Pertemuan ke-4 ALIRAN HUMANISME Andi Thahir, MA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MOTIVASI WIRAUSAHA Motivasi merupakan dorongan atau stimulus yang ada pada individu untuk melakukan kegiatan tertentu Motivasi merupakan salah satu pendorong.
Advertisements

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Keterampilan Dasar Mengajar
TEORI BELAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Manajemen Personalia Memotivasi Pekerja.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pertemuan 13 : “ MOTIVASI “
III. Teori Belajar Humanistik
BAB II MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF
STKIP-PGRI Banjarmasin
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Humanistic Self Actualization Theory - Maslow
SEBAGAI BAHAN SAJIAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
HUMANISASI PENDIDIKAN
MOTIVASI UNIVERSITAS NAROTAMA DISUSUN OLEH :
Orientasi Baru Dalam Pembelajaran
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
Teori Hirarki Kebutuhan
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik
Konsep CBSA.
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MOTIVASI Motivasi merupakan dorongan atau stimulus yang ada pada individu untuk melakukan kegiatan tertentu. Motivasi merupakan salah satu pendorong dan.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
LEARNING.
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
TEORI PEMBELAJARAN HUMANISTIK
PSIKOLOGI HUMANISTIK DALAM PEMBELAJARAN
Abraham Maslow Devi Ari, M.si
Teori Hirarki Kebutuhan
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keterampilan Dasar Mengajar
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
TEORI BELAJAR TEORI PEMBELAJARAN HUMANISTIK
TEORI BELAJAR Teori Pembelajaran Humanistik Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MOTIF & MOTIVASI.
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
Transcript presentasi:

Pertemuan ke-4 ALIRAN HUMANISME Andi Thahir, MA

PENDEKATAN HUMANISTIK TOKOH-TOKOH Arthur Comb (1921-1999) ABRAHAM MASLOW 1908-1970 CARL ROGERS (1902-1987) Pendekatan ini berpendapat bahawa manusia adalah individu yang bebas dan baik dengan potensi untuk berkembang dan mempunyai sasaran untuk dicapai. Teori ini menyatakan bahawa manusia terdorong bertindak melakukan sesuatu kemauan atau keperluan. Mengikut pendekatan ini,manusia sentiasa aktif dan bukan menunggu untuk dirancang oleh orang lain.

humanis: adanya suasana saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat/ berbicara, kebebasan mengungkap-kan gagasan, adanya keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan kemampuan hidup bersama dg teman yang mempunyai pandangan berbeda.

Mengupayakan pendidikan yang demokratis adalah keharusan Mengupayakan pendidikan yang demokratis adalah keharusan. Mengutip John Dewey dalam bukunya Democracy and Education, pendidikan yang demokratis harus dimulai dari sekolah, pendidikan yang demokratis bukan hanya untuk menyiapkan siswa bagi kehidupan mereka nanti di masyarakat, tetapi sekolah sendiri juga harus menjadi masyarakat mini, di mana praktik demokrasi yang ada dalam masyarakat perlu diadakan secara nyata di sekolah. Model hidup di sekolah yang mirip dengan situasi masyarakat tempat si anak berasal mesti diciptakan. Dengan demikian, anak dibiasakan dengan karakteristik perikehidupan yang demokratis tersebut.

Dalam rangka mendorong dan menumbuh kembangkan pendidikan yang demokratis dan humanis ini, ada beberapa kemampuan dasar yang secara sadar dikembangkan menjadi bekal yang ampuh dalam hidup bermasyarakat. Kemampuan dasar yang mesti dikembangkan tersebut di antaranya kemampuan berkomunikasi, jiwa eksploratif, kreatif, serta integral.

Pemilikan kemampuan berkomunikasi, ditandai penguasaan bahasa dan kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan semua orang dari segala lapisan dirasakan, sangat penting saat ini. Hal ini disebabkan hanya mereka yang mampu menyerap, menguasai, dan mengolah informasilah yang akan mampu berkompetisi dan dapat berhasil dalam persaingan hidup di tengah masyarakat. Jiwa eksploratif yang dicirikan adanya keinginan anak didik untuk suka mencari, bertanya, menyelidiki, merumuskan pertanyaan, mencari jawaban, dan peka menangkap gejala alam sebagai bahan untuk mengembangkan diri mesti ditumbuh kembangkan dalam diri anak agar menjadi pribadi-pribadi yang mandiri dan berkualitas. Jiwa kreatif dicirikan anak suka menciptakan hal-hal baru dan berguna, tidak mudah putus asa, berpikir lateral serta semangat integratif yang ditandai kemampuan melihat dan menghadapi beragam kehidupan dalam keterpaduan yang realistis, dan utuh—adalah aspek pemberdayaan lain yang mutlak ditanamkan dan dimiliki peserta didik.

