Pengertian Macam-macam Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah MUNASABAH AL-QUR’AN Pengertian Macam-macam Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah
A. Pengertian Munasabah Munasabah menurut bahasa (musyakalah, muqarabah) Munasabah menurut Istilah ‘Ulum al-Qur’an berarti pengetahuan tentang berbagai hubungan/korelasi di dalam al-Qur’an.
B. Macam-macam Munasabah 1 B. Macam-macam Munasabah 1. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya Satu surat berfungsi menjelaskan surah sebelumnya, misalnya dalam surah Al-Fatihah ayat 6.disebutkan “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus” lalu di jelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 2, bahwa jalan yang lurus itu ialah mengikuti petunjuk al-Qur’an, sebagaimana disebutkan “ Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”
2. Munasabah antara nama surat dengan isi atau tujuan surah Nama-nama surah biasanya diambil dari suatu masalah pokok didalam satu surah, misalnya surah an-Nisa’(perempuan) karena didalamnya banyak menceritakan tentang perempuan. Surah al-Baqarah(lembu betina) 67-71. Ayat tersebut mengandung inti pembicaraan tentang kekuasaan Tuhan membangkitkan orang mati. Dengan perkataan lain, tujuan surat ini adalah menyangkut kekuasaan Tuhan dan keimanan pada hari kemudian.
3. Munasabah antara fawatih al-suwar (ayat pertama yang terdiri dari beberapa huruf) dengan isi surah. Hubungan fawatih al-suwar dengan isi surahnya bisa di lacak dari jumlah huruf-huruf yang dijadikan sebagai fawatih al-suwar. Misalnya jumlah huruf alif, lam, mim pada surah-surah yang dimulai dengan alif lam mim( الم) semuanya dapat habis dibagi 19. Contoh: huruf qaf yang merupakan pembuka surah ke 50, ditemukan terulang 57 kali.huruf nun pembuka surah al-Qalam 133, ya dan sin pada surah yasin 285.dll.
Misalnya surah al-Mu’minun dimulai dengan: 4. Munasabah antara ayat pertama dengan ayat terakhir dalam satu surah. Misalnya surah al-Mu’minun dimulai dengan: Kemudian di bagian akhir surah ini ditemukan kalimat:
5. Munasabah antara satu ayat dengan ayat lain dalam satu satu surah Misalnya kata Muttaqin di dalam surah al-Baqarah ayat 2 di jelaskan pada ayat berikutnya mengenai ciri-ciri orang-orang yang bertaqwa
6. Munasabah antara kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat Misalnya dalam surah al-Fatihah ayat 1 “Segala puji bagi Allah”, lalu sifat Allah di jelaskan pada kalimat berikutnya “Tuhan semesta alam”
7. Munasabah antara fashilah dengan isi ayat Misalnya di dalam surah al-Ahzab ayat 25: “....Dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan” lalu di tutup dengan “Dan Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
8. Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya Misalnya akhir surah al-Waqi’ah “Maka bertasbihlah dengan(menyebut)nama Tuhanmu Yang Maha Besar” lalu berikutnya, yakni surah al-Hadid ayat 1 “Semua yang berada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah(menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Munasabah al-Qur’an diketahui berdasarkan ijtihad, bukan melalui petunjuk Nabi (tawqifi). Setiap orang bisa saja menghubung-hubungkan antara berbagai hal di dalam kitab al-Qur’an.
C. Urgensi dan Kegunaan Mempelajari Munasabah Dapat memudahkan memahami ayat al-Qur’an terutama ayat yang tidak disertai asbab an-Nuzulnya hal karena ayat-ayat al-Qur’an satu sama lainnya mempunyai hubungan erat, dengan demikian tidak perlu lagi mencari asbab an-Nuzulnya, karena pertautan satu ayat dengan ayat lainnya sudah dapat mewakilinya.