Pumping Lemma Pertemuan ke-12 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERETEMUAN VIII gambar 8.1 METODE PETA KARNAUGH
Advertisements

Welcome to GERBANG LOGIKA.
ALGORITME & PEMROGRAMAN Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Senin, 6.30 – 9.00 Rabu, –
dapat disederhanakan menjadi a. C. b. d. 3.
Suku ke- n barisan aritmatika
Program Kreatifitas Mahasiswa
ALGORITMA ERIK HADI SAPUTRA.
Definisi Rekursif Ada kalanya kita mengalami kesulitan untuk mendefinisikan suatu obyek secara eksplisit. Mungkin lebih mudah untuk mendefinisikan obyek.
BENTUK-BENTUK NORMAL DAN PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
Pumping Lemma RL CFL PDA Pumping Lemma CFL
Pumping Lemma Pertemuan ke-12 Teknik Informatika
Pertemuan 9 Sifat-sifat Bahasa Regular
REGULAR EXPRESSION Yenni Astuti Version
7. INDUKSI MATEMATIKA.
LIMAS MENGGAMBAR LIMAS.
Pengantar IF2091 Struktur Diskrit
Session 12 Pushdown Automata
Pertemuan 2 Konsep dalam Teori Otomata dan Pembuktian Formal
Pengantar Matematika Diskrit
Pengantar Matematika Diskrit
BAB III LIMIT FUNGSI DAN KEKONTINUAN.
METODE HEBB~3 Sutarno, ST. MT..
Kontrol Program Armadyah Amborowati.
Teori Bahasa & OTOMATA.
Pertemuan 2 FINITE AUTOMATA (DFA & NFA)‏
OPTIMALISASI Fungsi Lagrange
Mata Kuliah : Metode Numerik Gianinna Ardanewari
Logika Matematika Konsep Dasar
Flowchart Bag. 2 Dalam suatu program perulangan dan percabangan begitu penting utk menyusun program yg ingin dbuat.
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Pertemuan 12 CONTEXT FREE GRAMMAR (CFG) Lanjutan..
Aljabar Boolean TUGAS KELOMPOK Moh. Furqan, S.Kom Bool
PENDAHULUAN.
Logika dan Operasi Bit pada sistem Komputer
PENDAHULUAN.
BAB 3 FUNGSI BOOLEAN.
Pertemuan 2 REGULAR EXPRESSION (RE)
LOGIKA FUZZY.
BAB II Diagram alur atau Flowchart
Riri irawati, m.Kom Logika matematika 3 sks
PENDAHULUAN.
Seri Kuliah Logika Informatika - Wawan Laksito YS
Prinsip dan Perancangan Logika
Implikasi dan Aplikasi
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
ALJABAR BOOLE Aljabar Boole adalah salah satu aljabar yang berkaitan dengan variabel- variabel biner dan operasi-operasi logika. Variabel-variabel dalam.
KALKULUS PREDIKAT/ KALIMAT BERKUANTOR
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Penyederhanaan Fungsi boolean
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
Aljabar Boolean Fungsi dan Ekspresi Boole
KALKULUS PREDIKAT/ KALIMAT BERKUANTOR
Seleksi Kondisi merupakan perintah yang memungkinkan pemilihan atas perintah yang akan dijalankan sesuai dengan kondisi tertentu. Operator yang digunakan.
Aljabar Boolean Mata Kuliah :Sistem Digital Moh. Furqan, S.Kom Bool
STACK Kuliah Struktur Data Pascal
KALKULUS PREDIKAT/ KALIMAT BERKUANTOR
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS PENDIDIKAN
Matematika informatika 2
UJIAN TERDIRI ATAS 50 SOAL
Pengantar Matematika Diskrit
Aplikasi Aljabar Boolean
PENYEDERHANAAN FUNGSI BOOLEAN
Penerapan dalam bidang komputasi
ALJABAR BOOLEAN Sistem digital.
LOGIKA INFORMATIKA I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi, S. Kom
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG.
Asrul Sani, ST. MKom Pertemuan 5 Asrul Sani, ST M.Kom MT - Logika Informatika.
TEOREMA Jika a, b ∈
Aljabar Boolean dan Fungsi Boolean
FORMAT KEPESERTAAN JKN.
Transcript presentasi:

Pumping Lemma Pertemuan ke-12 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Pumping Lemma Logika Pemompaan

Penggagas Diperkenalkan oleh Bar-Hillel. Tahun 1961.

Fungsi Pumping Lemma Membuktikan suatu bahasa merupakan RL. Membuktikan suatu bahasa merupakan CFL.

Konsep Pemompaan = Konsep Perulangan

Pumping Lemma RL Diketahui : L adalah sebuah bahasa. n adalah panjang string dari w=xyz. Maka L merupakan RL, jika memenuhi syarat berikut: 1. y ≠ empty 2. |xy| ≤ n 3. untuk semua k > 0, string xy k z harus merupakan string dari language L.

Contoh Pumping Lemma RL Diketahui: L = {0 n 1 |n>0} Buktikan bahwa L merupakan RL! Penyelesaian: a. Ambil salah satu string dalam L, misal: 001! b. Bentuklah suatu format xyz dari string poin a! Yakni x=0, y=0, z=1! c. Ujikan ketiga syarat Pumping Lemma RL!

Contoh Pumping Lemma RL (lanjutan) x=0, y=0, z=1, dan n=3 1. y ≠ empty 2. |xy| ≤ n 3. untuk semua n > 0, string xy n z juga merupakan string dari language L.  L ={0 n 1 |n>0} merupakan RL! 0 ≠ empty  terpenuhi |00|≤ 3  terpenuhi  terpenuhi