DAMPAK BISING DAN GETARAN R. Kurniawan Laboratorium Geofisika Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN Dua jenis polutan: . masa buangan berbaur dengan air dan udara, tertinggal lebih lama dalam lingkungan (limbah padat, limbah cair dan polusi udara) Energi sisa/buangan, tidak terlalu lama tinggal dalam lingkungan (sisa pemanasan dan bising) Bunyi & getaran gangguan kebisingan (noise) fenomena gelombang.
G E L O M B A N G GETARAN YANG MENJALAR
GELOMBANG BUNYI Gelombang suara atau gelombang bunyi (sound wave) adalah jenis gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair ataupun gas. f < 16 Hz disebut gelombang infrasonik; getaran tanah, getaran bangunan, gempabumi ataupun vibrasi yang disebabkan kendaraan berat. Sonik, yaitu gelombang dengan frekuensi dalam daerah pendengaran manusia (audio frequency) yaitu antara 16 Hz hingga 20.000 Hz (U.S. EPA, 1973) f > 20.000 Hz disebut sebagai gelombang ultasonik, mis; ledakan suara (sonic boom) akibat pesawat ultrasonik.
Perambatan Gelombang Bunyi
Penjalaran Energi Gelombang
Skala Decibel Sound power level Sound intensity level Sound pressure level
Skala relatif dari SPL (Davis, 1991)
Kombinasi SPL 68 dB 79 dB 75,8 dB 80,7 dB 75 dB = 7 = 3,2
BISING (NOISE) Bising, biasanya didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki (unwanted sound), adalah suatu fenomena lingkungan yang bisa terjadi sepanjang hidup kita. Definisi lain dari bising (noise) lainnya adalah bunyi (sound) yang secara sosial atau medis tidak diinginkan (undesirable) (Porteous, A.. 1996. Dictionary of Environmentral Science & Technology)
BISING (NOISE) Bising dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki atau bunyi yang muncul pada tempat dan waktu yang salah. Bising dapat juga didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diharapkan sebab bertentangan dengan percakapan dan pendengaran, hal itu cukup keras untuk merusakkan percakapan, atau dengan kata lain mengganggu. (U.S. EPA, 1972)
BISING (NOISE) Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. (Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996 )
POLA KEBISINGAN Kontinu (steadystate): spektrum luas & sempit) Sebentar-sebentar (intermittent) Impulsif:
SUMBER KEBISINGAN Industri Transportasi; lalu lintas kendaraan, lintasan kereta api, lintasan pesawat Kegiatan Konstruksi
Subway Train
Peralatan Konstruksi
Baku Tingkat Kebisingan MENURUT Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996
Pembagian Tingkat kebisingan menurut zona peruntukan Kep. MENKES No Pembagian Tingkat kebisingan menurut zona peruntukan Kep. MENKES No. 718 Tahun 1987
VIBRASI (GETARAN) Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996 Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan; Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia; Getaran seismik adalah getaran tanah yang disebabkan oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia; Getaran kejut adalah getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat; Baku tingkat getaran mekanik dan getaran kejut adalah batas maksimal tingkat getaran mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan bangunan;
VIBRASI (GETARAN) Getaran juga dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan osilasi yang bersifat tetap yang diterima oleh indera perasa (Guignard dan King, 1972). Jenis getaran: deterministik (variasi yang dapat diperkirakan), non deterministik (acak) transien atau jangka pendek (sementara)
VIBRASI (GETARAN) Serupa dengan bunyi vibrasi juga merupakan gelombang (bising medium fluida, getaran medium padat) VAL (Tkt Akselerasi Getaran) = 10 log (a2/ao2) Secara internasional, 10-5m/s2 dipakai sebagai referensi akselerasi getaran Tipe: vibrasi mekanik dan akustik Sumber: alam atau buatan Kontak getaran: (a) Tool-hand vibration, (b) Whole body vibration
DAMPAK BISING Tabel Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan Tipe Uraian Akibat fisik Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan. Akibat-akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering Akibat psi-kologis Gangguan emosionaL Kejengkelan, kebingungan Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb. Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon dsb.
DAMPAK BISING DAN GETARAN PADA MANUSIA Gangguan Pendengaran Dampak Kebisingan Impulsif >165 dB dapat menyebabkan kerusakan cochlear (Acton, 1967; Burns & Robinson, 1970). Sura Lemah dan Suara Ultra kisaran 10 Hz rasa tidak nyaman. suara relatif tinggi keadaan tertekan (stress) ringan. suara ultra (> 20 kHz dan SPL 105 dB) stress yang hebat. Gangguan Komunikasi Menyebabkan Rasa Nyeri pada gendang telinga nilai ambang batas (NAB) untuk telinga normal adalah antara 110 sampai 130 dB; dan NAB untuk gangguan fisik adalah berkisar 80 dB (Spreng, 1975).
KELUHAN
Baku Tingkat Getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan Kep Menteri Negara Lingkungan Hidup, No. KEP-49/MENLH/11/1996, Lampiran I
Baku Tingkat Getaran Mekanik Berdasarkan Dampak Kerusakan Kep Menteri Negara Lingkungan Hidup, No. KEP-49/MENLH/11/1996, Lampiran II
Accoustical Shadows Area Langsung Daerah bayang-banyang Sumber bunyi Refleksi transmisi Difraksi
Model Elastik Tubuh (Kane & Sternheim dalam Gabriel, 1996) Sistem dada dan perut Kepala Torso atas Telapak kaki Pinggul Kaki Sistem lengan dan tangan Tungkak Sikap berdiri Sikap duduk