WAHYU ALLAH DALAM KITAB SUCI
Kitab Suci Kitab yang menyampaikan permenungan dan pengalaman hidup bersama Allah. Ditulis oleh pengarang yang dibimbing oleh Allah dalam terang Roh Kudus, sehingga hanya menuliskan apa yang dinyatakan Allah. Tidak terjadi sekali untuk selama-lamanya, tetapi selama ±1300 th, dari masa Musa Gereja Perdana. Tahapan penulisan KS : Pengalaman hidup bersama Allah dan misteri kehidupan Diteruskan melalui ajaran/tradisi lisan Ditulis sesuai kebudayaan/taraf pemikiran sejaman Kitab suci bukan kitab sejarah, tetapi pengalaman iman
Dua tahap pewahyuan Allah (menurut KS) Allah mewahyukan diri kepada umat pilihanNya (Israel) Perjanjian Lama (PL) Allah mewahyukan diri kepada seluruh umat manusia melalui Yesus Perjanjian Baru (PB). Disebut perjanjian (Testamentum, diatheke), karena mewarta-kan persetujuan dan perjanjian Allah – manusia.
Sistematika KS (73) Perjanjian Lama (46): 39 (Ibrani, abad IX-IV SM) -> Kristen & Yahudi. 7 (Yunani, abad IV SM) -> Deutrokanonika. Perjanjian Baru (27): (abad I – II M) 4 Injil (Mt, Mk, Lk, Yoh) 1 Kisah Para Rasul 13 Surat Paulus 3 Surat Yohanes 2 Surat Petrus 4 lainnya
How many Books are in the Bible? The Roman Catholic Canon based on the Septuagint has 73 books divided this way: Old Testament: 46 books New Testament: 27 books. The Protestant Canon based on the Palestinian Canon has 66 books divided this way: Old Testament: 39 New Testament: 27
What are the sections of the Old Testament? Catholic Bibles Torah or Pentateuch Historical Books Wisdom Books The Prophets Deutero-canonical books.* * This section occurs only when they are not intercalated with the rest of the Old Testament books, and are grouped together as a separate section. Hebrew Bibles The Law (Torah) The Prophets (Nebhim) The Writings (Kethubhim)* *In the Hebrew Canon the Historical books are part of the Prophets and Wisdom books are part of the writings.
Langkah-langkah memahami KS Memilih teks Mencari teks senada Melihat konteks naskah Melihat konteks jaman (latar belakang moral, politik, dst.) Melihat bentuk sastranya (doa, cerita, dst.) Menyelidiki latar belakang tujuan/kepentingan Menganalisa teks (penafsiran) Mencari relevansi jaman sekarang
Fungsi KS Menangkap sabda Allah & apa yang kehendakNya Merasakan sabda Allah Penuntun hidup untuk memperoleh keselamatan
Dekalog Yunani: Deca = 10, Logos = sabda; Ibrani: Asheret hadebarim. Pertama digunakan oleh Irenaeus (220 M) Menunjukkan kesatuan dimensi vertical (perintah 1 – 3) dan dimensi horizontal (perintah 4 – 10) agama Ada dalam setiap agama.Dalam PL: Kel. 20:2–13, Ul. 5: 6–21 Merupakan kesatuan, tak terpisahkan Harus dipahami dalam konteks perjanjian (testamentum) Yahwe – Israel (Allah – manusia) Berbentuk apodiktik, sbg pedoman hidup bersama dlm klan
DASA FIRMAN ALLAH DASA SILA KEMERDEKAAN Jangan ada padamu Allah yang lain di hadapanmu (Allah yang Mahaesa) Jangan membuat bagimu patung; jangan sujud menyembah kepadanya (Allah yang Mahakudus) Jangan memnyebut nama Tuhan dengan sembarangan (Allah yang Mahaagung) Ingatlah dan kuduskanlah hari Tuhan (Allah Sang Penebus) Hormatilah ayahmu dan ibumu (Allah yang Mahasetia) Jangan membunuh (Hak hidup) Jangan berzinah (Hak perkawinan/keluarga) Jangan mencuri (manusia) (Hak kemerdekaan/ kebebasan) Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu manusia (Hak nama baik) Jangan mengingini rumah sesama atau apapun yang dipunyai sesamau. (Hak milik) HAK ALLAH HAK MANUSIA
Isi Dekalog Jangan punya Allah lain selain Aku Penomoran Protestant: Jangan punya Allah lain selain Aku Jangan membuat patung yang menyerupai apa yang dilangit atau dibumi atau dilaut. Jangan menyebut nama Allah dengan sia-sia Ingatlah hari Sabath dan kuduskanlah. Hormatilah ayah ibumu Jangan membunuh Jangan berbuat cabul Jangan mencuri Jangan bersaksi dusta pada sesama. Jangan ingin akan istri sesamamu atau segala miliknya. Penomoran Katolik Akulah Tuhan Allahmu, Janganlah menyembah berhala, berbaktilah kepadaku saja dan cintailah aku melebihi segala sesuatu. jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat. Kuduskanlah hari tuhan Hormatilah ibu-bapamu Jangan membunuh Jangan berbuat cabul Jangan mencuri Jangan bersaksi dusta pada sesamamu manusia Jangan ingin berbuat cabul Jangan ingin akan milik sesamamu.
