Bagian 1 INTRODUCTION
Awal Berkenalan Mengapa mesti C ? Sejarah C Bahasanya ringkas, hanya terdiri dari 32 keyword menurut standar ANSI Tersedia secara komersial untuk segala jenis komputer dan sistem operasi Terstruktur sekaligus fleksibel Programnya bekerja lebih cepat dan lebih tangguh, karena akses dekat ke sistem Kebanyakan pengembangan bahasa pemrograman ke depan meniru sintax C (C-LIKE = mirip C), seperti : Java, Javascript, C#, Php,… Bahasa C hasil kreasi dari Dennis M. Ritchie (1972) di Bell Telephone Laboratory Inc., Murray Hill, New Jersey, USA (Sekarang dikenal dengan AT&T Bell Laboratory) Implementasi pertama pada OS UNIX, dan dijalankan di mesin DEC PDP-II Merupakan pengembangan dari B (Ken Thomson) dan bahasa BCPL/Basic Command Programming Language (Martin Richards)
Keyword C 32 keyword ANSI C Beberapa compiler juga menyediakan beberapa keyword seperti berikut ini : asm far huge pascal ada fortran near Catatan : Semua keyword pada kode program C ditulis dengan huruf kecil
Karakteristik bahasa C Struktur Dasar Program C Setiap Program C terdiri dari satu atau lebih fungsi (function). Salah satu dari fungsi tersebut harus bernama main Semua modul dalam bentuk fungsi (Perbedaan fungsi dan prosedur ?) Tidak mengenal space sebagai pemisah, kecuali antar instruksi yang berbeda Setiap statemen dipisahkan oleh semicolon (;) Kode programnya bersifat case-sensitif(membedakan huruf kapital dan huruf kecil). Keyword dan perintah-perintah dituliskan dengan huruf kecil. Struktur Program [Deklarasi header/library] [ Deklarasi variabel/konstanta] [ Deklarasi fungsi] Fungsi utama […] = optional, adanya tergantung kebutuhan Bandingkan dengan Struktur Program Pascal : [Deklarasi nama program] [Deklarasi unit] [Deklarasi type] [Deklarasi variabel/konstanta] [Deklarasi fungsi] [Deklarasi Prosedur] Kode utama
? Format Penulisan deklarasi library/header Contoh deklarasi1 File header pertama sekali akan dicari di directory aktif saat ini, dan jika tidak ketemu akan dicari ke directory include yang ditentukan pada konfigurasi #include <header_name> atau #include “header_name” Contoh : #include “stdio.h” atau #include “c:\tc3\include\stdio.h” #include <stdio.h> File header hanya akan dicari di directory yang langsung ditentukan File header hanya akan dicari di directory include yang ditentukan pada konfigurasi Bandingkan dengan pascal Uses crt; ? Perbandingan : Di pascal uses di C #include, di pascal unit di C header, di pascal unit merupakan file biner/terkompilasi (extention-nya *.tpu), di C header merupakan file ASCII (extention-nya *.h, dapat dibaca/dipelajari lebih lanjut)
Format Penulisan deklarasi variabel Format Penulisan deklarasi fungsi Contoh deklarasi2 return-type function_name([parameter]) { [deklarasi variabel lokal] Statement Return(value) } Data_type variabel_name Contoh : int A; float B,C; char s; Contoh : Int jumlah(int A,int B) { Int C; C=A+B; Return C; } Bandingkan dengan pascal : Var A :integer; B,C : real; S : char; Bandingkan dengan pascal : Function jumlah(A,B:integer):integer; Var C :integer; begin C:=A+B; jumlah:= C; End;
Contoh dari prosedure pascal berikut : Tentang Prosedur Bahasa C secara khusus tidak memiliki prosedur, karena mudularisasi di C dilakukan dengan fungsi. Tetapi fungsi di C dapat di-akali untuk bekerja seperti prosedur. Contoh dari prosedure pascal berikut : Procedure cetak(x,y:integer;s:string); Begin gotoxy(x,y);textcolor(14); write(s); End; Di C ditulis dengan : void cetak(int x,int y, char *s) { cprintf(“%s”,s); } Contoh fungsi utama pada C : int main () { Int F,G; F=5;G=8; printf(“Hasil jumlahnya : %d \n”,jumlah(F,G)); return 0; } Contoh deklarasi3 Bandingkan dengan pascal: var F,G :integer begin Int F,G; F=5;G=8; writeln(‘Hasil jumlahnya : ‘,jumlah(F,G)); end.