TOKOH-TOKOHNYA: Arthur Comb (1921-1999) Abraham Maslow (1908-1970) Carl Rogers (1902-1987)

Meaning adalah konsep dasar yang dipakai atau digunakan Meaning adalah konsep dasar yang dipakai atau digunakan. Belajar terjadi bila siswa mempunyai arti bagi siswa itu sendiri,guru tidak bisa memaksakan materi pada siswa. Guru harus memahami perilaku siswa dengan memahami persepsi siswa apabila ingin mengubah perilaku siswa. Menurut Comb perilaku buruk itu adalah ketidak-mauan siswa untuk melakukan sesuatu yang tidak menimbulkan kepuasan bagi dirinya. Banyak guru membuat kesalahan yang berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi yang di berikan disusun dan disajian sebagaimana mestinya. Padahal siswalah yang harus memberi arti pada pelajaran itu sendiri. Sehingga bagaimana membawa siswa untuk memperoleh arti mata pajaran itu dan bagaimana siswa menghubungkan dengan kehidupannya. Arthur Comb

Abraham Maslow Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam diri manusia ada dua hal yaitu adalah suatu usaha positif untuk berkembang dan kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Pada diri manusia mempunyai berbagai perasaan takut tetapi manusia juga mempunyai perasaan yang mendorong untuk maju kea rah ke unikan diri, kearah fungsinya semua kemampuan yang dimiliki dapat dikembangkan. Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima hierarki yang tiap hierarki tersebut memiliki tingkat penting dalam pemenuhan yang harus dipanuhi dari yang paling dasar. Kebutuhan itu harus diperhatikan oleh guru pada saat mengajar . Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak mugkin berkembang kalau kebutuhan dasar siswa belum terpenuhi.

TEORI HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW Esteem needs (penghargaan) prestige, sukses, harga diri (self esteem) Self actualization (aktualisasi diri) Physiological needs (fisiologis) makan, minum, seks Safety needs (rasa aman) afeksi, afiliasi, identifikasi Belongingness and love needs (kasih sayang) Dikemukakan oleh Abraham Maslow (1970). Dalam teori ini bahwa manusia tidak pernah puas dengan apa yang dicapai.

Carl Rogers membedakan dua tipe belajar yaitu: Kognitif (kebermaknaan), Experiental (pengalaman yg signifikan) yaitu guru menghubungkan pengetahauan akademik ke dalam pengatahuan terpakai, experiental Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.

Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar Guru harus memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu: Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar Siswa akan mempelajari hal-hal yg bermakna baginya Pengorganisasian bahan pengajaran Belajar yang bermakna dalam masyarakat.

Prinsip- prinsip Belajar Humanistic: Manusia mempunyai belajar alami Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila ancaman itu kecil Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh cara Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang mendalam Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

APLIKASI TEORI Pertama, hindari indoktrinasi. Biarkan siswa aktif dalam berbuat, bertanya, bersikap kritis terhadap apa yang dipelajarinya, dan mengungkapkan alternatif pandangannya yang berbeda dengan gurunya. Kedua, hindari paham bahwa hanya ada satu nilai saja yang benar. Guru tidak berpandangan bahwa apa yang disampaikannya adalah yang paling benar. Seharusnya yang dikembangkan adalah memberi ruang yang cukup lapang akan hadirnya gagasan alternatif dan kreatif terhadap penyelesaian suatu persoalan. Ketiga, beri anak kebebasan untuk berbicara. Siswa mesti dibiasakan untuk berbicara. Siswa berbicara dalam konteks penyampaian gagasan serta proses membangun dan meneguhkan sebuah pengertian harus diberi ruang yang seluas-luasnya.

Keempat, berilah ”peluang” bahwa siswa boleh berbuat salah Keempat, berilah ”peluang” bahwa siswa boleh berbuat salah. Kesalahan merupakan bagian penting dalam pemahaman. Guru dan siswa menelusuri bersama di mana telah terjadi kesalahan dan membantu meletakkannya dalam kerangka yang benar. Kelima, kembangkan cara berpikir ilmiah dan berpikir kritis. Dengan ini siswa diarahkan untuk tidak selalu mengiyakan apa yang dia terima, melainkan dapat memahami sebuah pengertian dan memahami mengapa harus demikian. Keenam, berilah kesempatan yang luas kepada siswa untuk bermimpi dan berfantasi (gagasan Paulo Freire). Kesempatan bermimpi dan berfantasi bagi siswa menjadikan dirinya memiliki waktu untuk dapat berandai-andai tentang sesuatu yang menjadi keinginannya. Dengan cara demikian, siswa dapat berandai-andai mengenai berbagai kemungkinan cara dan peluang untuk mencari inspirasi serta untuk mewujudkan rasa ingin tahunya. Hal demikian pada gilirannya menanti dan menantang siswa untuk menelusuri dan mewujudkannya dalam aktivitas yang sesungguhnya.

Apa Manfaat Saya ? Mereka menghasilkan susu, telur, madu, sutera…… saya memberi manfaat apa?

KAKURANGAN DAN KELEBIHAN Teori ini cocok untuk di terapkan pada materi- materi yang bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena social. Indikator keberhasilan dari teori ini adalah siswa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar,dan terjadi perubahan pola pikir siswa,perilaku dan sikap atas kemauan sendiri. Kekurangannya adalah guru yang kadang tidak siap dalam memberi input atau memberi masukan dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa kurang maksimal mendapat informasi. Harus adanya kesiapan bagi siswa dalam proses pembelajaran

Keinginanmu yang membuatmu menderita Keinginanmu yang membuatmu menderita. maka itu inginilah untuk tidak berkeinginan, agar merasakan berjalan bersama keinginan universal (Allah). dan Keinginan yang bersama dengan keinginan universal, itulah kebahagiaan abadi (Abu Muhammad)