“Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah” TUGAS : STUDI KASUS “Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah” (PRINSIP, PERMASALAHAN, MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN) Mata Kuliah Penyediaan Air Bersih MENTARI RUTHMA PUTRI I1A112070
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TANAH LATAR BELAKANG Pengelolaan air tanah di DKI Jakarta yang tidak terkontrol dan teratur serta karena kurangnya kesadaran masyarakat, menimbulkan penurunan permukaan tanah dan menurunnya ketersediaan kebutuhan air baku masyarakat terutama air tanah, serta kondisi badan air yang awalnya merupakan cadangan air baku di Jakarta menjadi tidak layak lagi untuk dikonsumsi. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TANAH
“Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah” SKENARIO “Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah” Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan pengelolaan air tanah di DKI Jakarta yang tidak terkontrol dan teratur, sehingga menimbulkan penurunan permukaan tanah dan menurunnya ketersediaan kebutuhan air baku masyarakat. Menurut mantan Wali Kota Solo ini, konsep yang digunakan dalam tata kelolah air tanah tidak terkonsep secara benar, sehingga menimbulkan masalah. "Artinya apa, yang di dalam tanah itu untuk cadangan. Di negara manapun seperti itu konsepnya. Lha kita, ini enggak punya cadangan diambilin terus, ya jogrook," kata Jokowi, di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (21/3/2013). Jokowi ngotot dengan sumur resapan, karena mempertimbangkan cadangan air, di Jakarta yang semakin kecil. Dan butuh dipersiapkan dari sekarang agar nantinya cadangan air Jakarta tetap ada. "Itu perlu waktu dan proses siapkan cadangan itu. Kalau di tempat lain perlu waktu 10 Tahun, 20 tahun, 30 tahun, mestinya kita juga bisa lakukan itu. Air kita melimpah hanya enggak dikelola dan dimanage dengan baik sejak awal," tegasnya (san).
AIR TANAH Tinjauan Pustaka AIR PERMUKAAN TANAH Air tanah sering disebut air tawar karena tidak berasa asin. Berdasarkan lokasi air, maka air tanah dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian AIR BAWAH TANAH Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
PRINSIP PENGATURAN PENGELOLAAN AIR TANAH Tinjauan Pustaka PRINSIP PENGATURAN PENGELOLAAN AIR TANAH Guna mewujudkan kebijakan pengelolaan air tanah harus memiliki prinsip dalam melaksanakan pengaturan pengelolaan yang meliputi: Wilayah Pengelolaan air tanah Perijinan air tanah Pengendalian pengambilan air tanah Pengendalian lingkungan air tanah Pengawasan pengelolaan air tanah
PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN AIR TANAH Tinjauan Pustaka PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN AIR TANAH Beberapa permasalahan dalam pengelolaan air tanah yang berpotensi menimbulkan kendala antara lain: Terjadinya perubahan fungsi air tanah dari barang bebas menjadi barang ekonomis dan strategis. Kejadian ini menyebabkan berlombanya mencari keuntungan dari air tanah, Meningkatnya kebutuhan air bersih bagi keperluan sehari-hari yang mengandalkan pada air tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya besar-besaran pengambilan air tanah, sehingga sulit dikendalikan, Merosotnya lingkungan di daerah resapan air tanah. Keadaan ini menyebabkan makin berkurangnya sumber air tanah yang berasal dari resapan air permukaan/air hujan. Kebijakan pengelolaan masih berorientasi pada pemanfaatan tanpa memperhatikan upaya konseravsinya, Orientasi pemanfaatan air tanah sebagai sumber PAD. Air tanah di beberapa daerah sudah menjadi andalan utama di dalam mendapatkan pendapatan asli daerah, Masih terjadinya tarik-menarik kewenangan antar pengelola khususnya antar pemerintah di daerah.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN AIR Tinjauan Pustaka KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN AIR Kebijakan pemanfaatan dan pengelolaan air bawah tanah pada dasarnya bertujuan untuk melakukan konservasi air bawah tanah. Menurut Keputusan menteri Nomor 1451 K/10/MEM/2000, yang dimaksud dengan konservasi air bawah tanah adalah pengelolaan air bawah tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin ketersediaannya dengan tetap memelihara serta meningkatkan mutunya tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi dan lingkungan sumberdaya air bawah tanah tersebut. Tergantung Pada Fungsi Pengawasan Dan Pengendalian Termasuk Fungsi Pembinaan
MANAJEMEN PENGELOLAAN AIR TANAH YANG BAIK Tinjauan Pustaka MANAJEMEN PENGELOLAAN AIR TANAH YANG BAIK Di dalam pengelolaan sumberdaya air beberapa aspek pengelolaan harus menjadi satu kesatuan. Aspek pengelolaan sumberdaya air yang harus diperhatikan adalah: Aspek konservasi sumberdaya air. Aspek pendayagunaan sumberdaya air. Aspek pengendalian daya rusak. Aspek system informasi sumberdaya air.