Contoh program lengkap Nama file : Program1.C : Bandingkan jika di pascal : /* program1 */ #include <stdio.h> #include <conio.h> /*deklarasi fungsi hitung*/ int hitung(int A,int B) { int C; C=A+B; return C; } /*deklarasi prosedur cetak */ void cetak(int x, int y,char *s) gotoxy(x,y); textcolor(14); cprintf("%s",s); /*program utama*/ int main() int F,G; clrscr(); F=5; G=3; printf("Hasil jumlah : %d\n",hitung(F,G)); cetak(1,3,“Saya sedang belajar pemrograman”); cetak1,4,“bahasa C"); getchar(); return 0; program program1; uses crt; {deklarasi fungsi hitung} function hitung(A,B:integer):integer; var C:integer; begin c:=a+b; jumlah:=C; end; {deklarasi procedure cetak} procedure cetak(x,y:integer;s:string); gotoxy(x,y); textcolor(14); write(s); {program utama} var F,G :integer; clrscr; F:=5; G:=6; write(‘Hasil jumlah :',hitung(f,g)); cetak (1,3,“Saya sedang belajar pemrograman”); cetak1,4,“bahasa C"); readln; end.
Proses Pembuatan Program Aplikasi Run Mulai Make Static Library File (*.Lib) ASCII Editor Compiler Linker Source Code (*.c,*.cpp) Dynamic Library File (*.dll) Object Code (*.obj) Executable File (*.exe) Include File (*.h) Preprosessor Execution Output Selesai
Bagaimana Menjalankan C ? (Dengan aplikasi apa dan dimana program-program C bisa dijalankan ?) Program C dapat dijalankan baik pada sistem operasi DOS, Windows maupun Linux, juga berbagai sistem operasi lainnya Pada DOS kita dapat menggunakan Turbo C (Borland) ver 3 ke bawah atau Microsoft C (kurang popular) Pada Windows kita dapat menggunakan Borland C versi 4.x atau ver 5.x (terakhir BCC ver 5.2), symantec C, dan Visual C Pada Linux kita bisa gunakan GNU C Compiler (GCC) Secara umum kode program C di semua jenis compiler C dan pada berbagai sistem operasi sama saja. Artinya tidak perlu dilakukan perubahan kode program yang berarti jika hendak menjalankan C melalui compiler yang berbeda-beda tadi (?). Setidaknya setiap compiler C umumnya mengacu ke ANSI C sebagai standarisasi C. Tetapi beberapa compiler C ada yang memiliki kelengkapan library yang berbeda dengan compiler lain, sehingga perlu beberapa penyesuaian untuk transfer kode programnya. Contoh : GCC di Linux tidak memiliki library/header conio.h, sedangkan compiler C di DOS menggunakannya. Umumnya compiler C menggunakan sistem pemberitaan kesalahan (error message) yang runtun yang berbeda dengan error message di bahasa lain. Hal ini perlu diperhatikan untuk efisiensi trouble-shoot kode program
Menjalankan program C dengan Turbo C ver 3.0 Memulai : Dari prompt DOS …\bin\tc.exe {enter} Dari windows Click icon atau Click file Tc.exe melalui Window Explorer Petunjuk Dasar : Ketikkan kode program di tempat yang disediakan Menyimpan program : File – Save atau File – Save As Mengkompail program (menghasilkan file obj) : Compile-Compile (Alt+F9) Mengkompail sekaligus me-link file (menghasilkan file exe) : Compile – Make (F9) Menjalankan program : Run – Run (Ctrl+F9) Menkonfigurasi directori include, library,output dan source : Options – Directories Yang lain silahkan dicoba sendiri !
