3. Elektrokardiogram normal Erkadius Kuliah PBL Blok 1.2 Minggu III/2010.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Persamaan Kontinuitas
Advertisements

SISTEM KARDIOVASKULER
BIOLISTRIK Heru santoso wahito nugroho
HUKUM-HUKUM RANGKAIAN
2. Kontrol rangsangan dan konduksi jantung
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Penggunaan MULTITESTER Sebagai Alat Bantu Untuk Pengukuran / Pengujian
Bab 2 Pertidaksamaan Oleh : Dedeh Hodiyah.
PETA KONSEP Listrik Statis Muatan Listrik Positif Negatif HK Coulomb
ECG 12 LEAD.
EKG Tri Budi Laksono.
Fase gelombang untuk titik asal getaran 0
JANTUNG.
Sistem Kardiovaskuler
Tunggu sebentar...!!! File Siap... LISTRIK STATIS Klik Di sini.
FISIOLOGI JANTUNG Ayu Prawesti. M.Kep.
Hana Nurhidayati U ( 12) Danawira Dipta (25 ) Rais Tsaubana (29 )
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
20. Kapasitansi.
Pemakaian alat Nebulizer dan EKG
Kasus 1 Seorang laki-laki datang dengan keluhan nyeri dada hebat sejak 3 jam yang lalu, diikuti keringat dingin dan mual.
17. Medan Listrik.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-3 1.
ELECTROCARDIOGRAF DERMAWAN D
Pengantar Vektor.
Konsep Dasar – Simpul danCabang
BENTUK TAK TENTU. QUESTION 1. Suatu bola ditembakkan vertikal dengan persamaan s(t) = 100t – 16t2 dengan t dalam detik dan s dalam meter (a) Tentukan.
Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani.
ANATOMI JANTUNG ETRI YANTI, SKp.
Biofisika Muthiah Munawwarah.
Yuliana Laksmini Departemen Fisiologi FK UII
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Esa Unggul Pertemuan 11
WELCOME TO BIOLOGY WORLD Loading…………… Presented by Yuli Yanti.
DASAR-DASAR EKG Oleh: H. Asep Solihat.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER
E K G (LK-4A) Rendri Bayu Hansah Modul Penyakit Jantung Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 1.
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Azmila IB Desi sarly M.keb
Elektrokardiografi (EKG)
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Sistem Kardiovaskular
ALIRAN DARAH DAN TRANSPORTASI GAS
Basic ECG Course Nurses’ Symposium
KONSEP DASAR EKG
1. Aktifitas listrik jantung
Dasar Dasar ELEKTROKARDIOGRAFI
BIOLISTRIK Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
Ananta Yandini Anggi Dwi Prasetyo khairul Wara Novia Desi Yana
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
VENTRIKULAR FIBRILASI
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Aktivitas Mekanik Jantung Rahmatina B. Herman.
ELEKTROKARDIOGRAFI
Jantung.
ANATOMI JANTUNG Ns. Mira Fajarina, S.Kep.
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
POTENSIAL AKSI DAN POTENSIAL MEMBRAN
Elektrokardiogram (EKG)
ANATOMI JANTUNG.
BIOLISTRIK TUBUH Menik Dwi kurniatie, S.Si., M.Biotech Program Studi Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro 2019.
EKG. ANATOMI JANTUNG PEMBULUH DARAH KORONER RCA LM LAD LCx.
PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DENGAN MULTIMETER ALAT UKUR LISTRIK PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA 2018.
Ari Setiyajati,S.Kep,Ns.,M.Kes. ELEKTROKARDIOGRAFI PENGERTIAN Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektrokardigram.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
ELEKTRO KARDIOGRAFI. Elektrokardiografi : adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Elektrokardiograf : alat yang digunakan untuk melakukan.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH Pertemuan ke-5.
Transcript presentasi:

3. Elektrokardiogram normal Erkadius Kuliah PBL Blok 1.2 Minggu III/2010

Ciri-ciri EKG normal Impuls listrik ke seluruh jantung – Sebagian kecil tiba di permukaan tubuh – Dapat direkam oleh elektroda di tempat yang berhadapan dengan jantung Gelombang P – akibat potensial listrik saat depolarisasi atrium (sebelum kontraksi mulai) Kompleks QRS (sering 3 gelombang, Q, R, S) – potensial waktu depolarisasi ventrikel Gelombang T – timbul akibat repolarisasi ventrikel, 0,25-0,35 detik setelah depolarisasi

Depolarisasi: red – A: kanan positif – B: semua negatif – C: kanan negatif – D: semua positif

Action potential ventrikel 0,25-0,35 detik – Di saat depolarisasi dan repolarisasi komplit, grafik berada pada garis nol – Rekaman di permukaan tubuh, gelombang repolarisasi juga tercatat sebagai potensial, yaitu di atas garis nol Depolarisasi ventrikel: kompleks QRS Repolarisasi ventrikel: gelombang T

