KEBIJAKAN FISKAL FENARO 2011@AYURAI.E.MAK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pasar Uang Dan Kurva LM Danang Wijayanto, SE., MM. Danang Wijayanto
Advertisements

SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
START.
Strategi Nasional Literasi Keuangan
Investasi Sebagai Varibel Exogen
BULETIN TEKNIS NO. 04 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA PEMERINTAH
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
STRUKTUR BELANJA DAERAH
1 DAMPAK PNPM, PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PADA PELUANG KERJA DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN Jakarta – April 12, 2007 Gustav F. Papanek Boston Institute.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 11 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Kebijakan pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia.
Sistem Moneter, kebijakan Bank Indonesia dan Inflasi
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Tugas kelompok Ekonomi
TEORI PENGELUARAN NEGARA
A. Pengertian APBN dan APBD 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
KEGIATAN EKONOMI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH.
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Dasar-dasar Ilmu Ekonomi
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BANK INDONESIA PERTEMUAN 3.
Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM
Kebijakan moneter A. Ika Rahutami.
Bank Sentral dan Kebijakan moneter
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
Andri Wijanarko,SE,ME Teori Konsumsi Andri Wijanarko,SE,ME
BANK SENTRAL Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan.
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
Kebijakan Pemerintah dalam Menghadapi Masalah Ekonomi
Jumlah Uang Beredar (JUB)
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
Kebijakan Fiskal dan Moneter (1)
PENDAHULUAN.
Perekonomian Indonesia
KONSEP EKONOMI Materi Ekonomi Kelas X
PERANAN EKONOMI MIKRO DAN PERMASALAHANNYA DI INDONESIA
Oleh: ERISKA NOVITASARI
PERTEMUAN 10 APBN, KEBIJAKAN FISKAL DAN UTANG LN
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Garapan Drs. Puji Suharjoko
BANK adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes.
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI
API (Arsitektur Perbankan Indonesia)
Pasar Uang Dan Kurva LM Danang Wijayanto.
Lembaga Perbankan dalam Sistem Keuangan & Sistem Perbankan Indonesia
KEBIJAKAN MONETER Yayat Sujatna
Penawaran Uang dan Kegiatan Ekonomi Negara
KEBIJAKAN MONETER & KEBIJAKAN FISKAL
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
Jumlah Uang Beredar (JUB)
Perekonomian Indonesia
NAMA : LUKMAN JATI U NO : 26 KELAS : XMIA7.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
KEBIJAKAN SUBSIDI BBM DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
KEBIJAKAN FISKAL (FISCAL POLICY)
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Model IS-LM
Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

KEBIJAKAN FISKAL FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN FISKAL Pengeluaran Pemerintah (G) Anggaran Upaya Pendapatan Dan Belanja Negara Upaya Pemerintah mencapai sasaran ekonomi Melalui Pajak (Tx) Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga Keseimbangan Eksternal FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

MEKANISME KEBIJAKAN FISKAL Permintaan Barang dan Jasa naik Pengeluaran Pemerintah dinaikkan Ekonomi Lesu Pendapatan Riel naik Pajak Dikurangi Produksi Barang dan Jasa naik Kegiatan Ekonomi Meningkat FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

FUNGSI KEBIJAKAN FISKAL Fungsi Alokasi Fungsi Stabilisasi Fungsi Distribusi FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Berimbang  Penerimaan = pengeluaran Prinsip APBN: Berimbang  Penerimaan = pengeluaran Surplus  Penerimaan > pengeluaran Defisit  Penerimaan < pengeluaran Menutup defisit :  Cetak uang  Menerbitkan obligasi  Hutang DN / LN FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan Cukai Bea masuk Pengeluaran Negara: Konsumsi Pemerintah Investasi Pemerintah Pemberian subsidi Pemberian transfer Pajak: Pajak penghasilan Pajak pertambahan nilai Pajak bumi dan bangunan Cukai Bea masuk Pajak ekspor FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER DAN PERBANKAN FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