Tampilan TC3 Tampilan awal Turbo C 3.0 :
Menjalankan program C dengan Visual C++ Dalam hal ini yang dimaksud Visual C adalah fasilitas untuk menghasilkan program berbasis tex-nya (program DOS) yaitu : Win32 Console Application - nya Memulai : Jalankan Visual C dari icon-nya Setelah tampil menu visual C : Pilih : File – New Dari dialog yang muncul click tab projects Dari tab projects pilih icon : Win32 Console Application, beri Project name misal : Program1, lalu click OK Muncul dialog lagi, pilih : An Empty Project,dan click tombol Finish, lalu OK Pada tab bagian kiri pilih tab : FileView Pada badan tab click : program1 files dan pilih : Source file Click kanan dari source file, pilih : Add Files to Folder, beri nama misal : program1.c, pada dialog yang muncul pilih OK Di dalam icon Source File, pilih : Program1.c, akan muncul layar tempat kita mengetikkan kode program Ketikkan kode program pada layar tersebut, Compile dengan : Ctrl+F7 dan jalankan dengan Ctrl+F5 Jika kode ada kesalahan pesan kesalahan akan muncul di bagian bawah menu
Tampilan Visual C : Win32 Concole Application : Tampilan VC Tampilan Visual C : Win32 Concole Application :
Cara menjalankan C dengan GCC di Linux Langkah : Ketikkan kode program C dengan salah satu editor ASCII di linux, seperti : vi, joe, emacs, pico,…. Setelah selesai mengetik kode program, simpan dan beri nama dengan exstention C, misal : Program1.C Jika hanya ingin meng-compile kode program lakukan dengan: gcc –c program1 program1.c Jika ingin meng-compile sekaligus me-Link kode program lakukan dengan perintah : gcc program1.c –o program1 atau gcc –o program1 program1.c Jika tidak ada kesalahan program dapat dijalankan dengan perintah : ./program1
Error Messages (Pesan Kesalahan) Kode program (source code) yang belum sesuai dengan aturan-aturan C, jika di-compile atau di-link akan memberikan pesan kesalahan tertentu sesuai dengan jenis kesalahannya Jenis pesan kesalahan : Warnings : A problem that can be overlooked. Compile-time warnings TLINK warnings TLIB warnings Errors : A problem that should be fixed such as a missing declaration or a type mismatch. Compile-time errors TLINK errors TLIB errors MAKE errors Run-time errors Fatal Errors : A problem of critical nature that prevents execution from continuing. Compile-time fatal errors TLINK fatal errors MAKE fatal errors Dari sisi lain jenis kesalahan juga dapat dibedakan seperti : Compile-Time Error Linking Error Run-Time Error Umumnya compiler C akan mendaftarkan semua runtunan kesalahan yang terjadi yang diakibatkan oleh setiap sebuah kesalahan. Pemberitaan kesalahan beruntun seperti ini harus diamati dengan cermat untuk dapat memperbaiki kesalahan tersebut dengan cepat.
