THE IMPACT OF OUTSOURCING NEW TECHNOLOGIES ON INTEGRATIVE CAPABILITIES AND PERFORMANCE (CARMEN WEIGELT) TRI MURNI
PENDAHULUAN PENDAHULUAN Tahun 2000 lebih separoh dari semua layanan IT di Amerika Utara telah di outsourcing kan, namun kemudian muncul pertanyaan: apakah outsourcing selalu menguntungkan atau ada batasan keuntungan ? Penelitian sebelumnya belum banyak yang menjelaskan implikasi kinerja dari outsourcing tersebut.
PENELITIAN SEBELUMNYA Hamell, 1991; Powel, Koput dan Smith Doerr, 1996; Mowery,Oxley &Silverman,96: Melihat outsourcing sbg alat untuk mening katkan efisiensi, mengurangi biaya, memperkuat inovasi dengan akses ke teknologi maju, sumberdaya khusus dan peluang belajar. Dilain pihak, peneliti menganggap bahwa outsourcing bisa menghasilkan lemahnya korporasi dan depresiasi kapabilitas perusahaan ( Bettis, Badly & Hamel, 1992)
PENELITIAN SEBELUMNYA Hamel, 1991 dan Ettlin, 1998: mengatakan bahwa penelitian sebelumnya jarang membedakan antara perusahaan yang mendapat akses teknologi baru dan kemampuan untuk menginternalkan serta meleverage di pasar. Meuter, 2005: Mendapat akses teknologi baru tidak lalu memastikan bahwa perusahaan bisa menggunakan teknologi tersebut di pasar, walaupun perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari teknologi baru tsb, seperti menghemat biaya lewat internet banking atau sistem pesan online
POKOK BAHASAN “ DAMPAK KADAR OUTSOURCING TEKNOLOGI BARU TERHADAP KAPABILITAS INTEGRATIF PERUSAHAAN DAN KINERJA DI PASAR “ KADAR OUTSOURCING: KADAR PERUSAHAAN DALAM MENGGUNAKAN KEAHLIAN PIHAK KETIGA DIBANDINGKAN USAHA STAFFNYA SENDIRI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BARU KAPABILITAS INTEGRATIF : MENCERMINKAN KAPASITAS PERUSAHAAN UNTUK MENGGUNAKAN DAN MEMADUKAN TEKNOLOGI BARU DALAM PROSES BISNIS KINERJA DI PASAR : PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU OLEH KONSUMEN
KONTRIBUSI PADA LITERATUR MEMBEDAKAN ANTARA AKSES PADA TEKNOLOGI DAN KAPABILITAS PADA TEKNOLOGI TSB MEMBERIKAN WAWASAN BARU TENTANG BAGAIMANA OUTSOURCING BISA MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU OLEH KONSUMEN DAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN UNTUK MELEVERAGE TEKNOLOGI BARU TSB DI PASAR MEMPELAJARI PERAN DARI PENGALAMAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEBELUMNYA DALAM MENGURANGI EFEK NEGATIF OUTSOURCING TERHADAP KAPABILITAS INTEGRATIF PERUSAHAAN DAN KINERJANYA DI PASAR
HIPOTESIS I A “SEMAKIN TINGGI KADAR OUTSOURCING ( DEGREE OF OUTSOURCING) PADA TEKNOLOGI BARU, SEMAKIN RENDAH KAPABILITAS INTEGRATIF PADA TEKNOLOGI TERSEBUT “ PENELITIAN TERDAHULU: ROSENBERG, 1982 DAN ETHIRAJ DKK, 2005: OUTSOURCING MEMBATASI EKSPOSUR PERUSAHAAN PADA TEKNOLOGI BARU DAN JUGA LEARNING-BY-DOING, YANG MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM PERKEMBANGAN KAPABILITAS INTEGRATIF UNTUK MENGGUNAKAN DAN MENERAPKAN TEKNOLOGI BARU PADA PROSES BISNIS PERUSAHAAN ETHIRAJ DKK, 2005 ; ZOLLO & WINTER, 2002 : KAPABILITAS BISA BERKEMBANG TIDAK HANYA LEWAT LEARNING-BY-DOING, TTP JUGA INVESTASI YANG CERMAT DALAM PROSES INTERNAL, YANG MEMBANTU KNOW-HOW LEWAT PEMAHAMAN PADA TEKNOLOGI BARU. COHEN DAN BACDAYAN, 1994; PISANO, 1996: OUTSOURCING DAPAT MEMBATASI WAWASAN PERUSAHAAN TENTANG KOMPONEN YANG BISA DITRANSFER DENGAN TEKNPLOGI.