Tinjauan Pustaka Penanganan Bagi Solusi Dalam Permasalahan Pengelolaan Air Tanah Yang Tepat Dengan Penguatan Kebijakan pengelolaan air tanah yang disusun dan ditetapkan secara terintegrasi dalam kebijakan pengelolaan sumber daya air yang dijabarkan lebih lanjut dalam kebijakan teknis pengelolaan air tanah yang berfungsi sebagai arahan dalam pengelolaan air tanah meliputi kegiatan konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak dan sistem informasi air tanah di wilayah administrasi yang bersangkutan, baik pada tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.
Tinjauan Pustaka ANALISIS KASUS Pengelolaan air adalah sangat penting bagi ketersediaan air dan terjaminnya mutu air. Berdasarkan kasus yang ada diketahui bahwa pengelolaan air tanah di DKI Jakarta yang tidak terkontrol dan teratur menimbulkan dampak penurunan permukaan tanah dan menurunnya ketersediaan kebutuhan air baku masyarakat. Hal ini dikarenakan tidak adanya konsep dan prinsip yang jelas mengenai pengelolaan air tanah. Pemerintah sangat menyadari bahwa air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air adalah dengan menerapkan sumur resapan. Maka dari itu, kejadian ini mendorong pemerintah untuk mengadakan metode sumur resapan, karena mempertimbangkan cadangan air, di Jakarta yang semakin kecil. Dan butuh dipersiapkan dari sekarang agar nantinya cadangan air Jakarta tetap ada.
LANJUTAN... Menurut pemerintah DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), penerapan metode sumur resapan ini sangat tepat, apalagi didukung dengan wilayah Jakarta yang sempit dan memiliki curah hujan tinggi, yang sering menimbulkan banjir. Pengelolaan sumber daya air tanah memerlukan suau pengetahuan dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air asin. Untuk alasan ini, maka diperlukan suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial (buatan). Teknologi sumur resapan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat pasif dan aktif. Pada teknologi sumur resapan pasif air hujan dibiarkan meresap secara alami melalui sumur buatan, sedangkan pada sumur resapan yang bersifat aktif air dipompa (diinjeksikan) ke dalam lapisan akuifer menggunakan pompa tekanan tinggi.
LANJUTAN... Tujuan diterapkannya teknologi sumur resapan adalah: Bagi pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan. Membantu menanggulangi kekurangan ir bersih. Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem akuifer pantai Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah.
LANJUTAN... Manfaat dan potensi diterapkannya teknologi sumur resapan ini sungguh banyak, diantaranya: Sumur resapan mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang mauk kedalam tanah sehingga dapat menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah sehingga dapat mencegah intrusi air laut. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat sampai nol jika diperlukan. Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah. Mempertahankan tinggi muka air tanah. Sumur resapan mempunyai manfaat untuk mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mencegah banjir. Mencegah terjadinya penurunan tanah. Melestarikan terknologi tradisionil. Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengisi pori-pori tanah hal ini akan mencegah terjadinya penurunan tanah.
LANJUTAN... Pengaplikasian teknik pembuatan sumur resapan maka diperlukan tahap sebagai berikut: Melakukan analisis curah hujan. Analisa terhadap curah hujan dimaksudkan untuk menghitung intensitas curah hujan maksimum pada periode ulang tertentu. Dengan mengetahui intensitas curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan akan dapat dihitung. Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan intensitas curah hujan maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran. Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam lapisan mulai dari tanah lempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dati pasir atau gravel. Pemasangan sumur. Sumur resapana dapat dibangun dengan menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang disusun secara teratur.
Namun pemerintah percaya bahwa pengelolaan sumber daya air tanah melalui metode sumur resapan ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak yang didukung oleh adanya kesadaran serta pengetahuan yang tinggi akan pentingnya pelestarian pemberdayaan pengelolaan air demi kesejahteraan bersama. Maka dari itu marilah kita bersama mengelola air dengan sebaik mungkin mulai dari hal yang kecil dan dari diri sendiri