Metode Analisis Asymtotic

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATHEMATICS INDUCTION AND BINOM THEOREM
Advertisements

Eko Aribowo Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan
Riset Operasional Pertemuan 3
Induksi Matematis Mohammad Fal Sadikin.
Tim Matematika Diskrit
Desain dan Analisis Algoritma
MATEMATIKA DISKRIT Kompleksitas Algoritma Kelompok 9
Kompleksitas Algoritma
Kompleksitas Waktu Asimptotik
KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS > > < < x z y Oleh:
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
Kalimat Berkuantor Matematika Diskrit.
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
Pertemuan-3 Laju Pertumbuhan Fungsi : Pengertian, motivasi dan manfaat
14. KOMPLEKSITAS ALGORITMA.
Desain dan Analisis Algoritma
Algoritma Pemotongan Algoritma Gomory Langkah 1 x3* = 11/2 x2* = 1
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
FPB dan KPK.
8. BARISAN DAN DERET.
Pertemuan 3 ALGORITMA & FUNGSI KOMPLEKSITAS
DERET TAYLOR DAN ANALISIS GALAT
14. KOMPLEKSITAS ALGORITMA. Untuk keperluan analisis algoritma, kita perlu mengetahui seberapa cepat pertumbuhan atau perkembangan suatu fungsi. Pertumbuhan.
Nopem KS. Teori Bilangan
Matakuliah Teori Bilangan
Pengantar IF2091 Struktur Diskrit
Notasi Asimptotik Team Fasilkom.
Strategi Algoritma Kuliah 2 : Kompleksitas Algoritma
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
TEORI HIMPUNAN sugiyono.
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
CSG523/ Desain dan Analisis Algoritma
Pengantar Matematika Komputer
Representasi Relasi Sifat-Sifat Relasi
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
ARITMATIKA PERTEMUAN IV FPB dan KPK Oleh
Induksi Matematika.
BAB 5 Induksi Matematika
TEORI PENARIKAN CONTOH DAN SEBAGAINYA
Faktor analisa algoritma
Matakuliah : T0034/Perancangan & Analisis Algoritma
Matematika Diskrit.
PEMOGRAMAN LINEAR ALGORITMA SIMPLEKS
Induksi Matematik  .
NOTASI ASIMTOTIK (ASYMTOTIC NOTATION)
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
Notasi Asymtotik Pertemuan 2.
Analisa Algoritma 3 SKS.
Induksi Matematika.
Pengantar Struktur Diskrit
Konversi Satuan Konversi satuan diperlukan jika jenis satuan yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan.
Pengantar Matematika Diskrit
LIMIT.
Analisa Algoritma Asimtotik.
PERSAMAAN POLINOMIAL.
KULIAH KE-5 FPB DAN ALGORITMA PEMBAGIAN
HIMPUNAN.
Pengantar Matematika Diskrit
Fungsi biaya adalah hubungan fungsional antara jumlah satuan rupiah yang merupakan biaya dalam proses produksi (termasuk biaya-biaya yang menunjang) dengan.
Kesimpulan ini mencakup semua materi yang telah diberikan sebelumnya
Kode Sempurna Tri Kusmaryati
KALKULUS I LIMIT DAN KEKONTINUAN
PERTEMUAN 6 LIMIT FUNGSI.
Notasi Asimptotik Team Fasilkom.
ELEMEN MATEMATIKA DASAR
Pengantar Matematika Diskrit
BAB 5 Induksi Matematika
Sifat-sifat Matematika Ekonomi
Notasi Asimptotik Team Fasilkom.
Desain dan Analisis Algoritma
Transcript presentasi:

Metode Analisis Asymtotic

Metode Analisis Asymptotic/theoretic/mathematic : berdasarkan pendekatan secara teori atau atas dasar analisa secara matematik Empirical/Practical/Empiris/Praktis : berdasarkan pendekatan praktis yang biasanya didasarkan atas data-data yang telah ada atau data-data yang di- generete / dibangkitkan

Asymptotic Menggambarkan karakteristik/perilaku suatu algoritma pada batasan tertentu (berupa suatu fungsi matematis) Dituliskan dengan notasi matematis yg dikenal dgn notasi asymptotic Notasi asymptotic dapat dituliskan dengan beberpa simbul berikut Q, O, W, o, w

Notasi Asymptotic Q, O, W, o, w Didefinisikan untuk fungsi diatas nilai biasa Contoh: f(n) = Q(n2). Menggambarkan bagaimana fungsi f(n) tumbuh pd pembandingan untuk n2. Mendefinisikan himpunan fungsi ; Pada prakteknya untuk membandingan 2 ukuran fungsi. Notasi menggambarkan perbedaan rate-of-growth hubungan antara definisi fungsi dan definisi himpunan fungsi.