HIPOTESIS I B “ SEMAKIN TINGGI KADAR OUTSOURCING PERUSAHAAN PADA TEKNOLOGI BARU, SEMAKIN RENDAH KINERJA DI PASAR” PENELITIAN TERDAHULU: STEENSMA DAN CORLEY, 2000: AKSES PADA TEKNOLOGI LEWAT OUTSOURCING TIDAK MENJAMIN BAHWA PERUSAHAAN DAPAT MELEVERAGE TEKNOLOGI DI PASAR ROGERS,1995 DAN MEUTER,2005: TEKNOLOGI BISA GAGAL DALAM PASAR, KARENA MINIMNYA PENGGUNAAN OLEH KONSUMEN YANG DISEBABKAN KETIDAKMAMPUAN PERUSAHAAN MENUNJUKKAN NILAI TERSEBUT PADA KONSUMEN
HIPOTESIS II A “ PERUSAHAAN YANG SUDAH BERPENGALAMAN PADA TEKNOLOGI TERKAIT, MENUNJUKKAN PENURUNAN YANG MINIM PADA KAPABILITAS INTEGRATIF, KETIKA KADAR OUTSOURCING PADA TEKNOLOGI BARU DITINGKATKAN “ PENELITIAN SEBELUMNYA: PENGALAMAN TEKNOLOGI TERKAIT SEBELUMNYA AKAN MEMBERIKAN PEMAHAMAN PERUSAHAAN TERKAIT DENGAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT YANG MENDASARI TEKNOLOGI BARU, MENYESUAIKAN DAN MEMADUKANNYA DENGAN PROSES PERUSAHAAN (FICHMAN DAN KEMERER, 1997)
HIPOTESIS II B “ PERUSAHAAN YANG SUDAH BERPENGALAMAN PADA TEKNOLOGI TERKAIT, MENUNJUKKAN PENURUNAN KECIL DALAM KINERJA DI PASAR, KETIKA OUTSOURCING TEKNOLOGI BARU MENINGKAT “
METODE DAN DATA SAMPEL : 768 BANK HOLDING COMPANY DI USA,YANG MEMILIKI ASET > 100 JUTA DOLAR RESPONDEN: EXECUTIVE SENIOR YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP INTERNET BANKING PENGUMPULAN DATA : SURVEY DILAKUKAN DALAM 2 TAHAP: TAHAP I : PEBRUARI – APRIL 2002, DATA YANG MASUK 224 TINGKAT RESPONSI 29 % TAHAP II : APRIL 2003, FOLLOW-UP SURVEY I DENGAN RESPONDEN 224. TINGKAT RESPONSI NAIK 64 %
VARIABEL PENELITIAN VARIABEL DEPENDEN : 1. KAPABILITAS INTEGRATIF: KAPASITAS PERUSAHAAN UNTUK MENGGUNAKAN DAN MEMADUKAN TEKNOLOGI BARU DALAM PROSES BISNIS. 2. KINERJA DI PASAR : PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU OLEH KONSUMEN VARIABEL INDEPENDEN: KADAR OUTSOURCING, ADALAH KETERLIBATAN PERUSAHAAN DALAM MENGGUNAKAN KEAHLIAN PIHAK KETIGA DIBANDINGKAN USAHA STAFNYA SENDIRI DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BARU 1. PERUSAHAAN TANPA PENGALAMAN 2. PERUSAHAAN YANG SUDAH BERPENGALAMAN PD. TEKNOLOGI TERKAIT VARIABEL KONTROL : FAKTOR SPESIFIK PERUSAHAAN DAN HUBUNGAN
HASIL PENELITIAN 1. KADAR OUTSOURCING BERKORELASI NEGATIF DENGAN KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERJA KONSUMEN 2. PENGALAMAN PERUSAHAAN DENGAN TEKNOLOGI TERKAIT, BERKORELASI POSITIF DENGAN VARIABEL DEPENDEN KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERJA, TETAPI BERKORELASI NEGATIF DENGAN KADAR OUTSOURCING
