kecemasan ttg masa depan (khawatir akan nasib buruk, perasaan gelisah seperti diujung tanduk, sulit berkonsentrasi) Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tdk dpt santai) Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, tahikardi, keluhan epigastorik, pusing kepala, mulut kering, dsb)

Diagnostik Banding : Episode depresif (F 32) Gangguan panik (F 41.0) Gangguan obsesif-kompulsif (F 42) Termasuk : Neurosis anxietas Reaksi anxietas Keadaan anxietas

F 41.2 GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS & DEPRESIF Terdapat gejala anxietas dan depresi yg masing2 tdk menunjukkan rangkaian gejala yg cukup berat utk menegakkan diagnosa tersendiri. Bbrp gejala otonomik harus ditemukan : Tremor Palpitasi Mulut kering Sakit perut (mulas), dsb

Diagnosa Banding : Gangguan penyesuaian F 43.2 Depresi anxietas menetap (dstimia) F 34.1 Termasuk : depresi anxietas (ringan atau tak menetap) F 41.3 GANGGUAN ANXIETAS CAMPURAN LAINNYA Gangguan yg memenuhi kriteria gangguan anxietas menyeluruh (F 41.1) dan yg menunjukkan ciri2 yg menonjol dari gangguan lain dlm F 40-F 49

F 41.8 GANGGUAN ANXIETAS LAINNYA TDT Termasuk : histeria anxietas F 41.9 GANGGUAN ANXIETAS YTT Termasuk : anxietas YTT F 42 GANGGUAN OBSESIF –KOMPULSIF Ciri utama : pikiran obsesif atau tindakan kompulsif yg berulang Pikiran obsesional : gagasan, bayangan/impuls yg timbul dlm pikiran individu scr berulang2 dlm bentuk yang sama  tidak dikehendaki Tindakan kompulsif : perilaku yg stereotipik, diulang berkali2  tidak bermanfaat

Gangguan obsesif-kompulsif sering disertai gangguan depresif dan sebaliknya Pedoman Diagnostik Dx, gejala2 obsesional atau tindakan kompulsif atau kedua2nya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut2, merupakan sumber distres atau gangguan aktivitas Ciri2 gejala obsesional : Hrs dikenal/disadari sbg pikiran/impuls dari diri individu sendiri Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yg masih tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yg tidak lagi dilawan oleh penderita

Pikiran utk melaksanakan tindakan tsb diatas bukan mrpk hal yg memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan/anxietas tidak tanggap sbg kesenangan seperti dimaksud diatas) Pikiran, bayangan atau impuls tsb hrs mrpk pengulangan yg tdk menyenangkan Tersamuk : Neurosis anankastik Neurosis obsesional Neurosis obsesif-kompulsif Diagnosis banding Gangguan depresif primer Sikzofrenia Sindrom teurette

F 42.0 PREDOMINAN PIKIRAN OBSESIONAL ATAU PENGULANGAN Dapat berupa gagasan, bayangan mental atau dorongan utk berbuat  distres F 42.1 PREDOMINAN TINDAKAN KOMPULSIF (OBSESSION RITUAL) Tindakan kompulsif berkaitan dgn kebersihan Memeriksa berulang utk meyakinkan bahwa situasi yang dianggapnya berpotensi nahaya tidak dibiarkan terjadi, atau masalah kerapian dan keteraturan. Merupakan ikhtiar simbolik atau sia-sia untuk menghindari bahaya tersebut Menyita banyak waktu ketidak mampuan mengambil keputusan dan keterlambatan yang mencolok Jarang disertai oleh depresi dibandingkan dengan pikiran obsesional, lebih responsif terhadap terapi tingkah laku

F 42.2 CAMPURAN TINDAKAN DAN PIKIRAN OBSESIONAL Pasien obsesif-kompulsif memperlihatkan unsur pikiran yg obsesional maupun tindakan yang kompulsif Keduanya (obsesif & kompulsif) hrs seimbang sama2 menonjol F 43 CAMPURAN THD STRES BERAT & GANGGUAN PENYESUAIAN Diidentifikasikan atas dasar : Simtomatologi dan perjalanan penyakit Faktor pencetus : Stres kehidupan yang luar biasa  stres akut Perubahan penting dalam kehidupan  situasi tidak enak  gangguan penyesuaian Terdapat pada semua kelompok umur

F 43.0 REAKSI STRES AKUT Gangguan sementara yg cukup parah – bbrp jam/hari Stressor berupa pengalaman traumatik luar biasa ancaman serius t/n keamanan/integritas fisik individu sendiri atau orang2 yg dicintai mis : Bencana alam Kecelakaan Peperangan Serangan tindakan kriminal Perubahan luar biasa yang mendadak

Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2 Penting : kerentanan individual & kemampuan menyesuaikan diri seseorang Pedoman Diagnostik : Gambaran gejala campuran yg biasanya berubah2 Depresif Keadaan terpaku/bengong Anxietas Kemarahan Kekecewaan Overaktif Penarikan diri

Kasus2 yg dpt dialihkan dari lingkup stresornya  gejala2nya dpt menghilang dgn cepat (bbrp jam). Bila stres berkelanjutan/tak dapat dialihkan  gejala mereda seletah 1-3 hari Termasuk : Reaksi krisis akut Kelelahan bertempur Keadaan krisis “shock” psikis

F 43.1 GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA Timbul sbg akibat/respons yg berkepanjangan & atau tertunda thd kejadian atau situasi yg menimbulkan stres Faktor predisposisi yaitu ciri kepribadian (misalnya kompulsif astenik) dpt menurunkan kadar ambang Gejala khas : episode2 bayangan kejadian traumatik terulang kembali (“flash backs”) atau mimpi, terjadi perasaan “beku” dan penumpukan emosi, menjauhi orla, tdk responsif thd lingkungannya, anhedomamenghindari aktivitas2/situasi yg berkaitan menghindari ingatan traumatik, bisa mendadak ketakutan, panik atau agresif

Terjadi bangkitan otonomik berlebihan dgn kenekatan yg berlebih, mudah kaget, tertegun, insomnia. Bisa dsertai anxietas & depresi, dan ide bunuh diri Onset bbrp minggu – bulan = 6 bulan Perjalanan berfluktuasi Pedoman Diagnostik Timbulnya dlm waktu 6 bln, disebabkan oleh suatu peristiwa traumatik yg luar biasa berat Onset > 6 bln dgn manifest klinis khas seperti yg telah disebutkan Termasuk : Neurosis Traumatik

F 43.2 GANGGUAN PENYESUAIAN Keadaan stres yg subjektif & gangguan emosional yg biasanya menganggu kinerja dan fungsi sosial Timbul pd periode adaptasi t/n suatu perubahan dlm hidup yg bermakna / kehidupan penuh stress Predisposisi/kerentanan individual berperan dlm resiko terjadinya gangguan kepribadian

Manifestasi gangguan : Afek depresif Anxietas Kecemasan Tdk mampu dlm penyesuaian Tdk mampu merencanakan masa depan Disabilitas kinerja kegiatan rutin Remaja : perilaku agresif/disosiasi Onset 1 bulan setelah mengalami stress Lamanya ≤ 6 bln

DX tergantung pd suatu evaluasi yg teliti t/n hubungan antara : Pedoman Diagnostik DX tergantung pd suatu evaluasi yg teliti t/n hubungan antara : Bentuk, isis, keparahan gejala Riwayat & kepribadian sebelumnya Kejadian / situasi penuh stres/krisis kehidupan Termasuk : “Culture Shock” reaksi berkabung hopitalisasi pada anak Tak termasuk : gangguan anxietas perpisahan masa kanak

Jika kriteria gangguan penyesuaian telah dipenuhi, maka bentuk klinis/peri domain dapat ditentukan dengan menggunakan karakter ke 5: F43.20 Reaksi depresif singkat : bersifat sementara dgn jangka waktu < 1 bulan F43.21 Reaksi depresif berkepanjangan : depresi ringan sbg respon t/n stress berkepanjangan denghan jangka waktu <2 tahun F43.22 Reaksi campuran Anxietas dan depresif : gejala anxietas & depresif keduanya menonjol, tapi tdk melebihi F41.2/F41.3

F43.23 dgn predominan gangguan emosi lainnya : gejala-gejala adl anxietas, depresi, kekhawatiran. Ketegangan, amarah. Kategori ini juga hrs dipakai untuk reaksi pada anak-anak dgn prilaku regresif, ngompol atau menghisap jempol F43.24 dgn predominan gangguan tingkah laku. Gangguan utama : tingkah laku, Raksi duka cita remaja  prilaku agresif/disosial F43.25 dgn gangguan campuran emosi dan tingkah laku. Gejala emosional dan tingkah laku merupakan ciri menonjol

F 44 Gangguan Disosiatif (Konversi) F43.28 dgn gejala predominan lainnya YDT F43.8 Reaksi Terhadap Stress Berat Lainnya F43.9 Reaksi Terhadap Stress Berat YTT F 44 Gangguan Disosiatif (Konversi) Kehilangan (sebagian/seluruh) integrasi normal antara ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas dan penghayatan, kendali thd gerakan tubuh Bersifat “psikogenik” yg berkaitan dgn kejadian traumatik, problem yg tak terselesaikan, gangguan dalam pergaulan.