MANAJEMENEKONOMI MAKRO Pertumbuhan Ekonomi Full Employment Stabilitas Harga External Equilibrium TUJUAN PEMBANGUNAN Masyarakat yang adil dan makmur Fiskal Moneter Harga International Trade MANAJEMENEKONOMI MAKRO FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER Suku Bunga Upaya Pemerintah mencapai Investasi sasaran ekonomi Melalui Investasi Jumlah Uang Beredar Kegiatan Produksi Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga Keseimbangan Eksternal FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER Kebijakan Ekspansi  Kebijakan yang ditujukan untuk memperluas kegiatan ekonomi. Easy Money Policy  Menambah jumlah uang beredar Kebijakan Kontraksi  Kebijakan yang ditujukan untuk mempersempit kegiatan ekonomi. Tight Money Policy  Mengurangi jumlah uang beredar FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER Uang  Segala sesuatu yang secara umum diterima sebagai alat tukar Sebagai alat pembayaran/alat tukar Fungsi uang Sebagai alat penyimpan kekayaan Sebagai alat penilai Jenis uang Commodity money Fiat money FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER Untuk Transaksi Pendapatan Permintaan Uang Untuk Berjaga-jaga Pendapatan Untuk Spekulasi Suku Bunga FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KEBIJAKAN MONETER M1 Arti Sempit Kartal + Giral Penawaran Uang M2 M1 + Uang Kuasi M3 M2 + Instrument Keuangan FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

INTERAKSI ANTARA PERMINTAAN KEBIJAKAN MONETER INTERAKSI ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Suku Bunga MS Menentukan Suku Bunga i MD Jumlah Uang FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

TRANSMISI MEKANISME KEBIJAKAN MONETER Operasi Pasar Terbuka Suku Bunga SBI Suku Bunga Kredit Investasi dan Konsumsi Cadangan Minimum Jumlah Uang Beredar Likuiditas Bank Moral Persuasion Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Penuh Stabilitas Harga Keseimbangan Eksternal FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PERANAN PERBANKAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN Pertumbuhan, Inflasi Kebijakan Moneter Konsumsi, Inventasi, Ekspor Suku Bunga Uang Beredar FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PERANAN PERBANKAN Perantara Keuangan PERBANKAN Mencari Kredit Mencari Tempat Aman Pemilik uang Membutuhkan uang PERBANKAN Bunga Pinjaman Bunga Simpanan FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PERBANKAN DI INDONESIA SENTRAL BANK INDONESIA *) BRI, BNI, MANDIRI, BTN, BEI 5 2,027 BANK KOMERSIAL 132 BANK PEMERINTAH BANK KOMERSIAL BANK PEMBANGUNAN DAERAH 26 1,003 BANK BANK PERKREDITAN RAKYAT(BPR) 76 4,529 BANK SWASTA NASIONAL 7,479 BANK ASING DAN JOINT VENTURE *) TIDAK TERMASUK BRI Unis =4,049 31 126 FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

BANK INDONESIA (BANK SENTRAL) MISI Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan. SASARAN UTAMA Memelihara Kestabilan Moneter FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

MASALAH UTAMA YANG DIHADAPI Inflasi yang meninggi Depresiasi nilai Rupiah terhadap US Dollar Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

BEBERAPA KEBIJAKAN YANG DIAMBIL Memberlakukan kebijakan moneter ketat Menaikkan tingkat suku bunga Menaikkan Giro Wajib Minimum 5%+++ FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Perkembangan Kredit Perbankan (Rp. Miliar) FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

ARSITEKTUR PERBANKAN NASIONAL FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Strategi membangun Industri Perbankan yang kuat Kerangka Dasar Arsitektur Perbankan Indonesia: Pilar 1  Struktur Perbankan yang sehat Pilar 2  Sistem Pengaturan yang efektif Pilar 3  Sistem Pengawasan yang independen dan efektif Pilar 4  Industri Perbankan yang kuat Pilar 5  Instruktur Pendukung yang mencukupi Pilar 6  Perlindungan Konsumen FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional: - Memperkuat permodalan Bank  modal minimum bank umum Rp 100 miliar  modal pendirian bank baru Rp 3 triliun - Memperkuat daya saing BPR - Meningkatkan akses kredit Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan - Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan  melibatkan pihak III/panel ahli/riset di daerah/pusat - Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principle for Effective Banking Supervision FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Program Peningkatan Fungsi Pengawasan - Koordinasi antar lembaga pengawasan - Konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia - Meningkatkan kompetensi pemeriksa Bank - Mengembangkan sistem pengawasan berbasis risiko - Meningkatkan efektivitas penegakan peraturan Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional - Meningkatkan Good Corporate Governance - Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan - Meningkatkan kemampuan operasional bank FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan - Mengembangkan lembaga pengelolaan kredit - Mengoptimalkan penggunaan lembaga pemeringkat kredit (credit bureau) Program Peningkatan Perlindungan Nasabah - Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah - Pendirian lembaga mediasi perbankan yang independen - Menyusun transparansi informasi produk - Mendorong bank melakukan edukasi kepada konsumen FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