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN & KESIMPULAN 1. MENINGKATNYA OUTSOURCING DALAM TEKNOLOGI DAPAT MENGEMBANGKAN BISNIS TETAPI DAPAT MENGURANGI KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERJA PERUSAHAAN DI PASAR. EFEK NEGATIF INI TERJADI KARENA 2 ALASAN : MESKIPUN OUTSORCING MEMBERIKAN AKSES BAGI PERUSAHAAN TERHADAP TEKNOLOGI KHUSUS, NAMUN PEMBENTUKAN INTEGRATIF YANG BERHUBUNGAN DENGAN TEKNOLOGI INI MEMBUTUHKAN LEARNING-BY-DOING DAN INVESTASI DALAM PROSES INTERNAL OUTSOURCING DAPAT MERUSAK PROSES PENINGKATAN PERSEPSI NILAI KONSUMEN TERHADAP TEKNOLOGI BARU DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TSB OLEH KONSUMEN 2. KETERLIBATAN STAF INTERNAL SANGAT PENTING DALAM OUTSOURCING TEKNOLOGI, AGAR BISA MEMBANGUN KAPABILITAS INTEGRATIF YANG TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI DAN TERAPAN PENGETAHUAN PADA KONSUMEN 3. EFEK NEGATIF OUTSOURCING BAGI PERUSAHAAN YANG TIDAK BERPENGALAMAN PADA TEKNOLOGI TERKAIT, MENUNJUKKAN PENURUNAN DRASTIS DALAM KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERKA DI PASAR. PENGALAMAN SEBELUMNYA DAPAT MENGURANGI KERUGIAN OUTSOURCING. 4. OUTSOURCING YANG LEBIH BESAR MEMPERLEBAR PERBEDAAN DALAM KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERJA BAIK DENGAN ATAUPUN TANPA PENGALAMAN SEBELUMNYA, INI BERARTI BAHWA PERUSAHAAN TIDAK PERLU MENGESTIMASI PERAN PENGALAMAN SEBELUMNYA DALAM MENYERAP KNOW-HOW EKSTERNAL
BATASAN PENELITIAN BATASAN PENELITIAN STUDI INI MENUNJUKKAN BAHWA OUTSOURCING SECARA NEGATIF BERPENGARUH TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIUKUR DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERSEBUT OLEH KONSUMEN, TIDAK MEMBERIKAN HASIL KINERJA DARI SUDUT MINIMISASI BIAYA DAN PROFITABILITAS PENELITIAN MASA DEPAN BISA MEMPELAJARI BAGAIMANA KARAKTERISTIK PARTNER BISA MEMPENGARUHI KAPABILITAS DAN KINERJA PERUSAHAAN. PENELITIAN MASA DEPAN DIHARAPKAN MENCOBA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BARU UNTUK MENGUMPULKAN UKURAN KAPABILITAS INTEGRATIF PENELITIAN MASA DEPAN BISA MEMPENGARUHI BAGAIMANA USAHA INTERNAL, SEPERTI KOORDINASI ANTAR DEPARTEMEN DAN UNIT, MEMPENGARUHI KAPABILITAS INTEGRATIF DAN KINERJA PERUSAHAAN
SEKIAN TERIMA KASIH