Afek tdk menyenangkan yg timbul karena problem dan konflik yg tdk dpt diatasi “diubah” menjadi gejala-gejala Onset dan berakhirnya keadaan Disosiatif sering berlangsung mendadak – dilihat al. interaksi/prosedur teknik tertentu seperti hipnosis/abreaksi. Semua bentuk keadaan disosiasif cenderung berakhir setelah beberapa minggu/bulan. Keadaan yg berlangsung >1 & 2 tahun  resisten thd. terapi.

Pedoman Diagnostik : Ciri-ciri klinis yg telah ditentukan diatas Tdk ada bukti adanya gangguan fisik yg dpt menjelaskan gejala tersebut Bukti adanya sebab psikologis dlm bentuk hubungan waktu yg jelas dgn problem dan peristiwa yang “stressful” atau hubungan interpersonal yang mengganggu Termasuk : Histeria konversi, Reaksi Konversi, Histeria, Psikologis histeris Tak termasuk : Berpura-pura (Malingering) F 44.0. Amnesia Disosiatif

CIRI UTAMA : Hilangnya daya ingat Biasanya mengenai kejadian penting yang baru terjadi / dialami Bukan disebabkan Gangguan Mental Organik Mengalami kejadian traumatik al. : kesedihan / kecelakaan yang tak terduga Kondisi afektif yang bervariasi Kebingungan, distress , perilaku mencari perhatian, bisa bersikap tenang Berjalan berkeliling disuatu tempat tanpa tujuan disertai gejala pengaburan diri (disosiatif), Jarang berlangsung > 2 hari

Pedoman Diagnostik Amnesia total/partial, akibat kejadian baru yg bersifat stressful / traumatik Tidak ada Gangguan Otak / Mental Organik, Intoksikasi / Kelelahan berlebihan

Diagnosis Banding Gangguan Mental Organik ( kehilangan daya ingat soal / masalah baru ) Sindroma Korsakov ( kehilangan daya ingat jangka pendek ) Amnesia setelah comotio / trauma kepala Skizofrenia Gangguan Depresif Berpura-pura (Malingering)

F 44.1 FUGUE DISOSIATIF Diagnosis: Ciri-ciri Amnesia Disosiatif Dgn sengaja melakukan aktifitas berupa perjalanan tertentu melampaui jarak yang biasa dilakukannya setiap hari Tetap mempertahankan kemampuan mengurus diri sendiri dan interaksi sosial sederhana

F44.2 Stupor Disosiatif Stupor : menurunnya/berkurangnya gerakan-gerakan volunter & respon normal thd rangsangan dari luar seperti cahaya, suara, perabaan Pedoman Diagnosis: Stupor Tdk ditemukan ggn fisik/psikiatrik lain Ada problem/kejadian-kejadian baru yg penuh stress dialami penderita Diagnosis Banding Stupor Katatonik Stupor Depresif/Manik

F 44.3 Gangguan Trans & Kesurupan Kehilangan sementara penghayatan akan identitas diri dan kesadaran thd lingkungannya Berperilaku seakan-akan dikuasai kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat atau kekuatan lain Perhatian dan kewaspadaan menjadi terbatas/terpusat pada satu/dua aspek yang ada dilingkungannya Gerakan, posisi tubuh , ungkapan kata2nya terbatas & diulang-ulang

Hanya gangguan trans yg Involunter (diluar kemauan ybs)& bukan aktifitas yg biasa, bukan giat keagamaan ataupun kebudayaan, yg boleh dimasukkan dlm pengertian ini Diagnosis Banding : Skizofrenia /Psikosis (halusinasi,waham) Kepribadian Ganda (Multiple Personality) Epilepsi Lobus Temporalis / Trauma Kepala Intoksikasi zat Psikoaktif

F 44.4-F 44.7 Gangguan Disosiatif dari Gerakan dan Penginderaan Terdapat kehilangan/gangguan gerakan atau penginderaan (biasanya kulit) Keluhan penyakit fisik tanpa adanya kelainan fisik yang menjelaskan gejala tersebut Gejalanya menggambarkan konsep pasien mengenai gangguan fisik yang berbeda dgn prinsip anatomis dan fisiologis