Eksperimen Pertama Pemrograman C (Lakukan di labor) Aktifkan editor pada Compiler C yang anda miliki (dalam hal ini lakukan dengan Turbo C) dan ketikkan kode C berikut : { Harap perhatikan pengetikan huruf kecil dan huruf besar harus sama! } Jalankan program dari prompt DOS dengan mengetikkan hitung.exe {enter} atau dari Turbo C dengan Ctrl+F9. {Perhatikan bahwa program belum menghasilkan apa pun di layar} Modifikasi kode program di atas menjadi seperti berikut : int A; int B,C; int main() { A=5;B=3; C=A+B; return(0); } #include <stdio.h> int A; int B,C; int main() { A=5;B=3; C=A+B; printf(“Hasiljumlah =%d \n”,C); return(0); } Simpan dengan nama file : hitung.c Compile (Alt+F9) kode tersebut untuk menghasilkan file : hitung.obj, buktikan dengan melihatnya melalui prompt DOS Link (Compile-Link) kode file objek tersebut untuk menghasilkan file : hitung.exe Dari prompt DOS atau windows explorer catat besar file-file berikut : Hitung.c : ……… bytes Hitung.obj : ……… bytes Hitung.exe : ……… bytes Compile dan Link kembali program (secara singkat lakukan langsung dengan Run-Run). Perhatikan jika anda melakukannya dari menu Turbo C hasil program tidak akan terlihat. Untuk itu tambahkan di akhir program dengan perintah : getchar() (sebelum return 0) Hasil program akan tampak di layar : Hasil jumlah =8 Bersambung…
#include <stdio.h> int A; int B,C; int main() { //A=5;B=3; …sambungan Lanjutan Eksperimen Program yang baru anda cobakan belum bersifat interaktif sebab input variabel A dan B langsung dimasukkan di dalam kode program. Untuk menjadikan program interaktif tambahkan perintah Scanf() sehingga kode program menjadi seperti berikut : Statement Pengulangan pada C dapat menggunakan : While (….) { Statement yang diulang} Untuk menghilangkan statemen return 0 dalam fungsi main type kembaliannya dganti dari int menjadi void : void main() Selanjutnya lengkapi kode program tersebut menjadi seperti berikut : {Aktifkan fungsi fflush() jika getchar() tidak berfungsi ! } #include <stdio.h> int A; int B,C; int main() { //A=5;B=3; printf("Masukkan nilai A :"); scanf("%d",&A); printf("Masukkan nilai B :"); scanf("%d",&B); C=A+B; printf(“Hasiljumlah =%d \n”,C); getchar(); return(0); } /* Nama File: hitung.c */ #include <stdio.h> #include <conio.h> void main() { int A,B,C; char k; k='y'; while(k=='y') clrscr(); gotoxy(1,3); textcolor(14);cprintf("Masukkan nilai A : "); scanf("%d",&A); //fflush(stdin); gotoxy(1,4); textcolor(12);cprintf("Masukkan nilai B : "); scanf("%d",&B); //fflush(stdin); C=A+B; gotoxy(1,5); textcolor(9);printf("Hasil jumlah = %d \n",C); gotoxy(1,8); printf("Hitung lagi [yt] ? "); k=getchar(); } Simpan kembali program, jalankan dan catat hasilnya ! Tanda // digunakan sebagai komentar untuk C++ tetapi dikenal juga pada turbo C ver 3.0 untuk C. Tanda komentar khusus C adalah : /* …….*/. Untuk membersihkan layar setiap program dijalankan, tambahkan fungsi clrscr() di tempat yang sesuai. Untuk menentukan posisi kursor gunakan fungsi gotoxy(), untuk memberikan efek warna gunakan fungsi textcolor() , textbackground() dengan pencetakan cprintf(). Fungsi-fungsi ini deklarasinya berada pada header conio.h
Latihan Lengkapi kode program di atas untuk memberikan hasil pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat ! Buatlah program C untuk menghitung persamaan kuadrat dengan rumus ABC, dengan contoh kode programnya dalam pascal seperti berikut : program rumus_abc; uses crt; var a,b,c :integer; d,x1,x2 :real; begin clrscr; write('Masukkan nilai koefisien a : ');readln(A); write('Masukkan nilai koefisien b : ');readln(B); write('Masukkan nilai koefisien c : ');readln(C); d:=b*b-4*a; if d>0 then x1:=(-b-d)/(2*a); x2:=(-b+d)/(2*a); writeln; writeln('Penyelesaian '); writeln('X1 = ',x1:4:2); writeln('X2 = ',x2:4:2); end else if d=0 then x1:=-b/(2*a); x2:=x1; else writeln('Penyelesaian akar imajiner'); end; readln; end.