VISI PERBANKAN KEDEPAN PERMODALAN (Rp Triliun) BANK INTERNASIONAL 2 sampai 3 bank 50 BANK NASIONAL 3 sampai 5 bank 10 BANK DENGAN FOKUS: 30 sampai 50 bank DAERAH KORPO- RASI RITEL LAINNYA 0,1 BANK DENGAN KEGIATAN USAHA TERBATAS BPR FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

SUBSIDI DALAM PEREKONOMIAN * Subsidi BBM FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

SUBSIDI DALAM KEGIATAN EKONOMI Sebuah kegiatan yang dibantu subsidi secara terus menerus sangat tidak baik, karena membuat kegiatan tersebut tidak mandiri. Jika pemberi subsidi mampu belum ada masalah, namun jika pemberi subsidi sudah tidak kuat lagi, akan muncul masalah besar pada pihak penerima dan pemberi subsidi. Ekonomi tanpa subsidi adalah ekonomi yang sehat. Jika subsidi dihilangkan, secara bertahap, akan tercipta ekonomi yang sehat dan mandiri. Cukup sulit merubah kebiasaan dari tergantung subsidi menjadi mandiri. Namun kemandirian adalah lebih baik daripada ketergantungan. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

satu tahun berjumlah Rp 33.404.800.000.000. Jika harga BBM Rp 1.810 per liter harga BBM luar negeri Rp 3.240 per liter, berarti ada Subsidi Rp 1.430 per liter Kebutuhan BBM di Indonesia 242 juta liter per hari. produksi dalam negeri hanya 178 juta liter per hari. kekurangannya diimpor 64 juta liter per hari Maka uang yang harus dipakai mensubsidi 64 juta liter tersebut berjumlah Rp 91.520.000.000 per hari dan dalam satu tahun berjumlah Rp 33.404.800.000.000. Subsidi selama ini dianggap kurang mencapai sasaran karena sebagian besar hanya dinikmati langsung oleh mereka yang memiliki kendaraan bermotor saja, dan para pengusaha angkutan atau pemilik industri. Sekitar 84% dari bensin yang beredar di masyarakat habis digunakan oleh orang yang mampu dan hanya 16%nya yang dinikmati oleh mereka yang miskin. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

DAMPAK SUBSIDI DALAM PEREKONOMIAN Kerugian Produsen= PdEBPw Surplus Konsumen = PdEAPw A B Pw SUBSIDI Pd E DEAD WEIGHT LOSS AEB D Q FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Jenis BBM Harga Lama Maret Oktober Premium Rp 1.810 Rp. 2.400 Rp 4.500 Minyak Tanah Rp 700 Rp. 700 Rp 2.000 Solar Rp 1.650 Rp 2.100 Rp 4.300 FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