Untuk menghindari konflik yg kurang menyenangkan atau menunjukkan ketergantungan/penolakkan secara tidak langsung Menyangkal adanya problema/konflik, menyalahkan akibat gejalanya Mencari perhatian, tergantung jumlah dan tipe orang yang hadir Sikap penerimaan yang tenang (“la belle indiference”) t/h keadaan disabilitas yang berat Sering adanya pramorbid dalam kepribadian dan hubungan personal

Cenderung familiar Sering pada wanita muda (ringan dan sementara) dewasa muda kronis, bisa berulang dan berlanjut sampai usia pertengahan/lanjut Pedoman Diagnosis Dx : Tidak ada kelainan fisik Harus diketahui secara memadai kondisi psikologis dan sosial serta hubungan interpersonal pasien

Diagnosis Banding Sklerosis Multiple Lupus Eritematosus Sistemik Gangguan Somatoform Neurasthenia Skizofrenia Depresi Berat Simulasi

F44.4 Gangguan Motorik Disosiatif Kehilangan kemampuan untuk menggerakkan seluruh / sebagian anggota gerak Paralisis dapat bersifat partial atau total Dapat terjadi berbagai bentuk dan taraf inkoordinasi (ataksia) Pada kaki : astasia – abasia Dapat terjadi : gemetar/bergoyang satu extermitas atau lebih Termasuk : Afonia Psikogenik, Disfonia Psikogenik

F 44.5 Konvulsi Disosiatif Konvulsi Disosiatif (psendoseizures) dapat menyerupai kejang epileptik dalam hal gerakkannya Tidak terjadi : Lidah tergigit, Luka karena jatuh saaqt serangan, ngompol, kehilangan kesadaran. Digantikan oleh keadaan seperti stupor atau trans.

F 44.6 Anestesia dan Kehilangan Sensorik Disosiatif Bagian kulit yang mengalami anestesi seringkali mempunyai batas tegas yg lbh berkaitan dg pemikiran pasien mengenai fungsi tubuhnya daripada dengan pengetahuan dokter Dapat terjadi perbedaan antara hilangnya perasaan pada berbagai jenis modalitas penginderaan yang tidak mungkin disebabkan oleh kerusakkan neurologis. Hilangnya perasaan sensorik dapat disertai oleh keluhan paraesthesia Kehilangan penglihatan biasanya jarang bersifat total, lebih berupa gangguan ketajaman penglihatan, kekaburan atau “Tunnel Vision” Tuli Disodiatif & anosmia lbh jarang terjadi. Termasuk tuli Psikogenik

F 44.8 Gangguan Disosiasi F 44.80 Sindrom Ganser Gangguan ini biasanya ditandai oleh “jawaban kira-kira” yg mendekati, misalnya ditanya 4X5 dijawab 21. disertai oleh beberapa gejala disosiasif lainnya. F 44.81 Gangguan kepribadian multiple Gangguan ini jarang ditemukan Ciri utama adanya 2 atau lbh kepribadian yang jelas pd satu individu & hanya satu yg tampak pd setiap saatnya

Masing-masing kepribadian adl lengkap, memiliki ingatan, prilaku & kesenangan sendiri-sendiri yg mungkin berbedadengan kepribadian pramorbid Biasanya salah satu kepribadian lbh dominan, tdk satupun dpt mengetahui memori dari yang lain hampir selalu tdk mengetahui keberadaan pihak yg lain Perubahan dari satu kepribadian ke lainnya biasanya pada mulanya berlangsung mendadak dan berkaitan erat dengan peristiwa yg traumatik Selanjutnya karena stres/peristiwa dramatik atau saat berlangsung terapi dgn relaksasi/hipnotis/abreaksi

F 44.82 Gangguan disosiatif (konversi) sementara terjadi pd kanak dan remaja F 44.88 Gangguan disosiatif (konversi) lainnya YDT termasuk kebingungan psikogenik “Twilight State” F 44.9 Gangguan Disosiatif (konversi) YTT Pedoman Diagnostik, Dx: Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat, tremor, muka merah yg menetap dan mengganggu

Gejala subjektif tambahan yg mengacu kpd sistem atau organ tertentu Preokupasi dgn distres mengenai kemungkinan adanya gangguan yg serius (srg tdk begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yg tdk terpengaruh oleh hasil pemeriksaan berulang, maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokter Tidak terbukti adanya gangguan yg bermakna pada struktur atau fungsi dari sistem atau organ yg dimaksud

F 45.30 Jantung & sistem Cardiovascular Neurosis Jantung Diagnosis Banding Gangguan Anxietas menyeluruh Gangguan Somatisasi Karakter ke 5 dpt digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan-gangguan individual dlm kelompok ini, yang menunjukkan pada organ atau sistem yg oleh pasien dijadikan fokus penyebab keluhannya F 45.30 Jantung & sistem Cardiovascular Neurosis Jantung Sindrom Da Costa Astenia Neurosirkulatorik

