LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN STUDI ISLAM
Diskusikan di kelompok anda…! 1.Apa tujuan anda datang ke sini? 2.Bagaimana cara mewujudkan yang anda inginkan? 3.Apa saja yang dapat menghambat tercapainya tujuan tersebut? 4.Bagaimana solusi agar hambatan tersebut dapat diatasi?
Kisah Musafir Seorang musafir muda tersesat di padang pasir, berhari-hari tidak makan dan minum. Ia kehausan sehingga berjalan terseok-seok. Sepatu dan pakaiannya rusak, rambutnya kusut masai dan berantakan tertiup angin. Ketika putus asa, akhirnya bertemu dengan musafir perempuan yang naik kuda dan membawa dua kantung besar air. Dimintanya air barang beberapa teguk pada perempuan itu, namun perempuan itu tak mau memberikan, malah ujarnya “Aku sendiri perlu air ini untuk perjalanan jauhku, jika kau mau kuberikan kamu topi,” seraya mengambil topi lain yang ada di tasnya. Musafir muda ini menolak pemberian topi, dan bersikeras meminta air. Demikian pula perempuan ini tidak bersedia memberi air dan hanya mau memberi topi. Akhirnya musafir muda ini marah dan pergi. Dua ratus meter kemudian ia berjalan terseok-seok, akhirnya bertemu dengan musafir laki-laki tua yang naik keledai dengan membawa dua kantung besar air juga. Dimintanya air barang beberapa teguk pada laki-laki tua itu, namun laki-laki tua itu tak mau memberikan, seraya berujar, “Aku sendiri juga perlu air ini untuk perjalanan yang masih jauh, jika kau mau kuberikan kamu sepatu,” katanya sambil mengambil sepatu lain yang ada di tasnya. Musafir muda ini menolak pemberian sepatu itu, dan bersikeras meminta air. Namun laki-laki tua ini tidak bersedia memberi air dan hanya mau memberi topi. Akhirnya musafir muda ini tambah marah dan pergi. Selang lima ratus meter dari situ, ia tiba di sebuah oasis besar yang airnya sangat jernih dan teduh. Dengan bergegas ia menuju tepi air untuk mengambil minum. Namun tiba-tiba telah berdiri di depannya dua orang tentara kerajaan yang menjaga oasis itu, sambil berkata “Dilarang keras mengambil air ini, kecuali kamu memakai topi dan sepatu!”.
Hikmah dari Kisah Musafir Apa moral cerita di atas ? Kadang kita menolak/meremehkan suatu pemberian/ilmu, padahal kita belum tahu di kelak kemudian hari ternyata kita butuhkan. Dalam proses pembelajaran ilmu tidak hanya yang diberikan fasilitator, namun juga bisa diperoleh dari narasumber, dari sesama peserta dan dari pengalaman yang dilakukan bersama.
Pengertian Niat (( إنّمَا الأَعْمَالُ بالنِّيّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امرِىءٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هجرته إلى الله ورسوله ، فهجرته إلى الله ورسوله ، ومن كانت هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصيبُهَا ، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكَحُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه )). مُتَّفَقٌ عَلَى صِحَّتِهِ
Niat akan tercapai bila ditopang dengan tiga hal: Niat قصد Purpose عزم Strong will عمال Action
1 n hasil Jika n: Orang lillahi ta’ala (0) 1 ~ 0 Tak terhingga Rumus Ikhlas
ALUR PROSES KULIAH AIK INTENSIF Kondisi awal PEMBUKAAN Orientasi, Kontrak belajar, dan Pretest Kondisi Akhir Post test, RTL
AKTIVITAS Pembelajaran di kelas Shalat Jama’ah Qiyamul Lail Hafalan Outbound
AIK Intensif AIK intensif Studi Islam adalah perkuliahan Studi Islam yang dikemas secara intensif dalam bentuk pelatihan selama 4 hari. Isi dari AIK Intensif Studi Islam adalah Studi Islam I (Ulumul Qur’an dan Hadis) dan Studi Islam III (Fiqih Ibadah)
Komposisi Penilaian AIK Intensif Studi Islam TA. 2012/2013 NOASPEK STUDI ISLAM I (%) STUDI ISLAM III (%) 1Ujian Akhir Semester Ujian Tengah Semester (post- test) 20 %15 % 3Praktek20 % 40 % 4Kehadiran20 % 5Sikap10 % 5 % Total100%
Materi Yang Akan Didapat 1.Kontrak Belajar 2.Pengenalan Al-Qur’an. 3.Nuzulul Qur’an dan Kodifikasi al-Qur’an. 4.Mukjizat Al-Qur'an 5.Metode, dan Pendekatan Menafsirkan Al-Qur’an. 6.Praktek Menafsirkan Ayat dengan Metode Maudhu’i (tematik) 7.Tata Cara Shalat Sesuai Nabi 8.Pengantar Studi Hadis 9.Pengantar Fiqih Ibadah 10.Thaharoh 11.Shalat Tathawu’
12.Perawatan Jenazah 13.Muhasabah 14.Fiqih Nikah 15.Zakat dan Waris