DANA PROGRAM KOMPENSASI PENGURANGAN SUBSIDI BBM FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Sejak tahun 2000 pemerintah menghentikan subsidi BBM secara bertahap Sejak tahun 2000 pemerintah menghentikan subsidi BBM secara bertahap. Dana subsidi BBM dialokasikan untuk program kompensasi yang diperuntukan bagi masyarakat miskin dengan perincian sebagai berikut: Tahun 2000: Dana Kompensasi Sosial (DKS) yang terdiri dari program Pembangunan Prasarana, Dana Tunai dan Dana Bergulir, dengan alokasi dana sebesar Rp. 807 milyar. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Tahun 2001: Program Beras Murah, Kesehatan, Pendidikan dan Prasarana Air Bersih, Dana Bergulir, Bantuan Transportasi, dan Bantuan Kesejahteraan Sosial, dengan alokasi dana sebesar Rp. 2,2 trilyun; tahun 2002 sebesar Rp. 2,85 trilyun, dan tahun 2003 sebesar; Rp. 4,4 trilyun. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Pada dasarnya Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM mengambil dua bentuk, yaitu: 1. bentuk pemberian bantuan langsung seperti beras murah, Bantuan makanan, dan bantuan tunai; 2. bentuk pemberdayaan masyarakat seperti Dana Bergulir dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM tahun 2005 meliputi empat bidang yaitu: Bidang Pendidikan dialokasikan dana sebesar Rp. 6,27 trilyun untuk pemberian Biaya Oprasional Sekolah (BOS) dan beasiswa reguler untuk tingkat SMA/SMK/MA serta menjamin siswa miskin tetap sekolah. Bidang Kesehatan dialokasikan dana sebeasr Rp. 3,87 trilyun untuk pemberian pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan jaringannya, serta pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah dan swasta (yang ditunjuk) di kelas III dan di Puskesmas FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Bidang Infrasturktur Perdesaan dialokasikan dana sebesar Rp Bidang Infrasturktur Perdesaan dialokasikan dana sebesar Rp. 3,34 trilyun yang difokuskan kepada desa tertinggal yang membutuhkan penyedian, peningkatan dan perbaikan di bidang perasarana jalan dan jembatan perdesaan, prasarana irigasi perdesaan dan prasarana air bersih di perdesaan. Bidang Bantuan Langsung Tunai dialokasikan dana sebesar Rp. 4,65 trilyun untuk pemberian uang tunai sebesar Rp. 100.000/Rumah Tangga/bulan kepada 15,5 juta Rumah Tangga Miskin. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN PENERIMA - Keluarga miskin hasil survei BPS. - Menjaga persepsi bahwa garis kemiskinan yang digunakan adalah garis kemiskinan yang selama ini dikenal.  Makanan setara 2.100 kilo kalori + non makanan. - Garis kemiskinan terukur. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KRITERIA KELUARGA PENERIMA BLT Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan pen-cacahan orang miskin dengan melibatkan berbagai pihak/sumber, antara lain dari: Pemerintah Daerah. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Daftar Keluarga Miskin yang menerima pembebasan biaya sekolah dan perawatan kesehatan. Ketua RT/satuan lingkungan sosial ter-kecil. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

- Luas dan jenis lantai bangunan. - Jenis dinding bangunan. KRITERIA KEMISKINAN: - Luas dan jenis lantai bangunan. - Jenis dinding bangunan. - Fasilitas jamban/kakus. - Sumber air minum. - Sumber penerangan utama. - Jenis bahan bakar untuk masak. - Kemampuan membeli daging/ ayam/ susu dalam seminggu. - Frekuensi makan dalam sehari. - Kemampuan membeli pakaian baru dalam setahun. - Kemampuan berobat ke puskemas/poliklinik. - Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga. - Pendidikan kepala rumah tangga. - Kepemilikan asset liquid (minimum Rp.500 ribu). - Anak usia sekolah yang putus sekolah. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PERKIRAAN JUMLAH PENDUDUK/KELUARGA MISKIN ( 2005 ) Garis Kemiskinan (Setiap Orang/Bulan) Jumlah Rp. 120.000,- 16 juta jiwa 4 juta KK Rp. 150.000,- (garis kemiskinan yang biasa digunakan) 40 juta jiwa 10 juta KK Rp. 175.000,- (near poor) 62 juta jiwa 15,5 juta KK Sumber: BPS Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah sebesar Rp.100.000,-/rumah tangga/bulan. Bila ingin mencakup near poor untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2005 dibutuhkan Rp.4,65 triliun (15,5 juta KK x Rp.300.000,-). FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

- Dibayarkan per 3 bulan  Rp.300.000,- BESARNYA BANTUAN - Rp.100.000,-/bulan/rumah tangga. - Dibayarkan per 3 bulan  Rp.300.000,- - Garis kemiskinan ± Rp.150.000,-/bulan/orang ≈ Rp.600.000,-/bulan/rumah tangga. - Tujuannya adalah mempertahankan tingkat konsumsi/kesejahteraan rumah tangga miskin ketika terjadi kenaikkan harga BBM. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

