Differensiasi susunan kemih. Gambaran morfologi-embriologis perkembangan anatomi masa janin mulai bulan ke 2-3.
Pemahaman dasar. Kepala Leher Badan Lengan Tungkai
Badan Dada Perut Panggul
Panggul Rongga panggul Diafragma pelvis Perineum
Perineum laki-laki. Diafragma urogenital Otot dan alat kelamin luar Fosa iskhiorektalis Lemak, av.pudenda interna , n.pudendus, dan diafragma pelvis
Perkembangan embriologis susunan kemih. Susunan kemih terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan urethra. Susunan ini berintegrasi dengan susunan kelamin, sehingga terdapat beberapa persamaan dan perbedaan kedua susunan ini pada wanita dan pada pria.
Perkembangan pada masa janin. Perkembangan ketiga lapis primer yang berhubungan dengan susunan kemih, identik dengan susunan tubuh yang lain dengan kekhasan susunan ini, dimulai dengan perobahan peran pada 3 lapisan primer janin yaitu : peran awal ektoderm, Peran awal mesoderm Peran awal entoderm
Diferensiasi lapisan primer janin pada susunan kemih kelamin. Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi ureter, vesika urinaria, uretra Ektoderm berdiferensiasi menjadi alat yang berfungsi sebagai penghubung lingkungan dengan diri/nafs/self, yaitu epitel epidermis perineum, susunan saraf somatis dan susunan saraf viseral. Sebagian besar susunan kemih berasal dari mesoderm, yaitu bagian-bagian ginjal, otot polos ureter, otot polos vesika urinaria dan uretra, otot-otot dasar panggul, bagian-bagian alat kelamin
Tahap-tahap perkembangan susunan kemih bermula dengan penglipatan diskus embrional. Penglipatan diskus embrional itu mengikuti diferensiasi mesoderm intraembrional menjadi 3 bagian, yaitu mesoderm paraksial, mesoderm intermediet, dan mesoderm lempeng sisi dengan penglipatan bilateral dan penglipatan sefalokaudal longitudinal janin terjadi pembentukan selom intraembrional .
Susunan kemih. Susunan kemih berdiferensiasi dari mesoderm intermediate, yaitu mesoderm intraembrional yang berada diantara mesoderm paraksial dan mesoderm lempeng sisi Dari mesoderm intermediate, terjadi perkembangan pembentukan susunan pronefros didaerah servikal janin susunan pronefros adalah susunan glomerulus sederhana yang salurannya membuka ke selom intraembrional Pembentukan susunan mesonefros berlanjut disebelah kaudal susunan pronefros, diikuti dengan menghilangnya susunan pronefros
Perkembangan susunan meso dan metanefros. Susunan mesonefros terdiri atas susunan glomerulus dan saluran ekskresi yang bermuara ke saluran mesonefros Saluran mesonefros disebut juga saluran wolf Saluran wolf bermuara di sinus urogenitalis Bersisian dengan saluran wolf terbentuk saluran muler (saluran paramesonefros) dari bagian atas selom intraembrional, yang juga bermuara pada sinus urogenitalis Saluran wolff pada laki-laki berkembang menjadi duktus deferen Saluran wolff pada wanita menghilang pada perkembangan selanjutnya
Mesonefros. Susunan glomerulus susunan mesonefros menghilang, diikuti dengan pembentukan susunan metanefros berupa tunas ginjal yang dinamakan dengan blastema metanefrogenika, yang merupakan bakal tunas ginjal
Perkembangan saluran mesonefros dan ureter Pembentukan tunas ginjal ini terjadi dibagian belakang sinus urogenitalis Dari entoderm dinding bagian belakang sinus urogenitalis terbentuk tunas ureter kearah blastema metanefrogenika Tunas ureter selanjutnya bercabang-cabang dalam blastema metanefrogenika menjadi susunan kaliks dan duktus koligentes
Perkembangan ginjal Dalam blastema metanefrogenika sel-sel mesoderm intraembrional berdiferensiasi membentuk susunan sel-sel glomerulus, kapsula bowman, tubuli kontorti-1, ansa henle, tubuli kontorti-2. Tubuli kontorti-2 bermuara ke entoderm duktus koligentes Ginjal mengalami peristiwa asensus dari tempat awal yang berbatasan dengan dasar panggul sampai mencapai tempat definiif retroperitoneal didinding perut daerah lumbal. Selama asensus ginjal mendapat perdarahan dari cabang aorta abdominalis yang sesuai dengan ketinggian diferensiasi ginjal Tonjolan ureter berkembang membentuk calyx major, calyx minor, dengan epitel entoderm dan otot mesoderm, saraf ektoderm
Vesika urinaria. Vesika urinaria berkembang dari bagian bawah sinus urogenital Keatas-depan, vesika urinaria beralih menjadi urakhus, yaitu saluran yang menghubungkan vesika urinaria dengan alantois melalui umbilikus. Persisten urakhi terjadi bila urakhus sesudah lahir masih paten, yaitu urakhus tidak menutup, sehingga aliran urin bisa keluar melalui umbilikus, dan harus dikoreksi dengan metode bedah
Perkembangan berbeda. Ginjal polikistik Ginjal sepatu Persisten urakhi Hipospadia Epispadia
Kloaka dan saluran-saluran sinus urogenitalis.
