NVIS : MUF = foF2 √ 1 + ( d/2h’F )2 Komunikasi NVIS Gambar 1 : “Skip zones” pada HF propagation. Manfaat “Near Vertical Incidence Skywave ( NVIS)” diantaranya adalah mengatasi “ Skip zone” Gambar 2 : Propagasi NVIS NVIS : MUF = foF2 √ 1 + ( d/2h’F )2
Gambar 3 : Day and night structure of the ionosphere. IONOSFER IONOSPHERE Gambar 3 : Day and night structure of the ionosphere.
Gangguan Ionosfer Terhadap Komunikasi NVIS SWFs (Short Wave Fade-Outs ) = daylight fade- outs = Sudden ionospheric disturbance (SID). beberapa menit – beberapa jam Absorbsi BADAI IONOSFER ( Ionospheric Storms ). dapat bertahan sampai berhari hari Gangguan terhadap NVIS Lapisan Es ( sporadic E layer ) Spread F FADING Travelling ionospheric Disturbance ( TID ) Sekitar 10 Menit
Short Wave Fade-outs (SWFs) X ray akibat flare SWFs Gangguan thdp NVIS : • Absorbsi pada saat Komunikasi pada siang hari ( day lights ) Absorbsi yang terbesar adalah pada frekuens rendah, frekuensi tinggi biasanya kurang dipengaruhi dan masih dapat digunakan (Gambar 4). • Lamanya ( duration ): ( beberapa menit – beberapa jam ) Lama dan besar absorbsi yang ditimbulkan biasanya bergantung pada posisi matahari terhadap daerah komunikasi di lapisan D , ukuran dan lama kejadian flare. Gambar 4a : Pengaruh Flare terhadap lapisan D Ionosfer. Gambar 4b : Pengaruh Flare terhadap HF.
Badai Ionosfer ( Ionospheric Storm ) Kejadian di matahari berupa flare disertai CME (coronal mass ejections) Gangguan Medan magnet bumi Badai ionosfer ( ionospheric storms) Penurunan foF2. Lama kejadian dan Dampaknya terhadap KOM. NVIS Gambar 6 : penurunan MUF di Canberra, Australia (mid-latitude station) dari tanggal 24 – 28 Sept. 1998, pada kejadian flare 20 Sept. 1998. . Gambar 7 : Penerimaan sinyal radio di LAPAN Sumedang, 29 – 31 0ktober 2003, Black Out 30 Oktober pagi dan siang, pada kejadian flare 28 Oktober 2003 jam 11 :12 ( UT ) Gambar 6 : Hasil pengamatan vertikal dan Median bulanan MUF di Canberra, Australia. Penurunan MUF terjadi antara tanggal 24 – 28 September 1998 akibat aktivitas matahari. Gambar 7 : Penerimaan sinyal radio di LAPAN Sumedang, 29 – 31 0ktober 2003, Black Out 30 Oktober pagi dan siang.
Penyebab : aktivitas di matahari, gangguan geomagnet dan gravitasi. SPREAD F Spread F : Penyebaran gelombang radio didaerah F, akibat ketidak teraturan ionosfer didaerah tersebut. Penyebab : aktivitas di matahari, gangguan geomagnet dan gravitasi. Waktu Kejadian Spread F : Setelah matahari terbenam hingga sebelum matahari terbit pagi hari. ( jam 19.00 – 05.00 ) Pengaruh Spread F terhadap Kom. NVIS : - kuat signal ( signal strength ) penerimaan tidak stabil ( fading ) akibat super posisi dari pemantulan gelombang pada ketinggian dan lokasi yang berbeda dalam waktu hampir bersamaan. - Kemungkinan terjadinya penurunan frekuensi pancar, bila foF2 mengalami penurunan. - Kemungkinan komunikasi tidak dapat dilakukan, bila lapisan tidak teridentifikasi. . Hasil Pengamatan Spread F di SPD LAPAN,Tanjung Sari, Sumedang dan Kototabang, Bukit tinggi ( Gambar 7 – Gambar 12 ) Gambar 7 : Ionogram, 3 Januari 2008 Jam 23.40 Gambar 8 : Ionogram, 3 Januari 2008 Jam 23.55
SPREAD F di Tanjung Sari dan Kototabang Gambar 9 : Ionogram di Tj.Sari, 10 Januari 2008 Jam 00.10 Gambar 10 : Ionogram di Tj Sari, 9 Januari 2008 Jam 00.25 Gambar 11 : Ionogram di Kototabang , 15 Juli 2008 Jam 03.00 Gambar 12 : Ionogram di Kototabang, 16 Juli 2008 Jam 03.00
LAPISAN Es ( Sporadic E layer ) Tempat Kejadian : - Di lintang rendah dan menengah ( low and mid-latitudes ) umumnya terjadi pada siang hari ( day time ) dan awal malam ( early evening ). Pada lintang tinggi ( high latitude ), biasanya malam hari. - Berada pada ke ketinggian 90 – 140 km, membentang sepanjang beberapa km hingga ratusan km Lama kejadian : beberapa menit – berjam jam Gambar 13 : Pembentukan Es (night or day) dapat mengganggu komunikasi melalui daerah F jika kerapatan elektron Es cukup tinggi memantulkan.
Hasil Pengamatan Lapisan Es di SPD LAPAN,Tanjung Sari, Sumedang dan Kototabang, Bukit tinggi ( Gambar 7 – Gambar 12 ) Gambar 14 : Ionogram di Kototabang, 3 Maret 2008 Jam 18.00 Gambar 15 : Ionogram di Kototabang, 12 Maret 2008 Jam 08.00 Gambar 16 : Ionogram di Tj Sari, 10 Januari 2008 Jam 10.55 Gambar 17 : Ionogram di Tj Sari, 10 Januari 2008 Jam 19.10
FADING MULTIPATH FADING - Multipath fading Variasi amplitudo dan Fase gelombang di Receiver Variasi Signal Strength - signal merambat melalui sejumlah lintasan ( paths ) dalam waktu hampir bersamaan dapat mengakibatkan gangguan di Receiver berupa Fading Gambar 18 : Contoh mode propagasi sederhana. Gambar 19 : Mode propagasi kompleks
FADING TID Travelling Ionospheric Disturbances ( TID ) Kemiringan suatu daerah ionosfer Signal menjadi fokus dan tidak fokus Variasi fase, amplitudo, polarisasi dan sudut datang gelombang radio - Periode Fading adalah 10 menit atau lebih & Kecepatan merambat sekitar 5 – 10 km / menit - Sumber TIDs : Matahari & Gangguan cuaca di atmosfer bawah Gambar 20 : Fokus dan tidak fokusnya signal yang diterima oleh receiver akibat TID