Melejitkan Kompetensi EQ PERILAKU KEORGANISASIAN Manajemen FE - Unsada Dini Rahayu, SE
Pendahuluan Henry Ford terkenal sebagai pemimpin bisnis yang genius, tapi sikapnya begitu buruk sehingga punya banyak musuh. Bill Gates, nyaris dituntut karyawannya sendiri karena sikap arogannya. Steve Jobs, pernah terdepak dari perusahaan Apple yang ia dirikan sendiri gara-gara sikapnya. Petenis John McEnroe yang karirnya pendek dan kurang mendapat simpati karena emosinya yang suka meledak.
Bagaimanakah langkah sistematis mengembangkan The Big Question… Bagaimanakah langkah sistematis mengembangkan EQ seseorang?
Emotional Quality Management (EQM) The Answer… Model 4 tangga Emotional Quality Management (EQM)
Model 4 tangga EQM MATURITY EMOTIONAL MATURITY EMOTIONAL AFFIRMATION EMOTIONAL EMOTIONAL AFFECTION EMOTIONAL ACCEPTANCE MATURITY EMOTIONAL AWARENESS EMOTIONAL
Emotional Awareness Kesadaran (Emotional Awareness) Hal ini mencakup kemampuan seseorang secara sadar membuat pilihan atas hidupnya. Di tahap ini, kompetensi terpenting adalah melatih kemampuan memilih pikiran (THINK) yang akan mempengaruhi perasaannya (FEEL), yang akan berdampak pula pada tindakannya (ACT).
Emotional Acceptance Penerimaan (Emotional Acceptance) Penerimaan diri merupakan salah satu tema penting untuk membangun rasa percaya diri kita. Seorang dr. Maxwell Maltz menyatakan, “untuk memiliki rasa percaya diri utuh yang ditampilkan keluar, orang harus mampu melihat dirinya berharga.” (The secret to be special is YOU. You have to believe that you're special - Film KungFu Panda)
Emotional Affection Persaudaraan (Emotional Affection) Tahapan ini mencakup bagaimana kita berelasi dengan orang lain (istilah lainnya: kecerdasan sosial). Hal ini mencakup kemampuan berinteraksi dengan berbagai orang dengan tipologi berbeda, termasuk kemampuan membaca bahasa verbal dan non verbal serta mengisi Rekening Bank Emosi yang positif pada orang lain.
Emotional Affirmation Penguatan (Emotional Affirmation) Tahapan ini mencakup kemampuan memotivasi diri dan orang lain saat menghadapi tantangan. Tahapan inilah yang oleh Paul Stoltz disebut sebagai Adversity Quotient (AQ) atau kecerdasan menghadapi tantangan.
Remember this… IQ-lah yang membuat Anda diterima bekerja, tetapi EQ-lah yang akan membuat Anda dipromosikan.