KAJIAN MIKRO ATAS BANTUAN TUNAI LANGSUNG FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PERUBAHAN HARGA: Income & Substitution Effects Pengaruh perubahan konsumsi pada suatu barang terkait dengan perubahan pada harga (relative price) yaitu slope dari budget line. Income Effect Pengaruh pembelian suatu barang karena terjadi perubahan pendapatan (real income) yaitu posisi dari the budget line FENARO 2011@AYURAI.E.MAK 2

Harga barang X turun Substitution effect: E1  E2 Income effect: Barang lain (Y) Substitution effect: E1  E2 Income effect: E2  E3 E1 E3 E2 U2 U1 X1 X2 X3 Barang X FENARO 2011@AYURAI.E.MAK 3

Mengukur Perubahan Kemakmuran Akibat Perubahan Harga Ketika harga turun (naik) akan membuat individu semakin membaik (memburuk) tingkat kemakmurannya. Menghitung perubahan kemakmuran menggunakan Compensation Variation (CV) FENARO 2011@AYURAI.E.MAK 5

Compensating Variation (CV) minimum (maximum) jumlah uang yang harus diberikan (diambil) dari seorang individu agar dia berada dalam tingkat kemakmuran sebelum terjadi kenaikan (penurunan) harga. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK 6

Kenaikan Harga BBM (barang yang terkait dengan BBM) Barang lain (Y) M1 COMPENSATION VARIATION Kenaikan harga BBM (barang yang Terkait BBM) membawa kemakmuran Turun Dari U1 ke U 2. Untuk memper- Tahankan tingkat kemakmuran di U 1 Diperlukan dana kompensasi (Compensation Variation). M1 E2 E3 E1 U1 U2 M0 – M1 X3 X2 X1 Barang X FENARO 2011@AYURAI.E.MAK 3

BANTUAN TUNAI LANGSUNG Agar Bantuan Tunai Langsung Tidak mengurangi tingkat kemakmuran (kemiskinan) maka besarnya dana Bantuan Tunai Langsung minimal adalah sebesar garis M0 – M1. Apakah Rp 100.000 sudah memadai dengan M0 – M1? M0 – M1 tidak dimaksudkan untuk menjadikan orang miskin menjadi tidak miskin, namun sekedar menjadikan orang miskin tidak menjadi lebih miskin dari sebelumnya. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

PROSPEK BANTUAN TUNAI LANGSUNG APAKAH yang terpikir di dalam hati kita ketika menyaksikan kejadian ketika ada niat pemerintah membantu mereka yang paling miskin dengan bantuan 100 ribu rupiah per kepala? Kita menyaksikan Waginem (80), Wadiman (70), dan Kasipah (80) menghembuskan napas terakhir secara mengenaskan saat antre untuk mendapatkan dana bantuan langsung tunai? Atau ketika seorang Ketua RT ditikam mati oleh massa yang tidak puas dengan cara pembayaran bantuan langsung tunai? Andreas A Yewangoe., Ketika Bantuan Langsung Tunai Jadi Petaka., Suara Pembaruan FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Contagion effect (multiuplier effect) dari kenaikan harga BBM mengatrol harga-harga barang lain ikut naik khususnya transportasi membawa inflasi kepada double digit (17,89 persen Oktober 2005 year to year). Ditakutkan akan marak terjadi pemutusan hubungan kerja, yang selanjutnya menambah jumlah penduduk miskin, yang pada gilirannya akana menambah jumlah bantuan tunai langsung mengurangi kemampuan stimulus fiscal. Penurunan investasi ditakutkan akan terjadi karena mahalnya biaya investasi (tingginya suku bunga) menghambat pertumbuhan ekonomi. FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

Distribusi Subsidi BBM DISTRIBUSI PENGELUARAN UNTUK BBM MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Kelompok Pendapatan Distribusi Subsidi BBM Dalam Trilliun Rupiah 20% teratas 43% 48,9 20% kedua teratas 23% 26,2 20% di tengah 16% 18,2 20% kedua terbawah 11% 12,5 20% terbawah 7% 7,9 Jumlah 100% 113 Sumber: Diolah dari Data BPS 2002 FENARO 2011@AYURAI.E.MAK

FENARO 2011@AYURAI.E.MAK