Cobakan program-program di atas (hitung. c dan rumusABC Cobakan program-program di atas (hitung.c dan rumusABC.c) menggunakan Gcc di linux dengan menghilangkan fungsi-fungsi dari header conio.h Catat pesan-pesan kesalahan yang pernah muncul selama anda ber-eksprimen dan latihan, baik pada Turbo C mapupun pada Gcc Linux
Bagian 2 Unsur-unsur kode program C
Unsur-unsur Program C Variabel Tipe data dasar di C adalah : Char; yaitu tipe data character Int ; yaitu tipe data integer, bilangan bulat Float; yaitu tipe data pecahan, bilangan floating point, yang menggunakan titik desimal dan exponen Double; yaitu bilangan double-precision floating point, seperti float tetapi angka signifikannya lebih besar {Informasi lebih detail pada hal. Selanjutnya} Sebenarnya ada dua tipe data dasar lain yang juga sering digunakan, yaitu void yang sering digunakan pada fungsi dan enum yang akan dijelaskan kemudian Escape sequence \t tab \” double quote \n new line \\ backsalash \b backspace \’ single quote \f form feed \r carriage retrun \ddd ASCII code (octal) \xdd ASCII code (hexa) Variabel Yaitu identifier yang digunakan untuk menam-pung data/informasi Format deklarasi variabel <tipe data> <nama variabel> <tipe data> <nama variabel> = <nilai inisial> Contoh : int a,b,c; float p,q; int x=20; Syarat penulisan variabel : Diawali dengan huruf atau garis bawah dan selanjutnya bisa diikuti oleh huruf atau garis bawah atau angka Panjang variabel maksimum 32 karakter (standar ANSI) Tidak boleh menggunakan keyword Tipe Data Yaitu yang menentukan jenis data yang tersimpan pada variabel.
Type data dasar C Perhatikan: int dan short int mempunyai jangkauan dan jumlah bit yang sama. Untuk IBM PC memang kedua tipe data ini tepat sama, tetapi pada mesin lain seperti komputer VAX short int adalah 8 bit
Operator Operator Arithmatic : + - * / % Contoh : c=a+b; d=5%2; + - * / % Contoh : c=a+b; d=5%2; { Note : Pangkat dengan fungsi pow() } Operator Aritmatic Assignment += -= *= /= %= c=5; c+=2; {c=7 dari c=c+2} c-=2; {…………………..} Operator increment/decrement ++ -- c=4; c++; {c=5 dari c=c+1} c--; {…………………..} a=5; b=a++; {a=6 b=5} b=++a; {a=6 b=6} Operator relational < > <= >= == {equal} != {not equal} Contoh : (5>=2) (k==toupper(‘y’)) (n!=0) Operator Logika && {AND} || {OR} ! (Not} (n!=0) && (k=toupper(‘y’)) A || B Operator pointer & {address of} * {value of} { Next discussion } Operator kondisional ?: Contoh : z = (x < y) ? x : y; pernyataan di atas sama dengan : if (x < y) z = x; else z = y; Operator Pergeseran bit << {Shift Right} >> {Shift left} A=1; B=A << 3 {B=8} Operasi-operasi berikut ini valid : c=b=a+5; c=b=(c!=d);
Statemen Input-Output Statemen input dalam hal ini yaitu fungsi yang gunanya untuk menerima data dari keyboard Statemen output yaitu fungsi yang gunanya untuk menuliskan data ke layar monitor Yang termasuk statemen input : getchar() getche() getch() gets() scanf() Yang termasuk statemen output : puts putchar() putch() printf() cprintf()
Statemen Kontrol KONTROL PENGULANGAN : for Yaitu statemen yang dapat mengatur arah/aliran program. Secara umum dapat di-kelompokkan kepada : Kontrol Pengulangan (loop); yaitu statemen yang dapat membuat sebagian kode program dilaksanakan beberapa kali (mengulangi) Kontrol Penyeleksian (decision); yaitu statemen yang dapat memilih apakah sebagian kode program dilaksanakan atau tidak (memutuskan) Yang termasuk kontrol Pengulangan : for while do-while Yang termasuk kontrol Penyeleksian : if if-else switch-case KONTROL PENGULANGAN : for Format : for (exp1;exp2;exp3) statemen_diulang atau for (exp1;exp2;exp3) { statemen_diulang } Exp1 = ekspresi untuk inisialisasi Exp2 = ekspresi untuk conditional Exp3 = ekspresi untuk decrement Contoh : int i; for (i=0;i<100;i++) printf(“%d\n”,i); for (int=0;i<100;i++) printf(“%d\n”,i); Bandingkan dengan pascal : Var i: integer For i=1 to 100 do writeln(I);