F 45.31 Saluran Pencernaan Bagian Atas Neurosis Lambung Aerofagi/kembung lambung psikogenik, cekukan, dispepsia, pilorospasme F 45.32 Saluran Pencernaan Bagian Bawah Kembung psikogenik, “Irritable Bowel Syndrome”, Diarrhea Gas Syndrome

F 45.33 Sistem Pernafasan Bentuk & Hiperventilasi Psikogenik F 45.34 Sistem Gentourinaria Sering buang air kecil dan disuria psikogenik F 45.38 Sistem atau organ lainnya F 45.4 Gangguan Nyeri Samatoform Menetap Keluhan : nyeri berat, menyiksa, menetap Tdk dpt dijelaskan atas dasar proses fisiologis atau gangguan fisik

Ada hubungannya dg konflik emosional atau problem psikososial yg cukup jelas Dampaknya peningkatan perhatian dan dukungan secara personal maupun medis bagi yg bersangkutan Termasuk : Psikalgia Nyeri punggung atau nyeri kepala psikogenik Gangguan nyeri somatoform

Diagnosis Banding Nyeri oleh sebab organik Gangguan Somatisasi F 45.8 Gagguan Somatoform lainnya Keluhan-keluhannya tdk melalui sistem saraf otonom, secara spesifik terbatas pada bagian tubuh atau sistem tertentu Tidak ada kerusakkan jaringan

Gangguan berikut yg termasuk dalam kelompok ini adalah : “Globus Hystericus” (perasaan ada benjolan dikerongkongan yg menyebabkan tercekik) “Torticollis” psikogenik dan gangguan gerakkan spasmodik lainnya (kecuali sindrom Tourette) Pruritus Psikogenik (tdk termasuk lesi kulit khas seperti alopesia, dermatitis, ekzema atau urtikaria oleh penyebab psikogenik (F54)) Dismenore Psikogenik (tdk termasuk dispareunia (F52.6) dan frigiditas (F52.0)) “Teeth Grinding”

F 45.9 Gangguan Somatoform YTT Termasuk gangguan : gangguan psikofisiologis atau psikosomatik YTT F 48 Gangguan Neurotik lainnya F 48.0 Neurasthenia Pedoman Diagnostik Dx: Adanya keluhan yg menetap dan mengganggu berupa meningkatnya rasa lelah setelah suatu kejadian mental, atau keluhan yg juga menetap dan tak enak mengenai kelemahan badaniah dan kehabisan tenaga hanya sesudah kegiatan ringan saja

b. Paling sedikit ada 2 hal tsb : Perasaan sakit kepala dan nyeri otot Pusing kepala Nyeri kepala (tension head aches) Gangguan tidur Tidak bisa bersantai Peka/mudah tersinggung dispepsia

Setiap gejala otonomik ataupun depresif yang ada, tidak cukup berat atau mantap untuk dapat memenuhi kriteria salah satu dari gangguan yg lbh khas di dlm klasifikasi ini Termasuk : sindrom kelelahan Diagnosis banding : gangguan depresif atau gangguan anxietas F 48.1 Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi Dx : harus ada salah satu dari a & b, ditambah c & d Gejala Depersonalisas, merasa bahwa perasaannya dan atau pengalamannya terasa seperti terlepas dari dirinya jauh, bukan dari dirinya, hilang, dsb

Gejala Derealisasi, yaitu objek, orang dan atau lingkungannya menjadi seperti tidak riil (nyata), jauh, semu, tanpa warna, tidak hidup, dsb Memahami bahwa hal tersebut merupakan perubahan spontan & subjektif, & bukan disebabkan oleh kekuatan dari luar atau orang lain Penginderaan tidak terganggu & tdk ada keadaan kebingungan toksik atau epilepsi

Diagnosis Banding : Skizofrenia Gangguan Disosiatif Permukaan Demensia Epilepsi Lobus Temporalis F 48.8 Gangguan Neurotik Lainnya YDT Mencakup gangguan-gangguan campuran dari prilaku, keyakinan dan emosi yg tdk jelas penyebab & status nosologinya, terjadi dgn frekwensi & lingkungan budaya tertentu.

Termasuk : Gangguan Briquet Sindrom Dhat Koro Latah Neurosis Occupational,”Writer’s Cramp” Psikastema Neurosis Psikastenik “Syncope” Psikogenik F 48.9 Gangguan Neurotik YTT