Firman 1 Jangan ada padamu Allah yang lain di hadapanKu Latar Belakang: Ketuhanan puncak segalanya, cinta pada Allah lebih dari segala seuatu, jangan membuat patung/gambaran. Makna masa kini: Relasi khusus Allah dan manusia: Cinta. Ada banyak “allah” lain. Allah menuntut perhatian penuh dari manusia: cinta yang utuh dan penuh. Menyembah dan menghormat
Firman 2 Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan Latar Belakang Makna masa kini: Manusia diharapkan selalu menghormati dan mengakui Allah sebagai sumber, penopang, dan tujuan hidup. Nama Allah dipakai sia-sia hanya demi kepentingan diri sendiri.
Firman 3 Kuduskanlah hari Sabat Latar Belakang: Makna masa kini: Allah bekerja selama 6 hari dan pada hari ke 7 beristirahat. Hormat terhadap pembebasan. Pembebasan dari perbudakan di Mesir. Dahulu “budak” Makna masa kini: Hari Minggu Jangan lupa “ingat Tuhan” Manusia sibuk kerja dan kerja sehingga lupa Tuhan
Firman 4: Hormat dalam keluarga Hormatilah ayahmu dan ibumu Latar Belakang Makna masa kini: Menhormati OT; berbicara santun, rendah hati Mencintai OT: menemani, menghibur, memperhatikan Taat Membantu OT lebih-lebih pada hari tua. Taat pada “yang dituakan”
Firman 5: hormat dalam pemeliharaan hidup Jangan membunuh Latar Belakang: hidup manusia sungguh berharga, Allah mencintai kehidupan. Larangan merampas kehidupan dengan sengaja dari seseorang yang tidak bersalah dan tidak memberi perlawanan. Makna masa kini: Hormat terhadap hidup> jaga kesehatan, pelihara lingkungan hidup Tiga makna: mematikan hidup sesama secara fisik, mematikan diri sendiri, menjatuhkan nama baik orang lain sehingga masa depannya hancur Problem masa kini: abortus, euthansaia, hukuman mati, lingkungan hidup
Firman 6: hormat dalam hubungan pria dan wanita Jangan berbuat cabul (cabul: kemurnian, zinah: hubungan seks) Latar Belakang: perkawinan bukan hanya institusi sosial, melainkan punya nilai pribadi dan berhubungan dengan rencana penciptaan Tuhan sendiri, kesatuan laki-laki dan perempuan, Makna masa kini: Makna keluhuran martabat perkawinan, kesucian hidup. Makna kesetiaan Problem: free sex, masturbasi, pornografi, perceraian
Firman 7 Ctt. 7,8,10 - Ketidakadilan Jangan mencuri. Mencuri: mengambil, menahan, menguasai, dan merugikan milik orang lain dengan cara apapun, baik yang bersifat pribadi maupun umum. Latar Belakang: larangan “mencuri orang” – ketidak adilan thd pribadi sesama! Makna masa kini: Nilai menghargai milik orang lain. Hak milik. Ketidakadilan dan pelanggaran kesejahteraan umum Ctt. Keadilan: memberi kepada setiap orang apa yang menjadi haknya
Firman 8 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu Latar Belakang: jangan memutarbalikan hukum, jangan pandang bulu, jangan menrima suap (pengadilan) Makna masa kini: Jangan memutarbalikan kebenaran dalam relasinya dengan orang lain Kebenaran adalah segalanya dan harus diperjuangkan. Tegakan keadilan – membangun masyarakat adil Fitnah
Firman 9 Jangan ingin berbuat cabul Latar Belakang Makna masa kini Mengatasi kelemahan orang, khususnya yang menyangkut hawa napsu dan napsu kedagingan.
Firman 10 Jangan mengingini milik sesamamu Latar Belakang: menjaga milik pusaka: tanah, rumah, isinya, termasuk istri. Makna masa kini: Bersumber dari keinginan akan milik sesama (benda) akan lahir keserakahan, pencurian, penipuan, dan perampokan. Semuanya merugikan orang lain