While do-while Format : do Statements }while(exp); Pada C memungkinkan untuk membuat statemen for seperti berikut : for(j=1,k=1;j<10 && k<12;j++,k++) { statement1 statement2 … } While Format : while(exp) statement atau while(exp) Statement1; Statement2; Exp = ekspresi boolean yang dapat true atau false, tetapi pada C true berarti tidak 0 dan falsa berarti 0. Statemen akan dilaksanakan berulang-ulang selama exp tidak 0. Contoh : int h=1; while(h<10) { printf(“%d”,hitung); hitung++; } Boleh juga menjadi : while(h<10) printf(“%d”,hitung++) do-while Format : do Statements }while(exp); Perbedaannya dengan while yang pertama yaitu do-while pasti akan melaksanakan statemen yang diulang minimal sekali yaitu saat pertama dilalui, sedangkan while ada kemungkinan tidak melaksanakan statemen yang diulang jika exp bernilai 0. While
KONTROL PENYELEKSIAN : if Format : If (exp boolean) statemen atau If (exp boolean) { statements } Jika exp boolean menghasilkan nilai true (bukan0) maka statemen akan dilaksanakan, jika bernilai 0 tidak akan dilaksanakan If (umur<50) printf(“Kerja terus..”); Bandingkan dengan pascal : If umur<50 then writeln(‘kerja terus’); if-else if (exp boolen) statemen1; else statemen2; Statemen do-while dapat digunakan seperti repeat-until pada pascal Contoh : char k; do{ … printf(“ingin mengulang ?”); k=getchar(); }while(k=toupper(‘y’)); Bandingkan jika di pascal : repeat write(‘Ingin mengulang ?’); read(k); until (k<>upcase(‘y’));
Tentang statemen : continue, break, exit dan return() Penyeleksian2 atau : {lanjutan format if-else} if (exp boolen) {statemen1; statemen2; } else {statemen3; statemen4; Contoh : if (umur<50) printf(“kerja terus\n”); printf(“anda pensiun\n”); Switch-case : Fungsinya seperti case-of pada pascal atau select-case pada basic, yaitu untuk menggantikan if bertingkat. Format : Switch (exp) { case constant1 : statemen1;break; case constant2 : statemen2;break; case constant3 : statemen3;break; default : statemen4; } Jika exp = constant1 maka laksanakan statemen 1, jika exp= constant2 maka laksanakan statemen 2, jika exp=constant3 maka laksanakan statemen 3, jika tidak juga laksanakan statement 4. Contoh : … Tentang statemen : continue, break, exit dan return()
Fungsi Kegunaan : Istilah-istilah yang sering muncul: Salah-satu implementasi prinsip modularisasi pada C Menghindari penulisan kode yang sama berulang kali Istilah-istilah yang sering muncul: Called function : … Calling function : … Formal argumen : … Aktual argumen : … Call by value : … Call by reference : … Contoh 1 : #include<stdio.h> void main(){ int a,b,c; int hitung (intg x, intg y); printf(“Masukkan nilai a dan b :”); scanf(“%d %d”,&a,&b); c=hitung(a,b); printf(“%3d+%3d =%3d”,a,b,c); } int hitung(int x,int y) { int z; z=x+y; return(z); Deklarasi fungsi boleh sebelum dan setelah fungsi main() Contoh 2 : /*Nama File : tukar1.c Prinsip Call by value Oleh : */ #include <stdio.h> #include <conio.h> void tukar(int a,int b) { int temp; temp=a; a=b; b=temp; } void main(){ clrscr(); int x=3, y=5; printf("\nNilai x dan y semula"); printf("\nx = %d y = %d",x,y); tukar(x,y); printf("\nNilai x dan y kemudian"); getch();} Istilah untuk scope variabel : Global (extern) Local (automatic) Static: tetap menyimpan nilai walau keluar dari fungsi Register: menyimpan nilai di salah satu register pada CPU