Hubungan EKG dan kontraksi Kontraksi atrium – Gelombang P: awal kontraksi – Repolarisasi atrium: setelah 0,15-0,20 detik ditutup depolarisasi ventrikel Kontraksi ventrikel – Komples QRS: awal kontraksi – Gelombang T: akhir kontraksi, 0,25-0,35 detik – Repolarisasi sudah dimulai 0,20 detik

Kalibrasi waktu dan voltage Setiap 10 baris ke atas-bawah: 1 millivolt Garis vertikal: – 1 inch = 1 detik – Dibagi atas 5 daerah garis 0,2 detik – Dibagi lagi atas 5 0,04 detik Elektroda – 1 jauh 1 di ventrikel: QRS 3-4 mV – di kedua pergelangan atau tumit QRS 1-1,5 mV, P 0,1-0,3 mV, T 0,2-0,3 mV

Interval P-R atau P-Q: 0,16 detik – Waktu antara awal P dan awal QRS antara awal perangsangan atrium dan ventrikel Interval Q-T: 0,35 detik – Kontrkasi ventrikel – Awal Q sampai akhir T Penentuan kecepatan denyut jantung – Interval R-R 0,83 detik; rate 1/0,83 = 72/menit

Cara pengukuran EKG Rekaman potensial listrik permukaan massa otot jantung sinsitium – Pre: semua interior negatif, luar positif – Rangsang: bagian tengah depolarisasi Rekaman – (+) pada polarisasi, (-) pada depolarisasi  (+) – (+) pada polarisasi, (-) pada polarisasi  (0) – (+) pada depolarisasi, (-) pada polarisasi  (-)

Arus listrik di dada Jantung berada di medium konduktif – Depolarisasi, listrik dari (-) di jantung ke sekitarnya Arus mulai di septum ventrikel dekat Purkinje, – Daerah endokardium lebih negatif – Arus mengalir menurut ellips – Secara matematik, (-) ke basis, (+) ke apex – Sebelum depolarisasi, arus membali 0,01 detik Arus mengalir umumnya dari basis ke apex – Basis negatif, apex positif

Bipolar limb leads Rekaman dari dua elektroda – I. Pergelangan kanan (-), pergelangan kiri (+) Rekaman akan (+) kalau pergelangan kiri lebih (+) – II. Pergelangan kanan (-), tumit kiri (+) Rekaman akan (+) kalau kaki lebih (+) – III. Pergelangan kiri (-), tumit (+) Rekaman akan (+) kalau kaki lebih (+) Ingat, negatif di daerah basis, positif di apex

Einthoven’s triangle Dua pergelangan dan tumit kiri – membentuk ujung segitiga pengurung jantung – Sudut-sudut atas: titik kedua tangan berhubungan dengan cairan di sekitar jantung – Sudut bawah: titik kaki kiri berhubungan dengan cairan sekitar jantung Hukum Einthoven: – Kalau potensial listrik diketahui dari dua titik, titik ketiga adalah jumlah keduanya (dengan memperhitungkan tanda negatif dan positif)

Misal: – Tangan kanan -0,2 mV – Tangan kiri +0,3 mV – Kaki kiri +1 mV Rekaman – Lead I: 0,5 mV (jarak -0,2 mV ke +0,3 mV) – Lead II: 1,2 mV (jarak -0,2 mV ke +1 mV) – Lead III: 0,7 mV (jarak +0,3 mV ke 1 mV)

EKG normal Bipolar Limb Leads EKG normal mirip satu sama lain – Perbedaan pada voltage – Tak banyak beda untuk diagnosa arrhythmia – Sangat berbeda pada kerusakan konduksi impuls atau kerusakan otot jantung

Chest (Precordial) Leads Elektroda positif pada berbagai posisi di dada Elektroda negatif (‘indifference’) di pergelangan kanan dan kiri, dan tumit kiri Enam standard chest leads – dinding dada depan – V1, V2, V3, V4, V5, V6

Permukaan jantung dekat dgn dinding dada – Rekaman dari potensial listrik otot jantung tsb – Sedikit perubahan ventrikel  perubahan nyata pada chest leads Lead V1 dan V2 – QRS umumnya negatif: elektroda dekat basis – Basis adalah tempat elektronegatif pada hampir semua proses depolarisasi ventrikel

Augmented Unipolar Limb Leads Dua anggota dihubungkan melaluiresistensi listrik ke terminal negatif EKG; anggota ketiga dengan terminal positif – Tangan kanan: aVR – Tangan kiri: aVL – Kaki kiri: aVF Mirip limb leads standard, kecuali aVR terbalik – Why ?