Notasi O (big Oh) Ada konstanta n Untuk fungsi g(n),kita definisikan O(g(n)) sbg big-Oh dari n, sbg himpunan: O(g(n)) = {f(n) :  konstanta positif c dan n0, sedemikian rupa n  n0, sehingga 0  f(n)  cg(n) }  : ada,  : untuk semua Ada konstanta n

Lanjt g(n) adalah asymptotic upper bound untuk f(n). f(n) Secara intuitif : himpunan seluruh fungsi yg rate of growth –nya adalah sama atau lebih kecil dari g(n). g(n) adalah asymptotic upper bound untuk f(n). f(n) = (g(n))  f(n) = O(g(n)). (g(n))  O(g(n)).

Lanjt 3 (pembulatan ke atas adalah 3) 3 3 2.99 = 2.50 = 2.0001 = 3n + 7 = ? (tidak bakal lebih 4n) 2n2 + 5 = ? 3 3 Big Oh  O adalah merupakan Upper bound dari suatu fungsi

Contoh ? f(n) = 3n + 4 berapa / apa big oh-nya ? 3n+4 <= Cn ? 3*2+4 <=3*3  10<=9 ? Tidak akan pernah terpenuhi berapapun nilai n 3n+4 <= cn ? 3*2+4 <=4*2 ? Apa kesimpulannya Bgm dgn n0 = 2 C =4 3n+4 <= cn ? 3*3+4 <=4*3 ? Bgm dgn n0 = 3 C =4 ? Bgm dgn n0 = 4 C =4 3n+4 <= cn ? 3*4+4 <=4*4 ?

Lanjt Sehingga dari f(n) = 3n+4 akan terpenuhi f(n) <= 4n untuk n >= 4 berarti f(n)=O(4n) untuk n0=4 4n 3n+4 n=4 f(n) n

Contoh dan Latihan Apa fungsi big Oh dari 4n ? 2n+7 ? n2 ? n2+3 ?

Notasi  (big Omega) Untuk fungsi g(n),kita definisikan (g(n)) sbg big-Omega dari n, sbg himpunan: (g(n)) = {f(n) :  konstanta positif c dan n0, sedemikian hingga n  n0, maka 0  cg(n)  f(n)}

Lanjt g(n) adalah asymptotic lower bound untuk f(n). f(n) Secara intuitif : himpunan dari semua nilai fungsi yang rate of growth-nya adalah sama atau lebih tinggi dari g(n). g(n) adalah asymptotic lower bound untuk f(n). f(n) = (g(n))  f(n) = (g(n)). (g(n))  (g(n)).

Lanjt 2 (batas bawah tidak akan kurang dari 2) 2 2 ? ? 2.0001 = 2.50 = 2.99 = 3n + 7 = 2n2 + 5 = 2 (batas bawah tidak akan kurang dari 2) 2 2 ? ? Big Omega   adalah merupakan Lower bound dari suatu fungsi

Notasi  (big theta) Untuk fungsi g(n),kita definisikan (g(n)) sbg big-theta dari n, sbg himpunan sprt berikut (g(n)) = {f(n) :  konstanta positif c1, c2 dan n0, sedmikian rupa n  n0, maka 0  c1g(n)  f(n)  c2g(n)}

Lanjt Big theta   adalah merupakan tight bound dari suatu fungsi f(n) merupakan (g(n)) pada nilai antara c1 smp c2 g(n) adalah asymptotically tight bound untuk f(n).

Lanjt Secara intuitif : himpunan seluruh fungsi yang rate of growth-nya sama dengan g(n). Secara teknik, f(n)  (g(n)). Penggunan sebelumnya, f(n) = (g(n)). Mana yg akan kita teima … ? f(n) dan g(n) nonnegative, untuk nilai n besar.

Contoh (g(n)) = {f(n) :  konstanta positif c1, c2, dan n0, yg mana n  n0, 0  c1g(n)  f(n)  c2g(n)} 10n2 - 3n = (n2) Apa nilai konstanta n0, c1, dan c2 sehingga akan terpenuhi fungsi tsb? Buat c1 sedkit lebih kecil dari koefisien utama, dan c2 sedikit lebih besar. Untuk membandingkan tingkat pertumbuhan, lihat term utama. Latihan: Buktikan bahwa n2/2-3n = (n2)

Relasi antara Q, O, W

Relasi antara Q, O, W Teorema : untuk 2 fungsi g(n) dan f(n), f(n) = (g(n)) jika f(n) = O(g(n)) dan f(n) = (g(n)). yakni, (g(n)) = O (g(n)) Ç W (g(n)) Dalam prakteknya, nilai  (atau tight bounds) didapat dari asymptotic upper bound dan lower bound.

Running Time Running time dari suatu algoritma, secara matematis adalah suatu fungsi input n untuk sejumlah n data Misal f(n)=n2  berarti fungsi runing time dari sejumlah n data adalah n2 Running time merupakan fungsi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan suatu algoritma (atau implementasinya) untuk memproses sejumlah data n

Lanjt “Running time-nya O(f(n))”  O(f(n)) adalah sbgWorst case-nya O(f(n)) batasan pd worst-case running time  O(f(n)) batasan pada running time dari setiap input. Q(f(n)) batasan pd worst-case running time  Q(f(n)) batasan pd running time dari setiap input. “Running time -nya W (f(n))”  W(f(n)) sbg Best case-nya