Pointer, Array dan String Merupakan variabel yang fungsinya menyimpan alamat (address) variabel Fasilitas untuk mengakses suatu variabel dengan memakai adress Kegunaan Calling by reference Mengembalikan lebih satu nilai dari satu fungsi Mengirimkan array dan string dari suatu fungsi ke fungsi lain Memudahkan dalam manipulasi array Manipulasi memory dalam system Membuat struktur data dinamis seperti linklist, tree, graph dan sebagainya Deklarasi pointer <tipe_data> *<nama_variabel> Contoh : int *ptrA; ptrA adalah variabel pointer untuk tipe data integer Jika misalnya variabel A berisi nilai 23, dan ptrA menunjuk variabel A yang merupakan representasi alamat memory nomor 2, maka hal tersebut dapat diilustrasikan seperti berikut : 23 1 2 3 4 5 6 (A) ptrA Alamat memory Prosesnya dalam kode C dapat dituliskan seperti berikut : Int A; Int *ptrA; A=23; *ptrA=&A; Jadi operator * digunakan untuk menyatakan isi (content of) pointer, sedangkan operator & digunakan untuk menyatakan alamat memory (adress of) variabel . Jika ingin meng-akses (mencetak) nilai 23 (isi memory) melalui variabel biasa, maka perintahnya adalah : Printf(“%d”,A); Jika ingin meng-akses (mencetak) nilai 23 (isi memory) melalui pointer, maka perintahnya adalah : Printf(“%d”,*ptrA);
Percobaan pointer Coba program berikut dan amati untuk memahami kode pemrograman pointer : Contoh program penerapan pointer untuk argumen fungsi call by reference : /* Nama File :pointer.c */ #include <stdio.h> #include <conio.h> void main() { int A;//deklarasi var biasa int *ptrA; //deklarasi var pointer clrscr(); A=23; ptrA=&A; printf("\n A = %d",A); //isi dari var A printf("\n&A = %u",&A); //alamat memory var A printf("\n*(&A) = %u",*(&A)); //isi di alamat pada var A printf("\nptrA = %u",ptrA);//isi dari var pointer ptrA printf("\n*ptrA = %d",*ptrA);//isi di alamat pada var ptrA printf("\n&ptrA = %u",&ptrA);//alamat memory var ptrA getch(); } /*Nama File : tukar2.c Prinsip Call by reference Oleh : */ #include <stdio.h> #include <conio.h> void tukar(int *a,int *b) { int temp; temp=*a; *a=*b; *b=temp; } void main(){ clrscr(); int x=3, y=5; printf("\nNilai x dan y semula"); printf("\nx = %d y = %d",x,y); tukar(&x,&y); printf("\nNilai x dan y kemudian"); getch();}
Array Contoh program untuk menguji array dan looping dengan for : Array adalah suatu variabel yang dapat menyimpan beberapa item data yang tipenya sama Deklarasi array : Format : <tipe_data> <nama_variabel>[exp1][exp2][…] Contoh : int bulan[12]; float harga[50],barang[50][50]; char nama[20]; Indeks awal array dimulai dari 0 sehingga variabel bulan di atas terdiri dari bulan[0] s/d bulan[11]. Nilai array dapat langsung diinisial seperti contoh berikut : int A[5] = {15,34,32,12,11}; artinya : mendeklarasikan A sebagai variabel array sekaligus memberikan nilai 15 ke A[0], 24 ke A[1], 32 ke A[2], 12 ke A[3], 11 ke A[4]. /* Nama File : acak.c */ #include <stdio.h> #include <stdlib.h> void main() { int acak[5][5][5]; int i,j,k; /*Harga awal untuk fungsi random*/ srand(1234); for (i=0;i<5;i++) for(j=0;j<5;j++) for(k=0;k<5;k++) acak[i][j][k]=rand(); printf("\n Acak[%d][%d][%d]\ = %d",i,j,k,acak[i][j][k]); } Latihan : ubah kontrol pengulangan for pada kode program di atas dengan while !