Perkembangan kloaka Kloaka merupakan bagian distal usus sederhana yang merupakan suatu tahap dari perkembangan susunan kemih kelamin. Kloaka tertutup oleh membran kloaka yang hanya terdiri dari ektoderm dan entoderm. Kloaka terbagi oleh septum urorektal menjadi sinus urogenital dan rektum Septum urorektal adalah satu lipatan mesoderm intraembrional dinding selom yang berada disebelah bawah duktus vitellinus Septum urorektal mencapai membran kloaka, dan berkembang menjadi korpus perinealis
Akir perkembangan perineum. Rektum merupakan bagian paling distal usus sederhana belakang, biasanya kosong Rektum berperan dalam menentukan refleks miksi normal melalui mekanisme reseptor sensorik viseral Reseptor ini terdapat di dimukosa, lapisan muskularis Melalui persarafan viseral dan persarafan somatis, efektor berupa otot polos dinding rektum, otot lurik yang berada di dasar panggul, dan di perineum, yaitu m.rektovesikalis dan m.rektouretralis.
Perkembangan perineum Mesoderm didepan korpus perinealis berdiferensiasi menjadi otot yang menjadi bagian diafragma urogenital (m.sfinkter uretra), korpus kavernosum, korpus spongiosum, tonjol kelamin, lipatan kelamin Hipospadia yaitu urethra bermuara di proksimal bawah dari tonjol kelamin, bisa terjadi bila lipatan kelamin tidak bersatu sebagaimana biasa
Perkembangan saluran kemih.
Perkembangan awal sinus urogenital dan asensus ginjal.
Perkembangan mesonefros dan kloaka Berjajar dengan saluran mesonefros berkembang saluran muler yang membuka ke selom intraembrional Pada laki-laki saluran muler akan menghilang Pada wanita saluran mesonefros akan menghilang, dan saluran muler berkembang menjadi tuba uterina, uterus, dan bagian atas vagina Terbentuknya bentuk tubuh yang membulat sesudah penglipatan diskus embrional mencakup sebagian yolksac yang dilapisi oleh entoderm, menjadi usus sederhana yang berakhir dibelakang dengan kloaka Urachus berhubungan dengan kloaka dan melalui pusat, dengan allantois yang berada dalam korda umbilikalis.
Diferensiasi epitel saluran uretra entoderm.
Dasar panggul terbentuk melalui diferensiasi ketiga lapis primer Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu bawah panggul, menjadi batas rongga pelvis minor dengan perineum Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu bawah panggul berada disebelah bawah diafragma pelvis Perineum didarahi oleh a,pudenda interna Perineum disarafi oleh n.pudendus
Perineum. Perineum bagian depan disebut trigonum urogenital, dan perineum bagian belakang disebut trigonum anal Ektoderm berdiferensiasi menjadi epidermis, saraf perineum Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan dan dinding samping rongga perut Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis, diafragma urogenital, otot-otot perineum Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi kloaka.
Masaalah pengidentifikasian kompetensi. Pengidentifikasian materi dan metode untuk membina kompetensi yang relevan, teruji-valid-terevaluasi. Kritik ini menyebabkan perpindahan metode pembelajaran dari cara konvensional ke metode inovatif Apa alasan perpindahan secara filosofis Apa peran filosofis dalam masaalah ini Posisi oknum dalam masaalah ini Emangnye gua pikirin Cogito ergo sum descartes Pelaksanaan kurikulum dilandasi sikap positivistik yang diadopsi dari otorisasi sekuler westernized. Kenapa terjadi pengadopsian dengan nilai kritis Apa hubungan dengan apresiasi kompetensi yang harus dicapai. Identitas: How can you identify your identity. Do any identity have a worthy meaning?
Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan janin normal secara bertahap melalui tahapan diferensiasi jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan morfologis yang berada pada sisi lain dari kurva normal dekripsi distribusi karakter pada populasi Perlukah apresiasi untuk itu. Jenis apresiasi
Filosofi proses perkembangan. Keterangan mengenai peristiwa sebab akibat diperoleh dari pembahasan filosofis berupa: Spekulasi: eror kemanusiaan Bukti empiris: statis-dinamis Posit terpilih: terdapat berbagai kemungkinan Konservatif : lingkaran skeptis Posit ortodoks Kompetensi Apresiasi dan realisasi visi. Proses menunjuk pada peristiwa sebab akibat dan pengaturannya. Dari pembuktian pengamatan melalui hipotesis oleh berbagai disiplin; biologi, biokomia, anatomi fa’al, dinyatakan bahwa proses perkembangan ini melibatkan berbagai komponen seluler subseluler, mulai dari DNA, inisiasi dan eksekusi kejadian, organelle sel, reaksi enzim, reaksi kimia, sintesis-analisis, resume morfologis berupa gambaran mikro dan gros yang diperoleh melalui tehnik tertentu, penyimpulan tahap-tahap yang terlihat.