EVALUASI PEMELAJARAN AKTIF Oleh: Kelompok Dua Donna Asteria (FISIP), Dien Anshari (FKM), Hadi R. Purnama (FH), Jugiarie Soegiarto (FIB), Fitri Octaviana (FK), Kiftiawati (FIB), Siti Aminah (FMIPA) Pelatihan Ancangan Aplikasi gelombang kedua, Juni 2009
1 Evaluasi adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan pengajar untuk mengukur pencapaian atas hasil pemelajaran yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Proses berkelanjutan Berdasarkan kriteria Pengembangan yang kooperatif Berfokus pada kualitas peserta ajar, efektivitas pengajar, dan kualitas program (Downie, N.M. Fundeamentals of Measurement: Techniques and Practices. New York: Oxford University Press, 1967) Apa yang disebut dengan evaluasi?
Umpan balik bagi peserta ajar dan pengajar sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pemelajaran; Memodifikasi aktivitas pemelajaran; Mengetahui keefektifan pelaksanaan pemelajaran; Mengetahui pencapaian hasil pemelajaran oleh setiap mahasiswa untuk menjamin kualitas lulusan agar nantinya tidak merugikan masyarakat; Reputasi institusi; Penyeleksian peserta ajar. 2 Apa tujuan evaluasi pemelajaran?
a.Peserta Ajar: Kegiatan pemelajaran Hasil belajar b. Pengajar Pengemasan materi Penyampaian materi c. Program Proses belajar mengajar dikaitkan dengan visi misi program 3 Kegiatan apa saja yang dievaluasi?
Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut, berikut ini ialah unsur-unsur yang diperlukan untuk membangun sistem evaluasi: 1.Merencanakan evaluasi dari situasi atau konteks penyelenggaraan program; 2.Merencanakan evaluasi input (SDM, sarana, dan prasarana); 3.Merencanakan pengamatan (monitoring) dari penerapan aktivitas belajar mengajar; 4.Merencanakan evaluasi peserta ajar (output). 3 Kegiatan apa saja yang dievaluasi?
4 Bagaimana cara mengevaluasi pemelajaran? 1.Menentukan tujuan evaluasi; 2.Menentukan disain evaluasi; 3.Menentukan dan menggunakan instrumen pengukuran yang jelas; 4.Melakukan pengumpulan data; 5.Menginterpretasi hasil pengukuran; 6.Membuat penilaian dan melakukan tindakan yang sesuai.
DOMAIN Intelectual Skills Communication SkillsPractical Skills Indirect methods Direct Observation Carrying out Of projects Practical tests Written tests Questionnaire objective type essays simulation Oral tests Practical tests Research reports bibliography
5 Bagaimana karakteristik evaluasi hasil pemelajaran? Secara ringkas, karakteristik evaluasi adalah sbb: 1.Langsung menjawab tujuan pendidikan 2.Realistis dan praktis 3.Penting dan berguna 4.Lengkap tapi singkat 5.Tepat dan jelas
5 Bagaimana karakteristik evaluasi hasil pemelajaran? Dalam bahasa lebih akademis: 1.Validity Mengukur apa yang dapat diukur. 2.Reliability Konsisten 3.Objectivity 4.Practicability Mudah digunakan Tambahannya: Relevance Equilibrium Equity Specificity Discrimination Efficiency Time Length
6 Jenis-jenis evaluasi hasil pemelajaran? Formative Evaluation (Evaluasi Proses) –Nama lainnya adalah diagnostic evaluation; –Untuk mengukur proses pemelajaran dan kemajuan yang sudah dicapai oleh peserta didik serta menjadi pedoman bagi peserta didik dan pengajar untuk menentukan langkah lebih lanjut. Certifying Evaluation (Evaluasi Hasil Akhir) –Nama lainnya adalah summative evaluation; –Untuk mengukur kompetensi peserta didik, evaluasi ini dilakukan secara kumulatif, dilakukan pada akhir pemelajaran untuk menentukan apakah peserta didik layak untuk menyandang suatu keahlian tertentu.
7 Instrument evaluasi hasil pemelajaran Instrumen evaluasi hasil belajar untuk memperoleh informasi deskriptif dan/atau informasi judgemantal dapat berwujud test maupun non-test. Tes dapat berbentuk obyektif dan subyektif (uraian); sedangkan non-test dapat berbentuk lembar pengamatan atau kuesioner. Tes obyektif dapat berbentuk jawaban singkat, benar salah, menjodohkan dan pilihan ganda dengan berbagai variasi: biasa, hubungan antarhal, kompleks, analisis kasus, grafik dan gambar tabel.
7 Instrument evaluasi hasil pemelajaran? Tes uraian (tes subyektif) dapat berbentuk tes uraian bebas, bebas terbatas, dan terstruktur. Selanjutnya, untuk penyusunan instrumen tes atau non- test, dosen harus mengacu pada pedoman penyusunan masing-masing jenis dan bentuk tes atau non-test agar instrumen yang disusun memenuhi syarat instrumen yang baik. Minimal syarat pokok instrumen yang baik, yaitu valid (sah) dan reliabel (dapat dipercaya).
Terima Kasih