Array dan fungsi Array dan pointer Pada fungsi sebagai argumen formal array hanya diberi tanda [] saja tanpa diberi indeks, sedangkan sebagai argumen aktual array yang disebut namanya saja tanpa []. Contoh : … //called function int maksimum(int d[],maks) { } void main() int dat[10]; //Calling function Hasil=maksimum(dat,n); Array dan pointer Nama array adalah alamat memory (pointer) pertama dari elemen array tersebut. Jika A adalah array berdimensi satu maka alamat memory dari elemen pertama adalah &A[0] atau A saja. Sehingga &A[i] sama dengan (A+i). Maka A[i] pun sama dengan *(A+i) Berikut contoh program tentang bagaimana mengakses data array menggunakan konsep pointer : Lanjut Array /* Nama file :p_array.c */ #include <stdio.h> #include <conio.h> void main() { int Nilai[5]={55,75,60,90,80}; clrscr(); for(int i=0;i<5;i++) //akses dengan indeks array printf("\nNilai[%d] = %d",i,Nilai[i]); //akses dengan pointer printf("\n*(Nilai+%d)= %u",i,*(Nilai+i)); } Latihan : Lengkapi kode program tersebut yang tujuannya mencari nilai maksimum dari sekelompok nilai yang dimasukkan melalui keyboard
String String adalah array dari tipe character yang diakhiri dengan null character (\0) Data konstan string ditulis dengan diapit oleh tanda petik dua (“…string…”) Character string konstan memiliki scope static yang berarti ………………………………………………………….. Deklarasi tipe string : Format : char <nama_variabel>[exp] atau char <nama_variabel>[]={inisial} char *<nama_variabel> Contoh : char nama[]; char *alamat; Pemberian nilai inisial ke string dapat dilakukan dengan : char nama[]=“Hanif”; Atau char nama[]={‘H’,’a’,’n’,’I’,’f’,’\0’}; Deklarasi char *nama menunjukkan bahwa string adalah pointer, atau dapat diakses dengan cara-cara yang sama dengan pointer atau array Contoh program mengakses string dalam function : /*Nama file : p_string.c */ #include <stdio.h> #include <string.h> void ubah_nama(char *nama) { nama=strcat(nama," Nasution"); } void main() char *nm; clrscr(); printf("\nMasukkan nama anda :");gets(nm); ubah_nama(nm); printf("\nNama anda sekarang : %s",nm); getch();
Structure Struktur yaitu suatu variabel yang dapat menyimpan sejumlah item dari tipe data yang berbeda. Struktur pada C sama dengan record pada pasca Deklarasi Struktur : Format : struct <nama_struktur> { member1 member2 member3 … }; Setelah struktur dideklarasikan, selanjutnya dapat dideklarasikan variabel jenis struktur : <nama_struktur> <nama_variabel> Contoh : struc mahasiswa char nim[10]; char nama[25]; int umur; } mahasiswa amir, amat, tuti; Boleh juga digabung langsung seperti berikut : struc mahasiswa { char nim[10]; char nama[25]; int umur; } amir, amat, tuti; Dari deklarasi tersebut berari variabel amir memiliki 3 elemen yaitu : amir.nim, amir.nama dan amir.umur Variabel structur dapat langsung diinisialisasi seperti berikut : mahasiswa amir ={“20019823”,”Amir mahmud”,19}; yang sama dengan : amir.nim=“20019823”; amir.nama=”Amir mahmud”; amir.umur=19; Tugas/Latihan : Buatlah program data mahasiswa yang memiliki dua operasi yaitu : entri dan tampil. Item datanya terdiri dari : nim,nama, alamat,tempat & tanggal lahir. Bila perlu gunakan menu sederhana untuk memilih operasi. Anda perlu membaca refrensi lain untuk menyelesaikan tugas ini !
Pemrograman File